Anda di halaman 1dari 30

Preeklampsia

&
Eklampsia
Outline
Hipertensi dalam
01 Kehamilan

Preeklampsi Definisi, Etiologi, Faktor


02 a Resiko, Diagnosis,
Tatalaksana

Definisi, Manifestasi Klinis,


Eklampsia
03 Tatalaksana
Hipertensi dalam
Kehamilan
Hipertensi apabila tekanan darah > 140/90 mmHg
Waktu kemunculan sebelum atau sesudah 20 minggu dan ada tidaknya proteinuria

Usia gestasi <20 minggu Usia gestasi >20 minggu

Hipertensi
Superimposed Gestational
Kronik Preeklampsia
Preeclampsia Hypertension
Hipertensi pada < 20 Hipertensi pada < 20 Hipertensi pada < 20 Hipertensi pada < 20
minggu kehamilan minggu kehamilan minggu kehamilan minggu kehamilan
tanpa proteinuria dengan proteinuria tanpa proteinuria dengan proteinuria

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Preeklampsia – Masalah Ibu
Hamil
Hipertensi pada usia kehamilan > 20 minggu dengan proteinuria

01 02
Gangguan pada invasi trofoblas HELLP Syndrome: hemolisis,
dalam membentuk arteri spiralis di peningkatan enzim hati, dan kadar
plasenta janin yang menyebabkan platelet rendah
gangguan aliran darah plasenta

Gangguan Endotel vaskular Hipoperfusi Vasokontriksi


invasi trofoblas tidak berubah plasenta sistemik

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Preeklampsia – Patogenesis

Vasoaktif jangka panjang HELLP Syndrome


Hemolisis
Disfungsi endotel Atherosclerosis sistemik menyebabkan pembuluh darah
menyempit. Sempit nya pembuluh darah menyebabkan sel
darah merah mudah bergesek pada dinding pembuluh dan
cedera, meningkatkan kejadian hemolysis
Sekresi faktor koagulan,
mediator inflamasi Elevated Liver Protein
Trombus mikro pembuluh darah akibat disfungsi endotel
Deposisi lemak dan makrofag dan atherosclerosis menyebabkan hipoksia sel hepatocyte
dan menyebabkan cedera sel.

Aterosklerosis Low Platelet


Senyawa proinflamasi yang meningkat secara sistemik
menyebabkan aktivasi dan agregasi berlebih platelet

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Preeklampsia – Faktor Resiko

Primipara

Usia ibu < 20 tahun atau > 35 tahun

Riwayat preeklampsia sebelumnya

Riwayat Preeklampsia dalam keluarga

Memiliki hipertensi kronik atau penyakit ginjal kronik

Kehamilan multifetus

Ibu dengan Diabetes melitus

Memiliki penyakit autoimun

Ibu obesitas

Setyawati A, Widiasih R, Ermiati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di Indonesia. Jurnal Perawat Indonesia. 2018;2(1):32-40
Pencegahan Preeklampsia

● Pencegahan
○ Konsumsi aspirin dosis rendah (60-80 mg) per hari
dimulai dari akhir trimester pertama pada ibu dengan
riwayat preeklampsia sebelumnya
○ Suplementasi kalsium 1,5 - 2,0 g/hari disaat usia
kehamilan diatas 20 minggu
○ Vitamin C dan E tmaish belum terbukti
○ Membatasi aktivitas fisik dapat mencegah preeklampsia
namun tidak disarankan menjadi cara pencegahan
utama

WHO. WHO Recommendations on Antenatal Care for a Positive Pregnancy Experiences. World Health Organization. 2016
The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
Preeklampsia – Diagnosis
(ACOG 2013)

The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
Preeklampsia – Diagnosis
(ACOG 2013)

● Preeklampsia dikategorikan severe/berat apabila


○ TD > 160/110 mmHg
○ Sakit kepala
○ Gangguan pengelihatan
○ Nyeri perut bagian atas
○ Oliguria
○ Edema paru
○ Gangguan pertumbuhan janin
○ HELLP Syndrome

The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Preeklampsia – Manajemen

Preeklampsia

01 03
02
Terminasi Obat
Kehamilan Magnesium Antihiperten
Atau manajemen Sulfat si
ekspektatif
(MgSO4)
Manajemen Ekspektatif (POGI)

● Preeklampsia tanpa gejala berat, manajemen ekspektatif


dilakukan apabila usia kehamilan < 37 minggu
● Evaluasi ketat hingga usia kehamilan 37 minggu

Gejala maternal dan gerakan janin setiap hari

Pengukuran TD 2 x seminggu

Trombosit dan fungsi liver 1 x seminggu

USG dan kesejahteraan janin 2 x seminggu

Doppler velocimetry apabila tanda


pertumbuhan janin terhambat

The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016
HDK ringan /
Preeklampsia tanpa
tanda bahaya– Manajemen
(ACOG 2013)

The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
Manajemen Ekspektatif (POGI)

Preeklampsia berat, manajemen ekspektatif apabila usia kehamilan < 34


minggu

Kondisi janin melalui Fetal kick count tiap hari

Biophysical dan serial fetal growth profile 2 x seminggu

Rekomendasi perawatan di fasilitas kesehatan dengan


fasilitas perawatan intensif maternal dan neonatal

Rekomendasi pemberian kortikosteroid – pematangan paru

Pemantauan tanda vital, urin output, tanda dan gejala preeklampsia


berat, tiap 8 jam

The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016
Magnesium Sulfat

MgSO4 pada preeklampsia berat untuk profilaksis kejang

Loading dose IV 4 g dalam 5 menit


Maintenance dose 1-2 g/jam selama 24 jam

Observasi tanda toksisitas


- Urin < 30 mL/jam 10 mL Kalsium
- Refleks patella hilang Glukonat 10% IV
- Laju napas <12 x/menit
- Nyeri dada atau henti jantung

POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016
Wiknjosastro GH, Adriaansz G, Santoso BI, Hadijono RS, Hermanto, Madjid OA, et al. Pelatihan Klinik Pelayanan Obstetri - Neonatal Emergensi Dasar: Asuhan Esensial dan Emergensi di Tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat, Buku Acuan. Jakarta: Jaringan
Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2008. p. 5-9 – 5-10
-segera hentikan infus
Tanda toksik 
-evaluasi ggn napas dgn pulse oxymetri
-O2
-kadar magnesium serum diperiksa
D/ toksisitas magnesium tegak

-kalsium glukonat 10% i.v. 10 ml perlahan


-monitor ketat tanda-tanda toksisitas lanjut.

henti napas atau henti jantung

resusitasi segera termasuk


intubasi dan ventilasi mekanik k/p
Antihipertensi pada
Preeklampsia
Diberikan apabila tekanan darah sistolik > Target penurunan TD Nifedipine, hydralazine,
160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg <160/110 mmHg labetalol parenteral

POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016
The American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Practice Bulletin No. 202: Gestational Hypertension and Preeclampsia. The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2019;133:e1–e25..
Terminasi Kehamilan

? Kapan terminasi kehamilan dilakukan ? (POGI)

Terminasi kehamilan pada preeklampsia ringan dilakukan saat


usia kehamilan > 37 minggu
Terminasi kehamilan pada preeklampsia berat dilakukan saat
usia kehamilan > 34 minggu ATAU terdapat indikasi terminasi

Indikasi Ibu (ACOG)


Indikasi Janin (ACOG)
Hipertensi berat (>160/110) yang berulang,
Gejala preeklampsia berat yang berulang, Usia janin 34 minggu, Severe fetal
Renal insufficiency progresif (serum creatinine growth restriction (berat janin dibawah
> 1,1 mg/dL), HELLP Syndrome atau persentil 5), oligohidramnion persisten
(maximum vertical pocket kurang dari 2
thrombocytopenia persisten, Edema
cm), Fetal death
pulmonal, Eclampsia, Suspek solusio
plasenta, Ruptur membran

POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2016
The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
Eklampsia
Eklampsia

? Apa itu eklampsia?

Spasme pembuluh darah yang menyebabkan hipoksia pada


sistem saraf pusat serta adanya edema serebri

45% 80%
Gangguan Sakit kepala
Penglihatan

Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive disorders of pregnancy. American family physician. 2016 Jan 15;93(2):121-7.
Manifestasi Klinis Eklampsia

Premonitory Stage

Tonic Stage

Clonic Stage

Stage of Comma

Dutta DC, Konar H. Hypertensive disorders in pregnancy. Textbook of Obstetrics, Ed Konar, HL, 8th edition, New Central Book Agency, Kolkata. 2015:290-302.
Manajemen Eklampsia

• Lakukan prinsip ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,


Environment)
• Berfokus kepada menjaga saluran nafas ibu (Airway) dan mencegah
cedera selama kejang terutama lidah
• Tempatkan pada posisi Fowler (duduk dengan kemiringan 45-60
derajat)
• Beri MgSO4 (lini pertama) atau diazepam sebagai antikonvulsan

• Regimen MgSO4 sama seperti profilaksis kejang pada preeklampsia


berat.
• Regimen Diazepam
• Dosis awal : Diazepam 10 mg IV pelan selama 2 menit
• Dosis maintenance : 40 mg dalam 500 mL Ringer laktat
dengan dosis maksimum 100 mg/jam
• Apabila kejang kembali berulang, ulangi pemberian dosis dari
dosis awal

Wiknjosastro GH, Adriaansz G, Santoso BI, Hadijono RS, Hermanto, Madjid OA, et al. Pelatihan Klinik Pelayanan Obstetri - Neonatal Emergensi Dasar: Asuhan Esensial dan Emergensi di Tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat, Buku Acuan. Jakarta:
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2008. p. 5-9 – 5-10.
Manajemen Eklampsia

Melahirkan dengan Eklampsia

Dapat dilakukan secara pervaginam dengan induksi pada kehamilan


matur dengan kondisi ibu sadar dan serviks membuka dengan baik

Lakukan c-section apabila kehamilan < 37 minggu

Selama kelahiran ibu harus tetap mendapat dosis maintenance


MgSO4

Kondisi ibu stabil Berikan kortikosteroid terlebih dahulu sebelum melakukan c-section
pada kehamilan < 34 minggu untuk mempercepat maturitas paru

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Manajemen Eklampsia

Manajemen Postpartum

• Lanjutkan pemberian MgSO4 hingga 24 jam setelah


melahirkan atau 24 jam setelah kejang terakhir
• Pantau komplikasi organ sebagai efek jangka panjang
eklampsia
• Edukasi kemungkinan rekurensi eklampsia pada
kehamilan selanjutnya

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw Hill Education; 2018.
Key point

● Pengenalan pasien dengan risiko tinggi preeklamsia


● Tatalaksana dini dan cegah perburukan menjadi
eklamsia atau HELLP syndrome
● Kenali dan rujuk ke RS
● Pencegahan preeklamsia
Terima
Kasih

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Referensi

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, et al. Williams Obstetrics. 25th Edition. New York: McGraw
Hill Education; 2018.
2. Setyawati A, Widiasih R, Ermiati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di Indonesia. Jurnal Perawat
Indonesia. 2018;2(1):32-40
3. The American College of Obstetrician and Gynecologist. Hypertension in Pregnancy. ACOG. 2013
4. WHO. WHO Recommendations on Antenatal Care for a Positive Pregnancy Experiences. World Health Organization. 2016
5. POGI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran diagnosis dan tatalaksana pre-eklamsia. Jakarta: Perkumpulan Obstetri dan
Ginekologi Indonesia; 2016.
6. Wiknjosastro GH, Adriaansz G, Santoso BI, Hadijono RS, Hermanto, Madjid OA, et al. Pelatihan Klinik Pelayanan Obstetri - Neonatal
Emergensi Dasar: Asuhan Esensial dan Emergensi di Tingkat Pusat Kesehatan Masyarakat, Buku Acuan. Jakarta: Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2008. p. 5-9 – 5-10.
7. The American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Practice Bulletin No. 202: Gestational Hypertension and
Preeclampsia. The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2019;133:e1–e25.
8. Leeman L, Dresang LT, Fontaine P. Hypertensive disorders of pregnancy. American family physician. 2016 Jan 15;93(2):121-7..
9. Dutta DC, Konar H. Hypertensive disorders in pregnancy. Textbook of Obstetrics, Ed Konar, HL, 8th edition, New Central Book
Agency, Kolkata. 2015:290-302.

Anda mungkin juga menyukai