Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 8

• Rifianti Dwi Pratiwi


• Rintan Virgialita Dewi
• Rizka Annisa
• Rosandio Derivanda T
• Ryan Pramana Putra
• Samira
• Sarah Deya Ulhaq
• Sarah Josephine Syauta
HEROISME PARA DOKTER SELAMA
REVOLUSI INDONESIA
• Bermula pada zaman Indonesia sebelum kemerdekaan. meskipun kebanyakan orang Indonesia bersatu
dalam kebencian mereka terhadap Belanda, mereka memiliki banyak visi berbeda tentang masa depan
Nusantara.
• Profesi dokter Indonesia selama bertahun-tahun revolusi terkena imbasnya karena berbagai alternative
karier mulai tersedia untuk mahasiswa kedokteran dan dokter muda, sehingga banyak orangnya
berbakat mulai tersebar karena kemampuan bahasa dan pendidikan yang handal, mereka memenuhi
kualifikasi untuk menduduki jabatan-jabatan di institusi adminsitratif. Seperti menjadi menjadi perwira
militer, politisi, birokrat, duta besar , pebisnis dan bergabung Palang Merah Indonesia untuk meberikan
perawatan medis didekat medan pertempuran.
• Setelah proklamasi, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tanggal 27 Agustus 1945,
Boentaran Martoatmojo menjadi Menteri Kesehatan pertama.
 Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, semua individu yang bersedia dan mampu bekerja
dipanggil untuk mengurus lembaga – lembaga di negeri ini.
 Pada 25 Agustus salah satu pemimpin mahasiswa radikal di asrama menteng 31 yaitu Soedowo dan Chaerul
Saleh memperdebatkan peran gerakan pemuda Indonesia. Saleh menganjurkan konfrontasi militer dengan
Jepang dan mengganti pimpinan senior Indonesia yang ternoda oleh kolaborasi dengan Jepang. Soedowo
tidak, karena perbedaan pandangan itu, rekan – rekan Saleh meninggalkan prapatan 10, pindah ke menteng
31 dan menyebut diri mereka sebagai Angkatan Pemuda Indonesia (API).
 Beberapa minggu berlalu sebelum Inggris hadir di Jakarta, sejak kepulauan Indonesia dipindahkan dari
wilayah perang pasifik Jenderal MacArthur ke komando Asia Tenggara Lord Mountbatten Inggris menyadari
bahwa Republik yang baru ini memiliki dukungan penduduknya.
 Diiringi kecemasan Belanda, pihak Inggris bernegosiasi dengan pemerintah Republik untuk mencapai tujuan
mereka, sehingga mereka mendapatkan legitimasi.
 Pada awal November, seorang perwira tinggi militer Inggris tewas tertembak di Surabaya, Inggris marah dan
melancarkan serangan militer terhadap kaum nasionalis Indonesia.
 Pada 4 Januari 1946, setelah militer sekutu memperketat cengkeraman mereka di Jakarta, pemerintah
Republik pindah ke Yogyakarta
 Pada 21 Januari 1946, NICA mendirikan sebuah Universitas darurat dengan P.M. van Wulfften sebagai
rektor.
 Fakultas kedokterannya dengan mahasiswa 63 orang Belanda dan 63 orang Cina, dan 2 mahasiswa
Indonesia mendaftar. Pada bulan Maret 1947, Universitas Darurat berganti nama menjadi Universitas
Indonesia
 Pendidikan kedokteran di institusi yang terkait dengan republik Indonesia terus berlanjut di berbagai
lokasi. Di Jakarta, Sarwono Prawirohardjo memimpin kedokteran lokal. Pada saat yang sama, Asikin
mengadakan pelatihan klinis di Surakarta. Pada September 1946, fasilitas pengajaran tambahan didirikan
di Malang. Mahasiswa kedokteran berganti antara hadir di kelas, berpartisipasi dalam perang gerilya, dan
menjadi relawan PMI.
 Pada bulan Maret 1946, pihak berwenang Belanda mengambil alih bangunan Fakultas Kedokteran
Indonesia dan mengalihkannya menjadi Universitas Darurat Belanda . Kegiatan belajar mengajar fakultas
kedokteran di Indonesia berlanjut di rumah sakit sebelahnya yang sekarang berganti nama menjadi
Roemah Sakit Pergoeroean Tinggi.
 Amir hadir di Proklamasi Kemerdekaan RI dan menjadi Menteri di kabinet pertama Soekarno dan wakil
gubernur Sumatra. Dia diminta untuk menyebarkan berita kemerdekaan RI di Sumatra dan mendirikan
institusi pemerintahan Indonesia di sana. Namun, posisi Amir di Medan lemah. Situasi memburuk dengan
cepat karna pada bulan Oktober 1945 pasukan inggris dengan pejabat Belanda mendarat. Kesultanan Deli
menjadi sangat kaya karna kemampuan mereka dalam memberikan hak sewa guna usaha.
 Pada bulan Februari 1946, selama revolusi sosial Sumatra, sebagian besar sultan dibunuh bersama keluarga
mereka. Amir pun dicurigai karna gaya hidup Eropa dan Pendidikan kedokterannya di Belanda. Amir
kembali ke Sulawesi untuk bekerja sebagai dokter, dan dia tidak dapat lagi mengambil bagian dalam
revolusi. Amir meninggal pada tanggal 29 Desember 1949 karna serangan stroke yang kedua. Dua hari
sebelumnya, Belanda menyerahkan kedaulatannya kepada RI.
 Para dokter bergabung dengan faksi yang berlawanan selama Revolusi Indonesia. Situasi di Sumatra kacau
dimana berbagai milisi saling berkelahi. Pada bulan Desember 1947, Negara Sumatra Timur didirikan
sebagai negara boneka Belanda. Pada bulan Juli 1948, pemerintah militer Belanda membentuk Majelis
untuk Konsultasi Federal.
Kampanye Milter Belanda, 1947-1948
 Pada tanggal 21 Juli 1947, pasukan militer Belanda memulai serangan mereka “Operation Product”,
menangkap daerah-daerah yang produktif secara ekonomi di Jawa dan Pantai Timur Sumatra. Sjahrir
(mewakil Republik di PBB) mengusulkan solusi dan Dewan Keamanan membentuk sebuah Committee of
Good Offices untuk membantu kedua belah pihak mencapai solusi damai.
 Serangan Belanda berakhir pada 5 agustus 1947. Pengajaran kedokteran di Malang berhenti dan pindah ke
Klaten. Ketika mereka tidak kuliah atau bekerja, mahasiswa kedokteran bertugas di garis depan sebagai
anggota Palang Merah atau tantara. Militer Indonesia memulai perang gerilya sementara mahasiswa
kedokteran dan dokter memberikan perawatan medis.
 Pada 24 Agustus 1948, militer Belanda menduduki RS Universitas Jakarta. Para dokter mengungsikan
peralatan medis dan obat-obatan ke rumah dekat Bahder Djohan. Pendidikan kedokteran dilanjutkan di
rumah radiolog W.Z. Johannes, Bahder Djohan, psikiater Slamet Iman Santoso, dan Sarwono Prawirohardjo.
 Agresi Militer Belanda II, yang bertujuan menggulingkan pemerintah Republik di Yogyakarta, dimulai pada
19 Desember 1948 dan berakhir 5 Januari 1949. Belanda menangkap Soekarno, Hatta, dan hampir semua
Menteri pemerintah Indonesia dan diasingkan ke pulau Bangka, di lepas pantai Sumatra Timur. Seminggu
kemudian, Dewan Keamanan menuntut pembebasan kabinet Republik dari tahanan dan pembentukan
sebuah pemerintahan sementara. Dari bulan Agustus sampai November 1949, rincian peralihan kedaulatan
dibahas di Belanda.
 Kits van Waveren mengundurkan diri sebagai ketua Komisi Koordinasi Medis karena dikecam oleh
Dewan Asosiasi Kedokteran Tropis Belanda atas pernyataannya yang menghina tenaga medis
Indonesia.
 Beberapa tenaga medis elite Hindia merasa memiliki kedekatan dengan Belanda karena melakukan
studi disana tetapi revolusi mengharuskan mereka untuk memilih. Beberapa elite medis Indonesia
memilih untuk pensiun di Belanda seperti dokter Mas Soewarno, H.D.J Apituley, Ronald Tumbelaka.
Beberapa akhirnya kembali lagi ke Indonesia.
 Ronald Tumbelaka diculik saat kembali ke Indonesia pada Agustus 1946 karena dikira bersimpati
pada Belanda.
 Generasi pertama tenaga medis elite Hindia menganjurkan untuk memiliki hubungan yang lebih
erat dengan Belanda, misalnya W.K Tehupeiory. J.A. Latumaten, seorang nasionalis dengan hati-hati
membangun hubungan kembali dengannya karena dianggap ber risiko untuk membangun
hubungan dengan seseorang yang pro Belanda. Tehupeiory meninggal karena stroke pada
November 1946.
 Latumaten sudah lama mendukung kemerdakaan, Ia diangkat menjadi profesor psikiatri di Pergoeroean Tinggi
Kedokteran pada awal tahun 1946. Latumaten aktif dalam perhimpunan Indonesia. Ia menyusun tanggapan
terhadap pandangan psikiater kolonial Belanda mengenai cara berfikir Indonesia.
 Pada bulan Mei 1945, Latumaten ditangkap oleh kenpeitai (satuan polisi militer) Jepang dan dipenjara. Ia
hampir meninggal karena kelaparan. Ia dibebaskan setelah Jepang menyerah dengan kondisi kesehatan yang
sudah buruk. Ia tidak pernah pulih sepenuhnya dan meninggal di Jakarta pada tahun 1948.
 Mohammad Amir aktif berpolitik selama berada di Sekolah Tinggi Kedokteran Batavia. Ia adalah penggagas
utama Jong Sumatra.
 Sebelum kependudukan Jepang, Amir dikenal sebagai seorang intelektual yang berharap agar orang-orang
Indonesia dapat mempertahankan warisan budaya sambil memanfaatkan sains dan kedokteran Barat., ia
diam-diam membantu internir warga Belanda. Pada tahun 1943, ia menjadi pro-Jepang dan diangkat ke dalam
pemerintahan militer Jepang di Sumatera dan diminta untuk bergabung dengan Soekarno, Hatta dan
Radjiman untuk membahas kemerdekaan Indonesia di Jakarta dari Saigon.
 Pada tanggal 15 November 1946, Republik Indonesia menandatangani Perjanjian Linggardjati
 Menurut ketentuan perjanjian tersebut, Belanda mengakui kekuasaan Republik atas sebagian
besar wilayah republik tersebut ke negara federal masa depan.
 Pada bulan Desember 1946, pemerintah militer Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur
yang mencakup semua pulau di sebelah timur Jawa dan Kalimantan, termasuk: Sulawesi,
Maluku, Bali, Timor Barat, dan Kepulauan Sunda Kecil.
 Pada tahun 1946, seorang dokter mata Minahasa, S.J. Waraouw, ketua kedua dari Young
Minahasa, menjadi salah satu pendukung utama negara bagian federal Indonesia yang memiliki
hubungan dekat dengan Belanda.
 Warouw menjadi Menteri Kesehatan di Negara Indonesia Timur saat baru didirikan, dan
untuk tiga bulan terakhir pada tahun 1947, dia menjadi Pejabat Perdana Menteri.
 Pada tahun 1949, Warouw menganjurkan kemerdekaan bagi Minahasa, dengan harapan - yang
tidak terwujud - untuk memengaruhi negosiasi akhir antara Belanda dan Indonesia.
 Setelah merdeka Warouw terlibat dalam pendirian Fakultas Kedokteran di Universitas Makassar
dan pada tahun 1964 menjadi rektor pertama Universitas Kristen Indonesia Tomohon, yang
letaknya persis di luar Manado.
Dokter-dokter Belanda Masa Revolusi Indonesia

 Beberapa dokter Belanda berpartisipasi dalam perdebatan tentang masa depan Nusantara. P.M.
van Wulfften Palthe, yang sikap militannya makin mengeras selama pendudukan Jepang, sangat
menentang Republik Indonesia. 
 Pada akhir tahun 1945, dia merumuskan interpretasi psikososialnya mengenai perjuangan
kemerdekaan Indonesia, tetapi pihak berwenang dalam militer Belanda segera
membungkamnya.
 Dia berpendapat bahwa kebencian orang Indonesia terhadap Jepang dipindahkan kepada
Belanda setelah menyerahnya Jepang, yang terjadi begitu saja tanpa usaha atau pergumulan apa
pun. Karena perasaan benci yang tersisa ini tidak menemukan jalan keluar, mereka tumbuh
semakin intensif. Sebagai konsekuensinya, menurutnya, orang-orang indonesia secara kolektif
mengalami kemunduran ke dalam keadaan primitif dan emosional yang pada akhirnya meledak
dalam bentuk 'amok' (mengamuk) kolektif, dengan kekerasan meledak-ledak yang disalah
arahkan pada Belanda. Van Wulfften Palthe memadukan gagasan politik reaksioner dan
pemikiran psikoanalitik
 Menjelang akhir Agresi Militer I, Kementrian Luar Negeri Belanda menerima permintaan untuk
mengirim dokter ke Indonesia. Pada bulan Oktober 1947, dokter E.Kits van Waveren, pendiri dan
Ketua Medical Coordination Committee, yang dibentuk oleh Royal Dutch Association of
Physicians untuk mengkoordinasikan bantuan medis ke Indonesia, pergi ke Nusantara untuk
memperkirakan tenaga medis yang dibutuhkan.
 Dalam laporannya, dia membandingkan rumah sakit yang dikelola oleh Belanda ("bersih […]
terorganisasi dengan baik, penuh pasien") dan yang dikelola oleh Indonesia ("kelalaian,
disorganisasi, kesalahan manajemen yang buruk, kotor, hampir kosong")
 Namun demikian, dokter Belanda yang diwawancarai oleh Kits van Waveren malah
menghubungkan kondisi ini dengan kelemahan karakter para kolega dokternya dari Indonesia
 Mereka tidak inisiatif, orisinalitas, motivasi, dan kekuatan mental dan kapasitas organisasional
yang lebih tinggi dari orang-orang Barat. [..] Para dokter dan mahasiswa (indonesia) tidak
mampu berpikir secara independen sampai tingkat yang memadai, mereka adalah pelajar yang
baik dan terkadang sangat baik dalam menghafal, tetapi sering kali tidak berdaya saat
menghadapi situasi dan masalah yang solusinya belum diajarkan.
 Agresi Militer Belanda II ini berakhir tanggal 5 Januari 1949 setelah kecaman terus terang dari Dewan
Keamanan. Belanda telah menghabiskan dana tersebut untuk kepentingan militernya untuk berperang di
Indonesia di bantu oleh Amerika Serikat. Seminggu kemudian, Dewan Keamanan menuntut pembebasan
kabinet Republik. Pemerintahan Belanda akhirnya menerima bahwa mereka tidak memiliki pilihan selain
melepaskan semua klaim atas bekas koloninya. Agustus sampai Novemver 1949, rincian peralihan
kedaulatan dibahas di Belanda.
 Banyak dokter dan mahasiswa kedokteran bergabung dengan pasukan gerilya. Pada tanggal 7 Mei 1949,
pendidikan kedokteran di lanjutkan di yogyakarta. Sultan Hamngku Buwono IX menyediakan tempatnya di
Keraton. Sardjito, yg memimpin penderian pusat baru untuk pendidikan kedokteran. Dapat di simpulkan
bahwa keadaan saat itu stuasinya kurang ideal. Blokade Belanda di Jawa Tengah telah menyebabkan
terjadinya kekurangan hampir seua bahan. Para mahasiswa, pengusaha dan staff harus mampu jadi
penyelundup. Kondisi yg di hadapi saat pemindahan barang menjadi nyata ketika kita membayangkan
bahwa jalan utama antara Jogjakarta dan Klaten-yg berjarak 32 km-dirusak oleh gerilyawan Indonesia.
 Pada tanggal 19 desember 1949, tepat satu tahun setelah dimulainya serangan Belanda II, Universitas
Gadjah Mada berdiri. Pada tangal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatanya
kepada Republik Indonesia Serika (RIS).
Penyebaran Tenaga Dokter selama Revolusi Indonesia
 Setelah Proklamasi Kemerdekaan, banyak mahasiswa kedokteran dan dokter muda menjadi perwira militer,
wartawan, politisi, pengusaha, atau pejabat pemerintah. Jumlah profesi medis jadi berkurang. Karir
beberapa mahasiswa kedokteran lulusan Ika Daigaku dapat menajdi cerminan bagaimana mudah
berubahnya situasi setelah Proklamasi Kemerdekaan.
 Salah satunya Soedjatmoko, Soedjatmoko sangat menentang orientasi feodal masyarakat Jawa .
 Pada tahun 1940, setelah mendaftar di fakultas kedokteran Batavia, Soedjatomoko prihatin akan rezim fasis
Jepang.
 Peristiwa pemotongan rambut pada tahun 1943 di Ika Daigaku memperkuat sikap anti jepang Soedjatmoko.
Dia dan Soedarpo menjadi pemimpin demostrasi. Setelah Soedjatmoko di penjarakan oleh Kenpeitai
selama empat minggu dan di keluarkan dari sekolah kedokteran, dia menjadi sangat kritis terhadap
Soekarno, Hatta, dan pemimpin politik Indonesia lainya lantaran kolaborasi mereka dengan jepang
 Soedjatmoko kembali ke Jakarta dan bersama Soedarpo. Mereka bekerja untuk publikasi berbahasa Inggris.
Tujuan mereka adalah memberi tahu wartawan asing tentang keadaan di Indonesia. Pada tahun 1947,
Sjahrir mengirim Soedjatmoko ke New York untuk memimpin kampanye diplomatik.
 Pada tahun 1951, Soedjatmoko kembali ke Indonesia dan terpilih menjadi anggota parlemen sebagai wakil
partai Sosialis pimpinan Sjahrir pada tahun 1955.
 Ketika Soeharto menjadi Presiden, Soedjatmoko menjabat sebagai perwakilan Indonesia di PBB
dan duta besar untuk Amerika Serikat dan terpilih menjadi anggota Dewan Pembina Ford
Foundation. Pada tahun1980, ia menjadi Rektor Universitas PBB di Tokyo. Setelah kematian
Soedjatmoko, istrinya menerbitkan kumpulan esainya yang paling berpengaruh tentang
humanisme dan kosmopolitanisme.
 Soedarpo, melali jalur karir yg sangat mirip dengan Soedjatmoko teman dekatnya, sampai 1952.
Pada bulai Mei 1948, Soedarpo menjadi anggota delegasi Indonesia untuk PBB dan membatu
mendirikan kantor konsulat Indonesia di New York. Pada tahun 1950-an, pemerintah Indonesia
mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan semua pelayaran internasional untuk membuka
kantor lokal. Soedarpo membangun sebuah perusahaan pelayaran yang besar.
 Ibnu Sutowo juga memulai karir bisnisnya selama revolusi selama Revolusi Indonesia. Prestasi
utamanya adalah mengubah perusahaan minyak negara Pertamina menjadi perusahaan yg sangat
mneguntungkan, sebelum akhirnya membawa pertamina ke jurang kehancuran melalui investasi
yg penuh rsiko.
 Selama revolusi Indonesia, sejumlah dokter memperoleh reputasi legendaris, diantaranya yaitu
Abdul Rahman Saleh seorang ahli fisiologi yang merupakan sekretaris ika daigaku, penggemar
pesawat terbang dan pelopor radio, beliau tewas pada 29 Juli 1947 saat pesawatnya ditembak
oleh angkatan bersenjata Belanda saat akan mendarat di Yogyakarta.
 Selain itu, Andan Kapau Gani yang merupakan dokter, perwira militer, politikus dan bintang film
populer, beliau dikenal sebagai penyelundup utama senjata dan perlengkapan militer melewati
blokade Belanda dan masuk ke republik. Beliau memperoleh uang demi membiayai perlawanan
militer melawan belanda dengan cara menjual minyak dan produk pertanian sumatera seperti
karet dan kopi ke pasar internasional.
 Dokter Satrio sebagai perwira militer tahun 1946 dan ditempatkan di Banten, Jawa Barat. Ia
memberi vaksinasi kepada penduduk setempat terhadap cacar air dengan cara menyuntikkan
empat ekor kerbau dengan dua ampul mengandung cacar air yang berhasil ia selundupkan. Pada
tahun 1957, Mayor Jendral Satrio menjadi guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, dan pada tahun 1970 – 1982 sebagai ketua Palang Merah Indonesia.
 Sejumlah dokter Indonesia terkenal pada masa penjajahan belanda karena keterlibatan dengan
urusan politik, partisipasi dalam pergerakan nasional dan karya jurnalistik mereka.
 Pada 20 Mei 1948 Boedi Oetomo didirikan, sebagai hari besar nasional yaitu Hari Kebangkitan
Nasional juga sebagai penghormatan para dokter.
 Dengan menyamakan pendirian Boedi Oetomo para pemimpin baru mendukung cita-cita negara
nasional, melemahkan sejarah sarekat islam, dan mengalahkan berbagai basis islam politik yang
mencita-citakan Indonesia sebagai negara Islam. Esai-esai dan buku pun ditulis oleh Sekelompok
pelajar Hindia Belanda sebagai peringatan ulang tahun ke-10 pendiriannya, dan kian penting dari
waktu ke waktu, pendirian Boedi Oetomo mewakili momentum keterlibatan politik oleh para
dokter dan mahasiswa kedokteran di paruh pertama abad ke-20.
 Selama Revolusi Indonesia, para dokter menduduki berbagai posisi politik, namun setelah tahun
1950 terjadi kekurangan tenaga dokter yang parah sehingga mereka kembali pada karier
kedokterannya dengan karier politik yang berakhir. Kelompok elite kecil kedokteran di Indonesia
bernasib jauh lebih baik, mereka fokus pada bidang kedokteran dan memberikan pelayanan medis
dalam kondisi sulit.
 Setelah kemerdekaan, para elite kedokteran memainkan peran utama dalam pengembangan
infrastruktur medis di Indonesia.
 Mereka mengelola Departemen Kesehatan, rumah sakit, klinik, dan sekolah kedokteran yang
baru didirikan di banyak tempat.
 Dibawah pemerintahan kolonial Belanda, Perkumpulan Dokter Hindia yang sangat vokal dan aktif
secara politik menjaga agar pelayanan kesehatan dan pendidikan medis tetap ada dalam agenda
politik.
 Setelah tahun 1950, elite medis apolitis Indonesia menjadi terkenal akan patriotisme mereka,
dan menuai keuntungan dari reputasi itu, sehingga mampu mengonsolidasikan posisi mereka di
Universitas-universitas dan birokrasi pemerintah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai