Anda di halaman 1dari 15

Keberagaman Budaya Dalam

Menangani Gangguan
Kesehatan Jiwa

Lucy DH
1. Kebudayaan yang mendukung dan menghambat
kesehatan mental.
2. Kebudayaan memberi peran tertentu terhadap
penderita gangguan mental.
3. Berbagai bentuk gangguan mental karena faktor
kultural, dan
4. Upaya peningkatan dan pencegahan gannguan
mental dalam telaah budaya
1. Budaya bisa memberi corak pada gangguan–gangguan.
2. Budaya bisa menciptakan tipe–tipe kepribadian yang khusus rentan
terhadap gangguan–gangguan tertentu.
3. Beberapa budaya diperkirakan menciptakan lebih banyak kasus-
kasus dalam suatu gangguan psikiatrik tertentu karena praktek–praktek
membesarkan anak-anaknya (child rearing).
4. Budaya diperkirakan mempengaruhi gangguan psikiatrik melalui
tipe–tipe sanksi dan restriksi pada perilaku yang diterima
1. Perubahan budaya yang cepat dan penyakit
kejiwaan kehilangan budaya lama, misalnya pada
urbanisasi dan modernisasi,
2. Kontak dan interaksi antar budaya, misalnya
kawin antar suku, agama, ataupun transmigrasi.
3. Selain itu, budaya juga mempengaruhi bentuk
pengobatan yang ditujukan ke gangguan mental itu
sendiri.
Budaya merupakan salah satu bagian dan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan
kebudayaan pun ikut berpengaruh terhadap kehidupan menjadikannya penting untuk
diperhatikan. Salah satunya adalah kebudayaan yang memiliki pengaruh terhadap
terjadinya kesehatan mental seseorang
Jawa mengartikan keselarasan sebagai sesuatu yang harus dibatinkan, dimana
konflik-konflik yang timbul diredam dan dialihkan, bahkan disublimasi kedalam
bentuk lain, antara lain dengan laku batin atau kebatinan
Minangkabau tidaklah memandang konflik sebagai hal yang harus dipendam,
sebaliknya malah dibiarkan terbuka dan harus dicari penyelesaian dengan mufakat
terbuka
Contoh kasus kekerasan anak di Bali yang
sempat menggegerkan Indonesia beberapa
tahun lalu. Tindak kekerasan yang berujung
pada hilangnya nyawa bocah perempuan
berusia 8 tahun itu, salah satunya juga
diakibatkan oleh orang-orang terdekat korban
hanya mendiamkan fakta yang terjadi.
Penanganganan Gangguan Kesehatan Mental:
Karena adanya kekuatan supranatural
Karena kemasukan roh dan setan
Dicap kriminal sebab memilih tingkat kebinatangan yang besar
Dicap memiliki pikiran irasional
Dicap sakit
Adanya reaksi tekanan atau stres yang dianggap sebagain perilaku maladaptif
Karena lari dari tanggung jawab
Faktor budaya menarik untuk dikaji lebih
mendalam karena memengaruhi pemahaman
individu mengenai definisi sakit dan sehat
mental, keyakinan penyebab, perilaku
pencarian pertolongan hingga pengambilan
keputusan untuk memeroleh atau menolak
penanganan profesional.
Pendekatan relativism:
Perilaku manusia terpola sesuai budaya. Pendekatan
ini mencoba memahami individu ‘dalam sudut
pandang dan bahasa yang digunakannya’. Asesmen
pun menggunakan nilai dan makna yang digunakan
oleh sekelompok budaya dalam memahami sebuah
fenomena (pendekatan emik)
Faktor budaya
dapat memengaruhi kesehatan dalam segala bentuk cara,
yaitu pendefinisiannya, pengenalan, gejala-gejala, prevalensi
dan respon (oleh masyarakat maupun penyembuh).
Pengenalan beberapa kondisi, baik sehat maupun sakit
terkait dengan budaya, seperti
‘kesurupan’(penyembuhan/mekanisme pencarian
pertolongan atau
gejala psikiatris)
Budaya memiliki pengaruh dalam pengekspresian:
gejala-gejala gangguan mental meliputi bentuk
gejala dan tingkat keparahannya,
apakah gejala yang tampak dimaknai sebagai sebuah
gangguan, serta pertimbangan
faktor budaya dalam wawancara untuk penegakan
diagnosis perlu diperhatikan.
Budaya Tiong Hoa
sesuatu yang masuk dan yang keluar dari tubuh
manusia tidak boleh berlebihan, maka dari itu
harus seimbang dan harmoni. Konsep
kesehatan Tiong Hoa juga diambil dari konsep
Yin-Yang yang merupakan mekanisme internal
tubuh manusia.
Budaya Afrika
adalah sistem Ubuntu. Ubuntu diartikan sebagai kepribadian.
Konsep Ubuntumengacu pada nilai-nilai Afrika dari keterkaitan
kolektif, interdependensi,
komunalitas, solidaritas kelompok, dan konformitas. Dalam konsep
Ubuntu, diri
dirasakan dalam kaitannya dengan kelompok yaitu, individu dianggap
bukan sebagai entitas yang independen dari satu sama lain, tetapi
sebagai bagian dari sistem komunal interdependen.
Budaya Arab??
Budaya Jawa ??
Budaya Sunda??
Budaya Batak??
Budaya Padang??

Berikan contoh kasus2nya


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai