Anda di halaman 1dari 14

Apa itu Bimbingan dan

Konseling ?
Bimbingan dan konseling adalah dua pengertian yang
berhubungan dengan makna pemberian bantuan.
Model Organisasi Layanan Bimbingan dan
Konseling
Kandepdiknas

Kepala Sekolah &


Wakil Kepala Sekolah
Tata Usaha
Komite Sekolah

Koordinator Bimbingan dan


Guru Mata Pelajaran Konseling & Guru Wali kelas
atau PraktiK pembimbing/ konselor
sekolah

Siswa
Bidang Bimbingan dan Konseling
Bidang Bimbingan dan Konseling Menurut Endang Ertiati Suhesti di dalam buku
“Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap” terdapat 6 bidang bimbingan konseling
yaitu : 3. Bidang
1. Bidang 2. Bidang pengembangan
pengembangan pribadi pengembangan sosial belajar

4. Bidang 6. Bidang
pengembangan 5. Bidang Pengembangan
karir Pengembangan kehidupan kehidupan
berkeluarga beragama
Jenis layanan bimbingan dan konseling
1. Layanan orientasi 5. Layanan 8. Layanan Konsultasi
Bimbingan Kelompok
2. Layanan
Informasi 6. Layanan 9. Layanan Mediasi
3. Layanan Konseling Kelompok
10. Layanan Advokasi
Penempatan dan Penyaluran 7. Layanan
Konseling Perorangan
4. Layanan
Pembelajaran
Kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling
Dalam BK saat ini ada enam kegiatan pendukung yaitu:
Aplikasi
1 instrumentasi 4 Konferensi Kasus

2 Himpunan Data 5 Alih Tangan

Tampilan
3 Kunjungan Rumah Kepustakaan
6
Kode Etik
Kode etik adalah seperangakat standar, peraturan, pedoman, dan nilai yang
mengatur mengarahkan pembuatan Atau tindakan dalam suatu
peruahaan, profesi, atau organisasi bagi para pekerja atau anggotanya,
dan interaksi antara para pekerja atau anggota dengan masyarakat.
Dasar Kode Etik Profesi
Bimbingan dan Konseling
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 Negara
01 Kesatuan Republik Indonesia

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


02 Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017
01 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang.
Kode Etik Bimbingan dan Konseling
Menurut Walgito (2010) ada beberapa kode etik bimbingan dan konseling tersebut, antara lain:

Pembimbing atau pemegang jabatan dalam bidang bimbingan dan konseling


harus memegang teguh prinsip bimbingan dan konseling.

Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasil yang
baik-baiknya
Karena pekerjaan pembimbing berhubungan langsung dengan kehidupan pribadi
orang, maka tutor harus dapat menjaga atau menjaga kerahasiaan klien
semaksimal mungkin, menghormati klien, dan menghormati klien yang berbeda.
Jadi, dalam menghadapi klien, tutor harus menghadapi klien dengan cara yang
sama.
Kode Etik Bimbingan dan Konseling

Pembimbing dilarang menggunakan tenaga pembantu yang tidak terampil atau


tidak terlatih, menggunakan alat yang tidak bertanggung jawab, melakukan hal-hal
yang dapat merugikan klien, mengalihkan klien ke konsultan lain tanpa persetujuan
klien, mencari bantuan dari ahli di bidang lain sesuai dengan kompetensi dan
keahliannya, atau keahlian dari staf yang diperlukan untuk bimbingan dan nasihat.

Pembimbing harus selalu menyadari tanggungjawabnya yang berat, yang


memerlukan pengabdian sepenuhnya.
Tujuan Kode Etik Bimbingan dan
Konseling
01 Kode Etik mengatur tentang kewajiban etik anggota ABKIN dan memberikan
pedoman praktik etik bagi pembimbing dan pembimbing profesi atau guru.

Kode Etik mengidentifikasi pertimbangan etis yang relevan bagi konselor

02 profesional atau guru bimbingan dan konseling dan mahasiswa program


studi bimbingan dan konseling, serta peserta dalam penyelenggaraan
pendidikan profesi konselor atau guru bimbingan dan konseling.

Kode Etik memperbolehkan ABKIN untuk memberikan penjelasan dalam mendidik

03 dan menasihati anggota dan mahasiswa serta mentee yang bertugas dengan
mempertimbangkan sifat tanggung jawab moral yang dimiliki bersama oleh
anggota ABKIN.
Tujuan Kode Etik Bimbingan dan
Konseling
Kode Etik berfungsi sebagai panduan etis yang dirancang untuk membantu anggota
04 dalam mengembangkan tindakan terbaik bagi konseli yang memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling dan untuk menetapkan ekspektasi perilaku,
terutama menekankan peran konselor profesional atau guru pendampingan dan
pendampingan.

05 Kode Etik mendukung kinerja pengarahan dan konsultasi dalam menjalankan misi
ABKIN

Standar yang termuat dalam Kode Etik ini menjadi dasar untuk melakukan tindakan
06 suportif bagi praktisi bimbingan dan konseling yang berhasil, begitu pula sebaliknya,
sebagai pedoman untuk menindak perilaku yang melanggar etika profesi anggota
ABKIN.
Peran Guru Dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah
Sardiman (2001:142) mengemukakan sembilan peran guru yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:

1) Sebagai Informator 2) Sebagai Organisator 3) Sebagai Motivator

6) Sebagai
4) Sebagai Director 5) Sebagai Inisiator Transmitor,

8) Sebagai
7) Sebagai Fasilitator Mediator 9) Sebagai Evaluator
Peran Guru Dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling Dalam Pembelajaran
Peran kepembibingan guru dalam pembelajaran menurut Satori dkk (2007) dapat
diaplikasikan pada layanan bimbingan di sekolah yang dapat digolongkan menjadi empat
macam, yaitu :
Bimbingan Bimbingan
Belajar Pribadi
01 02
Bimbingan Bimbingan
Sosial Karier
03 04
Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan upaya seseorang dalam membantu mengembangkan kesempatan yang
dimiliki. Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dalam proses pendidikan untuk
membantu individu meningkatkan kemampuannya dalam memahami diri dan lingkungannya agar
mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai