Rakor dan Sosialisasi ADPM; Penerimaan, Peluang & Pemanfaatan SDA Migas Menuju
Percepatan Pembangunan Daerah
Swiss-Bel Inn Malang Hotel, Kamis 19 Oktober 2017
1
ALUR PEMIKIRAN DAN PEMBAHASAN ;
·Penunjang
·Produksi (P)
UPSTREAM ·Explorasi (E)
(HULU MIGAS)
B. PENYIMPANAN
1. Depot Minyak/BBM n.a • Tender di NOC/Pertamina
2. Depot LPG n.a • Tender di NOC/Pertamina
3. Depot LNG (Floating US$ 80 Million ≈ Rp 1,04 T • Fasilitas FSRU menyewa
Storage & Regasification untuk FSRU Jawa Barat
Unit/FSRU) (Offshore & Onshore Pipeline,
ORF) (Sumber: Diolah)
POTENSI BISNIS BUMD HILIR MIGAS (Lanjutan 2)
POTENSI BISNIS ESTIMASI INVESTASI ISUE-ISUE PENTING SAAT INI
C. PENGANGKUTAN
1. Minyak/BBM Disesuaikan dengan • Mengikuti ketentuan dari
sarana angkutan pemilik minyak/BBM
2. Gas Bumi/NG Tergantung jarak dan • Jaminan pasokan gas
besaran fasilitas pipa bumi/NG menjadi faktor
penentu
3. LPG Disesuaikan dengan • Mengikuti ketentuan dari
sarana angkutan pemilik LPG
4. CNG Disesuaikan dengan • Mengikuti ketentuan dari
sarana angkutan pemilik CNG
5. LNG Disesuaikan dengan • Mengikuti ketentuan dari
sarana angkutan pemilik LNG
D. PERDAGANGAN/NIAGA
1. Minyak/BBM menyesuaikan • Alokasi & Harga BBM
2. Gas Bumi (Gas Pipa, CNG) Tergantung dengan • Alokasi Gas, Harga Gas,
fasilitas yang dibangun Regulasi Pemerintah
3. LNG (Re-Gas, LNG) Tergantung dengan • Alokasi gas, Harga Gas,
fasilitas yang dibangun Regulasi Pemerintah
BUMD MIGAS DI INDONESIA
Badan Usaha Milik Daerah Hulu (upstream) Hilir (downstream)
No
NamaBadan Usaha Daerah Eksplorasi&Produksi Penunjang Pengolahan Pengangkutan Penyimpanan Niaga
1 PT. Petrogas Jatim Utama Prov. JawaTimur
2 PT. Petrogas Wira Jatim Prov. JawaTimur
3 PT. Petrogas Jatim Utama Cendana Prov. JawaTimur
4 PT. Petrogas Jatim Hilir Prov. JawaTimur
5 PT. Gresik Migas Kab. Gresik
6 PT. Gerbang Oil dan Gas Jatim WMO Kab. Gresik
7 PT. Pasuruan Migas Kab. Pasuruan
8 PT. Sampang Mandiri Perkasa Kab. Sampang
9 PT. Wira Usaha Sumekar Kab. Sumenep
10 PT. Asri Dharma Sejahtera Kab. Bojonegoro
11 PT. Bojonegoro Bangun Sarana Kab. Bojonegoro
12 PD. Migas Kab. Tuban
13 PT. Bangkalan Petro Gas Kab. Bangkalan
14 PD. Aneka Usaha Kab. Sidoarjo
15 PT. Sarana Patra Hulu Cepu Prov. Jawa Tengah
16 PT. Blora Patra Energi Kab. Blora
17 PT. Blora Patragas Hulu Kab. Blora
18 PT. Sinergi Patriot Bekasi Kota Bekasi
19 PT. Bina Bangun Wibawa Mukti Kab. Bekasi
20 PDPDE Sumsel Prov. Sumatera Selatan
21 PDPDE Gas Sumsel Prov. Sumatera Selatan
22 PT. EnergiTanjungTiga Kab. MuaraEnim
23 PD. Pertambangan dan Energi Lahat Kab. Lahat
24 PT. Petro Muba Kab. MusiBanyuasin
25 PD. Petrogas Ogan Ilir Kab. Ogan Ilir
26 PT. Wajo Energy Jaya Kab. Wajo
27 PT. Perusda Sulsel Prov. Sulawesi Selatan
28 PD. Morowali Kab. Morowali
29 PT. Jabar Energi Prov. Jawa Barat
30 PT. Prayoga Pertambangan Dan Energi Kab. Bogor
31 PT. Bumi Wiralodra Kab. Indramayu
32 PT. Subang Energi Abadi Kab. Subang
33 PT. Riau Petroleum Prov. Riau
34 PT. Jambi Indoguna Internasional Prov. Jambi
35 PT. Pembangunan Investasi Riau Prov. Riau
36 PT. Bumi Siak Pusako Kab. Siak
37 PD. Kodya DT II Balikpapan Kota Balikpapan
38 PT. Mandiri Nunukan Kab. Nunukan
39 PT. Jakarta Propertindo DKI Jakarta
40 PT. Pembangunan Batam Kota Batam
41 Perusda Tarakan Kota Tarakan
42 PT. Bontang Migas Dan Energi Kota Bontang
Keterangan : Sudah Berjalan 7
Sumber : Diolah dari berbagai Sumber, 12/01/2015
Belum Berjalan
PROFILE BUMD MIGAS DI INDONESIA ( Jan 2015)
HULU EP : 9 (100%)
32 (70%) 9 (28%)
Penunjang : -
KKKS
Kontrak Penjualan LPG : BUMD x End Buyer
PI % IGRT
Sumber Gas :
• BUMD 27 (5%)
(1) Local Piped Gas, 50%
(2) Non-Local Piped Gas, 35% Sumber Gas :
(3) LNG, 15% (1) Local Piped Gas, 100%
Alokasi Gas untuk Daerah, Sangat Tidak Memadai, Semestinya Minimal 10%
Sumber : Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun 2016-2035, Ditjen Migas R I, Des 2016
Regulasi & Peraturan Terkait Alokasi Gas;
• PTK 29 BP Migas (SKK Migas) ; dimana BUMD Daerah Penghasil mendapatkan
Alokasi Gas tanpa proses tender , sehingga BUMD mendapatkan prioritas dan
kepastian alokasi gas dibandingkan dengan Badan Usaha lain, termasuk PGN dan
Pertamina Hilir. Maaf, ketentuan ini sudah tidak menjadi rujukan lagi oleh BP
Migas/SKK Migas pasca Terbitnya Permen ESDM No. 06/2016 ;
• Peraturan Menteri ESDM No. 37/2015 dan telah digantikan dengan Peraturan
Menteri ESDM No. 06/2016 tentang Alokasi , Peruntukan dan Harga Gas ; dimana
BUMD mendapatkan alokasi gas apabila memiliki/menguasai fasilitas distribusi gas
dan berkontrak langsung dengan Konsumen Akhir (end buyer) ;
• Rencana revisi Peraturan Menteri ESDM No. 19/2009 tentang Pengusahaan Gas
Bumi, dimana kelak akan ada pemberian hak khusus kepada Badan Usaha melalui
proses lelang BPH Migas untuk membangun Wilayah Jaringan Distribusi (WJD)
berbasis wilayah kabupaten/kota, dimana sipemenang lelang tersebut akan
mendapatkan kepastian alokasi gas dari Pemerintah sekaligus melakukan kegiatan
Niaga Gas di wilayah tersebut ( Wilayah Niaga Tertentu/WNT).
ANALISA SWOT KETERLIBATAN BUMD HILIR MIGAS DI BISNIS MIGAS ;
OPPORTUNITY (O) ;
1. Potensi pengembangan bisnis 1. Membangun kawasan Industri 1. Sinergi dengan mitra2 strategik
besar/luas terpadu dan atau Industri sebagai dengan skema bisnis yang terukur
2. Pelaksanaan otonomi Daerah pengguna energi (end buyer) dan berkelanjutan.
3. Kebutuhan lahan Industri terus
meningkat
Bukhari
HP/WA: 0812 943 8156 &
bukhari200468@yahoo.com