Anda di halaman 1dari 18

KRISIS HIPERTENSI

dr. Octavianus Umboh, SP.


PD
Definisi
Merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggi dengan kemungkinan akan timbulnya atau telah
terjadi kelainan target organ. Pada umumnya krisis hipertensi terjadi
pada pasien yang tidak atau lalai memakan obat antihipertensi.
Epidemiologi

Dari data Multinational Monitoring of Trends and Determinants in Cardiovascular


Disease menempatkan hipertensi sebagai faktor resiko utama kejadian
kardiovaskular disease.
Klasifikasi

Hipertensi Hipertensi
urgensi
emergensi  Kenaikan TD
 Kenaikan TD >180/140
mendadak mmHg
target yang progresif
 mendadak yg tidak disertai
 >220/140 mmHg TD
tindakan penurunan
 yg
disertai
segerakerusakan
dalam waktu kerusakan organ target
organ
menit/jam  Penurunan TD harus dalam
hitungan jam sampai hari
PATOFISIOLOGI
1. Bidang neurologi:
Sakit kepala, hilang/ kabur penglihatan, defisit neurologis
fokal, gangguan kesadaran (somnolen, sopor, coma)

2. Bidang mata: gangguan


penglihatan

3. Bidang kardiovaskular
Nyeri dada

MANIFESTASI
KLINIS KRISIS
HIPERTENSI
4. Bidang ginjal:
proteinuria, hematuria

5. Bidang obstetri
Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan,
sakit kepala hebat, kejang.
PENDEKATAN AWAL PADA KRISIS HIPERTENSI

Anamnesis
 Riwayat hipertensi  awal hipertensi, jenis obat anti
hipertensi, keteraturan konsumsi obat

 Ganguan organ  kardiovaskuler, serebrovaskular,


renovaskular, dan organ lain
Pemeriksaan fisik
 Sesuai dengan organ target yang terkena
 Pengukuran TD di kedua lengan
 Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas
 Auskultasi untuk mendengar ada/ tidak bruit pembuluh darah
besar, bising jantung dan ronki paru
 Pemeriksaan neurologis umum
 Pemeriksaan funduskopi
Pemeriksaan laboratorium awal dan penunjang

 Pemeriksaan laboratorium awal:


a. Urinalisis untuk menilai fungsi ginjal (proteinuria, hematuria)
b. Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan
elektrolit

 Pemeriksaan penunjang: ekg, foto toraks

 Pemeriksaan penunjang lain bila


memungkinkan:
CT scan kepala, ekokardiogram,
ultrasonogram.
Gambaran Klinis Hipertensi Emergensi

Tekanan Funduskopi Status Jantung Ginjal Gastro


Darah Neurologis intestinal

>220/140 Perdarahan, Sakit kepala, Denyut Uremia, Mual,


eksudat, gangguan jelas proteinuria muntah
edema papil kesadaran,
kejang,
lateralisasi
Organ target yang harus diwaspadai

Stroke
TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI
TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI
 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yg memadai
 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin
 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam.
Tatalaksana hipertensi emergensi
Target : <25% MAP dalam 2 jam
Tatalaksana hipertensi urgensi
Penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap dalam 24 jam
Indikasi tatalaksana
berdasarkan organ target:

Stroke, Edema
Nikardipin, Nitrogliserin,
tekanan klonidin
paru
klonidin
intrakranial akut

meningkat,

Acute Gangguan klonidin,


Eklampsia
Nitrogliserin,
coronary fungsi atau
klonidin klonidin
syndrome ginjal preeklampsia
Thank you

Anda mungkin juga menyukai