Anda di halaman 1dari 8

Di Susun Oleh

Nama : fadli rinaldi


Npm : 1610078201139
Kelas : 4c Adm.Publik

DOSEN PEMBIMBING :
HERLINDA S.P,Msi

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTASI NUSANTARA SAKTI


(STIA-NUSA)
TAHUN AJARAN 2020/2021
06/03/23

 Sumbangan lain dari Agribisnis (Soeharjo, 1997)adalah


 Sumbangan produk domistik bruto
 Penyediaan kebutuhan hidup (pangan, perumahan dan pakaian)
 Penghasil devisa
 Penciptaan lapangan kerja
 Sumber pendapatan masyarakat

 Sumbangan lain dari Agribisnis (Arsyad dkk, 1985)


 Sektor pertanian masih memegang peranan penting karena alasan :
1. Kontribusi terhadap produk domestik bruto (± 22,3 %)
2. Penyediaan lapangan kerja (± 54 %), bahkan mampu mengurangi
jumlah orang miskin di pedesaan
3. Keragaman menu makanan (sumber gizi)
4. Pendukung industri baik industri hulu maupun industri hilir
5. Menambah devisa negara (dari ekspor)
Agroindusti hulu adalah penghasil input pertanian seperti
:
Pupuk
Pestisida
Alat-alat dan mesin-mesin pertanian
Bahkan mencangkup perusahaan penghasil bibit

Agroindustri hilir adalah industri pengolahan hasil-hasil


pertanian primer bahkan mencangkup industri sekunder
dan tersier yang mengolah lebih lanjut dari produk
olahan hasil pertanian primer seperti :
Tekstil benang kapas/ ulat sutera
Sepatu kulit hewan (kura-kura, buaya, dll)
Kue tepung ubi/ beras
1. Aspek teknis
Aspek-aspek yang berhubungan dengan teknologi
2. Aspek ekonomis
Erat kaitannya dengan keuntungan
3. Aspek sosial dan budaya
Erat kaitannya dengan norma dan hukum yang berlaku
contohnya : perternakan babi dilingkungan muslim tidak
akan berhasil dengan baik
4. Aspek pasar
Tanpa adanya pemasaran produk komoditi tidak akan ada
artinya
Dalam dasawarsa 70-an kita meletakkan dasar-dasar yang
kukuh bagi pembangunan industri dengan membangun
industri-industri yang menghasilkan kebutuhan pokok
rakyat yang mendukung sektor pertanian dan yang
mengolah sumber-sumber daya alam yang tersedi.
1. Indonesia terletak di garis katulistiwa, menyebabkan
sinar matahari cukup (fotosintesa)
2. Suhu tidak terlalu panas maka kondisi lahan relatif
subur
3. Berada diluar zona angin taifun (seperti banyak
menimpa Filipina, Taiwan, dan Jepang)
4. Sarana dan prasarana tersedia seperti aliran sungai,
bendungan irigasi, jalan desa relatif baik
5. Adanya kemauan politik pemerintah menempatkan
pertanian menjadi prioritas
Walaupun pertanian telah mengalami kemajuan namun disana sini masih
terdapat hambatan-hambatan yang masih perlu dibenahi, menurut Perhepi
(1989) hambatan terdiri dari berbagai aspek :
1.Pola produksi pada beberapa komoditi terletak dilokasi yang terpencar
sehingga sulit pembinaan dan transportasi
2.Sarana dan prasarana khusussnya diluar Jawa belum memadai, sehingga
menyulitkan untuk mencapai efisiensi usaha pertanian
3.Akibat dari hal di atas menyebabkan biaya transportasi menjadi lebih
tinggi
4.Sering dijumpai pemusatan agroindustri terpusat dikota-kota besar,
sehingga harga bahan baku menjadi lebih mahal
5.Sistem kelembagaan, terutama didesa masih lemah, sehingga kondisi
seperti ini kurang mendukung berkembangnya kegiatan agribisnis, hal ini
dapat dilihat dari berfluktuasinya harga komoditi pertanian (contoh yang
baik mengenai informasi harga iklan NOKIA di SCTV membantu petani
mengetahui harga)
Konflik inilah yang menyebabkan pembahasan
agribisnis tetap menarik, masalahnya bukan daja terletak
pada masalah produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
saja tetapi juga pengaruh yang lainnya.

Dengan adanya persaingan yang ketat tentang


pemasaran hasil produk pertanian di pasaran dunia (word
market) akan menuntut kualitas produk dan kemampuan
menerobos pasar dunia semakin penting dan untuk itu
usaha pertanian yang berskala kecil perlu bergabung
dengan yang berskala lebih besar agar mampu bersaing
di pasaran internasional, maka kontinuitas bahan baku
perlu dijamin dengan tidak mengabaikan kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai