DAN
INVESTASI
INTERNASIONAL
Dosen Pengampu:
Feny Tialonawarmi, S.E., M.M.
Kelompok 3
Rosy Artiani
01 Ulfa Tussani
C1B020062
04 C1B020098
• Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal
atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.
Investasi internasional merupakan penanaman modal dari investor asing maupun
investor asing yang bekerjasama dengan investor dalam negeri untuk melakukan
usaha di Indonesia.
Tujuan Perdagangan dan
Investasi Internasional
• Berbagai tujuan penanam modal dari asing maupun dalam negeri adalah mengelola
ekonomi potensial menjadi kekuatan finansial yang menggerakkan perekonomian
negara serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Dalam Pasal 3 ayat (2) UU No.25/2007 tentang Penanaman Modal juga
memberikan tujuan sebagai berikut:
a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
b) Menciptakan lapangan kerja;
c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
d) Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
e) Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
Faktor Pendorong Perdagangan dan
Investasi Internasional
Dipenghujung tahun 2016, Indonesia mendapatkan “kado” akhir tahun dari perjalanan panjang
proses sengketa perjanjian internasional yang dihadapi oleh Indonesia. Pada 6 Desember 2016, ICSID
mengeluarkan putusan antara Churchill Mining dengan Pemerintah Indonesia. Dan di tanggal 22
Desember 2016, Panel WTO di Dispute Settlement Body mengeluarkan kesimpulan atas sengketa
yang diajukan oleh Amerika Serikat dan New Zealand terhadap kebijakan pembatasan impor
Indonesia terkait produk hortikultura, ternak, dan produk ternak.
Sengketa Perjanjian Internasional ini merupakan konsekuensi dari ditandatanganinya Bilateral
Investment Treaty (BIT) dan Perjanjian WTO oleh Indonesia. Dua perjanjian ini mengatur
mekanisme penyelesaian sengketa yang muncul dari implementasi perjanjian. Dampak yang
ditimbulkan dari mekanisme ini adalah menyempitnya ruang kebijakan (policy space) yang dimiliki
Negara. Tentunya Hak Negara untuk mengatur menjadi hilang akibat tersandera oleh mekanisme
penyelesaian sengketa ini.
Mekanisme penyelesaian sengketa diatur untuk memberikan efek penegakan hukum terhadap
pelaksanaan perjanjian. Namun, pada sisi yang lain, suatu perjanjian liberalisasi perdagangan dan
investasi yang memuat mekanisme penyelesaian sengketa juga akan menimbulkan dampak besar
terhadap kehidupan bernegara khususnya dalam memberikan perlindungan dan penegakan hak-hak
publik.
● Studi Kasus 2
Pada tahun 2012 Indonesia dan AS mengalami persengketaan perdagangan udang Indonesia ke AS,
yaitu berbentuk tudingan bahwa Indonesia telah memberikan subsidi terhadap udang beku yang
diekspor ke Amerika Serikat sehingga membuat produk udang Indonesia lebih murah dibandingkan
udang domestik AS. Dari awal tuduhan subsidi yang dilayangkan oleh pihak AS, Pemerintah Indonesia
sudah membantah bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan tidak adil bagi perdagangan bebas yang
sudah ada dan memberatkan pihak Indonesia. Seperti yang sudah diketahui bahwa peran pemerintah
Indonesia dalam bidang perikanan khususnya udang adalah bukan memberikan bantuan seperti
subsidi yang bertujuan untuk menekan harga udang Indonesia menjadi lebih murah di pasar
internasional, tetapi bantuan yang diberikan pemerintah Indonesia adalah untuk memberdayakan
para nelayan dan petambak yang ada di Indonesia menjadi lebih sejahtera serta menurunkan angka
pengangguran di Indonesia untuk memberantas tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia dengan
membuka lapangan kerja di Indonesia. Penyelesaian persengketaan yang dilakukan kedua negara
belum sampai ke tingkat WTO, tetapi masih dalam penyelesaian di tingkat bilateral yaitu melakukan
investigasi terlebih dahulu oleh otoritas AS.
Terimakasih