Anda di halaman 1dari 17

ALAT

PENGANGKAT BAHAN
Dosen : Roy Lamrun Sianturi, MT

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN MEDAN
2023
SISTEM PULI
Puli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada
sebuah poros atau batang yang memiliki alur diantara dua
pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali, kabel, atau sabuk
biasanya digunakan pada alur puli untuk memindahkan
daya. Puli digunakan untuk mengubah arah gaya yang
digunakan, meneruskan gerak rotasi, atau memindahkan
beban yang berat. 

Sistem puli dengan sabuk terdiri dua atau lebih


puli yang dihubungkan dengan menggunakan
sabuk. Sistem ini memungkinkan untuk
memindahkan daya, torsi, dan kecepatan, serta
dapat memindahkan beban yang berat dengan
variasi diameter yang berbeda.

Gambar Sistem puli menggunakan sabuk


Selain menggunakan sabuk puli juga dapat
dihubungkan dengan menggunakan tali atau
kabel. Sistem ini terdiri dari satu buah tali atau
kabel yang memindahkan gaya linier pada
suatu beban melalui sebuah puli atau lebih
yang bertujuan untuk menarik beban
(melawan gravitasi). Sistem ini sering
digolongkan pada mesin sederhana.

Gambar Sistem Puli sederhana menggunakan


tali atau kabel
Jenis Puli (Katrol)
Terapat beberapa jenis puli yang sering digunakan dalam aktivitas
sehari-hari dan dalam dunia industri skala kecil maupun besar.

Puli Tetap
Puli tetap atau puli kelas 1 memiliki poros yang
tetap (statis). Puli jenis ini digunakan untuk
merubah arah gaya, karena total gaya yang
bekerja untuk menggerakkan beban adalah
sama (hanya arahnya yang berubah)
w.lb  F .lk
Karena, lb  lk
maka wF
Keuntungan mekanis
Gambar puli kelas satu (statis)
w atau K  lk  1
KM  M
F lb
Contoh:

w
Dik: w=100N Solusi  KM
F
Dit: F=.....? 100
1 Maka, F=100N
F

Dik : W=50N Solusi:


lk=15m w lk
a.  KM  KM
Dik : a. F =.......? F lb
b. lb.=......? 50
1 15
F 1
lb
F  50 N
lb  15m
Puli Bergerak
Puli Bergerak Puli Bergerak atau Puli Kelas 2
memiliki poros yang bebas bergerak (dinamis).
Puli Jenis ini digunakan untuk merubah
resultan gaya yang bekerja pada sistem,
sehingga gaya yang diberikan untuk
menggerakkan beban bisa lebih kecil dari berat
beban tersebut.

w.lb  F .lk
lk 1
lk  2.lb , atau 2 atau F  2 w
w
lb
Keuntungan Mekanis
w l
KM  n KM  k  n
F atau lb
Gambar Puli kelas 2 (dinamis)
n = jumlah tali atau jumah katrol
Puli Gabungan
Puli Gabungan adalah gabungan antara Puli Kelas 1
dan Puli Kelas 2. Dimana ada bagian dari puli yang
diam (statis) dan bergerak (dinamis) dalam satu
sistem. Minimal terdapat sebuah Puli diam dan F1
sebuah puli bergerak. Selain arah gaya beruabh juga F2
berfungsi untuk merubah resultan gaya yang bekerja.
Semakin banyak jumlah puli yang digunakan maka
gaya yang diberikan untuk menggerakkan beban juga
semakin lebih kecil dari beban itu sendiri.

Dik: w=100N
Berapa ......?
Keuntungan mekanik
Besar gaya tarik

Solusi:
W=nF
KM=w/F
F=w/KM
Gambar Puli Gabungan
Sistem Drum
Drum adalah suatu roda yang digunkan untuk
memindahkan gerakan putar dari suatu poros
ke poros lainnya. Perbedaan mendasar antara
drum dan pulley terdapat pada bentuk drum
yang tidak memiliki alur. Drum menggunakan
sabuk yang datar sebagai penghubungnya.
Dum biasanya digunkan pada mekanisme
penggerak konveyor atau travolator (sejenis
eskalator yang pijakan lantainya datar)

Gambar Drum
Sistem Sproket
Sproket adalah sebuah profil roda dengan gigi yang
dihubungkan dengan rantai. Perbedaan sproket
dengan roda gigi adalah jika sproket tidak akan
pernah terhubung langsung dengan sproket lainnya
melainkan dengan menggunakan perantara seperti
rantai atau rel canterpilar (roda tank).  Sproket
digunakan pada sepeda, sepeda motor, mobil, tank,
dan mesin-mesin lainnya baik untuk memindahkan
gerakan putar antara dua buah poros yang memiliki
gigi yang jumlahnya tidak sama atau untuk
memberikan gerak linier pada suatu jalur gerak
tertentu. Selain itu sproket juga digunakan pada
mekanisme pemindah film proyektor atau kamera
dan juga digunakan untuk memasukkan kertas pada Gambar Sproket kendaraan
printer komputer.
Rumus Menghitung Kekuatan Tali Sling

Menghitung kekuatan tali sling tidaklah sembarangan karenadibutuhkan rumus


khusus, cobalah untuk mengikuti cara di bawah ini.
1. Menentukan kekuatan sling 
Rumus:  SWL  d d8

SWL singkatan dari Safety Working Load  Huruf d berarti


Diameter 
Contoh: 
Anda memiliki sling berdiameter ½, maka perhitungannya
adalah SWL =1/2 X 1/2 X 8 = 2 ton. Sementara untuk
menghitung diameter 5/8 inch, bisa dihitung dengan cara SWL
= 5/8 X 5/8 X 8 = 3,125 ton. Begitu juga dengan diameter 1
inch, gunakan rumus sebagai berikut: SWL = 1 X 1 X 8 = 8 ton
2. Faktor Keamanan atau Safety Factor

• SWL (Safe Working Load) dalam bahasa Bahasa Indonesia


disebut BKA (Beban Kerja Aman). Dalam menentukan kekuatan
sebuah tali sling, Anda juga harus mengingat faktor keamanan
apakah sudah sesuai dengan penggunaannya atau belum.
SWL = Kekuatan Putus Tali (Breaking Strength)
Safety Factor menurut standar API terbagi menjadi 4 jenis,
diantaranya:
Untuk setiap tali:
• Diam              = 3 (tali pendant)
• Berjalan         = 3,5 (tali hoist)
• Sling 5           = (tali angkat beban)
• Personel 10   = (man basket / man cage)
3. Fungsi Faktor Keamanan

Total ada tiga fungsi safety factor yang wajib Anda


ketahui:
• Pertama, sebagai akomodasi dari breaking
strength (kekuatan putus tali)
• Untuk mencegah penggunaan tali yang kurang tepat
• Terakhir untuk mengukur perkiraan berat barang jika
tidak tepat dan masih banyak lagi faktor lainnya.
FC               = Fiber Core 
IWRC          = Independent Wire Rope Core
4. Beban Kerja Aman atau Safe Working Load

Pada umumnya bagian operator crane hampir atau jarang


membawa daftar kekuatan tali baja (disebut juga tabel).
Namun, untuk kemudahan pekerjaan Anda di lapangan,
memperhitungkan Beban Kerja Aman atau Safe Working
Load bisa didapatkan dengan cara seperti ini.
Rumus: SWL(Ton)  =  Diameter(Inch)   X   Diameter(Inch)     X     8
Sudah jelas, jika sling banyak digunakan karena alat kait atau
faktor mata yang dimilikinya berfungsi sebagai pengait pada
objek tarik ataupun angkat. Jika Anda ingin mengenal jauh
tentang jenis sling, tidak ada salahnya untuk menyimak
ulasan berikut.
Jenis Tali Sling

• Tali atau sling biasanya dibuat dari dua bahan, yaitu serat sintetis maupun dari baja yang dipotong
dengan panjang tertentu. Tidak lupa pada salah satu atau kedua ujungnya akan ditekuk membentuk
lingkaran dan mata yang fungsinya sebagai alat kait.
• 1. Sling Sintetis

Sling Sintetis dibuat dari bahan serat sintetis yang dipilin atau dirangkai menjadi bentuk lebih kokoh.
Kekuatan tarik sling ini lebih rendah jika dibandingkan dengan sling baja, meski tetap dapat menarik
dan mengangkat jenis benda bermuatan besar.
Semua tergantung dari diameter tali. Sling sintetis memiliki tiga jenis diantaranya sling nilon,
polypropylene, dan polyethylene.
• 2. Sling Baja

Dari namanya, Anda pasti tahu jika sling baja menggunakan bahan utama berupa baja yang kokoh
dan keras. Selain memiliki kekuatan daya tarik yang besar, sling baja juga sering digunakan untuk
menarik beban muatan super berat. Ada empat jenis sling baja yang dibedakan berdasarkan fungsi,
diantaranya adalah sling baja general, elevator, high performance dan stainless steel.

Dari kedua jenis sling di atas, Anda bisa memilih menggunakan tali apa tentu saja harus disesuaikan
dengan kebutuhan karena ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sling.
Kapasitas atau Kekuatan Sling
Ada beberapa istilah-istilah yang perlu anda ketahui yang
berkaitan dengan Sling, yaitu :
• Breaking Load/Ultimate Load Sling adalah Beban
maksimum yang diaplikasikan pada sebuah sling, di mana
pada titik tersebut, sling akan putus. Bahasa umumnya
adalah tarik putus.
• Breaking Strength adalah Batas Kekuatan Maksimum
sebuah sling, di mana pada titik tersebut sling akan putus.
Sering disamakan dengan breaking load.
• Working Load Limit adalah Batas aman beban kerja yang
boleh diaplikasikan pada sebuah sling atau Disebut juga
kekuatan atau kapasitas sling.
• Safe Working Load adalah batas aman beban kerja yang
diaplikasikan pada sling, tergantung pada kondisi dan situasi
pengangkatan.
• Proof Load adalah beban yang diaplikasikan pada sling
untuk menguji kekuatannya. Besarnya adalah 2 x Working
Load Limit, biasanya Proof Load tercantum dalam sertifikat
MILL Test.
• Design Factor Sling/Safety Factor Sling adalah angka yang
mewakili Nilai Barang dan Resiko penggunaan.
Contoh
menghitung manual kapasitas untuk single leg sling atau sling
satu kaki :
Sebuah wire rope memiliki breaking strength atau breaking force sebesar 100 ton, dan
akan dibuat menjadi wire rope sling dengan ditalurit kedua ujungnya. Berapa
kapasitasnya wire rope sling itu jika dipakai untuk mengangkat?

Jawaban
Diketahui:
Breaking Force = 100 ton Rumus
Termination Efficiency Ratings = 0.9 (90%) BF .LF .TER
WLL 
karena wire rope ditalurit. SF
Load Factor = 1, sling satu kaki,
dan diasumsikan belum membentuk Sudut angkat Safety Maka= 100ton.1.0,9
 18ton( SWL)
Factor = 5 (lifting sling/mengangkat) 5
Contoh
menghitung manual kapasitas untuk double leg sling atau sling dua kaki :
Sebuah wire rope memiliki breaking strength atau breaking force sebesar 100 ton, dan
akan dibuat menjadi wire rope sling dua kaki (double legs sling) dengan ditalurit kedua
ujungnya. Berapa kapasitasnya wire rope sling itu jika dipakai untuk mengangkat dengan
sudut angkat 45o?

Jawaban
Diketahui :
Breaking force = 100 Ton
Termination Efficiency Ratings = 0.9 (90%) karena wire rope
ditalurit Load Factor = 1.4, untuk 2 kaki dengan sudut angkat
45 derajat
Safety Factor = 5, untuk lifting atau angkat

maka WLL=25,2ton(SWL)

Anda mungkin juga menyukai