Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN II

KEDUDUKAN DAN FUNGSI


BAHASA INDONESIA
&
BAHASA INDONESIA BAKU

Oleh:
Liza Septa Wilyanti, S.Pd., M.Pd.
BAHASA-BAHASA DI INDONESIA
BAHASA-BAHASA DI
INDONESIA

Bahasa Bahasa asing


persatuan/negara
Bahasa daerah
BAHASA PERSATUAN/NEGARA
Bahasa persatuan atau bahasa negara Indonesia
adalah bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa


persatuan pada Sumpah Pemuda 1928

Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa


negara pada tahun 1945
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN DAN
BAHASA NEGARA

BAHASA PERSATUAN BAHASA NEGARA


• LAMBANG KEBANGGAN • BAHASA RESMI YANG
•IDENTITAS NASIONAL WAJIB DIGUNAKAN
•PEMERSATU BERBAGAI SUKU DALAM
PENYELENGGARAAN
NEGARA

• BAHASA PENGANTAR DI
DUNIA PENDIDIKAN
• BAHASA PERHUBUNGAN
PADA TINGKAT NASIONAL

•BAHASA RESMI DALAM


PENGEMBANGAN
KEBUDAYAAN DAN
PEMANFAATAN ILMU
PENGETAHUAN SERTA
TEKNOLOGI.
BAHASA DAERAH
BAHASA DAERAH
 terdapat lebih kurang 652 bahasa daerah di
Indonesia, sayangnya 139 bahasa daerah
tersebut terancam punah.
 terdapat lebih kurang 17 bahasa daerah di
Jambi.
Bahasa Daerah Jambi Terancam Punah
Bangun Santoso16 Jul 2017, 22:00 WIB

Liputan6.com, Jambi - Satu persatu bahasa asli daerah di Provinsi


Jambi diperkirakan bakal hilang dalam 20 tahun ke depan. Senjakala
bahasa daerah ini makin mendekati kenyataan, mengingat para
penuturnya yang menua dan semakin sedikit.
Peneliti Bidang Linguistik, Kantor Bahasa Provinsi Jambi,
N. Sitanggang, menyebutkan ada 17 penuturan bahasa asli di Provinsi
Jambi. Di antaranya adalah bahasa Kerinci, Suku Kubu, Serampas,
Bathin, Suku Talang Mamak, Bayat, Lalang, Ulu Lako, Tungkal,
Supat, Jambi, Dawas, Pindah, Orang Laut, Penghulu, Duano, dan
Bangsa Duabelas.
Dari sebagian besar bahasa asli suku-suku di Jambi itu hanya ada
beberapa saja yang masih bisa ditemui. "Yang paling banyak dan rutin
diucap adalah bahasa Kerinci," ujar Sitanggang, Jumat, 14 Juli 2017.
Menurut dia, ada banyak faktor yang menyebabkan belasan bahasa daerah
tersebut semakin mendekati punah. Di antaranya adalah pengaruh modernisasi,
khususnya dalam hal bahasa. Generasi muda atau penerus lebih banyak
menggunakan bahasa kekinian, sehingga bahasa leluhur semakin ditinggalkan.
Kondisi tersebut ditambah para penutur bahasa daerah yang rata-rata sudah
berumur 60 tahun lebih. Dengan kondisi tersebut, Sitanggang memperkirakan
nasib bahasa daerah di Jambi hanya bersisa paling lama 20 tahun saja.
"Belum lagi perkawinan silang antar suku menjadikan bahasa daerah semakin
ditinggalkan. Ditambah para orang tua yang enggan mengenalkan bahasa
leluhur kepada anak-anaknya," ujar Sitanggang.
Untuk itu, ia berharap para orang tua di Jambi mau mengenalkan bahasa
daerah kepada anak-anaknya. Dengan begitu, meski jarang dituturkan, kosa
kata bahasa daerah bisa terus diingat dan terjaga oleh generasi muda.
"Selain itu diperlukan juga dokumentasi kosa kata bahasa daerah. Ini untuk
mengantisipasi apabila bahasa daerah nantinya benar-benar musnah," ucap
Sitanggang.

Sumber: http://regional.liputan6.com/read/3024003/bahasa-daerah-jambi-
terancam-punah
BAHASA ASING

Anda mungkin juga menyukai