Anda di halaman 1dari 30

Oksigenasi dan Ventilasi

pada Pasien Gangguan Jantung


Definisi...
• Ventilasi adalah proses pertukaran gas di paru-paru, oksigen dan
karbondioksida
• Ada proses Inspirasi dan Ekspirasi
• Selama inspirasi, Oksigen dihirup dari udara berada pada konsentrasi
sekitar 21% (atau tekanan parsial PO2 sekitar 150 mmHg
Udara (oksigen) harus dibawa masuk
ke dalam paru
• Jalan nafas harus terbuka
• Gerakan nafas harus ada

• Jika korban tidak bernafas, Segera Pijat Jantung 30x tanpa


diawali Cek Nadi Carotis
AIRWAY - menilai jalan nafas
A
• LIHAT - LOOK
• Gerak dada & perut
• Tanda distres nafas
• Warna mukosa, kulit
• Kesadaran

• DENGAR - LISTEN
• Gerak udara nafas
dengan telinga

• RABA - FEEL
Look - Listen – Feel • Gerak udara nafas
dengan pipi
(tidak lebih dari 5 detik)
A- airway
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa

Pasien tak sadar,


Pasien sadar Bebaskan jl nafas,
ada nafas?
ajak bicara, jika suara
jelas : airway bebas • Look - lihat gerak nafas
• Listen - dengar suara nafas
• Feel - raba udara nafas
Ada nafas
Tidak ada nafas
nafas tambahan:
• Pijat Jantung 30x
(Tanpa Raba Nadi snoring - pangkal lidah
Carotis dulu) gargling – cairan
• Gasping=tidak Nafas crowing - edema larynx /
spasme plica vocalis
Pola NAFAS “ SEE SAW “ tanda ada obstruksi total
fleksi Posisi kepala fleksi,
jalan nafas buntu

ekstensi

Jalan nafas bebas karena


kepala diposisikan ekstensi
dengan Head tilt, Chin lift
Membebaskan jalan nafas
( manual )

head tilt chin lift

Head-tilt, juga untuk pasien trauma


Chin lift, juga untuk pasien trauma
Neck lift, tidak boleh dilakukan
sama sekali.

neck lift
x
JAW THRUST
cara ini sebagai pilihan
terakhir jika cara lain tidak
berhasil.
Untuk orang awam tidak
dianjurkan
Alat-bantu jalan nafas buatan
(1). Oro-pharyngeal tube

Perhatikan ukuran

Jangan dipasang jika reflex muntah masih (+)


Cara memasang
oropharingeal tube
(2). Naso-pharyngeal tube

- Tidak merangsang muntah


- Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii
- Ukuran untuk dewasa 7 mm atau
sebesar ukuran jari kelingking kanan
Cara memasang
nasopharingeal tube
Gangguan nafas

Kekurangan O2 -hipoksia
Kelebihan CO2 -hipercarbia

Tanda distress nafas


Ukuran pernafasan
• Tidal Volume = volume 1 x nafas = VT
• VT = 6 – 8 cc / kg
• Pasien 60 kg  400 – 500 cc

• Minute Volume = volume 1 menit = VT x RR


• Pasien tsb bernafas 500 cc x 12 = 6000 cc = 6 lpm

• Minute Volume berkurang = hipoventilasi


• mungkin karena VT turun
• mungkin karena RR turun
Yakinkan jalan nafas bebas
dan secepat mungkin
berikan tambahan Oksigen
Pasien gawat
• Perlu oksigen 60-100%
• Mask sederhana
• mask + reservoir bag
• bag + mask ( Jackson Reese )

• Mungkin perlu segera nafas buatan


• bag + mask / Jackson Reese
• AMBU bag (+ reservoir)
Tehnik pemberian nafas buatan (1)

mouth to mouth mouth to mask


Teknik memberikan nafas buatan (2)
- dengan Ambu bag / BVM atau Jackson reese
- dapat ditambah O2 sp 60% - 100%
Nafas buatan

• Tiupkan udara masuk sampai dada terangkat


• kalau perut yang terangkat itu salah
• Hentikan tiupan agar udara keluar, dada turun
• Ulangi 12-20 x per menit sampai korban bernafas
sendiri lagi ( pada cardiac arrest 8-10x/m)
Hal-hal penting untuk nafas buatan

• Cari bantuan, bawa ke RS, selama


belum bernafas, nafas tetap dibantu
• Kalau perut mengembung karena sebagian
udara salah masuk, jangan ditekan
• Kalau korban muntah, baringkan miring
Masker sederhana
Dengan reservoir bag Jackson Rees
Flow O2 : 8-10 lpm Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 60%- 100% FiO2 : 100%

FACE MASK O2 6-8 lpm


FiO2 : 40-60%

NASAL PRONG
O2 flow 1 – 3 lpm
FiO2 : 24 – 30 %

BVM Dengan reservoir bag


Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 80%- 100%

BVM Dengan reservoir bag


Flow O2 : 8-10 lpm
FiO2 : 80%- 100%
BAG VALVE MASK (BVM)
Dgn oksigen 8-10 lpm : 40-60% Terapi oksigen
Pulse oximetry is very useful to detect
hypoxemia…
100

90
Saturasi oksigen arteri (%)

50

Evaluating compatibility
between FiO2 and SpO2
26,25 60 99,8 is useful in detecting
Tekanan parsial O 2(mmHg) ‘shunt’
Evaluasi pemberian bantuan nafas :
• Penurunan kesadaran atau malah gelisah
• RR >35/MENIT
• SpO2 <90%
• Peningkatan kerja otot bantu napas
• Nadi >120/menit
“Intubasi trachea”
Pemasangan endotracheal tube
dengan laryngoscopy

Perlu alat dan


ketrampilan khusus
“Intubasi trachea”
Pemasangan endotracheal tube
dengan laryngoscopy
Ventilasi Mekanik
• Bantuan nafas dgn alat untuk memperbaiki pertukaran gas
• Tindakan supportif sementara sampai gangguan nafas bisa kembali
normal
• Bisa menimbulkan komplikasi pada paru dan organ lain jika pemakaian
tidak benar
• Memperbaiki pertukaran gas (Mengatasi hipoksemia, Menurunkan
hiperkarbia, Memperbaiki asidosis respiratorik akut)
• Mengatasi distress nafas
• Mengatasi Ketidakseimbangan ( membuka atelektase, memperbaiki
compliance, mencegah cedera paru lebih lanjut)
Indikasi ventilasi mekanik
• Gagal nafas
• Apneu dengan henti nafas
• Syok
• Insuffisiensi / gagal jantung
• Disfungsi neurologis
Mode Ventilasi
Prinsip
• ambil alih nafas semua  control mode (PCV, CMV, IPPV)
• support / nafas pasien msh ada  assisted mode (IMV, SIMV, PSIMV,
BiPAP, DuoPAP, ASV)
• nafas pasien spontan  pressure support (CPAP)

Anda mungkin juga menyukai