Anda di halaman 1dari 46

Tatalaksana Ibu dengan

Hipertensi dan Kelainan Ginjal

dr.Putri Sekar Wiyati, SpOG.Subsp.Obginsos


POKJA PAKIAS-POGI
Disampaikan pada Webinar ANC untuk Dokter Umum
Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes RI – Maret 2023
POKJA PAKIAS – PP POGI
OUTLINE
Pendahuluan

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
Pendahuluan
Pendahuluan

Klasifikasi

Faktor Risiko Jumlah Kematian Ibu Menurut


Penyebab di Tahun 2022,
penyebab kematian ibu yang
paling banyak masih disebabkan
Pencegahan oleh Perdarahan, Hipertensi
Preeklampsia Dalam Kehamilan dan Penyebab
Lainnya

Tatalaksana

Kesimpulan
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. 2021.
Pendahuluan
Pendahuluan

Klasifikasi • Hipertensi Gestasional


• Preeklamsia
Penyebab Obstetri • Eklamsia
• Hipertensi Kronis
• Superimposed
Faktor Risiko
Preeklamsia

Tekanan Darah Tinggi


Dalam Kehamilan
Pencegahan
Preeklampsia
• Hipertensi Kronis
• Gangguan Ginjal
Penyebab Non Obstetri • Diabetes Melitus
Tatalaksana • Gangguan Jantung
• Dan lainnya

Kesimpulan
Pendahuluan
Definisi Preeklamsia Lama
Preeklamsia / Eklamsia
Gangguan Ginjal
Klasifikasi Hipertensi dalam Hipertensi Kronis
Hipertensi Kronis Kehamilan Superimposed Preeklamsia

Faktor Risiko
Kehamilan > 20 minggu Persalinan
Usia Gestasi Tekanan Darah Maternal
Klasifikasi Proteinuria Kejang
Pencegahan (minggu) (mmHg)
Preeklampsia Hipertensi Kronis <20 >140/90 - -
Hipertensi dalam
>20 >140/90 - -
Kehamilan
Preeklampsia >20 >140/90 + -
Tatalaksana
Hipertensi Kronis >140/90
>20 + -
Superimposed PE
Eklampsia >20 >160/110 + +
Kesimpulan
Marlene M. Corton, Kenneth Leveno, Steven Bloom, John Hauth, Dwight Rouse, Catherine Spong. Williams Obstetrics. 25th Edition. McGraw Hill Professional, 2018
Pendahuluan
Terminologi Baru

Klasifikasi
• SBP ≥ 160 mm Hg
• DBP ≥ 110 mm Hg
• Platelet < 100 × 103 per μL,
With Severe Features • Enzim hati ↑ 2x normal
Faktor Risiko
• Serum kreatinin ↑ 2x N / >1.1mg/dL
• Persistent severe RUQ abdominal pain
• Pulmonary edema
Preeklampsia • New onset cerebral or visual disturbances
Pencegahan
Preeklampsia

Tekanan darah tinggi yang muncul setelah >20


Without Severe Features minggu usia kehamilan, >140/90mmHg, dengan
Tatalaksana
fluktuasi tekanan darah yang tidak luas dan tanpa
tanda dan gejala pada severe features

Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Kriteria Preeklamsia

Klasifikasi Proteinuria
• ≥300mg / 24 jam urin tampung (atau dipantau dari
pengumpulan berjangka) atau;
• Rasio protein/kratinin ≥ 0.3 mg/dL atau;
• Dipstick +2 (digunakan hanya bila metode kuantitatif lain
tidak tersedia)
Faktor Risiko Tekanan Darah
• Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90
Atau pada kondisi tidak adanya proteinuria, hipertensi onset
mmHg dalam 2 kali pemeriksaan selang minimal 4 jam
baru dengan onset paru terhadap;
setelah UK 20 minggu pada perempuan tanpa riwayat
• Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
hipertensi sebelumnya
• Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau
Pencegahan • Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110
didapatkan peningkatan kadar kreatinin serum pada
Preeklampsia mmHg. (Hipertensi berat dapat dikonfirmasi dengan
kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
interval pendek untuk memfasilitasi pemberian anti-
• Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase
hipertensi tepat waktu)
2 kali normal dan atau adanya nyeri di daerah epigastrik
/ regio kanan atas abdomen
Tatalaksana • Edema Paru
• Onset baru sakit kepala yang tidak membaik dengan
pengobatan dan tidak memiliki diagnosis alternatif
atau tanpa disertai gangguan penglihatan

Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Kriteria Preeklamsia with Severe Features

Klasifikasi Tekanan Darah


• Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau
diastolik ≥ 110 mmHg dalam 2 kali
• Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL
pemeriksaan selang minimal 4 jam (kecuali
atau peningkatan 2 x lipat konsentrasi serum
Faktor Risiko telah diinisiasikan terapi anti-hipertensi
kreatinin pada kondisi tidak adanya penyakit
sebelumnya)
ginjal
• Trombositopenia : trombosit < 100.000 /
• Edema Paru
mikroliter
Pencegahan • Onset baru sakit kepala yang tidak membaik
• Gangguan fungsi liver tanpa diagnosis
Preeklampsia dengan pengobatan dan tidak memiliki
alternatif lain dan diindikasikan dengan
diagnosis alternatif
peningkatan enzim hati pada darah (>2x dari
• Gangguan penglihatan
batas ambang atas normal), atau dengan
Tatalaksana nyeri RUQ atau epigastric yang persisten dan
tidak responsif terhadap pengobatan

Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Terminologi Baru

Klasifikasi
new onset hypertension and gestational hypertension in the absence of proteinuria but
combined with haematological complications, renal insufficiency, impaired liver
function, neurological symptoms, or uteroplacental dysfunction also fulfil diagnostic
criteria for PE
Faktor Risiko

Pencegahan
Women with gestational hypertension who present with severe-range blood pressures
Preeklampsia
should be managed with the same approach as for women with severe preeclampsia

Tatalaksana
Penegakan diagnosis dari preeklamsia
tidak tergantung oleh adanya protenuria

Kesimpulan
Kallela J, Jääskeläinen T, Kortelainen E, Heinonen S, Kajantie E, Kere J, et al. The diagnosis of pre-eclampsia using two revised classifications in the Finnish Pre-eclampsia Consortium (FINNPEC) cohort. BMC Pregnancy and Childbirth. 2016 Aug
12;16(1):221.
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Klasifikasi Preeklamsia Berdasarkan Onset

Klasifikasi
Semakin awal, semakin Persalinan pada <34+0
tinggi risiko untuk Early Onset PE minggu usia gestasi
mortalitas dan morbiditas
Faktor Risiko janin dan maternal
Persalinan pada <37+0
Preterm PE minggu usia gestasi

Pencegahan Pre-eklampsia
Preeklampsia
Persalinan pada ≥34+0
Late Onset PE minggu usia gestasi

Tatalaksana
Persalinan pada ≥37+0
Term PE minggu usia gestasi

Kesimpulan
FIGO releases new guidelines to combat Pre-Eclampsia 2019 [Internet]. Figo. [cited 2022 May 17]. Available from: https://www.figo.org/figo-releases-new-guidelines-combat-pre-eclampsia
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia
Faktor yang berhubungan dengan Kehamilan
• Abnormalitas kromosom
Klasifikasi • Mola hydatidiform
• Hidrops fetalis
• Kehamilan multiple
• Donasi oosit atau inseminasi donor
• Anomali struktur kongenital
Faktor Risiko • UTI

Faktor spesifik Maternal


• Usia > 35 tahun
• Usia < 20 tahun
Pencegahan • Ras kulit hitam
Preeklampsia • Riwayat keluarga PE
• Nuliparitas
• Kondisi medis khusus (DM< HT kronis,
thrombophilia, dll)
Tatalaksana • Stress

Faktor spesifik Maternal


• Ayah pertama
• Sebelumnya menjadi ayah dari ibu yang
Kesimpulan preeklampsia
Marlene M. Corton, Kenneth Leveno, Steven Bloom, John Hauth, Dwight Rouse, Catherine Spong. Williams Obstetrics. 25th Edition. McGraw Hill Professional, 2018
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia
• Jika didapatkan tanda centang
di dua kotak kuning dan atau 1
Klasifikasi kotak merah 🡪 Ibu berisiko
mengalami preeklamsia
Lembar Skrining • Segera lakukan rujukan ke
SpOG/FKRTL
Faktor Risiko
Preeklamsia juga
Faktor Risiko terdapat pada Buku Kesimpulan dituliskan sbb :
KIA 2022, dan • Tidak didapatkan risiko
menjadi lembar yang preeklamsia, atau
WAJIB diisi oleh • Meragukan untuk risiko
dokter umum preeklamsia, atau
Pencegahan • Terdapat risiko preeklamsia
Preeklampsia Faktor risiko yang ada • Lakukan rujukan segera jika
dalam Buku KIA 2022 kesimpulan dokter meragukan
serupa dengan yang atau terdapat risiko
tercantum dalam preeklamsia
ACOG
Tatalaksana
Rujukan yang baik dan sesuai
dengan temuan faktor risiko
harus dilakukan

Kesimpulan
Marlene M. Corton, Kenneth Leveno, Steven Bloom, John Hauth, Dwight Rouse, Catherine Spong. Williams Obstetrics. 25th Edition. McGraw Hill Professional, 2018
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
Christopher W. Ives et al. J Am Coll Cardiol 2020; 76:1690-1702.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
PNPK POGI Preeklamsia 2016
Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Kemenkes RI Buku KIA 2022.
Pendahuluan
Faktor Risiko Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Buku KIA 2022
Risiko Sedang
Klasifikasi • Nullipara
PNPK POGI Preeklamsia 2016 • Obesitas sebelum hamil (IMT > 30kg/m2)
• Riwayat preeklamsia pada ibu atau saudara
perempuan
• Umur ≥35 tahun
Faktor Risiko • Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya > 10
tahun
• Kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu
(bayi tabung, obat induksi ovulasi)
• Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
Pencegahan • MAP >90mmHg
Preeklampsia • Proteinuria (+1, 2x pada jarak pemeriksaan 6 jam /
segera kuantitatif 300mg/24 jam)

Risiko Tinggi
• Multipara dengan riwayat preeklamsia sebelumnya
Tatalaksana • Kehamilan multiple
• HT kronis
• DM dalam kehamilan
• Penyakit ginjal
• Penyait autoimun SLE
• APS
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Kemenkes RI Buku KIA 2022.
Pendahuluan
Pencegahan Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Pencegahan terbaik, hanya dapat
Klasifikasi dilakukan bila penyebabnya telah
Pencegahan diketaui dengan jelas, sehingga bisa
Primer menghindari atau mengontrol
Faktor Risiko penyebab tersebut.

Pencegahan Untuk penyebab preeklamsia masih


Pencegahan belum diketahui
Preeklampsia
Pencegahan
Sekunder
Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Pencegahan Preeklamsia Berdasarkan PNPK POGI 2016
Pencegahan Sekunder

Klasifikasi • Istirahat primer tidak direkomendasikan sebagai pencegahan primer preeklamsia


Istirahat • Tirah baring tidak direkomendasikan untuk memperbaiki luaran pada wanita hamil
dengan hipertensi

Restriksi • Pembatasan garam untuk mencegah dan komplikasinya selama kehamilan tidak
Faktor Risiko Garam direkomendasikan

• Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari) direkomendasikan untuk


Aspirin
pencegahan preeklamsia pada wanita dengan risiko tinggi
Dosis
• Aspirin dosis rendah sebagai prevensi preeklamsia sebaiknya mulai digunakan
Rendah
Pencegahan sebelum usia kehamilan 20 minggu
Preeklampsia
• Suplementasi kalsium minimal 1 gr/hari direkomendasikan terutama pada wanita
dengan asupan kalsium yang rendah
Suplementa
• Penggunaan aspirin dosis rendah dan suplemen kalsium (minimal 1gr/gari)
si Kalsium
ddirekomendasikan sebagai prevensi preeklamsia pada wanita dengan risiko tinggi
Tatalaksana terjadinya preeklamsia
Suplementa
• Pemberian vitamin C dan E tidak direkomendasikan untuk diberikan dalam
si
pencegahan preeklamsia
Antioksidan
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Tatalaksana

Klasifikasi Rujukan Kembali dari dokter Spesialis di


FKTRL ke dokter umum di FKTP

Faktor Risiko
• Lakukan rujukan bila ditemui adanya
faktor risiko
• Lakukan rujuk balik bila ditegakan
Pencegahan
Preeklampsia preeklamsia without severe features

• Pantau tanda bahaya, lakukan


Tatalaksana
pemeriksaan tekanan darah rutin

Kesimpulan
Kemenkes RI. Buku KIA. 220
Pendahuluan
Tatalaksana

Klasifikasi

Faktor Risiko
Permenkes RI No.
001 Tahun 2012
Sistem Rujukan
Pencegahan
Preeklampsia Pelayanan
Kesehatan
Perorangan
Tatalaksana

Kesimpulan
Permenkes RI No. 001 Tahun 2012 Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pendahuluan
Tatalaksana

Klasifikasi Rujukan Vertikal


• Membutuhkan pelayanan
kesehatan spesialistik atau
subspesialistik
• Pelayanan kesehatan
membutuhkan fasilitas,
Faktor Risiko peralatan atau ketenagaan
yang tidak dimiliki

Pencegahan
Preeklampsia
• Pemberi layanan kesehatan
wajib merujuk pasien bila
keadaan penyakit
memerlukannya
Tatalaksana

STABILISASI SEBELUM MELAKUKAN RUJUKAN


Kesimpulan
Permenkes RI No. 001 Tahun 2012 Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pendahuluan
Tatalaksana

Klasifikasi

Faktor Risiko Pemberian MgSO4


Trias Tatalaksana Preeklamsia
1. Mencegah kejang
2. Mencegah cerebrovascular Menurunkan/mengontrol tekanan darah
Pencegahan
Preeklampsia incident
3. Menurunkan tekanan darah Pemberian Anti Hipertensi

Tatalaksana

Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Tatalaksana Hipertensi Kronis
1. Identifikasi adanya kemungkinan
Klasifikasi keikutsertaan end-organ
2. Evaluasi adanya kemungkinan Optimalisasi komorbiditas
maternal sebelum hamil
hipertensi sekunder
Faktor Risiko 3. Modifikasi gaya hidup
4. Konseling mengenai risiko
kehamilan yang berhubungan
Pencegahan
Preeklampsia dengan hipertensi kronis
Penggunaan ACE inhibitor dan ARB
harus dihindari 🡪 menyebabkan
Tatalaksana vasokonstriksi 🡪 fetopathic, risiko
malformasi (disgenesis renal,
hypoplasia calvarial), dan gangguan
pertumbuhan
Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Anti Hipertensi

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
Chronic Hypertension in Pregnancy.: ACOG Practice Bulletin, Number 203. Obstetrics & Gynecology. 2019 Jan;133(1):e28
Pendahuluan
Tatalaksana

Klasifikasi

Faktor Risiko Pemberian MgSO4


Trias Tatalaksana Preeklamsia
1. Mencegah kejang
2. Mencegah cerebrovascular Menurunkan/mengontrol tekanan darah
Pencegahan
Preeklampsia incident
3. Menurunkan tekanan darah Pemberian Anti Hipertensi

Tatalaksana

Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Pencegahan Kejang

Klasifikasi
Penggunaan MgSO4 dalam mencegah kejang pada
pasien dengan hipertensi dengan severe features,
preeklamsia dengan severe features dan eclampsia
Faktor Risiko
Rerata munculnya kejang pada preeklamsia dengan
severe features mencapai 4x lipat dibandingkan
dengan preeklamsia tanpa severe features
Pencegahan
Preeklampsia

MgSo4 Toxicity

Tatalaksana
Pemberian MgSO4 rutin untuk mencegah kejang pada preeklamsia tanpa severe features dan
hipertensi gestasional tidak direkomendasikan

Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Pencegahan Kejang

Klasifikasi
Magnesium sulphate is
recommended as the first-line
medication for prophylaxis and
Faktor Risiko treatment of eclampsia

The loading dose is 4 g IV over 20


Pencegahan to 30 min Ada MgSO4 20%
HATI-HATI salah hitung
Preeklampsia

Followed by a maintenance dose


of 1 g/h by continuous infusion
Tatalaksana for 24 h or until 24 h after
delivery, whichever is later.
Lembar pemantauan
pemberian MgSO4
Kesimpulan
Magee LA, Pels A, Helewa M, Rey E, von Dadelszen P, Magee LA, et al. Diagnosis, Evaluation, and Management of the Hypertensive Disorders of Pregnancy: Executive Summary. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2014 May;36(5):416–
38.
Pendahuluan
Pencegahan Kejang

Klasifikasi

Dalam kasus dimana akses vena sulit,


MgSO4 dapat diberikan secara IM
Faktor Risiko

Loading dose 10 g (5g di masing-masing


bokong)
Pencegahan
Preeklampsia
Diikuti dengan maintenance 5 g setiap 4 jam

* Pemberian IM dapat dicampur dengan pemberian xylocaine 2% karena


Tatalaksana nyeri yang muncul oleh suntikan

Kesimpulan
Magee LA, Pels A, Helewa M, Rey E, von Dadelszen P, Magee LA, et al. Diagnosis, Evaluation, and Management of the Hypertensive Disorders of Pregnancy: Executive Summary. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada. 2014 May;36(5):416–
38.
Pendahuluan
Tatalaksana

Tatalaksana sejak awal adalah tatalaksana terbaik yang


Klasifikasi
dapat dilakukan

Faktor Risiko Pemberian MgSO4


Trias Tatalaksana Preeklamsia
1. Mencegah kejang
2. Mencegah cerebrovascular Menurunkan/mengontrol tekanan darah
Pencegahan
Preeklampsia incident
3. Menurunkan tekanan darah Pemberian Anti Hipertensi

Tatalaksana

Kesimpulan
Shanmugalingam R, Hennessy A, Makris A. Aspirin in the prevention of preeclampsia: the conundrum of how, who and when. J Hum Hypertens. 2019 Jan;33(1):1–9.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi Perawatan Ekspektatif pada Preeklamsia Tanpa Gejala Berat


1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklamsia tanpa gejala berat dengan usia
kehamilan kurang dari 37 minggu dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih ketat
Faktor Risiko
2. Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus preeklamsia tanpa gejala berat
3. Evaluasi ketat yang dilakukan adalah;

Pencegahan
• Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
Preeklampsia • Evaluasi tekanan darah 2x dalam seminggu secara poliklinis
• Evaluasi jumlah trombosit an fungsi liver setiap minggu
• Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (anjuran 2x seminggu)
Tatalaksana
• Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi menggunakan doppler
velocimetry terhadap arteri umbilikal direkomendasikan
Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi
Perawatan Ekspektatif pada Preeklamsia Dengan Gejala Berat
1. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklamsia berat dengan usia kehamilan

Faktor Risiko kurang dari 34 minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin stabil
2. Manajemen ekspektatif pada preeklamsia barat juga direkomendasikan untuk melakukan
perawatan di fasilitas kesehatan yang adekuat dengan tersedia perawatan intensif bagi maternal
Pencegahan
dan neonatal
Preeklampsia
3. Bagi wanita yang melakukan perawatan ekspektatif preeklamsia berat, pemberian kortikosteroid
direkomendasikan untuk membantu pematangan paru janin
Tatalaksana 4. Pasien dengan preeklamsia berat direkomendasikan untuk melakukan rawat inap selama
melakukan perawatan intensif.

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi
Tatalaksana
Klasifikasi
PNPK POGI 2016

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan
Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi
Pemberian MgSO4
1. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai terapi lini pertama eklamsia
2. Magnesium sulfat direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap eklamsia pada pasien
Faktor Risiko preeklamsia berat
3. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat dibandingkan
diazepam atau fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang/eklamsia atau kejang berulang
4. Magnesium sulfat merupakan pilihan utama pada pasien preeklamsia berat dibandingkan
Pencegahan
Preeklampsia diazepam atau fenitoin, untuk mencegah terjadinya kejang/eklamsia atau kejang berulang
5. Dosis penuh baik intravena maupun intramuscular magnesoim sulfat direkomendasikan sebagai
prevensi dan terapi eklamsia
6. Evaluasi kadar magnesium serum secara rutin tidak direkomendasikan
Tatalaksana
7. Pemberian magnesium sulfat tidak direkomendasikan untuk diberikan secara rutin ke seluruh
pasien preeklamsia, jika tidak didapatkan gejala pemberatan (preeklamsia tanpa gejala berat)

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi

Faktor Risiko Pemberian Antihipertensi


1. Antihipertensi direkomendasikan pada preeklamsia dengan hipertensi berat atau tekanan darah
sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg
2. Target penurunan tekanan darah adalah sistolik < 160 mmHg dan diastolic < 110 mmHg
Pencegahan
Preeklampsia 3. Pemberian antihipertensi pilihan pertama adalah nifedipine oral short acting, hydralazine dan
labetalol parenteral
4. Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah nitrogliserin, metildopa dan labetalol

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana PNPK POGI 2016

Klasifikasi

Faktor Risiko Pemberian Kortikosteroid


1. Pemberian kortikosteroid sebagai terapi sindrom HELLP masih belum dapat direkomendasikan
sampai didapatkan bukti yang nyata terjadinya penurunan morbiditas maternal
Pencegahan 2. Kortikosteroid diberikan pada usia kehamilan ≤ 34 minggu untuk menurunkan risiko RDS dan
Preeklampsia mortalitas janin serta neonatal

Tatalaksana

Kesimpulan
POGI. PNPK Preeklamsia 2016
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

Klasifikasi

1. Evaluasi inisial meliputi CBC, dengan estimasi platelet, kreatinin serum, LDH, AST, ALT dan
Faktor Risiko
pemeriksaan proteinuria bersamaan dengan evaluasi maternal dan fetal
2. Pada kasus kemungkinan PE Superimposed, pemeriksaan asam urat dapat dipertimbangkan
3. Evaluasi janin melalui USG untuk memantai EFW dan AFI, serta antepartum testing
Pencegahan 4. Observasi dapat dilanjutkan untuk Wanita dengan hipertensi gestasional atau PE tanpa severe
Preeklampsia features.

Tatalaksana

Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

Klasifikasi Preeklamsia TANPA Severe Features


1. Pada Wanita tanpa severe features dan tanpa adanya kelainan pemeriksaan antepartum,
persalinan premature, PPROM, dan perdarahan pervaginam, monitoring berkala dapat
dilakukan hingga UK 37 0/7w untuk kebaikan janin 🡪 resiko dipertimbangkan antara benefit janin
Faktor Risiko dan resiko ibu
2. Wanita dengan hipertensi gestasional dan PE tanpa severe features setelah UK 36 minggu
dialokasikan pada manajemen ekspektan atau induksi persalinan
3. Pada wanita dengan hipertensi gestasional dan PE tanpa severe features, monitoring berkala
Pencegahan dilakukan dalam bentuk USG serial memantau perkembangan janin, testing antepartum setiap
Preeklampsia
minggu, pemantauan ketat tekanan darah dan pemeriksaan lab setiap minggu 🡪 frekuensi
pemeriksaan dapat disesuaikan dengan temuan klinis dan gejala ibu.
4. Pemeriksaan proteinuria berulang tidak direkomendasikan karena tidak membuat perubahan
Tatalaksana
pada tatalaksana dan luaran janin.
5. Setelah UK ≥ 37 0/7 w, persalinan lebih direkomendasikan disbanding ekspektan

Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

Klasifikasi

Preeklamsia DENGAN Severe Features


Faktor Risiko 1. Persalinan dianjurkan bila kehamilan telah mencapai ≥ 34 0/7 w, setelah stabilisasi maternal
dilakukan atau dengan pecahnya ketuban sebelum atau seiring persalinan
2. Pada kehamilan < 34 0/7 w 🡪 berikan kortikosteroid untuk pematangan paru, NAMUN tidak
direkomendasikan untuk menunda persalinan untuk memenuhi dosis pematangan paru
Pencegahan 3. Pada manajemen ekspektan, janin HARUS segera dilahirkan bilamana ditemukan perburukan
Preeklampsia
kondisi ibu maupun janin.
4. Restriksi perkembangan janin merupakan indikasi untuk persalinan.

Tatalaksana

Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
Kontraindikasi Tatalaksana Ekspektan
Klasifikasi
Ibu
• Tekanan darah yang tidak terkontrol (persisten SBP
≥160 mm Hg atau DBP ≥ 110 mm Hg) tidak respon
Faktor Risiko terhadap pengobatan
• Sakit kepala persisten, refrakter terhadap Fetal
pengobatan
• Nyeri epigastric atau RUQ yang tidak responsive • Pemeriksaan fetal abnormal
terhadap pengobatan • Kematian fetal
Pencegahan
Preeklampsia • Gangguan penglihatan, motoric, atau perubahan • Janin tanpa ekspektasi hidup pada saat diagnosis
sensasi maternal (anomaly letal, premature ekstrim, dll)
• Disfungsi renal baru atau perburukan (kreatinin • End diastolic flow yang terbalik secara persisten pada
serum > 1.1 mg/dL atau 2x normal) arteri umbilikal
• Edema paru
Tatalaksana • Eklampsia
• Suspek abruptio plasenta akut atau perdarahan
pervaginam tanpa plasenta previa

Kesimpulan
Gestational Hypertension and Preeclampsia: ACOG Practice Bulletin, Number 222. Obstetrics & Gynecology. 2020 Jun;135(6):e237.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

Temuan Maternal & Fetal w/o Severe Features


Klasifikasi

≥37 0/7 mgg ATAU • Persalinan


YES
≥34 0/7 mgg dengan: • Induksi dengan prostaglandin bila
• Inpartu / pecah ketuban dibutuhkan
Faktor Risiko • Hasil pemeriksaan maternal-fetal abnormal
• USG estimasi berat badan janin < 5 persentil
• Curiga abruptio plasenta

Pencegahan NO
Preeklampsia
<37 0/7 mgg, rawat inap / jalan:
• Pertimbangkan pematangan paru • ≥ 37 0/7 mgg
• Evaluasi maternal 2x /w • Perburukan kondisi maternal / fetal
• Evaluasi janin • Persalinan / pecah ketuban
Tatalaksana
• PE 🡪 2x NST /w
• HT Gestasional 🡪 1x NST /w

Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020
w/o Severe Features
Klasifikasi
• Tatalaksana ekspektan • Dexamethasone 6 mg, 4 doses / 12 jam
• Pematangan paru • Betamethasone 12 mg IM, 2 doses / 24 jam
• Monitor TD 2x/ minggu
Faktor Risiko • Pemeriksaan lab/ minggu (CBC, kadar kreatinin, alanin dan / atau aspartate transaminase)
• NST 2x/ minggu
• Pemeriksaan cairan amnion/ minggu
• USG perkembangan janin/ 3 minggu
Pencegahan
• Doppler arteri umbilikalis janin bila (+) IUGR. 
Preeklampsia
• Anti Hipertensive
• Profilaksis kejang dengan MgSO4 tidak menjadi indikasi utama kecuali (+) severe features.
• Waktu persalinan diputuskan mempertimbangkan resiko prematur dan perburukan preeklampsia
Tatalaksana • (-) severe features, UK 37 minggu menjadi pilihan utama
• Persalinan yang terlalu cepat (34-36 minggu) tidak diirekomendasikan 🡪 ↑ resiko RDS
neonatus

Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

Klasifikasi

Do NOT delay delivery!


KS diberikan hanya dosis initial
Faktor Risiko
saja!

Pencegahan
Preeklampsia
w/o Severe Features

Tatalaksana

Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Rekomendasi Tatalaksana ACOG 2020

DENGAN Severe Features


Klasifikasi
RUJUK ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
• Perawatan RS dengan pemantauan ketat
Faktor Risiko • Manajemen terapi cairan ketat,
• Terlalu banyak cairan 🡪 edema paru, ascites
• Terlalu sedikit cairan 🡪 eksaserbasi penurunan
Pencegahan
volume IV, iskemia end-organ
Preeklampsia • UO dijaga > 30mL/jam
• Total IV intake < 100mL/jam, dimana total
input baik PO maupun IV < 125 mL/jam
• Pencegahan kejang*
Tatalaksana • Penurunan TD 🡪 mencegah kerusakan end organ
• Perencanaan persalinan bergantung pada
keparahan PE, dan usia gestasi.

Kesimpulan
Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive Disorders of Pregnancy. AFP. 2016 Jan 15;93(2):121–7.
Pendahuluan
Kesimpulan

• Tatalaksana terbaik selalu merupakan tatalaksana sejak hulu


Klasifikasi
• Pencegahan, Deteksi Dini, Tatalaksana Awal
• Definisi preeklamsia kini tidak lagi menggunakan titik pandu proteinuria
• Pasien dengan fluktuasi tekanan darah yang massif harus ditangani sebagai preeklamsia dnegan
Faktor Risiko gejala berat
• Hipertensi kronis dengan gejala berat 🡪 dianggap dan ditatalaksana sebagai preeklamsia
• Grading dari risiko ibu hamil harus dilakukan 🡪 mengantisipasi dan membuat perencanaan dalam
Pencegahan suplementasi dan persalinan
Preeklampsia • Pemberian kortikosteroid bukan indikasi utama dalam penundaan persalinan pasien dengan
preeklamsia
• Pemeriksaan biomarker rutin atau proteinuria rutin tidak disarankan karena tidak mengubah
Tatalaksana manajemen ibu hamil
• Kontrol tekanan darah yang baik, mencegah kejang serta mencegah adanya cerebrovascular
incident adalah trias utama tatalaksana preeklamsia
Kesimpulan
OUTLINE
Pendahuluan

Klasifikasi

Faktor Risiko

Pencegahan Preeklampsia

Tatalaksana

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai