KEBIJAKAN DAN SITUASI TUBERKULOSIS

DI JAWA BARAT

Oleh KEPALA BIDANG P2P

Drg. Juanita Faticia Patima, MKM

Disampaikan pada Workshop Sistem Informasi Tuberkulosis

Bandung, 4 Februari 2020
 Roadmap
2050
Ending TBC
2027
TARGET HIV 90-90-90
2030
Eliminasi TBC,
Getting to Three Zero HIV, 2022
Eliminasi Hep B - C Triple Eliminasi Program: HIV, Sifilis,
2024 Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Eliminasi Kusta tingkat Kab/ 2019
Kota Eliminasi Kusta
tingkat Provinsi
2020
Eradikasi Frambusia
BEBAN DAN DAMPAK KERUGIAN TBC TERHADAP EKONOMI
Kehilangan Kerugian Kehilangan
Pendapatan Ekonomi Pekerjaan
TB TB MDR TB TB MDR TB TB MDR
6,2
38% 70% 130,5
Billion Billion 26% 53%
Sumber : Edine dkk (2014)
TBC PENYEBAB KEMATIAN TERTINGGI
Chart Title PENYAKIT INFEKSI DI INDONESIA, 2017
53 53 50 47
Jumlah Kematian
60

50
44 per 100.000
penduduk / tahun

15 15
40

30

20
15 12 13 Jumlah Kematian
setiap jam
akibat TBC
10

0
 POSISI INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS, 2018 AFRIKA SELATAN 177.000 1
INDIA : 2.690.000
1
INDIA : 92.000
2
MOZAMBIQ : 58.000 3
CINA : 866.000 4
2
NIGERIA : 53.000

845.000
5
Kenya ; 40.000 5
Indonesia merupakan negara
INDONESIA
0 3 dengan triple burden TB
TANZANIA : 40.000 6

untuk insiden TB, insiden TB

00
Pada tahun 2017, 591.000
2. :
ZAMBIA : 36.000
7
Indonesia peringkat FILIPINA RO, dan TB HIV
3 di dunia, tahun
56 4 UGANDA : 34.000 8
: 31.000
2018 tetap N INDIA : 130.000 KONGO :
0
9
peringkat 3 5 1
21.00
A NESIA
10
INDO
ST
TUBERKULOSIS
TB
KI
5 2
CINA : 66.000
PA

Pada tahun 2017,

HIV
RUSIA : 41.000 3
Indonesia peringkat Pada tahun 2017,
7 di dunia, tahun 28.000
0
Indonesia peringkat
2018 menjadi PAKISTAN :
00 4 7 di dunia, tahun
peringkat 5 24. 2018 menjadi
peringkat 10
5
a:
esi
TB on
Ind
RO
 Situasi TBC di Indonesia
845.000
Estimasi Jumlah
Kasus

570.289
Notifikasi Kasus

32%
Kasus belum
terlaporkan

4.194 61.059 10.174

85%
TB RO Keberhasilan
TB Anak TB HIV
Ternotifikasi Pengobatan
Kegiatan TB (Permenkes No. 67 tahun 2016)

Penemuan Pengobatan Kegiatan Khusus

1. Tipe/kategori TB • Pengobatan TB
Aktif Masif 2. TB sensitif obat dan Resistan Obat
1. Pelacakan kontak Skrining di tempat khusus resistan obat jangka pendek
2. Skrining di tempat (Rutan, lapas, tempat kerja, 3. Paket obat : intensif - • Pengobatan
khusus asrama) lanjutan profilaksis TB laten
3. Pengendalian faktor 4. Pemantauan minum • Imunisasi BCG
risiko obat • Dukungan
4. Promosi kesehatan
5. Penanganan Efek psikososial
5. Transport sputum (pendampingan
Pasif Samping
pasien dan
1. Pelibatan fasyankes 6. Evaluasi hasil
pemberian enabler)
pemerintah-swasta pengobatan
Intensif 2. Jejaring Layanan
1. Manajemen Layanan TB 3. Pemeriksaan
terpadu (HIV, DM, rokok, Laboratorium
penyakit paru, dll)
2. Pemeriksaan Laboratorium

Cakupan Penemuan Keberhasilan Pengobatan 6

 KEGIATAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
CDR<70%
CDR<70% Risiko SR>90% atau Risiko CDR>70% Risiko
SR<90% Tinggi CDR>70% Sedang SR>90% Rendah
SR<90%

1. Menemukan pasien secara aktif

terintegrasi PIS PK 1. Melakukan penguatan
2. Melakukan surveilan aktif/penyisiran data 1. Menemukan pasien secara aktif
terintegrasi PIS PK surveilan TBC berbasis digital
di RS
2. Meningkatkan kapsitas PMO dan 2. Meningkatkan jejaring PPM
3. Meningkatkan kapasitas PMO dan
pelacakan kasus mangkir TBC
pelacakan kasus mangkir
3. Melakukan surveilan aktif/ 3. Menemukan pasien TB secara
4. Menerapkan mandatory notification
penyisiran data di RS pasif intensif dan promotif
5. Melakukan sinkronisasi dengan BPJS
4. Meningkatkan jejaring PPM TBC terintegrasi PIS PK
6. Membentuk Jejaring PPM TBC dan 5. Meningkatkan kapasitas SDM TBC
koalisi organisasi profesi 4. Mengendalikan faktor risiko
6. Meningkatkan penemuan TBC (perilaku dan lingkungan)
7. Meningkatkan surveilans
melalui penguatan kolaborasi 5. Menggunakan TCM untuk
8. Menggunakan TCM untuk deteksi dini
TBC (membangun jejaring dengan layanan ( HIV, DM, Gizi, KIA, PAL) deteksi dini TBC
transport sputum) 7. Menggunakan TCM untuk deteksi 6. Meningkatkan kapasitas SDM
9. Meningkatkan promosi dan pengendalian dini TBC TBC
faktor risiko (perilaku dan lingkungan) 8. Menyusun rencana aksi daerah 7. Meningkatkan penemuan TBC
10. Menyusun rencana aksi daerah 9. Mengendalikan faktor risiko laten
(perilaku dan lingkungan)
Capaian Program TB
 Trend CDR dan SR di Jawa Barat
Tahun 2016-2019
90% 100%

80% 90%

70% 80%
70%
60%
60%
50%
50%
40%
40%
30%
30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
2016 2017 2018 2019
CDR SR
 CAKUPAN PENEMUAN KASUS TBC
DI JAWA BARAT PADA TAHUN 2019
200%
180%
160%
140%
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0% I
M O N
JAR N G
A HI O R O R
A N
JU R M
I
O N N G
A SI TA N G N G K A O K
N G YA Y U YA IS A T
A SI A N RU
T AT
U B N U G G G N B U B A K R U A G P A L A A L A A M R K R R
B
KA CIR
E D
BA AN A C A B
IM O BO NIN CIA KA CIR
E
S UB BE A K A N D E D L EN DE AW A A M MA CI BA BE DA GA BA
U A U U A A M A A R K M R K G N A
A
S TA OT TA B KOT KOT K S T
KO PUR
W B SU A J K OT K A A S I IN
D
A SI DUN GA JA
W
T K O K M T T N A N
O
KO K TA BA P
K O

Target Capaian CDR

Data per tanggal 31 Januari 2020
 Angka Keberhasilan Pengobatan TB
di Jawa Barat Tahun 2018
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0% I I I I I
JAR GKA UM NG AN MIS ON UM POK NG AYA AYA NG NG AH ON JUR NG GOR RTA AS RAT GOR AS RAN RUT AYU RAT
N N A G B U A U B A K K
B B
BA A L E K A S U N I
N CIA IRE AB DE ND
K AL AL ED ND CIM IRE IAN AW BO AKA BE BA BO BE DA GA AM BA
C M M C G
TA
A J SU K U SU OT
A A
B SIK SIK SUM B A TA TA
C A
AR OTA RW OT UN G AN N DR WA
A O K I JA
KO M OTA K TA TA O T K KO K PU K
N D A N
K TA K BA P
K O

Data per tanggal 31 Januari 2020

 CAPAIAN KOLABORASI TB HIV DI JAWA BARAT
Pasien TB Mengetahui Status HIV di Jawa Barat
Pada Tahun 2015 - 2019
35.00%
40.00% 38.00%
20.00% 2.60% 8.00%
15.51%
0.00%
2015 2016 2017 2018 2019
% Tahun Status HIV

TB HIV POSITIF % TB-HIV Pos dapat ART

1800
1572
1600 80.00%
1400 1347 74.18%
1200 60.00%
1000 40.00%
800
586 22.00% 22.00%
600 20.00% 17.00%
400 290 9.72%
182 0.00%
200 2015 2016 2017 2018 2019
0
2015 2016 2017 2018 2019 % TB-HIV Pos dapat ART
TB HIV POSITIF Data per tanggal 30 Januari 2020
 Capaian TB HIV Tahun 2019
PERSENTASE PASIEN TB TAHU STATUS HIV
69%
58%57%
53%51%
60% 49%48%47%
43%43%42%40%
39%39% 38%
35%34%33%33%
40% 28%28%
24%21%
19%19%
20% 11%
2% 0%
0% I
KA A N O R M O N M
I
O K
N G
A HI YA A SI UT JA
R YU
G G U U P A R A
N IN
G
BO AB RE
B
AB DE DU IM AL BE
K
GA
N
E I N C BA AM
AL KU
N
TA SU
K C
SU
K A BA TA IK
M TA TA
R
AJ O OT A O S O IN
D
M K TA K T K TA K KO
KO KO

TB HIV on ARV
100%
100% 83%75%
70%
80% 58%
60% 46%
39%
31%
40% 24%22%
17%13%11% 22%
10%10%6% 4%
20% 3% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0% I
M A N O R
N G O K
A SI N G U R T A
A SI IS Y U YA M
I
J R M A
BU G G DU DE
P
BE
K A N KA BE
K
CI
A AL
A
AB
U
KA N IN BO N ED CIA A A M
M K
S U KU TA BA O TA UM R W TA DR S IK SU
O A S O IN
TA K T K P U K T A
KO KO TA
KO
Data per tanggal 30 Januari 2020
 Cakupan Penemuan Kasus TB Anak Anak <5th Mendapat PPINH Di Jawa Barat
Di Jawa Barat Tahun 2019 Tahun 2019
JAWA BARAT 103% KOTA DEPOK 17.82
KOTA BANDUNG 377% KOTA SUKABUMI 15.89
KOTA CIMAHI 311% MAJALENGKA 13.75
KOTA SUKABUMI 252% BOGOR 9.71
BANDUNG 169% PURWAKARTA 7.60
KOTA CIREBON 167% KOTA CIMAHI 7.42
CIANJUR 148% KUNINGAN 7.40
SUBANG 147% KOTA BEKASI 4.53
PURWAKARTA 140% KOTA BANDUNG 4.44
SUKABUMI 119% KOTA CIREBON 4.36
SUMEDANG 118% KOTA BOGOR 4.09
KOTA BOGOR 111% JAWA BARAT 3.62
BOGOR 92% BEKASI 2.97
INDRAMAYU 92% BANDUNG BARAT 0.54
KOTA BEKASI 89% SUKABUMI 0.25
KOTA BANJAR 66% BANDUNG 0.19
KOTA DEPOK 57% TASIKMALAYA 0.00
KUNINGAN 56% SUMEDANG 0.00
BANDUNG BARAT 55% SUBANG 0.00
MAJALENGKA 52% PANGANDARAN 0.00
CIREBON 50% KOTA TASIKMALAYA 0.00
TASIKMALAYA 41% KOTA BANJAR 0.00
KOTA TASIKMALAYA 40% KARAWANG 0.00
KARAWANG 35% INDRAMAYU 0.00
GARUT 30% GARUT 0.00
BEKASI 22% CIREBON 0.00
CIAMIS 21% CIANJUR 0.00
PANGANDARAN 12% CIAMIS 0.00
 EVALUASI UJI SILANG TAHUN 2019
JUMLAH FASKES TW I - 2019 TW II - 2019 TW III - 2019
KABUPATEN/KOTA MIKROSKOPIS
NO ABSOLUT % ABSOLUT % ABSOLUT %
1 KABUPATEN BOGOR 11 10 90% 11 100% 10 90%
2 KABUPATEN BOGOR 47 33 70% 28 59% 28 59% Cakupan uji silang Fasyankes
3 Kab Ciamis 33 19 57% 16 48% 18 54% Mikroskopis TB Per Kab/Kota
4 Kabupaten Cirebon 57 18 31% 20 35% 0 0
5 GARUT 42 3 7% 18 42% 25 60% Tahun 2019
6 Majalengka 18 17 94% 17 94% 0 0
7 Kabupaten Sukabumi 25 8 32% 5 20% 4 16%
8 SUMEDANG 32 16 50% 16 50% 12 37% Dari 837 fasyankes
9 INDRAMAYU 26 19 73% 20 76% 16 61% mikroskopis TB di Jawa Barat
10 Pangandaran 9 7 77% 8 88% 9 100%
11 Kabupaten Bandung 69 61 88% 64 92% 61 88%
12 Kabupaten Cianjur 42 17 40% 9 21% 17 40% Jumlah Fasyankes yang
13 Karawang 18 12 66% 11 61% 11 61% melakukan uji silang yaitu :
14 PURWAKARTA 18 18 100% 18 100% 15 83%
15 Kab Subang 17 5 29% 0 0 0 0
16 Kab Bandung Barat 36 35 97% 36 100% 34 94% • TW-1 2019: 484 (58 %)
17 KOTA BANDUNG 57 52 91% 53 92% 52 91%
18 Kota Bogor 34 24 70% 28 82% 26 76%
• TW-2 2019: 508 (61 %)
19 Kota Cimahi 7 4 57% 4 57% 4 57% • TW-3 2019: 457 (55 %)
20 DEPOK 38 27 71% 30 78% 32 84%
21 BEKASI 43 6 13% 15 34% 13 30%
22 KAB TASIKMALAYA 31 17 54% 23 74% 22 70%
23 PURWAKARTA 18 18 100% 18 100% 15 83%
24 KAB BEKASI 47 5 10% 5 10% 5 10%
25 KOTA BANJAR 11 1 9% 2 18% 0 0%
26 KUNINGAN 24 20 83% 20 83% 20 83%
27 KOTA SUKABUMI 19 7 36% 7 36% 0 0
28 KOTA CIREBON 8 5 62% 6 75% 8 100%
PEMANFAATAN ALAT TES CEPAT MOLEKULAR TAHUN 2019
18000 114% 120%
112% 111%
16000 104% 103% 103% 103% 103%
98% 100%
14000 88% 87%
79%
12000 80%

10000
60%
8000

6000 40%

4000
20%
2000

0 0%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Modul Total test Utilisasi

West Java Province 16

 TB Resisten Obat
2500 120

98 97 100
2000
87
80
1500 68
63
60
46 50
1000 45
40

500
20

0 0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Terkonfirmasi RR Yang Memulai Pengobatan Enrollment %

 Cascade Treatment Outcome TB RO
350

300

250

200

150

100

50

0
2013 2014 2015 2016
TB RO Memulai pengobatan Sembuh dan Lengkap LTF
Gagal Meninggal Pindah
 Keluaran yang Diharapkan
setelah Workshop SITB

Peserta menjadi Pelatih di Kab/kota

Peserta akan melatih pengelola program TBC dan petugas instalasi farmasi di kab/kota
yang ada di wilayahnya masing-masing dan fasyankes

Seluruh fasyankes mengimplementasikan SITB untuk pencatatan dan pelaporan TB dimulai

tahun 2020 (penemuan kasus)

Hasil pengobatan pasien TB SO tahun 2019 masih dilaporkan di SITT sampai tahun 2020 dan
untuk pasien TB RO tahun 2019 masih dilaporkan di eTB Manager sampai tahun 2021
RENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN TBC
TAHUN 2020
Meningkatkan notifikasi kasus TBC di RS melalui ekspansi penyisiran data (mopping
up) kasus TBC di RS sampai triwulan 1 tahun 2020 dan integrasi Sistem Informasi
Manajemen RS (SIMRS) dan SITT di RS potential

Perluasan distribusi dan peningkatan pemanfaatan TCM sebagai alat diagnosis TBC.

Implementasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB)

Pengembangan layanan TB Resistan Obat yang belum operasional sesuai KMK

350/2017

Penyusunan roadmap TBC Tahun 2020-2024

TERIMA KASIH