Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Bandung, 25 OKTOBER 2022


30 APRIL 2021

SOSIALISASI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021
TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
1. PROFIL

OUTLINE
SOSIALISASI
2. SITUASI TBC DI INDONESIA

LATAR BELAKANG
3. PEMBENTUKAN PERPRES

4. PERPRES NO 67 TAHUN 2021


PROFIL

NAMA : Ari yuliandi, S.H., M.H


TTL : Bandung, 14 Juli 1985
JABATAN : Perancang Peraturan ahli muda

CURICULUM VITAE
PENDIDIKAN :
Kementerian Kesehatan RI
Jl. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9  S1 Ilmu Hukum, Sekolah Tinggi Hukum Bandung
Jakarta Selatan
 S2 Magister Hukum, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam
Perumahan Griya Pondok Rajeg
Blok C7 NO 17 BogorCibinong

Arlou_14785@yahoo.com

085720317387
3
GLOBAL TB REPORT 2021
SITUASI TBC DI INDONESIA

4
PETA JALAN ELIMINASI TBC
TARGET ELIMINASI TBC TAHUN 2030

2020 2025 2030


INSIDEN TURUN 20 % INSIDEN TURUN 50% INSIDEN TURUN 90%

TREATMENT COVERAGE TREATMENT COVERAGE


TREATMENT COVERAGE
90% ≥ 90%
80%

SUCCESS RATE SUCCESS RATE


SUCCESS RATE
90% ≥ 90%
90%

TPT KONTAK SERUMAH TPT KONTAK SERUMAH


TPT KONTAK SERUMAH
70% ≥ 80%
11%

5
HAMBATAN PENANGGULANGAN TBC
BANYAK KENDALA DALAM ELIMINASI TBC

Rendahnya pengetahuan
Keterlambatan diagnosa
dan kesadaran masyarakat Tingkat kepadatan
Under-reporting kasus TBC TBC karena keterbatasan
dalam kepatuhan minum penduduk yang tinggi sarana dan prasarana
obat TB

Pemberian Pengobatan Obat dan Alkes yang mahal


Penemuan kasus TB masih Pelibatan multisektor belum
Pencegahan TB masih dan sebagian besar masih
dibawah target optimal
belum optimal impor

6
LATAR BELAKANG
PEMBENTUKAN PERPRES
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan
menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis
maupun sosial, ekonomi, dan budaya.

Untuk mengatasi permasalahan Tuberkulosis dan untuk meningkatkan


kualitas sumber daya manusia Indonesia, diperlukan upaya
penanggulangan yang komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai


penanggulangan Tuberkulosis sudah tidak efektif dan tidak sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diatur kembali ketentuan
peraturan perundang-undangan guna penanggulangan Tuberkulosis.
7
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 67 TAHUN 2021
TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

Perpres Nomor 67 Tahun


2021 ditetapkan
Presiden pada tanggal 2
Agustus 2021

Lalu diundangkan pada


tanggal 2 Agustus 2021
dengan Lembaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 2021
Nomor 106

8
SISTEMATIKA PERPRES
• Ketentuan Umum
Bab I
• Target Dan Strategi Nasional Eliminasi Tuberkulosis
Bab II
• Pelaksanaan Strategi Nasional Eliminasi Tuberkulosis
Bab III
• Tanggung Jawab Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah
Bab IV
• Koordinasi Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis
Bab V
• Peran Serta Masyarakat
Bab VI
• Pemantauan, Evaluasi, Dan Pelaporan
Bab VII
• Pendanaan
Bab VIII
• Ketentuan Penutup
Bab IX 9
TUJUAN PERPRES

Perpres ini sebagai acuan bagi


kementerian/ lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota,
pemerintah desa, dan Pemangku
Kepentingan dalam melaksanakan
Penanggulangan TBC

10
TARGET DAN STRATEGI NASIONAL ELIMINASI
TUBERKULOSIS

• Penurunan angka kejadian (incidence rate) TBC menjadi 65 per 100.000


Target penduduk
Eliminasi • Penurunan angka kematian akibat TBC menjadi 6 (enam) per 100.000
2030 (seratus ribu) penduduk

• Penguatan komitmen dan kepemimpinan Pemerintah Pusat, Pemerintah


Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota
• Peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien
• Intensifikasi upaya kesehatan dalam rangka Penanggulangan TBC
Strategi • Peningkatan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang
Penanggulangan TBC
• Peningkatan peran serta komunitas, Pemangku Kepentingan, dan
multisektor lainnya dalam Penanggulangan TBC
• Penguatan manajemen program
11
TARGET DAN STRATEGI NASIONAL ELIMINASI
TUBERKULOSIS

Ketentuan mengenai target dan


strategi nasional Eliminasi TBC
dijabarkan dalam Lampiran
Peraturan Presiden

12
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

Pemerintah Pusat

Melakukan upaya
Melakukan
perlindungan
Melaksanakan Menyediakan mitigasi dampak
Menetapkan sosial dan
kegiatan sumber daya yang psikososial dan
kebijakan terkait pemberdayaan
Penanggulangan diperlukan dalam ekonomi yang
Penanggulangan kepada pasien
TBC secara Penanggulangan dihadapi pasien
TBC TBC dan
terintegrasi TBC TBC dan
masyarakat
keluarganya
terdampak TBC

13
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

Pemerintah Daerah
Mencantumkan
indikator TBC Menyediakan dan
dalam rencana meningkatkan
pembangunan Mengoordinasikan Menyediakan sumber daya Melakukan
jangka menengah keseluruhan pendanaan manusia untuk penemuan kasus
daerah dan pelaksanaan kegiatan mencapai target TBC secara aktif
rencana strategis kegiatan Penanggulangan standar dan cepat dengan
Pemerintah Penanggulangan TBC dari pelayanan melibatkan
Daerah sebagai TBC di wilayahnya beberapa sumber minimal terkait masyarakat
salah satu prioritas Penanggulangan
kesehatan di TBC
daerah
14
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

Pemerintah Daerah

Menyusun dan
menetapkan kebijakan
Memastikan semua Melakukan mitigasi
Memberikan dari gubernur dan
orang yang terdiagnosis dampak psikososial dan
pengobatan bupati/wali kota untuk
TBC tercatat dan ekonomi yang dihadapi
pencegahan TBC mendorong pasien TBC
terlaporkan dalam pasien TBC dan
kepada populasi rentan menjalankan
sistem informasi TBC keluarganya
pengobatan sampai
selesai

15
KOORDINASI PERCEPATAN PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS

Dibentuk tim percepatan Penanggulangan TBC

Tim Percepatan Penanggulangan TBC memilikit tugas


koordinasi, sinergi, dan evaluasi penyelenggaraan percepatan
eliminasi Tuberkulosis secara efektif, menyeluruh, dan
terintegrasi

Tim percepatan Penanggulangan TBC terdiri atas Pengarah dan


Pelaksana
16
PERAN SERTA MASYARAKAT

Masyarakat berperan serta dalam Penanggulangan TBC berdasarkan prinsip kemitraan.

Peran serta berupa:


• menyelenggarakan kegiatan Penanggulangan TBC untuk mendukung upaya yang dilakukan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, khususnya yang bersifat promotif, preventif, dan
rehabilitative.
• menyediakan dukungan untuk pasien TBC yang bersifat komplementer;.
• mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap kasus TBC di masyarakat.
• memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan terkait dengan Penanggulangan TBC.
• membantu melaksanakan mitigasi Bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap
dampak psikososial dan ekonomi yang dihadapi pasien TBC resisten obat dan keluarga

17
PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN
PELAPORAN

1. Menteri dan menteri/pimpinan lembaga terkait melakukan


pemantauan dan evaluasi serta menyusun laporan pelaksanaan
kegiatan percepatan Eliminasi TBC.
2. Penyampaian laporan dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
3. Hasil evaluasi Penanggulangan TBC di tingkat pusat dilaporkan oleh
masing-masing kementerian/lembaga terkait kepada Presiden
melalui Menteri.
18
PENDANAAN

1. Pelaksanaan upaya Penanggulangan TBC dibebankan pada APBN,


APBD, serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.
2. Pendanaan upaya Penanggulangan TBC dipenuhi melalui komitmen
pendanaan Pemerintah Pusat, komitmen pendanaan Pemerintah
Daerah, dan pengelolaan pendanaan melalui mekanisme program
jaminan kesehatan yang tepat sasaran, serta mobilisasi pendanaan
dari sumber lain yang sah

19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai