Adellia Fiskasari
DEFINISI
01 Demam
merupakan salah satu bentuk
pertahanan tubuh terhadap masalah
yang terjadi dalam tubuh
02 Kejang Demam
adalah bangkitan kejang yang terjadi
pada kenaikan suhu 38℃ biasanya
terjadi pada usia 3 bulan – 5 tahun
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
KEJANG DEMAM
SEDERHANA
KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
KEJANG DEMAM SEDRHANA
Umumnya kejang
demam akan berhenti
sendiri dalam waktu
kurang dari 5 menit dan
tidak berulang lebih dari
satu kali dalam 24 jam
Identitas pasien
PENGKAJIAN
Nama : An. I 85% 35% 65%
No. RM : 12-61-34
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 4 tahun 9 bulan 13 hari
Pendidikan :-
Alamat : Kp. Parung Leungsir, Ciseeng, Karihkil, Jawa Barat.
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Penjamin : BPJS
Tanggal Masuk : 03 Juni 2022
Tanggal Pengkajian : 03 Juni 2022
Dx Medis : OF H1 KDS DHF ISPA konjungtivitis alergi
Riwayat •Riwayat penyakit sekarang
kesehatan
Orang tua klien mengatakan badan
klien terasa panas sebelum ke rumah
sakit klien kejang kurang lebih 5 menit,
seluruh tubuh mengentak, dan mata
mendelik ke atas, orang tua klien panik
dan membawa klien ke IGD , setelah
sampai di IGD klien sudah tidak kejang
NO PENGKAJIAN BAGIAN PENGKAJIAN
1 Keluhan utama Kejang di sertai demam naik turun, badan anak lemas.
3 Status kesehatan masa lalu Sebelumnya klien pernah mengalami kejang dan sempat dirawat di rumah sakit.
Riwayat keluarga tidak pernah ada yang mengalami demam lalu kejang, hanya
4 Riwayat kesehatan keluarga
demam dan hanya minum obat penurun panas.
Status
9 Tidak ditemukan masalah status
Psikologis
Pada saat pengkajian ditemukan, kuku pasien sudah panjang dan terdapat
kotoran dibagian kukunya. Ibu klien mengatakan bahwa budaya di
12 Budaya
keluarga/daerah yang ia terapkan jika sedang sakit tidak boleh di potong kuku
nya.
Pada saat pengkajian ditemukan bawang putih menepel di baju klien, ibu
klien mengatakan bahwa budaya di keluarga/daerah yang ia terapkan jika
13 Spiritual
sedang sakit menempelkan bawang putih di baju agar tidak ada makhluk
halus yang mendekat.
Pernafasan
Suhu : 39.3 C
Nadi : 147 x / mnt. Termoregulasi
penciuman baik dan tidak
Respirasi : 28 x / mnt
Klien mengalami masalah ada pernapasan cuping
Spo2 : 98%
pada termoregulasi suhu hidung, bentuk hidung
BB sakit : 13.1kg
badan 39.3 C simetris, mukosa hidung
BB sebelum sakit : 13.1kg
berwarna merah muda.
TB : 112 cm
LILA : 12cm
Kardiovaskuler
Suara jantung : mengalami
Kesadaran peningkatan denyut jantung
Muskulosskeletal
Inspeksi, cordis tidak terlihat.
Compos mentis (E4M6V4) Palpasi, iktus cordis di ICS V
Kekuatan otot : 5/5/5/5 teraba. Perkusi, batas kiri
jantung
Irama jantung : bunyi jantung
s1 s2 lup dup
Gigi dan Gusi Penglihatan
Gastrointestinal
gigi lengkap dan tidak ada Kedua mata simetris antara
Masalah lain Normal (bising kiri dan kanan, sklera
caries, mukosa bibir pucat
usus terdengar normal anemis dan konjungtiva
dan pecah pecah, tongsil
14x/menit) pucat
tidak hiperemis.
Data Objektif :
Usia : 4 tahun 9 bulan 3 hari
Nadi : 147 x / mnt.
Badan klien lemas
Kejang <5 menit.
Pengkajian skala humpty dumpty
Usia 4 tahun :3
Jenis kelami laki-laki : 2
Diagnosis :3
Gangguan kognitif :1
Faktor lingkungan :2
Respon terhadap obat :1
Total : 12 (Resiko
tinggi Untu Jatuh)
Data Subjektif : Proses penyakit yang dialami Kurangnya pengetahuan
Ibu klien mengatakan panik saat orangtua
anaknya kejang, dan ibu klien
menngatakan bahwa budaya di
keluarga/daerah yang ia terapkan
jika sedang sakit tidak boleh di
potong kuku nya.
Data Objektif :
Orang tua klien panik saat
membawa anaknya ke ICU, dan
kuku klien terlihat panjang dan
kotor.
Diagnosa Keperawatan
Resiko cidera berhubungan dengan kejang berulang ditandai dengan peningkatan suhu
tubuh
02