Anda di halaman 1dari 12

NURJANNAH LIHAWA

KOPI TB KOTA MAKASSAR

DIBAWAKAN DALAM ACARA PERTEMUAN KEMITRAAN KOMUNITAS DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN DLM
MEMPERKUAT IMPLEMENTASI JEJARING DISTRICT-BASED PUBLIC PRIVATE MIX (DPPM)

MAKASSAR, 4 JULI 2022


• Kasus TBC Global yang ditemukan menurun drastis seperti
kondisi tahun 2012 akibat pandemi COVID-19
• Indonesia menjadi penyumbang ketiga tertinggi sesudah
India dan China dalam menurunkan jumlah penemuan
kasus TB global
(sumber: WHO, Global TB Report, 2022)
PERMENKES NO. 67 TAHUN 2016 (SEDANG REVISI)
STRATEGI NASIONAL ELIMINASI TBC TAHUN 2020-2024
PERPRES No. 67 Tahun 2021

Menurunkan insiden TBC 50%


MILESTONES END TB pada tahun 2025, menurunkan
STRATEGY GLOBAL insiden 80% pada tahun 2030
dan 90% pada tahun 2035
Kondisi saat ini
RPJMN 2020-2024 PERLU PERCEPATAN
Insiden TBC 2020 301/100.000 UNTUK ELIMINASI TBC
dan STRANAS Insiden TBC 190 per 100.000
penduduk dan angka kematian KEMKES RI 2020- penduduk di tahun 2024 TAHUN 2030
akibat TBC 34/100.000 2024
penduduk TARGET
ELIMINASITBC Insiden TBC 65/100.000 penduduk &
2030 penurunan angka kematian
PERPRES No. 6/100.000 penduduk
67/2021
PERCEPATAN ELIMINASI TBC
TAHUN 2030
• PERLU MELIBATKAN MULTI
SEKTOR: PENTAHELIKS
• PERLU MENGATASI
DETERMINAN SOSIAL DAN
KESEHATAN SESUAI TAHAP
PATOGENESIS DAN
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
TUBERKULOSIS DI
INDONESIA

SUMBER:
Haígíaeves J.R. et al. 2011. ľ h e Social Deteíminants of ľubeículosis: Fíom Evidence to Action. Ameíican Jouínal of Public Health
WHO. Social deteíminant of Health. https://www.who.int/health-topics/social-deteíminants-of-healthtab=tab_1 diakses 31 Mei 2022
Pemerintah Pusat, Daerah dan Komunitas/Pemangku Kepentingan dan Multisektor lainnya
Perpres No. 67 Tahun 2021
1. Pasal 5a. Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah dalan penanggulangan
TBC
2. Pasal 5e. Peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan dan multisektor
lainnya dilaksanakan berkoordinasi dengan pemerinta pusat dan daerah.
3. Pasal 28. Pemerintah daerah membentuk tim percepatan penanggulangan TBC di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota

Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah

Kepmenko PMK No. 40 Permendagri No. 59 Tahun 2021


Tahun 2021
Pasal 25
Tim Percepatan Tim Percepatan penanggulangan Penerapan Standar
Wadah Kemitraan TBC di tingkat provinsi dan Pelayanan Minimal
Penanggulangan
Penanggulangan kabupaten kota melibatkan melalui pemenuhan
Tuberkulosis (19 K/L)
Tuberkulosis peningkaan peran serta komunitas, SPM Kesehatan
(7 K/L, 35 mitra) pemangku kepententingan dan (Jenis Pelayanan
multisektor lainnya disebut Dasar Tuberkulosis)

FORUM MULTI
SEKTOR
(Pemangku Kepentingan adalah orang perseorangan, masyarakat, institusi
pendidikan, organisasi profesi atau ilmiah, asosiasi, dunia usaha, media massa,
lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan yang berperan aktif dalam
pelaksanaan kegiatan Penanggulangan TBC)

2/6/22
Penguatan Komitmen dan Kepemimpinan
Penguatan Manajemen Program Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota
Penguatan fungsi perencanaan dan pemantauan 06 Penyusunan target eliminasi daerah, Penyediaan
program, kapasistas SDM, system pendanaan,
manajemen dan pengelolaan obat,
01 anggaran yang memadai, Pemenuhan SDMK
terlatih, Penanggulangan TBC berbasis wilayah
Peningkatan motivasi dukungan

Peningkatan Akses Layanan yang


Peningkatan Peran Serta
Komunitas, Pemangku
05 Strategi Bermutu dan Berpihak pada Pasien
Penyediaan layanan yang bermutu,
Kepentingan, dan Multisektor
Lainnya
Nasional 02 Optimalisasi jejaring layanan, Pelaksanaan
system rujukan yang ditetapkan Pemda,
Pembentukan wadah kemitraan, Pemenuhan dan penjaminan mutu obat,
Meningkatkan upaya pemberdayaan Bintek dan supervise layanan, Penyediaan
masyarakat sanatorium

04
Peningkatan Penelitian, Pengembangan,
dan Inovasi di Bidang PenanggulanganTB
03 Insentifikasi Upaya Kesehatandalam
Rangka Penanggulangan TBC
Advokasi pendanaan riset-inovasi TB, Fasilitasi riset- Promosi kesehatan, Pengendalian factor
inovasi dan pemanfaatan hasil riset TB resiko, Penemuan dan pengobatan, Vaksinasi
Wadah Kemitraan
Tim Percepatan Penannggulangan
PEMERINTAH PUSAT (PASAL 24) Penanggulangan Tuberkulosis (WKPTB)
Tuberkulosis (TP2TB) PENTAHELIKS
a. Menetapkan kebijakan terkait MITIGASI DAMPAK PSIKOSOSIAL DAN
Penanggulangan TBC EKONOMI:
b. Melaksanakan kegiatan a. Memberikan jaminan kesehatan
Penanggulangan TBC secara dan perlindungan sosial
terintegrasi b. Menghilangkan diskriminasi dalam
memberikan layanan dan dalam
c. Menyediakan sumber daya kehidupan masyarakat
yang diperlukan dalam c. Menyelenggarakan program
Penanggulangan TBC pemberdayaan untuk
d. Melakukan mitigasi dampak meningkatkan kemandirian pasien
psikososial dan ekonomi yang dan keluarga
dihadapi pasien TBC dan d. Menjamin hak pasien dan
keluarganya penyintas TBC untuk mendapat
pekerjaan yang layak
e. Melakukan upaya e. Mengikutsertakan pasien dan
perlindungan sosial dan penyintas TBC resisten obat dalam
pemberdayaan kepada pasien upaya penanggulangan TBC sebagai
TBC dan masyarakat sarana untuk pemberdayaan
terdampak TBC ekonomi dan sosial.

UNTUK PERCEPATAN ELIMINASI TBC TAHUN 2030 DI PEMERINTAH PUSAT:


• TELAH DIBENTUK TIM PERCEPATAN PENANGGULANGAN TBC DAN WADAH KEMITRAAN PENANGGULANGAN TBC SECARA TERPISAH DENGAN
TUPOKSI MASING-MASING SECARA BERURUTAN MENGACU PADA PERPRES NO. 67 TAHUN 2021 dan KEPUTUSAN MENKO PMK NO 40 TAHUN 2021
• RENCANAAKSI PROTEKSI (PROGRAM TERPADU PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS TELAH DISUSUN DAN AKAN DILAUNCHING OLEH MENKO PMK
JUNI 2022
PEMERINTAH DAERAH (PASAL 24) PERAN SERTA MASYARAKAT (PASAL 29)
a. Mencantumkan indikator TBC dalam rencana pembangunan jangka 1. Masyarakat berperan serta dalam penanggulangan TBC
menengah daerah dan rencana strategis Pemerintah Daerah sebagais berdasarkan prinsip kemitraan
alah satu prioritas kesehatan di daerah 2. Peran serta masyarakat berupa:
b. Mengoordinasikan keseluruhan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan a. Menyelenggarakan kegiatan Penanggulangan TBC untuk
TBC di wilayahnya
mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat dan
c. Menyediakan pendanaan kegiatan Penanggulangan TBC dari beberapa
Pemerintah Daerah, khususnya yang bersifat promotif,
sumber
preventif, dan rehabilitatif
d. Menyediakan dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
target standar pelayanan minimal terkait Penanggulangan TBC b. Menyediakan dukungan untuk pasien TBC yang bersifat
e. Melakukan penemuan kasus TBC secara aktif dan cepat dengan komplementer
melibatkan masyarakat c. Mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap
kasus TBC di masyarakat
f. Memastikan semua orang yang terdiagnosis TBC tercatat dan
terlaporkan dalam sistem informasi TBC d. Memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan
g. Memberikan pengobatan pencegahan TBC kepada populasi rentan terkait dengan Penanggulangan TBC; dan
e. Membantu melaksanakan mitigasi bersama Pemerintah
h. Melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi
pasien TBC dan keluarganya Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap dampak
psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC resisten
i. Menyusun dan menetapkan kebijakan dari gubernur dan bupati/wali
kota untuk mendorong pasien TBC menjalankan pengobatan sampai obat dan keluarga.
selesai.

UNTUK PERCEPATAN ELIMINASI TBC TAHUN 2030, PEMERINTAH DAERAH:


• PERLU MENETAPKAN PERGUB/PERBUP/PERWALI
• MENGACU KEPADA PERPRES NO 67 TAHUN 2021 dan SPM
• PERLU MELIBATKAN UNSUR MASYARAKAT SESUAI TUPOKSI MASYARAKAT DENGAN PRINSIP KEMITRAAN
(sesuai Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan
TBC)
Tindak Lanjut Tahun 2022:
1) Mencantumkan indikator TBC dalam rencana pembangunan
daerah sebagai prioritas; • Memastikan indikator TBC masuk sebagai
2) Mengoordinasikan pelaksanaan penanggulangan TBC di prioritas dalam RKPD Provinsi & Kab/Kota
daerah;  target daerah perlu memberikan daya
3) Menyediakan pendanaan penanggulangan TBC dari beberapa ungkit pencapaian target nasional
sumber;
• Memastikan komitmen pendanaan untuk
4) Menyediakan dan meningkatkan SDM untuk mencapai target
SPM TBC;
penanggulangan TBC

5) Melakukan penemuan kasus TBC secara aktif dan cepat dengan • Memastikan pelayanan TBC yang
melibatkan masyarakat;
berkualitas
6) Memastikan semua orang yang terdiagnosis TBC tercatat dan
terlaporkan dalam sistem informasi TBC; • Perlu penguatan data TBC (pelaporan &
7) Memberikan pengobatan pencegahan TBC kepada populasi data individu)
rentan;
8) Melakukan mitigasi dampak psikososial dan ekonomi yang • Menyiapkan skema mitigasi dampak
dihadapi pasien TBC dan keluarganya; dan psikososial dan ekonomi yang tepat
sasaran
9) Menyusun dan menetapkan kebijakan kepala daerah untuk
mendorong pasien TBC menjalankan pengobatan sampai selesai.
Upaya percepatan eliminasi TB memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholder secara
terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, dan non-pemerintah

Pelaporan data penyakit


Inovasi skema penemuan dan secara rutin dari faskes swasta
deteksi dini penyakit berbasis lokal dan surveilans berbasis
dengan pemetaan kondisi epidemiologi komunitas ke pemerintah
Keterlibatan provider swasta
Pemberian insentif bagi tenaga dalam meningkatkan cakupan
surveilans penyakit dan kesling Imunisasi Dasar Lengkap

Penyediaan lab kesehatan Riset dalam inovasi


daerah yang dilengkapi penemuan kasus
dengan mesin PCR penyakit spesifik

1
PERLU DILAKUKAN UNTUK PERCEPATAN MENCAPAI ELIMINASI TBC TAHUN 2030

FORUM MULTI SEKTOR


MERUPAKAN PERPADUAN DAPAT DIINTEGRASIKAN
ANTARA TIM PERCEPATAN PROGRAM TUBERKULOSIS, MENGOPTIMALKAN
PENANGGULANGAN TBC DAN DIBENTUK STUNTING DAN SUMBER DAYA DAN
WADAH KEMITRAAN DI 34 PROVINSI DAN PENGENTASAN POTENSI DAERAH MASING-
PENANGGULANGAN TBC KEMISKINAN MASING DALAM
514 KABUPATEN/KOTA MENDUKUNG PERCEPATAN
INDONESIA ELIMINASI TUBERKULOSIS
 MEMADUKAN UNSUR LOKUS SALING BERIRISAN
SEKALIGUS MENGATASI TAHUN 2030 DI INDONESIA
PENTAHELIKS DAN DISAHKAN
DENGAN DETERMINAN SOSIAL DAN
PERGUB/PERBUP/PERWALI KESEHATAN TUBERKULOSIS
DAN MENYUSUN RENCANA
KERJA SESUAI PERPRES NO. 67
TAHUN 2021 dan SPM
KEMENDAGRI
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai