Anda di halaman 1dari 38

Keselamatan kerja segi

Mekanik dan Elektrik


DASAR – DASAR
KESELAMATAN MEKANIK
• Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan mekanik yang
akan dibahas dalam bab ini terkait dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1985.Prinsip – prinsip keselamatan
pesawat tenaga dan produksi – Per.04/MEN/1985- :
• Pesawat tenaga dan produksi harus dibuat, dirancang, dipasang,
digunakan dan dipelihara sesuai ketentuan (Pasal 1).
• Bahan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat
dan memiliki sertifikasi bahan (Pasal 2).
• Semua bagian bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan
produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif, kecuali
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau
benda yang menyinggungnya (Pasal 4).
• Dilarang memindahkan, merubah ataupun menggunakan alat
pengaman atau alat perlindungan untuk tujuan lainndari suatu
pesawat atau mesin yang sedang bekerja, kecuali apabila mesin
tersebut dalam keadaan berhenti atau dalam perbaikkan (Pasal
5).
• · Alat – alat pengaman / perlindungan harus dipasang
kembali setelah proses perbaikkan (Pasal 5).
• Pesawat tenaga / produksi yang sedang diperbaiki, tenaga
penggerak harus dimatikan atau alat pengontrol harus segera
dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan
mesin pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat tersebut
selesai diperbaiki (Pasal 6)
• Ban – ban penggerak, rantai – rantai dan tali – tali yang berat
yang dapat menimbulkan bahaya bila terlepas atau putus harus
diberi perlindungan (Pasal 8).
• Semua pesawat tenaga dan produksi harus dipelihara
secara berkala dan baik (Pasal 9).
• Mesin – mesin yang digerakkan oleh motor penggerak harus dapt
dihentikan tanpa bergantung pada motor penggeraknya (Pasal 10).
• Pada motor –motor penggerak harus diterakan tanda arah
putaran dan kecepatan maksimum yang diijinkan (Pasal 15).
• Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak
boleh dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau
berputar (Pasal 16).
• ·Dilarang mencuci atau membersihkan pesawat tenaga dan
produksi dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan
beracun (Pasal 17).
• Sebelum menghidupkan mesin harus diperiksa lebih dahulu, untuk
menjamin keselamatan (Pasal 18).
• Roda gigi terbuka dari suatu pesawat yang berputar cepat harus
diberikan perlindungan secara keseluruhan ; sedangkan yang
bergerak lambat harus diberikan perlindungan pada titik pertemuan
roda gigi (Pasal 24).
• Operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat
– syarat keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 29).
• Operator dilarang meinggalkan pesawat tenaga dan produksi saat
mesin sedang dioperasikan (Pasal 30).
• Tempa-tempat kerja yang mengandung gas,uap, asap yang
mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi dengan alat
penghisap (Pasal 31).
• Setiap pesawat tenaga dan produksi sebelum dipakai
harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji
yang ditentukan selambatnya 5 tahun sekali (Pasal 135).
• Setiap perencanaan, pembuatan dan pemasangan pesawat tenaga
dan produksi harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau
pejabat setempat (Pasal 138 dan 141).
PELINDUNG MESIN
Bahaya dari peralatan mekanik
• Ujung operasi
• Ujung penjepit
• Ujung pemotong
• Ujung penggunting
• Benda berputar
• Benda bergerak maju-mundur
• Benda bergerak keluar
• Sisi tajam
• Serpihan yang
• beterbangan
Bunga api
• Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan
Kebanyakan kecelakaan terjadi pada
tiga bagian dari mesin dibawah ini
• Ujung operasi – ujung dimana pekerjaan dilakukan,
yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain
dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb.
• Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik
yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau
sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan
pekerjaan, yakni komponen seperti roda gila, ban
berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir,
as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll.
• Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang
bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar,
maju-mundur, dan melintang
Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur,
dan bergerak Lurus

Batang berputar pada ujung mesin Mesin pemindah dengan sistem ulir
ulir
Gerakan maju mundur yang
menyebabkan ujung jepitan
pada benda statis

