Anda di halaman 1dari 32

EVALUASI KENYAMANAN VISUAL

PADA PENGATURAN
PENCAHAYAAN RUANG STUDIO
GAMBAR BANGUNAN DI SMK
NEGERI 2 TASIKMALAYA
TEGUH AMRULLOH
1808081

PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR 2018 Prof. Dr. M. SYAOM BARLIANA, M.Pd., M.T.
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN PEMBIMBING I
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, BANDUNG Dr. FAUZI RAHMANULLAH, S. Pd., M.T.
PEMBIMBING II
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Dalam ranah sekolah Kejuruan, aspek

.
kenyamanan seringkali dikesampingkan
karena dinilai bahwa siswa usia
Pemenuhan kebutuhan SMK menengah atau remaja akan lebih bisa
baik dalam hal fasilitas maupun menyesuaikan pada lingkungan dan lebih
treatment terhadap pembelajaran bisa bertindak mandiri akan dirinya
haruslah sesuai dengan bidang sendiri. Padahal, menurut Sadirman,
dan kemampuan yang harus (2014). Aspek kenyamanan belajar
dimiliki oleh peserta didik pada menjadi salah satu factor yang berperan
saat memasuki dunia kerja. besar dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Dalam usahanya untuk
mencapai mutu belajar haruslah diiringi
dengan pemenuhan fasilitas belajar yang
kondusif dan nyaman.
LATAR
BELAKANG
Berdasarkan hasil studi pendahuluan hasil
pengamatan dan observasi pada pada ruang studio
gambar bangunan di gedung Ilmu Bangunan
selama mengemban jabatan sebagai tenaga
pengajar saat melakukan Program Pengenalan
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMK
Negeri 2 Tasikmalaya, peneliti mendapati
fenomena yang berhubungan dengan
kenyamanan. peneliti mendapati beberapa kendala
terkait dengan kenyamanan visual ruang dimana
peneliti merasakan kejenuhan dan redupnya
pencahayaan untuk skala ruang studio gambar
yang berkaitan dengan ketelitian dan konsentrasi.

Dokumen Pribadi
PEMBATASAN
MASALAH
• Unsur kenyamanan visual yang akan diteliti adalah pencahayaan ruang
studio gambar.
• Objek yang diteliti dibatasi pada Aspek kenyamanan visual pada
pencahayaan alami dan buatan, dan persepsei pengguna ruang
terhadap kenyamanan visual ruang Studio Gambar Bangunan di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tasikmalaya.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasar pembatasan masalah, rumusan masalah yang diajukan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi pencahayaan ruang studio gambar bangunan
di Gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK Negeri 2
Tasikmalaya?
2. Apakah sistem pencahayaan alami dan buatan diruang studio
gambar bangunan di Gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK
Negeri 2 Tasikmalaya telah dinilai nyaman secara teknis maupun
perilaku?
TUJUAN
PENELITIAN
• Mendeskripsikan kondisi pencahayaan alami dan buatan ruang studio
gambar bangunan di gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK
Negeri 2 Tasikmalaya dari sudut pandang teknis.

• Mengetahui tingkat pencahayaan alami dan buatan pada ruang dari


sudut pandang kenyamanan visual di ruang studio gambar bangunan
di Gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK Negeri 2
Tasikmalaya dari segi teknis dan persepsi pengguna terhadap ruang.
MANFAAT
PENELITIAN
- Menjadi bahan evaluasi sekolah untuk dalam peningkatan mutu
fasilitas, khususnya dalam hal kenyamanan visual diruang gambar
bangunan.
- Hasil dari penelitian ini juga diharap dapat memberikan kontribusi dan
gambaran mengenai kondisi sarana dan prasarana disektor kenyamanan
pencahayaan ruang studio gambar bangunan pada institusi pendidikan
ditingkat menengah kejuruan khususnya ditingkat daerah.
- Penelitian ini diharap dapat menjadi manfaat berupa gambaran mengenai
kondisi kenyamanan visual pada ruang gambar bangunan ditingkat
Sekolah Menengah Kejuruan dan semoga dapat ikut berkontribusi dalam
pengembangan sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
KERANGKA
BERFIKIR SARANA & PRASARANA
RUANG STUDIO GAMBAR
BANGUNAN SMK NEGERI
2 TASIKMALAYA FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ASPEK
KENYAMANAN VISUAL
RUANG :
•PENCAHAYAAN ALAMI
•PENCAHAYAAN BUATAN
ANALISA KENYAMANAN
VISUAL RUANG
EVALUASI

HASIL ANALISA
PENGATURAN
PENCAHAYAAN
RUANG STUDIO
PENGATURAN GAMBAR BELUM
PENCAHAYAAN RUANG BANGUNAN SMK NYAMAN
NEGERI 2
TASIKMALAYA

NYAMAN
SARANA &
PRASARANA

Prasarana dari sudut Sarana berarti alat


.

.
pandang etimologis yang secara langsung
berarti alat tidak untuk mencapai tujuan
langsung untuk pendidikan, semisal
mencapai tujuan buku, ruang kelas,
pendidikan. Semisal, labolatorium, dan
tempat, bangunan, dan lainnya.
lainnya.
SEKOLAH
MENENGAH
KEJURUAN

• Thomas H. Arcy dalam Yanto, 2005, yang menjelaskan bahwa


pendidikan kejuruan merupakan program pendidikan terorganisasi
yang berhubungan langsung dengan persiapan individu untuk bekerja.

• Smith Sughes Act dalam Yanto, 2005 menjelaskan jika pendidikan


kejuruan adalah pendidikan khusus yang program-programnya dapat
dipilih untuk siapapun yang tertarik untuk mempersiapkan diri dalam
bekerja.
Menurut Finch & Crunkilton, (1999); dalam Silitonga,
(2007) berpendapat bahwasanya pendidikan kejuruan
memiliki karakteristik tertentu, yaitu :

1. Lebih menekankan pada kemampuan kerja;


2. Penyiapan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu;
3. Menekankan pada pengembangan keterampilan.
RUANG
STUDIO GAMBAR
• Ruang studio gambar adalah fasilitas
dengan spesifikasi khusus yang
digunakan untuk pekerjaan
menggambar. Ruang studio gambar
memiliki baik dari segi teknis,
fungsional, maupun perilaku yang dapat
menunjang kegiatan menggambar.
• Roihanah, (2014) berpendapat jika
kualitas ruang studio menjadi penting
diperhatikan untuk meningkatkan
performa ruangan dalam menunjang
kebutuhan dalam aktivitas studio.
KENYAMANAN
RUANG
• Kenyamanan adalah suatu kondisi perasaan yang sangat tergantung
pada orang yang mengalami situasi tersebut.
• Aspek kenyamanan dalam konteks arsitektural bangunan berarti
bangunan dengan segala atributnya memliki proporsi yang sesuai
dengan penggunanya baik dalam segi bentuk, ukuran ataupun teknis
cara kerjanya guna dapat memberikan kenyamanan untuk
penggunaannya.
• Menurut Karyono (1999), aspek kenyamanan pada bangunan terbagi
menjadi 4 bagian, yaitu kenyamanan visual, kenyamanan thermal,
kenyamanan ruang, dan kenyamanan audio.
KENYAMANAN
VISUAL

• Menurut Satwiko (2009), Kenyamanan visual adalah kondisi dimana


manusia merasa tidak terganggu dengan kondisi sekeliling yang
diterima oleh indera pengelihatannya. Pada umunya terkait intensitas
cahaya yang ada disekitarnya.
• Ollswang, (1997 : 427) kenyamanan visual merupakan suatu keadaan
visual yang dirasa pas oleh individu terhadap suatu lingkungan fisik,
khususnya terhadap satu ruang dimana individu tersebut melakukan
aktivitas.
Dasar kenyamanan visual dipengaruhi oleh
kuat pencahayaan, sudut pandang mata serta
jarak.
Ollswang, 1997.
PENCAHAYAAN
RUANG

Pencahayaan merupakan berbagai proses, system, bentuk,


atau alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan cahaya
dan iluminasi. (Dictionary of Engineering, 2003).
PENCAHAYAAN
RUANG

PENCAHAYAAN PENCAHAYAAN
ALAMI BUATAN
STANDAR
3. Illuminating Engineering Society
PENCAHAYAAN (IES)menetapkan standar iluminasi
RUANG GAMBAR ruang sesuai dengan penggunaannya,
sebagai berikut:

1. Standar Nasional Indonesia


menetapkan standar iluminasi
ruang studio gambar dalam SNI
03-2396- 2001 adalah 750 lux.
2. European Standards dalam
European Standard EN 12464
menetapkan standar iluminasi
ruang gambar sebesar 750 lux.
EVALUASI
PURNA
HUNI

• Evaluasi Purna Huni dapat • Konsep dari performa gedung


diartikan sebagai penilaian merupakan dasar filosofi dan
tingkat keberhasilan suatu teoritis dari EPH yang mencakup
bangunan dalam memberikan aspek perilaku, kualitas, dan
kepuasan serta dukungan saran dengan dievaluasi dan
kepada pengguna terutama diukur secara seksama, (Praiser,
penilaian baik individu maupun 1988:31)
kelompok dan kebutuhannya.
(Synder dalam Martini, 2009).
ASPEK-ASPEK
EVALUASI PURNA HUNI

1. Aspek Teknis
2. Aspek Perilaku
3. Aspek Fungsional
PENELITIAN
RELEVAN
• Evaluasi Terhadap Pencahayaan Buatan dan Kenyamanan Visual di
Ruang Kelas di Universitas Tanri Abeng. Raharjo, Basri, & Krisniawan,
2019.
• Kajian Evaluasi Pasca Huni Desain Interior Ruang Kelas Program Studi
Desain Interior Universitas “X” Surabaya. Wibowo, Laudi, & Frans,
2017.
• Pegaruh Pencahayaan Terhadap Kenyamanan Visual Ruang Kuliah.
Kartikowati, 2005.
• Evaluasi Penerangan Ruang Kelas pada Gedung K.H.A. Wahid Hasyim
Menggunakan Aplikasi DIALux. Aulia, 2018.
BAB III
METODE PENELITIAN
LOKASI & WAKTU
PENELITIAN

• Penelitian ini berlokasi di Ruang Studio Gambar Bangunan di Gedung


Program Keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti SMK Negeri 2
Tasikmalaya, Jl. Noenoeng Tisnasaputra, Kahuripan, Kecamatan
Tawang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
• Penelitian dilaksanakan pada 25 Oktober 2022 sampai dengan 5
November 2022.
POPULASI &
SAMPEL

• Populasi penelitian adalah seluruh bangunaan yang digunakan


sebagai fasilitas belajar siswa dan seluruh pengguna fasilitas di SMK
Negeri 2 Tasikmalaya.
• Sampel pada penelitian ini adalah Ruang Studio Gambar Bangunan di
Gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK Negeri 2 Tasikmalaya
dan pengguna (siswa dan guru) yang menggunakan ruang studio
gambar bangunan di Gedung Teknologi Kontruksi dan Properti SMK
Negeri 2 Tasikmalaya.
METODE
PENELITIAN

Metode penelitian mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan


pendekatan Evaluasi Purna Huni.
EVALUSI
PURNA HUNI
(METODE PENELITIAN)

• Aspek Teknis • Aspek Perilaku


• Preiser, (1988) menerangkan bahwasanya • Preiser, (1988 : 45) berpendapat jika aspek
aspek teknis/teknikal dapat menjadi latar perilaku menghubungkan kegiatan pengguna
belakang lingkungan bagi pengguna untuk dengan lingkungan fisiknya. Evaluasi perilaku
beraktivitas. Aspek teknis meliputi struktur, yaitu tentang bagaimanakesejahteraan sosial
sanitasi, ventilasi, keselamatan, Kenyamanan dan perilaku (psikologis) pengguna
ruang, kebakaran, elektrikal, dinding eksterior, terpengaruh oleh rancangan bangunan.
finishing interior, atap, akustik, pencahayaan, Elemen aspek perilaku yang harus
dan system control lingkungan. diperhatikan, semisal persepsi, interaksi, citra,
orientasi, privasi, dan lainnya.
• Dalam penelitian ini, aspek teknis yang akan
diteliti adalah aspek teknis kenyamanan • Pada penelitian ini, aspek perilaku yang akan
ruang. digali ditekankan pada persepsi pengguna
ruang (siswa/guru) terhadap ruang.
METODE
PENGUMPULAN DATA

• Tahap Pengumpulan Informasi

• Pengukuran/Observasi Langsung

• Wawancara Tidak Terstruktur

• Dokumentasi
INSTRUMEN
PENELITIAN

• Instrumen Pengumpulan Data dengan Tabel Pengukuran

• Lux Meter

• Meteran Saku

• Kamera
ANALISA
DATA

• Pengumpulan Data
• Reduksi Data
• Penyajian Data
• Penarikan Kesimpulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai