Anda di halaman 1dari 10

Bahasa Jurnalistik

Ragam Bahasa
1. Waktu
2. Media
3. Situasi
4. Bidang/tema
5. Daerah
Berdasar TEMA/BIDANG
• Ragam bahasa undang-undang
• Ragam bahasa jurnalistik
• Ragam bahasa ilmiah
• Ragam bahasa Sastra
• Ragam bahasa bidang lainnya
Definisi

• Disebut sebagai Languange of Mass Communication, yaitu


bahasa yang digunakan dalam tulisan di media massa
• Memiliki dua sifat; a) spesifik, mempunyai gaya penulisan
tersendiri: sederhana, kalimat pendek-pendek, kata-katanya
jelas dan mudah dimengerti orang awam (massa). b)
komunikatif, langsung menjamah materi atau ke pokok
persoalan (straight to the point), tidak bertele-tele dan
tanpa basa-basi.
• Asumsinya bahwa pembaca selalu dalam keadaan bergegas
atau punya sedikit waktu untuk membaca. Bahkan pembaca
hanya mengetahui isi berita lewat judul dan teras.
Contoh;
“Presiden Tunggu Laporan”
(Kaidah bahasa: Presiden Menunggu Laporan)

“Jokowi Terbang ke Arab Saudi”


(Kaidah bahasa: Presiden Joko Widodo
Berangkat ke Arab Saudi dengan Menggunakan
Pesawat Terbang)
Karakteristik Bahasa Jurnalistik
• Jelas, mudah dipahami; tidak menimbulkan tafsiran
ganda. Jika ada kata yang tidak lazim bagi orang
banyak maka jelaskan kata tersebut dalam konteks.
• Sederhana, menggunakan bahasa orang awam;
menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang
terlalu teknis ilmiah.
Contoh: Provokasi (hasutan), labelisasi (julukan)
• Hemat kata; memakai prinsip ekonomis dengan
menggunakan sesedikit mungkin kata-kata untuk
menginformasikan banyak hal.
Contoh: Kurang lebih-Sekitar, Kemudian-lalu,
barangkali- mungkin, semakin-kian
• Menghindari penggunaan:
a) kata mubazir seperti “adalah”, “telah”, “untuk”, “dari”,
“bahwa” dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
Contoh:
ia adalah seorang dokter menjadi……
Ia telah menikah setahun lalu…
Ia berupaya untuk menjadi seorang dokter…
Bapak dari dua anak ini…..
Ia mengatakan bahwa dirinya….

b) Kata jenuh atau ungkapan klise yang sering digunakan dalam


peralihan topik atau perangkai satu fakta ke fakta lain
seperti:
Sementara itu, dapat ditambahkan, perlu diketahui, dalam
rangka, bahwasanya, sehubungan dengan hal itu, dsb…
• Singkat; bahasa jurnalistik menggunakan kalimat
yang singkat-singkat
Contoh;
Persib Bandung yang dijuluki “Maung Bandung”
melakukan latihan di Subang untuk persiapan
Liga Indonesia tahun depan

Lebih baik:

Persib Bandung berlatih di Subang. Tim berjuluk


“Maung Bandung” itu bersiap menghadapi Liga
Indonesia tahun depan
• Dinamis, Tidak Monoton; misalnya ketika menyebutkan beberapa
kali subjek atau tokoh yang ditulis maka tuliskan sebutan atau
jabatan lainnya.

Deka terpilih menjadi ketua kongres budaya Yogyakarta. Peserta


kongres secara aklamasi memilih Deka sebagai ketua baru. Menurut
Deka, jabatan ketua merupakan amanah yang harus dapat
dipertanggungjawabkan. “Tanggung jawabnya berat,” tegas Deka.

Bandingkan:

Deka terpilih menjadi ketua kongres budaya Yogyakarta. Peserta


kongres secara aklamasi memilih lulusan terbaik Universitas
AMIKOM Yogyakarta itu sebagai ketua baru. Menurut pria kelahiran
Cilacap tersebut, jabatan ketua merupakan amanah yang harus
dapat dipertanggungjawabkan. “Tanggung jawabnya berat,” tegas
penulis dan sutradara film itu.
• Membatasi diri dalam singkatan dan akronim;
kalaupun harus menuliskannya maka satu kali
diawal tulisan harus dijelaskan dalam tanda
kurung kepanjangannya.

Himika (Himpunan mahasiswa Ilmu Komunikasi)


melaksanakan pelantikan pengurus baru.
Menurut ketua Himika, Ikhsan, pelantikan ini
merupakan langkah awal untuk menjadikan
Himika lebih baik.
• Penulisan kalimat Lead (teras berita) dan Isi tetap menaati kaidah Bahasa; maksudnya
tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefiks, dalam penulisan lead dan isi
tulisan. Pemenggalan kata awalan me- hanya dapat dilakukan dalam judul.

Judul: Rektor Amikom Berikan Beasiswa


Lead dan isi: Rektor Amikom memberikan beasiswa mahasiswa berprestasi.

• Menulis dengan teratur serta lengkap; yakni menuliskan kata pokok (subjek), sebutan
(predikat), tujuan (objek), dan keterangan (SPOK)

• Satu gagasan satu kalimat; semaksimal mungkin menghindari penulisan anak kalimat yang
mengandung banyak kata atau kalimat

• Mendisiplinkan pikiran; jangan ada campur-aduk dalam satu kalimat bentuk pasif (di)
dengan bentuk aktif (me)
Contoh:
Bakti mendapatkan tugas baru. Ia melakukan tugas itu dengan baik (aktif)
Tugas baru didapatkan Bakti. Tugas itu dilakukannya dengan baik (pasif)

(Romli, 2005: 28)

Anda mungkin juga menyukai