Anda di halaman 1dari 17

Gangguan Psikotik

• Gangguan Jiwa Berat / Psikosis


• Gg Jiwa ditandai : Gangguan berat dalam
kemampuan menilai realitas
• Ditandai adanya gejala : Waham /
Halusinasi / Perilaku kacau
• Prevalensi : 1 – 3 permil
Skizofrenia
• Termasuk gangguan jiwa berat ug paling banyak
dijumpai
• penyebab pasti belum diketahui
• menyebabkan gangguan fungsional berat
• bersifat kronik progresif
• insidensi : sekitar 1 % populasi
• ratio seks : laki laki = perempuan
• prevalensi lebih tinggi pd gol sosial ekonomi
lemah
Skizofrenia, lanjutan …….
• onset usia : umum : 15 – 35 th,
50 % dibawah 25 th, jarang dibawah 10 th
atau diatas 40 th
• dijumpai > 50% pasien rawat inap di RSJ
Gejala Skizofrenia
• hendaya fungsional umum
• isi pikiran abnormal: waham
• pikiran kacau : inkoherensi  bicara kacau
• halusinasi (pendengaran)
• emosi/afek tumpul/datar, tdk serasi
• gg psikomotor: hiperaktivitas, stupor
• gg hub interpersonal: menarik diri, mutisme,
agresivitas
Faktor Etiologi Skizofrenia
1. Faktor genetik, risiko genetik :
• Populasi umum ...........................1 %
• Saudara kandung pasien ............8 %
• Anak kandung pasien (1 ortu).....12 %
• Anak kandung pasien (2 ortu).....40 %
• Saudara kembar dizygot ............12 %
• Saudara kembar monozygot ......47 %

2. faktor biokimia :
Gg keseimbangan zat kimia di otak
Etiologi Skizofrenia, lanjutan….
3. faktor psikososial :
Keluarga dengan suasana ekspresi
emosi tinggi (sikap bermusuhan,
kontrol berlebihan, terlalu kritis,
memperlakukan sbg anak kecil) 
meningkatkan angka kekambuhan
Prognosis Skizofrenia
• 25 % sembuh total
• 40 % mengalami episode kambuh dg
sedikit disabilitas sosial & periode
pengangguran
• 35 % kronik dg disabilitas berat
Terapi Skizofrenia
1. Farmakoterapi : Obat Anti Psikotik
2. Electro Convultion Therapy (ECT)
3. Terapi sosial
Obat Anti Psikotik

Nama Generik Nama Paten Sediaan


Chlorpromazine Largactil, Promactil tab 25 mg, 100 mg, ampul 25 mg
Trifluoperazine Stelazine tab 5 mg
Haloperidol Govotil, Serenace tab 1,5 mg, 2 mg, 5 mg, ampul 5 mg
Risperidone Risperdal, Persidal, Noprenia tab 1 mg, 2mg, 3mg
Clozapine Clozaril, Sizoril tab 25 mg, 100 mg
Olanzapine Zyprexa tab 5 mg, 10 mg, vial 10 mg
Quetiapine Seroquel tab 25 mg, 100 mg, 200 mg
Zotepine Lodopin tab 25 mg, 50 mg
Aripiprazole Abilify tab 10 mg, 15 mg
Efek Samping OAP
• Hipotensi orthostatik / postural
• Amenorrhoe, Impotensi / Disfungsi Ereksi
• Dermatitis Allergika
• Sedasi : kantuk
• Kekakuan otot / distonia
• Pseudo Parkinsonisme (seperti Penyakit
Parkinson)
ECT
• Terapi Kejang Listrik
• Dengan arus listrik 80 – 120 volt, < 600
mA, Alat : Konvulsator
• Indikasi : - Skizofrenia
- Depresi Berat
- Gg Psikotik lain dg gaduh
gelisah, agitasi
Kontra Indikasi ECT
• Infark jantung, gagal jantung, angina
pectoris, aneurysma aortae, lesi desak
ruang di otak
• Kontra indikasi relatif :
hipertensi maligna, kehamilan, demam
tinggi.
Komplikasi ECT
• Fraktur
• Dislokasi rahang bawah
• Apneu
• Gg memori sementara
Persiapan ECT
• Pemeriksaan fisik, lab, EKG, Ro foto torak
• Puasa minimal 4 jam
• Perhiasan dilepas, gigi palsu dilepas,
• Pakaian dilonggarkan
• VU dikosongkan
ECT dg premedikasi/anestesi
• Mencegah komplikasi, lebih manusiawi
• Premedikasi dg Sulfas Atropin
• Anestesi jangka pendek : Na-Penthotal
atau Dormicum
• Relaxan otot : ump Succinylcholine
• Biaya lebih mahal
Frekuensi Pemberian ECT
• Seminggu 3 kali, sampai 6 – 12 kali
• Elektroda ditempatkan kedua pelipis
sekitar 1 detik
• Petugas :
- Operator : dokter/psikiater
- Ahli anestesi
- Para medik
Terapi Sosial
• Diperlukan karena umumnya pasien Skiz
mengalami kemunduran bermakna fungsi
peran/ sosial/pekerjaan
• Pasien diberi/dibimbing melakukan
aktivitas sosial, yang bersifat pekerjaan
maupun non pekerjaan (Terapi
kerja/Latihan kerja)

Anda mungkin juga menyukai