Anda di halaman 1dari 25

PT.

ARTINDO NUSA GRAHA


Defensive Driving
Perilakumengemudi yang dapat
mengidentifikasi, mengantisipasi &
menghindari setiap potensi bahaya
selama mengemudi
Tujuan
1. Menyadari, bahwa mengemudi adalah
aktivitas beresiko
2. Mengetahui, potensi bahaya dalam
mengemudi
3. Memahami Defensive Driving
3 FAKTOR UTAMA
Penyebab kecelakaan angkutan transportasi di jalan raya

1. FAKTOR MANUSIA (Driver /


Pengemudi)
2. FAKTOR KENDARAAN
(Vehicle)
3. FAKTOR KONDISI
PERJALANAN (Journey)
ACCIDENT - INCIDENT
 Accident
 Suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian
jiwa dan material (muatan atau armada).
 Incident
 Suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian
material (muatan atau armada), tetapi tidak
menimbulkan korban jiwa.
 Near Miss
 Suatu aktifitas atau kegiatan yang hampir
mengakibatkan kecelakaan.
KONDISI ABNORMAL

Menghentikan aktifitas
abnormal

Menghubungi pihak
terkait atau pimpinan
kerja

Menunggu konfirmasi
dari pihak terkait atau
pimpinan kerja
Accident
Kerugian pada Kualitas
Pekerja Menurun

Kerugian pada Biaya Repair


Keluarga Pekerja Membengkak

Kerugian pada Janji Delivery


Rekan Pekerja Tidak Tepat

Accident Sangat
Merugikan !!!
Bagian 1

SAFE DRIVER
Menjadi driver yang AMAN
1. Memiliki Surat Izin Mengemudi yang valid/sah
2. Mengikuti Pelatihan berkala untuk meningkatkan atau me-
refresh kemampuan mengemudi
3. Memahami Aturan Lalu Lintas dan mematuhinya
4. Memastikan kondisi fisik dalam keadaan prima saat akan
mengemudi
5. Mengikuti tes jangkauan penglihatan secara berkala
PENTING DIINGAT!
 JANGAN MENYETIR APABILA:

1. KELELAHAN
2. DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL
3. MENGONSUMSI OBAT-OBATAN PENYEBAB
KANTUK (OBAT FLU, PENURUN DEMAM,
ALERGI, DSB.)
4. STRES / DEPRESI
5. KONDISI TUBUH SEDANG SAKIT, KURANG
TIDUR
KELELAHA Adalah penyebab utama dari
sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
N
WASPADA! Kondisi-kondisi berikut ini sering menyebabkan kecelakaan :

 Menyetir dalam perjalanan jarak jauh, berkendara


lebih dari 4 jam
 Menyetir antara pukul 2-5 pagi, dan pukul 2-4 sore
 Kurang tidur
 Menyetir di bawah pengaruh alkohol
 Menyetir setelah minum obat-obat penyebab
kantuk, misal obat penurun demam dan flu
 Menyetir saat shift malam
 Menyetir setelah bekerja seharian penuh
PERSONAL SAFETY:
 SELALU MEMBAWA HP YANG BERFUNGSI DENGAN BAIK
KETIKA MELAKUKAN PERJALANAN.
 TIDAK MENGEMUDI SAMBIL MENGGUNAKAN HP
 MENGENCANGKAN SABUK PENGAMAN
 SELALU “JAGA JARAK AMAN”
 MEMPERHATIKAN BATAS KECEPATAN
Bagian 2

SAFE VEHICLE
FAKTOR KENDARAAN
 KONDISI KENDARAAN BERPERAN PENTING TERHADAP KEAMANAN
DAN KESELAMATAN LALU LINTAS
 PENTING MEMERIKSA KONDISI KENDARAAN SEBELUM MELAKUKAN
PERJALANAN
 PENTING UNTUK MELAKUKAN CEK KENDARAAN SECARA BERKALA
 PASTIKAN BARANG BAWAAN/ KARGO, DILINDUNGI DENGAN CARA
TERBAIK
PERLENGKAPAN SAFETY
 Warning triangle (Segitiga merah)
 Kotak P3K (untuk supir)
 Senter
 High visibility jacket(s) / Rompi lalu lintas
BAGIAN 3

A F E
S N EY
U R
JO an an y a n gA MAN

a l
Perj
A ga
Langkah-langkah Perjalanan r
anda Aman
• Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi
keselamatan dalam berkendara dan selamat sampai tujuan
• Rencanakan perjalanan anda, yakinkan diri anda sehat
jasmani dan jangan menyetir bila mengantuk
• Pahami dan pastikan kendaraan yang anda kemudikan
layak jalan
• Perhatikan rambu-rambu, batas kecepatan, kondisi jalan
dan cuaca
• Pastikan perlengkapan safety, tool set dan P3K tersedia
• Hindarkan gangguan ponsel saat menyetir
Rambu Lalu Lintas

Tikungan ke kiri /kanan Tikungan ganda Tikungan tajam Tikungan tajam ganda Banyak tikungan

Penyempitan jalan Penyempitan jalan Jalan menurun landai


Tikungan memutar sebelah kanan Jembatan

Jalan menurun curam Jalan menanjak landai Jalan menanjak curam


Jalan licin Cekungan

Jalan cembung/ Jalan bergelombang


polisi tidur Lontaran kerikil Rawan longsor Lampu lalu lintas

Persimpangan 3 berganda Persimpangan 3 serong Persimpangan


Persimpangan 4 arah 3 arah Bundaran
Rambu Lalu Lintas

Penggabungan Jalan Penyeberangan pejalan


Persimpangan 3 arah Jalan memisah Jalan menyatu kaki

Area pejalan kaki Area pejalan kaki anak-


anak Area pesepeda Binatang ternak Binatang liar

Hati-hati
(biasanya ada rambu Pekerjaan di hadapan Batas tinggi ruang bebas Batas lebar ruang bebas Perlintasan kereta api
tambahan) dengan palang pintu

Perlintasan kereta api Daerah pesawat terbang


tanpa palang pintu rendah Angin samping Jalan dua arah Jembatan angkat

Permukaan jalan tidak Pelebaran sisi kiri/kanan Rambu pengarah tikungan Rambu peringatan Rambu peringatan
rata ke kiri/kanan rintangan sisi kiri /kanan rintangan pada pemisal
jalan jalur
Rambu Lalu Lintas

Kendaraan dilarang Truk dengan panjang


masuk tertentu dilarang masuk Batas ketinggian Batas ruang lebar Batas Tonase

Batas tonase sumbu Batas jarak antar


muatan Dilarang berhenti Dilarang parkir Kecepatan maks kendaraan

Kendaraan bermotor Wajib belok kiri / masuk


Berhenti Beri Jalan dilarang masuk Kecepatan min. lajur kiri

Wajib belok kanan/masuk


lajur kanan Wajib mengitari bundaran
Area putaran Zona parkir Wajib lurus

Perlintasan kereta api satu Perlintasan kereta api dua


sepur sepur/lebih Jembatan timbang Rute evakuasi tsunami Rute evakuasi gempa
Penetapan Speed Limit
 Ditetapkan secara umum dengan peraturan perundangan dalam hal ini pasal 80 Peraturan
Pemerintah no. 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Dengan
mempertimbangkan keselamatan dapat ditetapkan lebih rendah dalam pasal 81 dan ditetapkan
lebih tinggi kalau hal itu memungkinkan dalam pasal 82.

Kelas jalan Fungsi Jenis kendaraan Kecepatan

Kelas I, II dan IIIA Primer Mobil pnp, bus, truk 100

Kelas I, II dan IIIA Primer Gandengan dan tempelan 80

Kelas IIIB Primer Mobil pnp, bus, truk 80

Kelas IIIC Primer Mobil pnp, bus, truk 60

Kelas II, IIIA Sekunder Mobil pnp, bus, truk 70

Kelas II, IIIA Sekunder Gandengan, tempelan 60

Kelas IIIB Sekunder Mobil pnp, bus, truk 50

Kelas IIIC Sekunder Mobil pnp, bus, truk 40


Hubungan Kecepatan & Jarak
Pengereman
 Semakin cepat kendaraan,
semakin jauh jarak pengereman
 Jarak reaksi adalah jarak yang
ditempuh dalam rentang waktu
tertentu saat driver mulai
mengerem kendaraan
 Jarak pengereman adalah jarak
yang ditempuh setelah driver
menginjak rem sampai kendaraan
berhenti
 Jarak pengereman dipengaruhi
oleh:
1. Jalan basah
2. Jalan tergenang
3. Kondisi ban
4. Jenis rem
Posisi Rawan Kecelakaan
Ilustrasi….
Proyek Jalan Layang Non Tol, Kalimalang,
kondisi jalan berlubang, banyak genangan air serta
truk dan alat berat melintas atau berhenti
disepanjang jalan, kondisi lalu lintas semakin padat.
12 Posisi Rawan Kecelakaan
1. Kendaraan di Depan
2. Kendaraan di Belakang
3. Kendaraan dari Depan
4. Kendaraan dari Belakang
5. Saat mendahului
6. Saat didahului

7. Di persimpangan
8. Di tikungan
9. Di U-turn
10. Mundur & Parkir
11. Tanjakan
12. Turunan
UTAMAKAN
KESELAMATAN

Teri m a
sih

Anda mungkin juga menyukai