DR Putri - Tatalaksana Ibu Dengan Hipertensi Dan Kelainan Ginjal
DR Putri - Tatalaksana Ibu Dengan Hipertensi Dan Kelainan Ginjal
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
Pendahuluan
Pendahuluan
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. 2021.
Pendahuluan
Pendahuluan
Kesimpulan
Pendahuluan
Definisi Preeklamsia Lama
Preeklamsia / Eklamsia
Gangguan Ginjal
Klasifikasi Hipertensi dalam Hipertensi Kronis
Hipertensi Kronis Kehamilan Superimposed Preeklamsia
Faktor Risiko
Kehamilan > 20 minggu Persalinan
Usia Gestasi Tekanan Darah Maternal
Klasifikasi Proteinuria Kejang
Pencegahan (minggu) (mmHg)
Preeklampsia Hipertensi Kronis <20 >140/90 - -
Hipertensi dalam
>20 >140/90 - -
Kehamilan
Preeklampsia >20 >140/90 + -
Tatalaksana
Hipertensi Kronis >140/90
>20 + -
Superimposed PE
Eklampsia >20 >160/110 + +
Kesimpulan
Marlene M. Corton, Kenneth Leveno, Steven Bloom, John Hauth, Dwight Rouse, Catherine Spong. Williams Obstetrics. 25th Edition. McGraw Hill Professional, 2018
Pendahuluan
Terminologi Baru
Klasifikasi
• SBP ≥ 160 mm Hg
• DBP ≥ 110 mm Hg
• Platelet < 100 × 103 per μL,
With Severe Features • Enzim hati ↑ 2x normal
Faktor Risiko
• Serum kreatinin ↑ 2x N / >1.1mg/dL
• Persistent severe RUQ abdominal pain
• Pulmonary edema
Preeklampsia • New onset cerebral or visual disturbances
Pencegahan
Preeklampsia
Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Kriteria Preeklamsia
Klasifikasi Proteinuria
• ≥300mg / 24 jam urin tampung (atau dipantau dari
pengumpulan berjangka) atau;
• Rasio protein/kratinin ≥ 0.3 mg/dL atau;
• Dipstick +2 (digunakan hanya bila metode kuantitatif lain
tidak tersedia)
Faktor Risiko Tekanan Darah
• Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90
Atau pada kondisi tidak adanya proteinuria, hipertensi onset
mmHg dalam 2 kali pemeriksaan selang minimal 4 jam
baru dengan onset paru terhadap;
setelah UK 20 minggu pada perempuan tanpa riwayat
• Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
hipertensi sebelumnya
• Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau
Pencegahan • Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110
didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada
Preeklampsia mmHg. (Hipertensi berat dapat dikonfirmasi dengan
kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
interval pendek untuk memfasilitasi pemberian anti-
• Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase
hipertensi tepat waktu)
2 kali normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik
/ regio kanan atas abdomen
Tatalaksana • Edema Paru
• Onset baru sakit kepala yang tidak membaik dengan
pengobatan dan tidak memiliki diagnosis alternatif
atau tanpa disertai gangguan penglihatan
Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Kriteria Preeklamsia with Severe Features
Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Terminologi Baru
Klasifikasi
new onset hypertension and gestational hypertension in the absence of proteinuria but
combined with haematological complications, renal insufficiency, impaired liver
function, neurological symptoms, or uteroplacental dysfunction also fulfil diagnostic
criteria for PE
Faktor Risiko
Pencegahan
Women with gestational hypertension who present with severe-range blood pressures
Preeklampsia
should be managed with the same approach as for women with severe preeclampsia
Tatalaksana
Penegakan diagnosis dari preeklamsia
tidak tergantung oleh adanya protenuria
Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Klasifikasi Preeklamsia Berdasarkan Onset
Klasifikasi
Semakin awal, semakin Persalinan pada <34+0
tinggi risiko untuk Early Onset PE minggu usia gestasi
mortalitas dan morbiditas
Faktor Risiko janin dan maternal
Persalinan pada <37+0
Preterm PE minggu usia gestasi
Pencegahan Pre-eklampsia
Preeklampsia
Persalinan pada ≥34+0
Late Onset PE minggu usia gestasi
Tatalaksana
Persalinan pada ≥37+0
Term PE minggu usia gestasi
Kesimpulan
FIGO releases new guidelines to combat Pre-Eclampsia 2019 [Internet]. Figo. [cited 2022 May 17]. Available from: https://www.figo.org/figo-releases-new-guidelines-combat-pre-eclampsia
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia
Faktor yang berhubungan dengan Kehamilan
• Abnormalitas kromosom
Klasifikasi • Mola hydatidiform
• Hidrops fetalis
• Kehamilan multiple
• Donasi oosit atau inseminasi donor
• Anomali struktur kongenital
Faktor Risiko • UTI
Kesimpulan
Marlene M. Corton, Kenneth Leveno, Steven Bloom, John Hauth, Dwight Rouse, Catherine Spong. Williams Obstetrics. 25th Edition. McGraw Hill Professional, 2018
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
Christopher W. Ives et al. J Am Coll Cardiol 2020; 76:1690-1702.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
PNPK POGI Preeklamsia 2016
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Kemenkes RI Buku KIA 2022.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Buku KIA 2022
Risiko Sedang
Klasifikasi • Nullipara
PNPK POGI Preeklamsia 2016 • Obesitas sebelum hamil (IMT > 30kg/m2)
• Riwayat preeklamsia pada ibu atau saudara
perempuan
• Umur ≥35 tahun
Faktor Risiko • Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya > 10
tahun
• Kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu
(bayi tabung, obat induksi ovulasi)
• Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
Pencegahan • MAP >90mmHg
Preeklampsia • Proteinuria (+1, 2x pada jarak pemeriksaan 6 jam /
segera kuantitatif 300mg/24 jam)
Risiko Tinggi
• Multipara dengan riwayat preeklamsia sebelumnya
Tatalaksana • Kehamilan multiple
• HT kronis
• DM dalam kehamilan
• Penyakit ginjal
• Penyait autoimun SLE
• APS
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Kemenkes RI Buku KIA 2022.
Pendahuluan
Pencegahan Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Pencegahan terbaik, hanya dapat
Klasifikasi dilakukan bila penyebabnya telah
Pencegahan diketaui dengan jelas, sehingga bisa
Primer menghindari atau mengontrol
Faktor Risiko penyebab tersebut.
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Pencegahan Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Pencegahan Sekunder
Restriksi • Pembatasan garam untuk mencegah dan komplikasinya selama kehamilan tidak
Faktor Risiko Garam direkomendasikan
Faktor Risiko
• Lakukan rujukan bila ditemui adanya
faktor risiko
• Lakukan rujuk balik bila ditegakan
Pencegahan
Preeklampsia preeklamsia without severe features
Kesimpulan
Kemenkes RI. Buku KIA. 220
Pendahuluan
Tatalaksana
Klasifikasi
Faktor Risiko
Permenkes RI No.
001 Tahun 2012
Sistem Rujukan
Pencegahan
Preeklampsia Pelayanan
Kesehatan
Perorangan
Tatalaksana
Kesimpulan
Permenkes RI No. 001 Tahun 2012 Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pendahuluan
Tatalaksana
Pencegahan
Preeklampsia
• Pemberi layanan kesehatan
wajib merujuk pasien bila
keadaan penyakit
memerlukannya
Tatalaksana
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Tatalaksana Hipertensi Kronis
1. Identifikasi adanya kemungkinan
Klasifikasi keikutsertaan end-organ
2. Evaluasi adanya kemungkinan Optimalisasi komorbiditas
maternal sebelum hamil
hipertensi sekunder
Faktor Risiko 3. Modifikasi gaya hidup
4. Konseling mengenai risiko
kehamilan yang berhubungan
Pencegahan
Preeklampsia dengan hipertensi kronis
Penggunaan ACE inhibitor dan ARB
harus dihindari 🡪 menyebabkan
Tatalaksana vasokonstriksi 🡪 fetopathic, risiko
malformasi (disgenesis renal,
hypoplasia calvarial), dan gangguan
pertumbuhan
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Anti Hipertensi
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
Chronic Hypertension in Pregnancy.: ACOG Practice Bulletin, Number 203. Obstetrics & Gynecology. 2019 Jan;133(1):e28
Pendahuluan
Tatalaksana
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Pencegahan Kejang
Klasifikasi
Penggunaan MgSO4 dalam mencegah kejang pada
pasien dengan hipertensi dengan severe features,
preeklamsia dengan severe features dan eclampsia
Faktor Risiko
Rerata munculnya kejang pada preeklamsia dengan
severe features mencapai 4x lipat dibandingkan
dengan preeklamsia tanpa severe features
Pencegahan
Preeklampsia
MgSo4 Toxicity
Tatalaksana
Pemberian MgSO4 rutin untuk mencegah kejang pada preeklamsia tanpa severe features dan
hipertensi gestasional tidak direkomendasikan
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Pencegahan Kejang
Klasifikasi
Magnesium sulphate is
recommended as the first-line
medication for prophylaxis and
Faktor Risiko treatment of eclampsia
Klasifikasi
Kesimpulan
Magee LA, Pels A, Helewa M, Rey E, von Dadelszen P, Magee LA, et al. Diagnosis, Evaluation, and Management of the Hypertensive Disorders of Pregnancy: Executive Summary. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2014 May;36(5):416–
38.
Pendahuluan
Tatalaksana
Tatalaksana
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Pencegahan
• Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
Preeklampsia • Evaluasi tekanan darah 2x dalam seminggu secara poliklinis
• Evaluasi jumlah trombosit an fungsi liver setiap minggu
• Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (anjuran 2x seminggu)
Tatalaksana
• Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi menggunakan doppler
velocimetry terhadap arteri umbilikal direkomendasikan
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Perawatan Ekspektatif pada Preeklamsia Dengan Gejala Berat
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklamsia berat dengan usia kehamilan
Faktor Risiko kurang dari 34 minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin stabil
2. Manajemen ekspektatif pada preeklamsia barat juga direkomendasikan untuk melakukan
perawatan di fasilitas kesehatan yang adekuat dengan tersedia perawatan intensif bagi maternal
Pencegahan
dan neonatal
Preeklampsia
3. Bagi wanita yang melakukan perawatan ekspektatif preeklamsia berat, pemberian kortikosteroid
direkomendasikan untuk membantu pematangan paru janin
Tatalaksana 4. Pasien dengan preeklamsia berat direkomendasikan untuk melakukan rawat inap selama
melakukan perawatan intensif.
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi
Tatalaksana
Klasifikasi
PNPK POGI 2016
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan
Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Pemberian MgSO4
1. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai terapi lini pertama eklamsia
2. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia pada pasien
Faktor Risiko preeklamsia berat
3. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat dibandingkan
diazepam atau fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang/eklamsia atau kejang berulang
4. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat dibandingkan
Pencegahan
Preeklampsia diazepam atau fenitoin, untuk mencegah terjadinya kejang/eklamsia atau kejang berulang
5. Dosis penuh baik intravena maupun intramuscular magnesoim sulfat direkomendasikan sebagai
prevensi dan terapi eklamsia
6. Evaluasi kadar magnesium serum secara rutin tidak direkomendasikan
Tatalaksana
7. Pemberian magnesium sulfat tidak direkomendasikan untuk diberikan secara rutin ke seluruh
pasien preeklamsia, jika tidak didapatkan gejala pemberatan (preeklamsia tanpa gejala berat)
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Klasifikasi
1. Evaluasi inisial meliputi CBC, dengan estimasi platelet, kreatinin serum, LDH, AST, ALT dan
Faktor Risiko
pemeriksaan proteinuria bersamaan dengan evaluasi maternal dan fetal
2. Pada kasus kemungkinan PE Superimposed, pemeriksaan asam urat dapat dipertimbangkan
3. Evaluasi janin melalui USG untuk memantai EFW dan AFI, serta antepartum testing
Pencegahan 4. Observasi dapat dilanjutkan untuk Wanita dengan hipertensi gestasional atau PE tanpa severe
Preeklampsia features.
Tatalaksana
Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Klasifikasi
Tatalaksana
Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Kontraindikasi Tatalaksana Ekspektan
Klasifikasi
Ibu
• Tekanan darah yang tidak terkontrol (persisten SBP
≥160 mm Hg atau DBP ≥ 110 mm Hg) tidak respon
Faktor Risiko terhadap pengobatan
• Sakit kepala persisten, refrakter terhadap Fetal
pengobatan
• Nyeri epigastric atau RUQ yang tidak responsive • Pemeriksaan fetal abnormal
terhadap pengobatan • Kematian fetal
Pencegahan
Preeklampsia • Gangguan penglihatan, motoric, atau perubahan • Janin tanpa ekspektasi hidup pada saat diagnosis
sensasi maternal (anomaly letal, premature ekstrim, dll)
• Disfungsi renal baru atau perburukan (kreatinin • End diastolic flow yang terbalik secara persisten pada
serum > 1.1 mg/dL atau 2x normal) arteri umbilikal
• Edema paru
Tatalaksana • Eklampsia
• Suspek abruptio plasenta akut atau perdarahan
pervaginam tanpa plasenta previa
Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Pencegahan NO
Preeklampsia
<37 0/7 mgg, rawat inap / jalan:
• Pertimbangkan pematangan paru • ≥ 37 0/7 mgg
• Evaluasi maternal 2x /w • Perburukan kondisi maternal / fetal
• Evaluasi janin • Persalinan / pecah ketuban
Tatalaksana
• PE 🡪 2x NST /w
• HT Gestasional 🡪 1x NST /w
Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
w/o Severe Features
Klasifikasi
• Tatalaksana ekspektan • Dexamethasone 6 mg, 4 doses / 12 jam
• Pematangan paru • Betamethasone 12 mg IM, 2 doses / 24 jam
• Monitor TD 2x/ minggu
Faktor Risiko • Pemeriksaan lab/ minggu (CBC, kadar kreatinin, alanin dan / atau aspartate transaminase)
• NST 2x/ minggu
• Pemeriksaan cairan amnion/ minggu
• USG perkembangan janin/ 3 minggu
Pencegahan
• Doppler arteri umbilikalis janin bila (+) IUGR.
Preeklampsia
• Anti Hipertensive
• Profilaksis kejang dengan MgSO4 tidak menjadi indikasi utama kecuali (+) severe features.
• Waktu persalinan diputuskan mempertimbangkan resiko prematur dan perburukan preeklampsia
Tatalaksana • (-) severe features, UK 37 minggu menjadi pilihan utama
• Persalinan yang terlalu cepat (34-36 minggu) tidak diirekomendasikan 🡪 ↑ resiko RDS
neonatus
Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Klasifikasi
Pencegahan
Preeklampsia
w/o Severe Features
Tatalaksana
Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Kesimpulan
Klasifikasi
Faktor Risiko
Pencegahan Preeklampsia
Tatalaksana
Kesimpulan