Anda di halaman 1dari 24

Kebijakan Penugasan Khusus

Tenaga Kesehatan Individu


Juni 2023

Direktorat Jendral Tenaga Kesehatan

Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
ARAH PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
RPJMN 2020-2024
Visi
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui jaminan kesehatan nasional, khususnya penguatan pelayanan kesehatan primer dengan
peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Meningkatkan Mempercepat perbaikan Meningkatkan Gerakan Masyarakat Memperkuat sistem


kesehatan ibu, anak, gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) kesehatan &
keluarga berencana dan pengendalian obat dan
kesehatan reproduksi makanan

RPJMN Renstra
% Puskesmas tanpa % Puskesmas dengan jenis tenaga % RSUD Kab/Kota yang memiliki 4 dokter Jumlah SDMK yang ditingkatkan kompetensinya
dokter Kesehatan sesuai standar spesialis dan 3 dokter spesialis lainnya

C. PEMBINAAN JABATAN
A. PEMENUHAN DAN PEMERATAAN TENAGA B. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM FUNGSIONAL KESEHATAN DAN
KESEHATAN KESEHATAN KARIR SDMK

4. Penyediaan formasi ASN 1. Pendidikan dan Pelatihan 6. Standiarisasi Pendidikan 1. Penguatan pengelolaan jabatan
1.Pemenuhan 9 jenis Nakes
2. Akselerasi produksi dokter dan kompetensi tenaga fungsional
di Puskesmas Sesuai
Standar (CPNS dan P3K) di dan kokter spesialis kesehatan 2. Peningkatan kesejahteraan tenaga
2.Pemenuhan dokter dan drg Puskesmas dan RS 3. Beasiswa calon dokter 7. Mobilisasi Institusi Kesehatan melalui sistem
di Puskesmas 5. Pendayagunaan dan dokter spesialis Pelatihan kompensasi
3.Pemenuhan dokter Tenaga Kesehatan WNI 4. Beasiswa calon tenaga
kesehatan 3. Pembinaan karir tenaga
spesialis di RSUD Kesehatan di fasyankes pemberi
lulusan Luar Negeri 5. Beasiswa bagi SDM K 4
layanan JKNswasta
KEMENKES BERKOMITMEN UNTUK MELAKUKAN TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
6 PILAR TRANSFORMASI PENOPANG KESEHATAN INDONESIA

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan Memperkuat sistem


Outcome
kesehatan ibu, anak, Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
keluarga berencana dan gizi masyarakat pengendalian Hidup Sehat pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi penyakit (GERMAS) makanan
kesehata
n
1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem
rujukan ketahanan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegaha Pencegaha Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk n primer n sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan ketahanan
6 Penguatan peran Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan sektor farmasi & tanggap
Penambahan
kader, kampanye, penyebab kematian layanan sekunder & alat kesehatan darurat
katego imunisasi rutin
dan membangun tertinggi di tiap primer tersier
ri menjadi 14 Produksi dalam Jejaring nasional
gerakan, sasaran usia, skrining Pembangunan RS
utama antigen dan stunting, & Revitaliasi network negeri 14 vaksin rutin, surveilans berbasis
menggunakan di Kawasan Timur, top 10 obat, top 10 lab, tenaga
perluasan peningkatan ANC dan
platform digital jejaring pengampuan alkes by volume & cadangan tanggap
cakupan di untuk kesehatan ibu standardisasi
dan tokoh 6 layanan unggulan, by value. darurat, table top
seluruh & bayi. layanan di
masyarakat kemitraan dengan exercise
Indonesia. Puskesmas, world’s top
Posyandu, dan kesiapsiagaan krisis.
healthcare centers.
kunjungan rumah

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
pembiayaan Kesehatan kesehatan
kesehatan Penambahan mahasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
kuota beasiswa , luar digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
Regulasi pembiayaan kesehatan
dalam &
kemudahan negeri,
penyetaraan kesehatan.
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup,
dan berkelanjutan; alokasi yang adil; nakes lulusan luar negeri.
dan pemanfaatan yang efektif dan
a Teknologi informasi b Bioteknologi
efisien.

8
TIGA TANTANGAN UTAMA DALAM
PENGELOLAAN SDM KESEHATAN
Kekurangan jumlah DI INDONESIA
Tenaga Kesehatan dan
Tenaga Medis secara nasional

416 (3,99%) puskesmas tidak Distribusi Tenaga


ada dokter Kesehatan dan Tenaga
Medis tidak merata
4,985 (47,77%) puskesmas Kurangnya dokter di
Kurangnya pelatihan
belum memiliki 9 Jenis Tenaga puskesmas Indonesia
Kesehatan secara lengkap bagian timur, sementara di berbasis kompetensi
beberapa daerah over supply Rendahnya penilaian dan
pelatihan berbasis
Rendahnya retensi nakes
kompetensi
di daerah, insentif ‘kurang
menarik’ dan pola karir tidak
jelas Kurangnya akses terhadap
Data per Mei 2023
pelatihan terakreditasi
Pemerintah (pusat) memiliki
Ratio dokter 0,67 / 1000 penduduk kewenangan terbatas untuk
melakukan redistribusi
Dokter spesialis 0,15/1000 penduduk nakes di Faskes milik
Pemerintah Daerah
(UU23/2014)
4
PROGRAM UNGGULAN TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
INDONESIA
Peningkatan jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis
​Penambahan prodi spesialis 9 ​Implementasi Academic Health
penyakit prioritas (seperti anestesi, System untuk memperbanyak wahana
bedah, dan jantung), termasuk di FK pendidikan kedokteran di fasyankes
swasta

Pemerataan Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis


Kemudahan regulasi Pendayagunaan Penempatan tenaga Rekrutmen CASN (PNS/PPPK)
diaspora kesehatan WNI tenaga kesehatan kesehatan penerima 10.000+ pada institusi kesehatan
lulusan luar negeri untuk WNA sebagai bagian beasiswa hingga tahun 2024 (Puskesmas, RS, Labkes, dll sesuai
mendukung ketersediaan dari investasi sesuai lokus rekomendasi lokus rekomendasi Kemenkes
tenaga kesehatan Kemenkes PENUGASAN KHUSUS ADALAH
ALTERNATIF TERAKHIR

Peningkatan mutu Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis


Beasiswa fellowship untuk Pelatihan kesehatan dalam rangka Transfer ilmu dan teknologi
meningkatkan kompetensi spesialistik peningkatan dan pemantapan diaspora dengan nakes puskesmas dan
tenaga kesehatan kompetensi RS pemerintah
PERAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN

Pasal 13 UU 36/2014 PEMERINTAH PROVINSI


(lampiran UU 23/2014)
Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memenuhi • Memenuhi kebutuhan SDM dan
kebutuhan tenaga kesehatan meningkatkan kapasitas SDM provinsi
baik dalam jumlah, jenis dan • Membantu distribusi SDM kab/kota
kompetensinya (terutama tenaga kesehatan strategis)
.

PEMERINTAH KAB/KOTA
Pasal 27 ayat 3 UU 36/2014
(lampiran UU 23/2014)
Dalam hal terjadi kekosongan
• Memenuhi kebutuhan SDMK UKM
Tenaga Kesehatan, Pemerintah
dan UKP (rekrutmen tenaga
atau Pemerintah Daerah wajib
kesehatan) dan melakukan redistribusi
menyediakan Tenaga Kesehatan
sdmk diwilayahnya (menjaga
pengganti untuk menjamin
keseimbangan distribusi dan
keberlanjutan pelayanan kesehatan
redistribusi tenaga kesehatan)
pada fasilitas pelayanan kesehatan
• Pengembangan kebijakan
yang bersangkutan.
pengelolaan tenaga kesehatan
• Pengembangan pengelolaan tenaga
kesehatan
6
UU 23/2014
UPAYA PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN
• Pemenuhan kebutuhan
PNS
1.
UKM dan UKP serta
Penyediaan Formasi ASN (CPNS dan
melakukan redistribusi SDMK Tetap/
Permanen PPPK) di Puskesmas dan RS sesuai
• Pemenuhan kebutuhan
PPPK
Perencanaan Kebutuhan
SDM dan peningkatkan
(PRIORITAS UTAMA )
kapasitas SDM

UU 36/2014 Pemenuhan
• Pemerintah dan Pemerintah Tenaga Kontrak/ Hnor
Daerah wajib memenuhi Kesehatan swasta, BLU (D)

kebutuhan tenaga 2.
kesehatan baik dalam Pemenuhan
Penugasan
jumlah, jenis dan 1. Penugasan khusus Tim nakes oleh
kompetensinya Sementara/ Khusus di
Temporary Pemerintah
Puskesmas
Penugasan
Pusat
khusus Individu
PP 49/2018 (ALTERNATIF)
• tentang Manajemen
Pegawai Pemerintah 3. Pendayagunaan 3. Pendayagunaan
dengan Perjanjian Kerja Dokter Spesialis Nakes WNI- LLN

Pendayagunaan lulusan Afirmasi tenaga


kesehatan dan dokter 7
(Beasiswa PADINAKES & CALON DOKTER)
PERKEMBANGAN REGULASI
PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN

Permenkes Permenkes Permenkes


23 tahun 2015 16 tahun 2017 33 tahun 2018

PROSES REVISI
TAHUN 2023
TUJUAN, SASARAN & PRIORITAS PENEMPATAN
PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN PRIORITAS PENEMPATAN:
1. Puskesmas dengan
TUJUAN :
jumlah dan jenis tenaga
1. Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area belum sesuai standar
2. Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan 2. Puskesmas Tanpa Dokter
3. Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah 3. Puskesmas Terpencil dan
4. Meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas Sangat Terpencil.
5. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan 4. Puskesmas di wilayah
6. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dengan permasalahan
7. Mewujudkan pelayanan kesehatan terintegrasi kesehatan dan/ atau
8. Meningkatkan & melakukan pemerataan pelayanan kesehatan sasaran program lain
5. Puskesmas di Daerah
Tertinggal, Perbatasan,
SASARAN : dan Kepulauan (DTPK)
1. Terpenuhinya jumlah dan jenis tenaga kesehatan sesuai
dengan standar di puskesmas DTPK.
2. Terwujudnya penguatan dan pemenuhan kebutuhan
pelayanan di puskesmas
FILOSOFI PELAKSANAN
PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN

DTPK
(Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan),
Penguatan dan pemenuhan
pelayanan kesehatan kepada DBK
masyarakat pada fasilitas pelayanan (Daerah Bermasalah Kesehatan) dan
kesehatan di:

Daerah Lain
DUKUNGAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN UNTUK
PENINGKATAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN

1. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dapat


dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
termasuk dalam rangka penanganan bencana,
KLB, dan/atau penanggulangan masalah
kesehatan tertentu yang potensian terjadi di
kawasan perbatasan
2. Penugasan Khusus dapat dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan di daerah dengan
mempertimbangkan kearifan lokal dan sumber
daya yang tersedia.

11
GAMBARAN SINGKAT PENUGASAN KHUSUS
TENAGA KESEHATAN TIM & INDIVIDU
(Permenkes no.33 tahun 2018 Tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan

BERBASIS TIM INDIVIDU


Penempatan berupa tim terdiri dari 5 sampai 9 orang Penempatan perorangan sesuai kebutuhan Puskesmas

9 Jenis Nakes (Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Gizi, 9 Jenis Nakes dan jenis tenaga kesehatan lainnya yang
Kesling, Farmasi, Kesmas dan Teknologi Laboratorium ditetapkan oleh Menteri

Maksimal 35 Tahun untuk dr. dan drg. , Diuatamakan umur 35 Tahun untuk dr. dan drg. ,
Maksimal 30 tahun untuk Nakes lainnya Maksimal 30 tahun untuk Nakes lainnya

Bersedia tidak menikah pada 6 bulan pertama


Boleh sudah menikah
penempatan

Tes Administrasi, Psikotest, FGD dan Wawancara Tes Administrasi, Psikotest, FGD dan Wawancara
Pembekalan 2 minggu ( Distance Learning dan
Pembekalan 10 hari
Klasikal)
Masa penempatan paling lama 2 (dua) tahun Masa penempatan 2 (dua) tahun
Di Puskesmas Sangat Terpencil (ST), Terpencil (T) Di Puskesmas Terpencil (T), Sangat Terpencil (ST

Penempatan dengan memilih lokasi penugasan Penempatan dengan memilih lokasi penugasan sebelum
sebelum seleksi seleksi
ALUR PELAKSANAAN
PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN

5.
MONITORING DAN EVALUASI
4. dilakukan mulai dari perencanaan,
rekrutmen, pengangkatan, penempatan,
pembiayaan, pembinaan, dan pengawasan.
PENEMPATAN
3. Pemberangkatan dalam rangka penempatan dilakukan
setelah peserta menyelesaikan pembekalan.
PEMBEKALAN
Pembekalan peserta penugasan diberikan kepada peserta yang telah lulus
2. seleksi dan dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan

REKRUTMEN / SELEKSI
Rekrutmen Pendaftaran di: tugsusnakes.kemkes.go.id
Seleksi melalui 2 tahapan:
1. Seleksi Administrasi
2. Tes Potensi: Tes Psikologi, Leaderless Group
1. PENETUAN LOKUS DAN FORMASI Discussion, Wawancara, Tes Kesehatan Mental

Dilakukan melalui konfirmasi terhadap data


kekosongan tenaga kesehatan di puskesmas.

*Pelaksanaan melibatkan seluruh unit di Kementerian Kesehatan (unit utama, dan pembina wilayah)
**Dit.Gunnakes secara khusus berperan pada proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan
Catatan : (*) = PN
KOMITMEN DAERAH (KABUPATEN/KOTA)
DALAM PELAKSANAAN PENUGSAN KHUSUS

1. Menjamin keselamatan dan keamanan tenaga kesehatan


penugasan khusus dalam melaksanakan tugas
2. Menyediakan sarana, prasarana, dan fasilitas tempat tinggal
yang layak untuk menunjang pelaksanaan tugas
3. Menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk tenaga kesehatan
penugasan khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
4. Memonitor pelaksananaan penugasan khusus di wilayah
kerjanya
HAK DAN KEWAJIBAN
TENAGA KESEHAYAN DALAM PENUGASAN KHUSUS

HAK KEWAJIBAN
Penghasilan berupa Insentif Setia dan Taat pada Pancasila,UUD 1945, dan Negara,
Pemerintah

Cuti Tahunan (12 Hari) Menyimpan Rahasia Negara, Jabatan, dan Kedokteran

Jaminan Kesehatan Nasional Melaksanakan Masa Tugas Yang telah ditetapkan


Memperoleh Biaya Perjalanan Melaksanakan Tugas Profesi Sebagai Nakes NS
datang dan pulang
Uang Duka Tewas (12 x Penghasilan) dan Mengikuti Pembekalan Pra Tugas
Uang Duka Wafat (6 x Penghasilan)
Membayar iuran pemeliharaan kesehatan 2% dan
Menjalankan praktik perorangan di luar jam kerja, dsb membayar PPh. Membuat laporan individu
REWARD
PASCA PENUGASAN KHUSUS

1. Pemberian bantuan / beasiswa pendidikan PPDS Bagi Dokter dan


Dokter Gigi, untuk memenuhi kebutuhan Dokter Spesialis di RS tipe
C/D daerah yang kurang diminati.
2. Peningkatan jenjang pendidikan yang linier/in line/sesuai profesi
(ke D4/S1 atau S2) bagi nakes lain.
• Dengan kriteria tertentu
• Pelaksana  Pusat Peningkatan Mutu Badan PPSDM Kesehatan
• Regulasi  Permenkes 13 tahun 2018.
2. Mendapat penambahan poin rekam jejak saat mendaftar CPNS,
bagi tenaga NS yang telah memiliki masa kerja tertentu.
3. Fasilitasi penempatan/bekerja ke luar negeri melalui mekanisme G
to G bagi perawat
BESARAN INSENTIF

IJIN PRINSIP 31 JANUARI 2019

KRITERIA PUSKESMAS
TENAGA KESEHATAN
Biasa (DBK) Terpencil Sangat Terpencil
Dokter Umum / Dokter Gigi 5,766,000 11,440,000 14,424,000

S1 + Profesi selain dokter 5,316,000 8,045,000 10,316,000

S1 & DIV 4,981,000 6,729,000 8,498,000


D3 & Nakes Lainnya 4,567,000 5,123,000 6,654,000

17
SANKSI DAN PERMASALAHAN

• Mundur setelah mengikuti pembekalan


dan sebelum melaksanakan tugas
*Tidak dapat mendaftar kembali pada satu
• Mengundurkan diri atau tidak periode berikutnya
menyelesaikan masa tugas sesuai
*Mengembalikan biaya pembekalan sesuai
dengan perjanjian ketentuan yang berlaku
penugasan/diberhentikan secara
sepihak pada masa penugasan

- Tidak dapat diangkat kembali sbg peserta


NS
Tidak melaksanakan tugas selama1 (satu) - Pengembalian sebesar 6 (enam) kali lipat
bulan berturut-turut dan/atau secara semua penghasilan yang telah diterima
kumulatif tanpa ada keterangan yang sah dan biaya-biayalain nya
akan diberhentikan dengan tidak hormat - Selama meninggalkan tugas tidak
diberikan penghasilan
18
TERIMA KASIH

19
DATA PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN
(hingga Desember 2022)
Penugasan khusus tenaga kesehatan bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan Telah ditugaskan
primer di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) serta Daerah Bermasalah
Kesehatan (DPK) melalui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan 21.105 Tenaga
melalui penugasan berbasis tim dan individu Kesehatan dalam
Data Jumlah Tenaga Kesehatan yang ditempatkan melalui penugasan khusus
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
di 3.630 Puskesmas
21,105 yang tersebar
di 331 Kab/Kota
18,050
di 35 Provinsi
13,855
11,969

2,755 3,228
694 728
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Tugsus Power (Jumlah Tugsus)


JUMLAH TENAGA KESEHATAN DALAM PENUGASAN KHUSUS TIM
PERTAHUN DARI TAHUN 2015 - DESEMBER 2022
Telah ditugaskan 6.027 Tenaga Kesehatan dalam penugasan khusus tim

1200
1064
990
1000
894
793
800
694 728
646
600

400

218
200

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
21
DATA TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN JENIS TENAGA KESEHATAN YANG DITUGASKAN
PADA PENUGASAN KHUSUS TIM (2015 – Desember 2022)
NO. PROVINSI Dokter Dr. Gigi Perawat Bidan Gizi Farmasi Kesling Kesmas ATLM Total
1 ACEH 8 7 42 35 42 32 28 35 38 267 ATLM 746
2 BENGKULU 3 3 15 15 16 12 13 14 13 104
3 GORONTALO 1 1 7 8 4 8 5 3 7 44
4 JAMBI 4 4 8 8 9 6 9 5 6 59 Kesmas 754
5 JAWA BARAT   5 5 6 13 11 10 12 12 74
6 JAWA TIMUR 1   1 1     1   1 5 Kesling 723
7 KALIMANTAN BARAT 8 9 47 47 39 28 31 31 32 272
8 KALIMANTAN SELATAN   2 2 4 2 1 1 3   15
9 KALIMANTAN TENGAH 12 9 23 23 14 16 20 21 22 160
Farmasi 730
10 KALIMANTAN TIMUR 1 2 7 8 5 6 7 5 4 45
11 KALIMANTAN UTARA 5 3 24 28 22 17 21 24 21 165 Gizi 839
12 KEP. BANGKA BELITUNG   1 2 2 1 1 2 1 1 11
13 KEP. RIAU 3   12 16 14 8 15 13 8 89
Bidan 893
14 LAMPUNG 3 11 20 19 27 21 17 23 17 158
15 MALUKU 25 18 83 90 74 83 58 77 75 583
16 MALUKU UTARA 16 10 37 33 38 26 35 32 31 258 Perawat 849
17 NUSA TENGGARA BARAT   1 5 5 5 4 2 4 1 27
18 NUSA TENGGARA TIMUR 20 17 87 99 90 71 72 87 71 614
Dr. Gigi 207
19 PAPUA 8 1 21 21 19 19 17 19 20 145
20 PAPUA BARAT 5 1 8 9 8 9 9 9 7 65
21 PAPUA BARAT DAYA 24 11 48 54 43 45 35 45 45 350 Dokter 286
22 PAPUA PEGUNUNGAN 2   11 11 13 10 11 8 8 74
23 PAPUA SELATAN 17 4 44 47 40 36 38 33 37 296
24
25
PAPUA TENGAH
RIAU
5
2
 
4
6
16
9
20
8
15
9
11
8
20
8
17
7
10
60
115
Telah ditugaskan
26
27
SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
5
18
6
14
17
36
18
41
15
40
15
30
6
36
14
34
10
32
106
281
6.027 Tenaga Kesehatan
28 SULAWESI TENGAH 22 16 56 48 56 49 46 28 54 375 dalam penugasan khusus Tim
29 SULAWESI TENGGARA 27 19 59 55 52 45 46 46 53 402
30 SULAWESI UTARA 7 4 28 32 25 24 23 29 27 199 di 686 Puskesmas yang
31 SUMATERA BARAT 5 1 10 13 11 5 12 12 7 76
32 SUMATERA SELATAN 1 2 2 3 3 2 3 4 3 23 tersebar di 194 Kab/Kota di
33 SUMATERA UTARA
Grand Total
28
286
21
207
60
849
65
893
76
839
70
730
66
723
58
754
66
746
510
6027 33 Provinsi
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DALAM PENUGASAN KHUSUS INDIVIDU
PERTAHUN DARI TAHUN 2017 - DESEMBER 2022
Telah ditugaskan 15.078 Tenaga Kesehatan dalam penugasan khusus Individu

4000
3574 3549
3500

3000

2334 2262
2500

2000 1691 1668


1500

1000

500

0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
23
RENCANA REKRUITMEN TENAGA KESEHATAN
PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN
TAHUN 2023
Dasar Pemilihan Lokus Penugasan
Khusus Reguler
1. Kekosongan Tenaga Kesehatan
2. Puskesmas Terpencil / Sangat
Terpencil
3. Kelengkapan usualan daerah
4. Kelengkapan komitmen daerah

Anda mungkin juga menyukai