Anda di halaman 1dari 28

Kejang Demam Simpleks

Oleh :
dr. M Yasir Dzil Ikram

Pembimbing :
dr. Rismalisa Fitri, Sp.A

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM TEUNGKU PEKAN

2023/2024
01
Introduction
Introduction

Tatalaksana pencegahan dengan


pemberian antipiretik tanpa disertai
Kelainan tersering pada anak
berumur di bawah 5 tahun.
pemberian anti konvulsan.

Prevalensi terbanyak pada


umur 14-18 bulan.

Kejang demam merupakan suatu penyakit yang terkait dengan demam, usia, dan tidak
didapatkan infeksi intrakranial ataupun kelainan lain di otak.

Abdoerrachman. 2007, Ilmu Kesehatan Anak 3. Infomedika Jakarta : Jakarta.


02
Tinjauan
Pustaka
Definisi

Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi


atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan -
5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi
tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.

Bukan Kejang Demam, jika :


• Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang
demam kembali
• Kejang disertai demam pada bayi berumur < 1 bulan

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
Epidemiologi

2 - 5% anak-anak yang berumur < 5


tahun pernah mengalami kejang
disertai demam.

Sekitar 9 - 35% dari seluruh kejang


demam merupakan kejang demam
kompleks

Puncak umur mulainya adalah sekitar


14-6 bulan.

Abdoerrachman. 2007, Ilmu Kesehatan Anak 3. Infomedika Jakarta : Jakarta.


Etiologi dan
Faktor Risiko

Demam Usia Genetik


- Infeksi Sal. Pernapasan - Umumnya usia 6 bulan – 5 - Risiko meningkat 2 – 3 x bila
- Infeksi Sal. Pencernaan tahun saudara kandung mengalami KD
- Infeksi Sal. Kencing - Risiko meningkat 5% bila
- Infeksi THT orangtua mengalami KD
- Pasca imunisasi

Abdoerrachman. 2007, Ilmu Kesehatan Anak 3. Infomedika Jakarta : Jakarta.


Klasifikasi

01 Kejang Demam Sederhana 02 Kejang Demam Kompleks

• Kejang umum tonik, klonik, • Kejang fokal atau fokal menjadi


maupun tonik klonik
umum
• Durasi < 15 menit • Durasi > 15 menit
• Kejang tidak berulang dalam 24 • Kejang berulang dalam 24 jam
jam

Hanny R, Waldi N. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO Indones. 2009;1(pelayanan masyarakat):434.
Diagnosis Anamnesis

• Kesadaran sebelum dan sesudah kejang


(menyingkirkan diagnosis meningitis encephalitis)
• Riwayat gangguan neurologis
• Riwayat demam (sejak kapan, timbul mendadak atau
perlahan, menetap atau naik turun)
• Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya
demam (infeksi saluran napas,otitis media,
gastroenteritis)
• Waktu terjadinya kejang, durasi, frekuensi, interval
antara 2 serangan kejang
• Sifat kejang (fokal atau umum)
• Bentuk kejang (tonik, klonik, tonik-klonik)
• Riwayat kejang sebelumnya (kejang disertai demam
maupun tidak disertai demam atau epilepsi)
• Riwayat keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan
• Trauma

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
Diagnosis Pemeriksaan
Fisik
• Temperature tubuh
• Pemeriksaan untuk menentukan penyakit yang
mendasari terjadinya demam (infeksi saluran
napas, otitis media, gastroenteritis)
• Pemeriksaan reflex patologis
• Pemeriksaan tanda rangsang meningeal
(menyingkirkan diagnosis meningitis,
encephalitis

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
Diagnosis Pemeriksaan
Penunjang

Laboratorium Pungsi Lumbal Pencitraan EEG


Mengevaluasi sumber Menyingkirkan CT dan MRI jarang Dilakukan pada
infeksi penyebab kemungkinan sekali dikerjakan. keadaan kejang demam
demam. meningitis. yang tidak khas

Abdoerrachman. 2007, Ilmu Kesehatan Anak 3. Infomedika Jakarta : Jakarta.


Tatalaksana

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
Tatalaksana

Tatalaksana lanjutan setelah kejang Antikonvulsan intermiten diberikan


berhenti: bila:

1. Antipiretik • Kelainan neurologis berat,


Dosis PCT 10 –15 mg/kg/kali, 4 – 6 jam misalnya CP
sehari • Berulang 4 kali atau lebih dalam
Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 setahun
kali sehari. • Usia < 6 bulan
• Kejang terjadi bila suhu < 39 C
2. Antikonvulsan • Bila pada eps KD sebelumnya,
Diazepam oral 0,3 mg/kg, 3 kali sehari suhu tubuh meningkat dengan
Diazepam rektal 0,5 mg/kg, 3 kali cepat.
sehari pada Diazepam intermiten diberikan selama
suhu > 38,5 C. 48 jam pertama demam.

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
Tatalaksana
Indikasi pengobatan rumat:
• Kejang fokal
• Kejang lama >15 menit
• Terdapat kelainan neurologis yang nyata
sebelum atau sesudah kejang, misalnya CP,
hidrosefalus, hemiparesis

Dosis asam valproat adalah 15 - 40 mg/kg/hari, 2 x


sehari
Dosis fenobarbital 3 - 4 mg/kg/hari, 1 – 2 x sehari

Pengobatan diberikan selama 1 tahun,


penghentian pengobatan rumat untuk KD tidak
membutuhkan tapering off, namun dilakukan
pada saat anak tidak sedang demam

Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. 2006, Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. UKKNeurologi PP IDAI : Jakarta.
03
Laporan kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ahmad Ganjar M.
Tanggal Lahir : 23-06-2022.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Umur : 1 Tahun.
Suku : Aceh.
Agama : Islam.
Alamat : Desa Lhang Kec.Setia
Tanggal Masuk RS : 01-08-2023
Tanggal Pemeriksaan : 01-08-2023
Anamnesis
(Alloanamnesis dengan orang tua pasien)

Keluhan Utama : Kejang

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan kejang yang terjadi
sejak +- 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Kejang bersifat kelonjotan, mata
mendelik keatas , mulut keluar busa tidak ada, dengan durasi +- 7-8menit,
frekuensi sebanyak 1kali. Setelah pasien mengalami kejang, pasien langsung
menangis. Menurut pengakuan orang tua sebelumnya pasien juga mengeluhkan
demam +- 2hari SMRS, demam bersifat naik turun, menggigil tidak ada. Pasien
sebelumnya juga sempat mengkonsumsi obat penurun demam, namun demam
tidak menurun. Batuk dan flu disangkal, lemas (+), Riwayat trauma disangkal,
Riwayat kejang sebelum demam tidak ada.
Anamnesis
(Alloanamnesis dengan orang tua pasien)

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat trauma disangkal. Riwayat kejang sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Kejang/epilepsi disangkal.

Riwayat Pemakaian Obat


Pemakaian obat paracetamol sirup.
Anamnesis
(Alloanamnesis dengan orang tua pasien)

Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap

Riwayat Pemberian Makanan


0 hari – 6 bulan : ASI Ekslusif
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
KU : Sedang
Kesadaran : CM
HR : 109 x /i, regular, isi cukup, kuat angkat
RR : 24 x/i, regular
T : 38,3oC

Antropometri
BB : 9,1 kg
TB : cm
PEMERIKSAAN RANGSANG
MENINGEAL :
-Kaku Kuduk (-)
-Brudzinski 1 (-)
-Brudzinski 2 (-)
-Kernig Sign (-)
Status Generalisata
KEPALA : Normochephali, warna LEHER : Pembesaran KGB (-) TVJ:
rambut hitam R-2cmH20

MATA THORAX
Konjungtiva anemis Inspeksi: Simetris statis dan dinamis
(-/-), sklera ikterik (-/-), pupil Palpasi: stem fremitus kanan=kiri
isokor, RCL/RCTL (+/+) simetris
Perkusi : Sonor (+)
Auskultasi: vesikuler kedua lapangan
ABDOMEN paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Soepel, Nyeri tekan (-), Distensi
(+), Peristaltik dalam batas
normal.
COR
Batas Jantung :
EXTREMITAS SUPERIOR & atas ICS II LMCS
INFERIOR kanan ICS IV parasternal
Akral hangat (+), sianosis (-) kiriICS V LMCS,
edema(-) Auskultasi: BJ I> BJ II, iregular, murmur (-)
9 April 2022
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Hasil Nilai Rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 9,9 12-17 g/dL
Hematokrit 30,0 37-54 %
Eritrosit 5,2 4,2 – 5,4 106/mm3
Leukosit 14,5 4.0 - 10 103/mm3
Trombosit 571 150-450 103/mm3
MCV - 80-100 fL
MCH - 27-32 pg
MCHC - 32-36 %
Eosinofil - 1-3 %
Basofil - 0-1 %
Assesment
Diagnosa Banding
Kejang Demam Sederhana
Kejang Demam Kompleks

Diagnosa Kerja
Kejang Demam Sederhana

Tatalaksana
• O2 nasal Canul 1-2 L/i
• IVFD RL 910 cc/hari
• Inj Ceftriaxone 500mg/24 j
• Diazepam 3x0,8 mg
• Paracetamol 4x100 mg
• Jika Demam >38,5 inj norages 90 mg (extra)
Assesment
Edukasi
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit pasien yaitu kejang demam
simpleks
2. Menjelaskan kepada keluarga pasien untuk dirawat di bangsal Anak
3. Mengedukasi keluarga pasien untuk tetap memantau bangkitan kejang jika berulang.
05
Kesimpulan
Kesimpulan
Kejang Demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu akibat proses ekstrakranial.
KD biasanya terjadi pada anak berusia 6 bulan - 5
tahun. KD terbagi 2, yaitu sederhana dan kompleks.
Tatalaksana KD yaitu pemberian diazepam secara
rektal apabila tersedia di rumah dengan dosis 5mg
pada anak dengan BB < 10kg, dan 10mg pada anak
dengan BB > 10kg. Pemberian diazepam IV dapat
diberikan apabila anak sudah berada di rumah sakit.
Prognosis KD umumnya baik. Penting melakukan
edukasi kepada orangtua mengenai tatalaksana kejang
pada anak sebelum dibawa ke pusat kesehatan agar
orang tua tidak terlalu khawatir.
Thank Yo
Do you have any question

Anda mungkin juga menyukai