Gerakan lurus dari sabuk


Persyaratan Pelindung Mesin
• Mencegah kontak antara pekerja
dengan bagian dari mesin yang
berbahaya
• Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator
atau bagian perawatan
• Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut
• Memberi tempat untuk pelumasan yang
aman dan inspeksi
• Aman dan cukup kuat untuk menahan
beban pada operasi normal
Pelindung Mesin Jenis Penghalang
Pelindung Mesin Jenis Penghalang
Pelindung Pisau
Pelindung Pisau
Penutup Transparan
Penutup Transparan
Alat Pengunci Aliran Listrik
Sistem Kendali Pengaman
• Kendali dua tangan = Jenis perlindungan ini
membutuhkan penggunaan kedua tangan
secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin.
Keuntungan dari sistem ini adalah :
• menghindarkan tangan operator dari daerah
bahaya, dapat diadaptasikan dengan berbagai
operasi
Keterbatasan dari sistem ini adalah :
• hanya melindungi si operator saja,
membutuhkan siklus terputus atau jeda pada
operasi, dan harus didesain untuk mencegah
manipulasi dari operator.
Kendali dua
tangan
Penting
• Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah
menyebabkan ribuan cacat dan kematian
setiap tahunnya. Namun demikian,
kecelakaan-kecelakaan ini dapat dicegah.
• Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang
bisa dipasang untuk memberi perlindungan
pada operator mesin dan staf perawatan.
• Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai
keuntungan dan kelemahan, uang harus
dievaluasi dengan baik sebelum salah satu
sistem dipilih dan dipasang.
Penerangan di tempat kerja
Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah
penting karena :
• Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya
dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat
• Dapat mencegah kecelakaan
• Mengurangi kelelahan mata dan bahaya
kesehatan yang lain
• Penerangan untuk keadaan darurat, yang
sumber dayanya dapat berasal dari generator
atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja
yang berada di dalam gedung dan jam kerja
malam hari.
• Penerangan darurat ini harus di-tes setidaknya
sekali dalam sebulan.
Penerangan Yang Baik Untuk Berbagai
Pekerjaan
Keselamatan kerja segi
Elektrik
DASAR – DASAR
KESELAMATAN LISTRIK
• Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik
tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No.Per.04/MEN/1988. Prinsip – prinsip keselamatan
pemasangan listrik :
– a) Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah
disyahkan.
– b) Mengindahkan syarat – syarat yang ditetapkan.
– c) Harus menggunakan tenaga terlatih.
– d) Bertanggung-jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerjanya.
– e) Orang yang diserahi tanggung-jawab atas pelaksanaan
pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik,
memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instansi
yang berwenang.
Ketentuan lain mengenai persyaratan keselamatan
listrik adalah :
• Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji
sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik.
• Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatur masih terikat tanggung-
jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi.
• Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak,
terutama untuk tegangan menengah dan / atau tegangan tinggi yang dapat
mangakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan
kecelakaan.
• Seluruh instalasi listrik , tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan
saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan lengkapannya harus terpelihara
dengan baik.
• Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan. Segera dilakukan penggantian.
• Isolator sakler minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus
dibebaskan dari air, debu dan arang dan zat asam, antara lain dengan cara
penyaringan.
• Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu
kerusakkannya. Oleh sebab itu harus sering dilakukan
pengujian terhadapnya.
• Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan
perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan
medan magnet perlengkapan listrik.
• Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan
dibuka / dilepas, harus dipasang kembali pada
tempatnya.
• Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di
daerah yang dapat membahayakan instalasi listrik.
• Diruang dengan bahaya ledakkan tidak diijinkan
mengadakan perbaikkan dan perluasan instalasi pada
keadaan ketegangan ; dan dalam keadaan aman,
perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
• Hal lain yang perlu diperhatikan dipusat pembangkit
listrik untuk keselamatan pekerja adalah :-
• Ruang control yang terpisah dan terisolasi dari suara
berisik.
• Generator harus ditempatkan ditempat yang kering.
• Generator diamankan terhadap arus lebih dengan
menggunakan pemutus tenaga dan pengaman lebur.
• Tersedianya alat-alat pengaman terhadap : arus lebih ;
tegangan nol ; arus balik ; dan bahaya snggung.
• Terawatnya tangki harian bahan bakar dan tidak
melakukan penumpukkan bahan bakar didalam gedung
pembangkit listrik, tetapi menempatkannya diluar
gedung sejarak sekitar 3 meter.
• Tidak tercecernya bahan bakar disekitar pembangkit
listrik.
• Tersedianya penerangan yang cukup.
• Memberi sekat pada lantai disekitar alat-alat (mesin yang dipasang
misalnya alas karet dan sebagainya).
• Menghubungkan bagian – bagian logam alat – alat yang dipakai
dengan tanah.
• Ruangan tempat peralatan listrik dipasang, harus diberi pagar, tirai
pemisah atau dinding untuk mencegah masuknya orang yang tidak
berkepentingan atau mencegah gangguan orang terhadap peralatan
listrik dan harus dipasang tanda peringatan pada tempat masuk
ruang tersebut.
• Pagar – pagar logam yang digunakan untuk melindungi pusat
pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau
pagar
– pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan
logam, asal cukup terjamin agar orang yang tidak berwenang
tidak mudah masuk.
• Lantai, dinding, langit – langit dan bagian konstruksi lain dari
ruangan dan bagian – bagiannya harus dibuat dari bahan yang
dapat terbakar atau bila hal lain demikian menimbulkan keberatan,
maka sisi dalamnya dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar.
• Penggunaan daun pintu, kosen dan daun jendela dari kayu
diperbolehkan tanpa lapisan yang tidak dapat terbakar bila bukaan
.
• Ruangan dan bagian – bagiannya harus bebas dari bahan,
debu, uap atau gas yang mudah terbakar.
• Ventilasi ruangan dan bagian – bagiannya harus cukup untuk
memelihara agar temperature tidak meningkat dan menghindarkan
pengotoran udara selama bekerja.
• Udara ruangan dan bagian – bagian didalamnya selalu
dalam keadaan kering.
• Mesin dalam ruangan harus dipasang pada pondasi dengan
penguatan dan ikatan yang kuat dudukkanya, sehingga tidak
terjadi getaran yang merambat pada dinding bangunan.
• Sumber listrik darurat harus tersedia dari generator tersendiri.
• Semua penerangan harus dipasang sedemikian mudah dicapai /
dikendalikan.
• Lantai harus rata dan dapat dilalui dengan aman. Bila licin,
maka harus dipasang anti slip.
• Jalur jalan sedapat mungkin sekitar 2,5 meter.
• Tiap kamar harus memiliki jalan keluar yang bebas rintangan.
Daun- daun pintu yang membuka keluar harus dilengkapi dengan
kunci / gerendel yang mudah dibuka setiap keadaan.
• Alat pemadam api yang sesuai dengan tujuan
pemakaiannya, harus selalu tersedia dan diletakkan
ditempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai.
• Semua bagaian logam yang tidak bertegangan harus
ditanahkan.
• Pada ruangan tempat menyimpan akumulator, tidak
boleh menyimpan botol – botol dan tangki air aki dalam
keadaan terbuka.
• Dianjurkan lantai tempat nmenyimpan aki tahan asam
atau dicat tahan asam.
• Untuk tegangan lebih dari 600 volt antara fasa dengan
fasa harus ada pelindung / pemisah bagian – bagian
yang bertegangan dengan penyekatan yang sesuai.
Tanggung Jawab Perusahaan
• Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan
yang ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut
secara periodik
• Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti
sarung tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung
lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga
untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut
• Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk
perlatan elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar
• Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik
yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci
atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan
mengenai cara penggunaan peralatan pelindung;
Efek Listrik pada Kesehatan
tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang
terkontak
Jumlah Arus Listrik Efek Pada Tubuh

1 mili-ampere (mA) Terasa ditangan


2 mA Bengkak
ditangan
3,5 mA Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat Mengakibatkan
jatuh atau kecelakaan lain)
5 mA Tremor pada tangan
7 mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di
lengan
10-20 mA Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan
atau kabel berlistrik karena otot terkunci
30 mA Tidak bisa bernapas
5-250 mA Detak jantung yang tidak normal,
biasanya dapat menyebabkan kematian
1300 mA Daya pada pesawat televisi biasa
PERHATIAN
• Listrik dapat menyebabkan kematian dan
berbagai cedera serius, dan untuk
menyebabkan gangguan kesehatan yang
serius hanya disperlukan sedikit saja kontak
dengan listrik.
• Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan
dengan desain dan penggunaan peralatan di
tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi
dan evaluasi yang baik.
• Perusahaan bertanggung jawab untuk
memberikan peralatan listrik yang sesuai
dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan
pelindung bagi pekerja, cara kerja yang aman,
dan pelatihan.
DASAR – DASAR PROSEDUR
ISOLASI
• Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang dalam
Peraturan Menteri Nomor Per. 04/MEN/1985 Pasal
6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya
ditempat kerja.
• Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber
energi yang berbahaya sedemikian sehingga dapat
memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang
menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi di
mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi
berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera /
sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan.
5 kelompok energi yang berbahaya yang berpotensi
menimbulkan cedera atau penyakit terhadap personil bila
tidak dikendalikan dengan benar.
a) Elektrikal
– Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus
residu (residual current). Energi listrik dikelompokkan
menjadi :
– Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt).
– Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt).
– Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt).
– Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik
dapat menimbulkan cedera dengan cara melewati
tubuh.

b) Panas
– Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau
dingin.
Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui
kemampuan tubuh untuk menahan temperatur itu.
c) Bahan Kimia
• Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan –
bahan yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui
kontak dengan cara dihirup, diserap atau dicerna.Bahan kimia
biasanya dikelompokkan menjadi :-
– Korosif
– Mudah terbakar
– Beracun
– Oksidasi
– Ledakkan

d) Radiasi
• Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara
spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk
menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh “merusak
organ – organ”. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi :
– Ioniasasi
– Non-Ionisasi
e) Mekanikal
• Energi mekanis dianggpap berbahaya bila
energinya cukup besar untuk menimbulkan
cedera fisik pada orang. Energi mekanis dapat
dikelompokkan menjadi :
– Gravitasi (karena posisi)
– Tersimpan (pegas)
– Hidrolik
– Pneumatik
Contoh prosedur isolasi umum (disadur dari
Prosedur Isolasi PT Kaltim Prima Coal) :
1. Langkah Satu : Mengenali Sumber Energi Yang Berbahaya
– Kenali semua sumber energi dan konfirmasikan bahwa titik isolasi
utama telah diketahui.
– Ketahuilah suatu instalasi atau alat yang berhubungan dan dapat menciptakan
bahaya.
– Tetapkan jenis isolasi yang akan ditetapkan (individu / kelompok).

2. Langkah Dua : Memberitahu pihak – pihak yang relevan


– Beritahu semua personil yang akan terkena imbas isolasi untuk mencegah
timbulnya masalah.
– Bila perlu, beritahu pihak operasional bahwa instalasi atau alat yang
berhubungan harus diisolasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.

3. Langkah Tiga : Mengisolasi Sumber – Sumber Energi Berbahaya


– Isolasi sumber – sumber energi berbahaya pada instalasi atau alat pada titik –
titik isolasi utama dan menggunakan instruksi yang direkomendasikan oleh
pabrik pembuat. Gunakan scissor lock / pad lock atau master series lock.
(Jangan menggunakan alat Bantu untuk isolasi tombol tekan, alat sirkuit control,
emergency stop, pull wire switch compressor.
4. Langkah Empat : Memastikan Potensial Energi Nol
– Semua isolasi sumber energi berbahaya harus dites untuk memastikan
bahwa energi – energi itu telah dikendalikan (potensial energi Nol).
– Periksa juga semua energi tersimpan dan pastikan telah diamankan,
seperti : chocking, pengeluaran tekanan, pemasangan barikade, dsb.

5. Langkah Lima : Memasang Personal Lock – Out


– Pasang personal lock – out sesuai dengan sumber energi utama yang
berhubungan dimana ia bekerja.

6. Langkah Enam : Memulai Pekerjaan

7.Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan.


– Pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan.
– Semua personal lock –out dilepas.
– Beritahu semua pihak yang relevan atau terpengaruh mengenai
maksud menghubungkan kembali sumber energi.
– Pastikan aslat dites dan mampu beroperasi kembali.
– Komunikasikan pada semua orang bahwa alat sudah
dioperasikan.

Anda mungkin juga menyukai