Teori Perkembangan
Kognitif Jerome Bruner
Bruner mengungkapkan
bahwa anak-anak
belajar dari konkret ke
abstrak melalui tiga
tahap yaitu: enactive,
iconic dan symbolic.
Pada tahap enactive
anak berinteraktsi
dengan objek
berupa benda-
benda, orang dan
kejadian. Dari
interaksi tersebut
anak belajar nama
dan merekam ciri
benda dan kejadian.
Tahap Ikonik.
seseorang
memahami
objek-objek atau
dunianya melalui
gambar-gambar
dan visualisasi
verbal
Proses symbolic
terjadi saat anak
mengembangkan
konsep. Dengan
proses yang sama
anak belajar
tentang berbagai
benda
Bruner mengemukakan
bahwa belajar
melibatkan tiga proses
yang berlangsung
hampir bersamaan.
Ketiga proses itu adalah
(1) memperoleh
informasi baru, (2)
transformasi informasi
dan (3) menguji
relevansi dan ketepatan
pengetahuan.
Teori David Ausubel
Teori Perkembangan Kognitif
David Ausubel
Teori belajar David Ausubel
dikenal dengan teori belajar
bermakna. Inti dari belajar
bermakna ialah bahwa apa yang
dipelajai anak memiliki fungsi
bagi kehidupannya. Menurut
Ausubel seseorang belajar dengan
mensosiasikan fenomena baru
dalam skema yang telah dimiliki.
Dalam proses itu seseorang dapat
mengembangkan skema yang ada
atau mengubahnya
Saat proses belajar siswa
menysusun sendiri apa yang ia
pelajari. Teori belajar
bermakna Ausubel ini sangat
dekkat dengan inti pokok
konstruktivisme. Selain itu,
keduanya menekankan
pentingnya belajar
mengasosiasikan pengalaman,
fenomena, dan fakta fakta
baru ke dalam sistem
pengerian yang telah dimiliki.
Selain itu keduanya
menekankan pentingnya
similasi pengalaman baru ke
dalam struktur pengetahuan
atau pengertian yang sudah
dimiliki siswa. Keduanya
menyatakan bahwa dalam
proses belajar siswa itu aktif.
Teori belajar bermakna mempunyai
beberapa ciri.
1. Pertama, ada keterkaitan antara
pengetahuan yang telah dimiliki siswa
dengan pengetahuan baru yang
dipelajari. Struktur pengetahuan ide,
gagasan yang telah dimiliki siswa
merupakan modal belajar. Oleh karena
itu, guru harus mampu menghubungkan
apa yang dipelajari siswa dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
2. Kedua, siswa memiliki kebebsan memilih
apa yang dipelajari. Setiap siswa
memiliki bakat, minat dan cita-cita
berbeda-beda. Guru berfungsi
membantu setiap siswa
mengembangkan potensinya.
3. Ketiga, kegiatan pembelajaran
memnugkinkan siswa menyusun
pemahaman sendiri.
Terima Kasih