Anda di halaman 1dari 24

PROSES PEMBERIAN KREDIT

Kerangka Dasar Proses


Calon Debitur mengajukan permohonan kredit ke
bagian pemasaran (Account Officer/AO).
AO mempelajari permohonan tersebut,bila dianggap
layak untuk diproses maka AO akan melakukan
kontak dengan calon debitur untuk mengadakan
pertemuan,pengumpulan data usaha serta peninjauan
jaminan yang diberikan calon debitur kemudian
dianalisis.
Bila permohonan dinilai layak, hasilnya dituangkan ke
suatu proposal kredit dan diajukan ke komite pinjaman
untuk memperoleh persetujuan kredit
Kerangka Dasar Proses
Bila Permohonan disetujui, AO mengumpulkan data
pelengkap, umumnya adalah persyaratan dan
dokumen yang berkaitan dengan aspek legal.
Kemudian terjadi pengikatan kredit antara bank dan
debitur.
Bank melakukan administrasi terhadap debitur
sebelum mengadakan pencairan dana.
Dalam Hal analisis kredit, ada bank yang
memisahkan antara fungsi AO dari fungsi
Analisis kredit sehingga dikenal bagian khusus
yang disebut Analis Kredit.
Permohonan Kredit
 Ini merupakan tahap pertama dari pemberian kredit.
 Calon debitur mengemukakan maksudnya secara
sekilas dan AO telah mulai berusaha mengenal calon
debitur untuk mengadakan analisis awal, misalnya
berkaitan dengan:
- Reputasi pemohon di bidangnya
- Jenis usaha pemohon
 Sebelum melakukan penolakan, AO biasanya
berkonsultasi dengan atasannya terlebih dahulu.
 Bila terjadi penolakan,AO harus mengemukakan alasan
dengan jelas dan hendaknya dilakukan dengan cepat
agar pemohon dapat mengambil langkah lainnya untuk
memperoleh kredit yang dibutuhkan.
Pengumpulan Data dan Peninjauan Jaminan
 Bila permohonan kredit layak diproses, AO mengadakan
perjanjian selanjutnya dengan pemohon untuk mengumpulkan
data dan peninjauan jaminan.
 Peninjauan dan penilaian jaminan dapat dilakukan oleh
internal bank-bagian taksasi (appraisal) atau perusahaan
penilai .
 Menurut BI,bank harus memanfaatkan jasa penilai eksternal
untuk pengajuan kredit di atas jumlah tertentu.
 Pada tahap ini, AO berusaha mengenal calon debitur dengan
mengumpulkan data sebanyak dan selengkap mungkin agar
analisis kredit dapat dilakukan dengan baik.
 Pengumpulan data dilakukan AO dengan cara wawancara
terhadap calon debitur dan secara tertulis.
 Pada tahap ini.AO dan calon debitur mulai mengadakan
negosiasi awal mengenai struktur pinjaman, suku bunga,dan
lainnya
Analisis Kredit
 Sebagai konsep dasar analisis dapat dipergunakan konsep 5C
(Character,Capacity,Capital,Condition,Collateral).
 Dalam melakukan analisis kredit, AO tidak hanya beurusan dengan
angka-angka yang tercermin dari laporan keuangan saja (analisis
kuantitatif) tetapi juga dengan masalah kualitatif. Untuk itu,AO harus
selalu mengembangkan kemampuan analisis terhadap suatu situasi.
 Fungsi Rekening Koran
Beberapa hal yang dapat diketahui dengan membaca rekening koran
adalah :
 perputaran usaha calon debitur
 AO dapat memperkirakan tingkat kejujuran dari data yang diperoleh
dari hasil wawancara.
 Rekening koran juga mencerminkan jenis industri yang ditekuni
pemohon.
 Dari rekening koran AO dapat memperkirakan sifat dari pemohon
kredit
 Dapat mengetahui sifat dari giro-giro yang disetor pemohon, sering
ditolak atau tidak.Hal ini penting terutama untuk fasilitas diskonto
yang jaminannya adalah giro mundur pihak ke tiga.
 Analisis Kredit
Struktur Kredit
Adalah komposisi dari jenis, jumlah dan kondisi (persyaratan) kredit.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan struktur kredit
yang akan diberikan yaitu :
1. Jenis industri dari pemohon kredit
2. Tujuan penggunaan dana
3. Struktur jaminan yang dimasukkan oleh calon debitur
4. Tingkat kepentingan dari kebutuhan akan kredit
 Dari hasil analisis, AO harus dapat merekomendasikan struktur kredit yang
paling sesuai dengan kebutuhan nasabah dan keuntungan bank.
 Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Terdapat 3 faktor yang perlu diperhatikan yaitu :
1. cost of fund, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk
memperoleh dana.
2. Biaya-biaya Bank.Misalnya Biaya penyusutan,biaya tenaga kerja dan
biaya-biaya lainnya.
3. Keuntungan yang diharapkan
Analisis Kredit
 Penentuan Kondisi-Kondisi Pinjaman Lainnya yang meliputi :
1. Jangka waktu kredit
AO harus menghitung kemampuan mengangsur dari pemohon
kredit agar dapat menentukan jangka waktu kredit yang lancar.
2. Provisi dan Biaya Administrasi
3.Cara pengikatan Kredit/ Jaminan. Misal, pengikatan dilakukan
secara bawah tangan atau secara notarial, jaminan diasuransikan
atau tidak, dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya.

Setelah memperoleh struktur yang paling sesuai


dengan kebutuhan calon debitur, AO mengadakan
negosiasi dengan calon debitur. Apabila dirasa tidak
layak untuk dibiayai oleh bank, AO juga akan
mengadakan penolakan disertai alasan logis.
Proposal Kredit
 Tahap selanjutnya AO akan menyusun proposal kredit yang memuat
identitas dan hasil analisis kredit yang telah dilakukan kemudian diajukan ke
komite kredit untuk dipelajari sehingga akan di dapat keputusan kredit.
 Ada 3 kemungkinan keputusan kedit yang diambil :
1. Permohonan ditolak karena dinilai tidak layak untuk dibiayai oleh
bank.Hal ini dapat disebabkan karena :
- usaha tidak layak
- jaminan tidak memadai
- reputasi pemohon tidak bagus
- tidak sesuai dengan kebijakan perkreditan bank
2. Permohonan diterima sesuai dengan kondisi yang diajukan
3. Permohonan kredit diterima dengan perubahan kondisi. Perubahan yang
mungkin terjadi adalah :
- Jumlah kredit yang disetujui
- Jenis kredit
- Struktur Kredit
- Kondisi kredit lainnya sepeti suku bunga, jangka waktu,dll.
Bila terjadi itu, AO harus mengadakan negosiasi kembali dengan calon debitur.
AO harus dapat meyakinkan nasabahnya bahwa kondisi yang diberikan
adalah yang paling tepat untuk nasabahnya.
Pengumpulan Data Pelengkap
Bila permohonan kredit disetujui, AO akan
mengumpulkan data pelengkap yang
berhubungan dengan masalah legalitas agar
dapat diadakan pengikatan kredit/ jaminan.
Fokusnya berkaitan dengan kelayakan usaha
dan kredit.
Pengikatan Kredit/Jaminan
Ada 2 cara melakukan pengikatan kredit :
1. Pengikatan kredit secara notarial yaitu
dilakukan di hadapan notaris yang ditunjuk
bank.
2. Pengikatan kredit secara bawah tangan.
Pengikatan Kredit/Jaminan
Pihak debitur yang harus ikut menandatangani
pengikatan kredit adalah :
1. Debitur bank sebagai pihak yang menikmati
kredit
- Bila debitur perorangan,maka yang
melakukan pengikatan adalah debitur itu
sendiri.
- Bila debitur adalah badan usaha,perlu
diperhatikan bentuk badan usaha
karena berhubungan langsung dengan
pola tanggung jawabnya kepada
kewajiban pihak ketiga.
Pengikatan Kredit/Jaminan
2. Penjamin-bila ada- yaitu yang ikut menjamin
suatu kredit
3. Pemilik Jaminan. Hal ini terjadi apabila
pemilik jaminan yang dimasukkan ke bank tidak
sama dengan pihak yang memperoleh
jaminan.
Administrasi Kredit
Tahap ini dilakukan oleh bagian administrasi kredit.
Beberapa yang dilakukan oleh bagian administrasi :
1. Membuka fasilitas pinjaman debitur
2. Melakukan pencairan dana
3. Melakukan pengangsuran kredit
4.Melakukan pemantauan cicilan terhadap kredit
yang pembayarannya dilakukan secara cicilan
seperti KPR.
5.Melakukan perhitungan berbagai hal yang
berkaitan dengan kredit
6.Mengirim konfirmasi pendebetan ke bagian
bersangkutan bila terjadi kasus standing i nstruction.
7. Menutup fasilitas kredit bila terjadi pelunasan
Jaminan Kredit
Dapat diartikan sebagai penyerahan kekayaan atau
pernyataan kesanggupan seseorang untuk
menanggung pembayaran kembali suatu utang.
Bagi bank, jaminan kedit berguna untuk :
1. Memberikan hak dan kekuasaan kepada bank
untuk mendapatkan pelunasan dengan barang-
barang jaminan tersebut bila nasabah melakukan
cidera janji.
2. Menjamin agar nasabah berperan serta dalam
transaksi untuk membiayai usahanya
3. Memberi dorongan kepada debitur untuk
memenuhi syarat-syarat yang telah disetujui agar
ia tidak kehilangan kekayaan yang telah
dijaminkan kepada bank.
Jaminan Kredit
Jaminan yang umumnya dapat diterima Bank :
1. Uang tunai
2. Sertifikat deposito
3. Standby L/C dan Bank Garansi
4. Logam Mulia
5. Tanah dan Bangunan
6. Kendaraan Bermotor
7. Mesin-Mesin dan Persediaan Barang
8. Jaminan Pribadi dan Jaminan Perusahaan
9. Saham
PENILAIAN, PROSEDUR DAN PENYELESAIAN
KREDIT MACET

Prinsip-PrinsipPemberian Kredit
Penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh
bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-
benar layak untuk diberikan kredit, dilakukan
dengan analisis 5C dan 7P.
Penilaian dengan analisis 5C :
1. Character
Sifat atau watak calon debitur dapat
dilihat dari latar belakang si nasabah. Dari
sifat dan watak dapat dijadikan suatu ukuran
tentang kemauan nasabah untuk membayar.
Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
2. Capacity
Adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah
dalam membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat
kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal efektif ataukah tidak
dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan dengan
melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas.
4. Condition
Hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik
yang ada sekarang dan prediksi yang akan datang sehingga
kemungkinan kredit tersebut bemasalah relatif kecil.
5. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik
bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi
jumlah kredit yang diberikan.
Prinsip-PrinsipPemberian Kredit
Penilaian dengan analisis 7P :
1. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya juga
tindakan dalam menghadapi masalah dan
menyelesaikannya.
2. Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu .
3. Purpose
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
4. Prospect
Menilai usaha nasabah di masa akan datang
menguntungkan atau tidak.
Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Penilaian dengan analisis 7P :
5. Payment
Ukuran bagaimana cara nasabah
mengembalikan kredit yang telah diambil atau
dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan
nasabah dalam mencari laba.
7. Protection
Bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan sehingga
kredit yang diberikan benar-benar aman.
Aspek-Aspek Penilaian Kredit
1. Aspek Yuridis/Hukum
Yang dinilai adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-
izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Menilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang
dihasilkan sekarang dan masa datang sehingga diketahui
prospek pemasaran produk tersebut.
Yang perlu diteliti dalam aspek ini mencakup :
- Hasil pejualan atau produksi
- Rencana penjualan dan produksi
- Peta kekuatan pesaing yang ada
- Prospek produk secara keseluruhan.
3. Aspek Keuangan
Menilai sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai
usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. Cash
flow keuangan perusahaan diperlukan untuk mengetahui
layak atau tidaknya usaha tersebut.
Aspek-Aspek Penilaian Kredit
4. Aspek Teknis/ Operasi
Aspek yang membahas masalah berkaitan dengan
produksi, lokasi dan layout.
5. Aspek Manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, SDM yang
dimiliki serta latar belakang pendidikan dan pengalaman
SDMnya. Serta pengalaman perusahaan mengelola proyek
yang ada.
6. Aspek Sosial Ekonomi
Menganalisis dampaknya yang timbul akibat adanya
proyek terhadap perekonomian masyarakat dan sosial
masyarakat seperti mengurangi pengangguran.
7. Aspek Amdal
Analisis ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit
disalurkan sehingga proyek yang dibiayai tidak akan
mengalami pencemaran lingkungan sekitarnya
Prosedur Pemberian Kredit
Proses pemberian dan penilaian kredit secara umum antar bank
tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya
terletak dari bagaimana cara-cara bank tersebut menilai serta
persyaratan yang diterapkan dengan pertimbangan masing-
masing bank.
Secara umum proses pemberian kredit oleh badan hukum :
1. Pengajuan berkas-berkas
Pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang
dituangkan dalam pengajuan proposal.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman
Untuk mengetahui apakah berkas sudah lengkap sesuai
persyaratan termasuk menyelidiki keabsahan berkas.
3. Wawancara Awal
Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan
langsung berhadapan calon peminjam.
4. On The Spot
Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai
objek ang akan dijadikan usaha atau jaminan.
Prosedur Pemberian Kredit
5. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin
ada kekurangan setelah on the spot.
6. Keputusan Kredit
Untuk menentukan apakah kredit diterima atau
ditolak. Keputusan kredit biasanya merupakan
keputusan tim.
7. Penandatanganan Akad Kredit/ Perjanjian Lainnya
Calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat
jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau
pernyataan yang dianggap perlu baik penandatanganan
langsung atau dengan melalui notaris.
8. Realisasi Kredit
9. Penyaluran/ Penarikan Dana
Teknik Penyelesaian Kredit Macet
Dalam praktiknya kemacetan suatu kredit
disebabkan 2 unsur berikut :
1.Dari pihak perbankan
Artinya dalam melakukan analisis, pihak analis
kurang teliti sehingga apa yang seharusnya
terjadi tidak diprediksi sebelumnya atau mungkin
salah dalam melakukan perhitungan.
2. Dari Pihak Nasabah
- adanya unsur kesengajaan. Nasabah sengaja
untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya
kepada bank sehingga kredit yang diberikan
macet.
- adanya unsur tidak sengaja. Nasabah mau
membayar tetapi tidak mampu.
Penyelamatan Kredit Macet
1. Rescheduling
Debitur diberi keringanan dalam masalah jangka waktu pembayaran
kredit misalnya dengan perpanjangan jangka waktu kredit.\
2. Reconditioning
Bank mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti :
- Kapitalisasi bunga
- Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu
- Penurunan suku bunga
- Pembebasan bunga
3. Restructuring
Tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah modal
dengan petimbangan nasabah memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai masih layak
4. Kombinasi
merupakan kombinasi dari ketiga jenis di atas.
5. Penyitaan Jaminan
Jalan terakhir apabila nasabah sudah tidak ada itikad baik ataupun
tidak mampu lagi membayar semua hutang.

Anda mungkin juga menyukai