Anda di halaman 1dari 41

BAB VIII

REVITALISASI
PENDIDIKAN VOKASI
&
KEJURUAN
KELOMPOK
VIII
Muhammad Nukman
Siti Hartini Nurul Jannah
Adhi Raharjo Mappolean
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
Definisi Revolusi Industri
(Eric Hobsbawm, The Age of Revolution: Europe 1789-1848)
menggambarkan revolusi industri sebagai "transformasi ekonomi dan
sosial yang mengubah dunia dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri."

Arnold Toynbee, Lectures on the Industrial Revolution of the 18th Century in


England menggambarkan revolusi industri sebagai "perubahan
struktural yang melibatkan perpindahan tenaga kerja dari sektor
pertanian ke sektor industri, didorong oleh kemajuan teknologi dan
perubahan sosial.

Revolusi industri adalah perubahan besar dalam cara kita membuat


barang dan melakukan pekerjaan. Pada masa lalu, orang biasanya
membuat barang dengan tangan mereka sendiri atau dengan bantuan
alat sederhana. Tetapi kemudian, mesin-mesin yang canggih
ditemukan dan digunakan untuk memproduksi barang dengan lebih
cepat dan lebih efisien.
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
Perkembangan Revolusi Industri Pertama

Peralihan tenaga kerja sektor pertanian ke sektor


industri.

Mesin uap adalah salah satu inovasi utama dalam


Revolusi Industri Pertama

Munculnya mesin seakan menggantikan peran


manusia atau hewan seutuhnya yang masih
terbatas.
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
Revolusi Industri Kedua
Revolusi Industri Kedua dipicu oleh
beberapa inovasi kunci, seperti
pengembangan mesin-mesin
dengan sumber tenaga listrik,
seperti mesin-mesin otomatis, mesin
mesin-mesin penggerak, pipa gas,
air dan alat komunikasi.
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
Revolusi Industri Ketiga

Revolusi Industri Ketiga, yang juga


dikenal sebagai Revolusi Digital atau
Revolusi Teknologi, adalah periode
perubahan mendasar yang terjadi sejak
pertengahan abad ke-20 hingga awal
abad ke-21. Revolusi ini ditandai
dengan kemajuan besar dalam
teknologi komputer, ponsel genggam,
mesin kontrol.
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
Revolusi Industri Keempat
Saat ini kita hidup di era industri keempat,
itu semua diawali dari revolusi internet yang
bukan hanya ebagai mesin pencari, namun
lebih dari itu semua bisa terhubung dengan
cerdas.
Mulai dari penyimpanan awan (cloud),
perangkat yang terhubung dengan cerdas,
sistem fisik fiber, IoT dan robotik.
A. REVOLUSI INDUSTRI
4.0
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Industri VS Revolusi Society

Revolusi Industri mencerminkan


perubahan dalam produksi dan teknologi,

Revolusi Sosial melibatkan perubahan


dalam struktur dan dinamika sosial.
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Sosial 1.0

Society 1.0
(Hunting and Gathering)
Manusia berkumpul dan bekerja
sama dalam grup untuk
mempertahankan diri dan mencari
makanan
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Sosial 2.0
(Revolusi Agrikultur)
Disebut sebagai era pertanian dimana
manusia fokus untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan karena dengan
bercocok tanam, manusia tidak perlu
khawatir untuk melakukan perburuan
dan berpindah-pindah untuk
mendapatkan tempat tinggal yang
memiliki sumber makanan.
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Sosial 3.0
Industrial
Dengan masyarakat yang semakin fokus untuk
bercocok tanam disertai dengan jumlah
masyarakat yang semakin kompleks, membuat
kebutuhan akan bahan pangan dan sandang
semakin meningkat.
Dengan ilmu pengetahuan yang ada, manusia
mulai membangun pabrik dengan memproduksi
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Manusia bekerja di pabrik-pabrik dengan sistem
upah.
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Sosial 4.0 (Information)

Dalam Revolusi Society 4.0, teknologi seperti internet,


komputer, kecerdasan buatan, robotika, dan Internet of
Things (IoT) menjadi lebih terintegrasi dalam kehidupan
sehari-hari kita.

Keterhubungan dan Mobilitas: Dalam era ini, kita semakin


terhubung secara digital melalui internet dan perangkat
mobile.

Pendidikan dan Pembelajaran: Teknologi digital


mempengaruhi cara kita belajar dan mendapatkan
pendidikan.
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Revolusi Sosial 5.0
Saat ini, Jepang telah merumuskan konsep strategi Society
5.0 yang merupakan strategi untuk mewujudkan
masyarakat baru yang berpusat pada manusia dan
memberikan solusi dalam menghadapi berbagai masalah
sosial yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan dunia
nyata.
Revolusi Society 5.0 berfokus pada penerapan teknologi
canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things
(IoT), robotika, big data, dan teknologi lainnya untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan memecahkan
tantangan sosial yang kompleks dan berpusat pada
manusia sebagai pengendali (human centered)
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0
Perbedaan Revolusi Sosial
4.0 dan 5.0

Secara keseluruhan, Revolusi Society 4.0 dan 5.0


merupakan tahap evolusi dalam pemahaman dan
penerapan teknologi dalam masyarakat.

Revolusi Society 4.0 lebih berfokus pada efisiensi


dan transformasi teknologi, sementara Revolusi
Society 5.0 memiliki pendekatan yang lebih manusia-
centric.
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0

Perbedaan
Revolusi Sosial 4.0
dan 5.0

Sumber : https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html
B. REVOLUSI SOCIETY
5.0

Sumber : https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Revitalisasi dalam kamus besar Bahasa


Indonesia (kbbi), berarti proses, cara, dan
perbuatan menghidupkan kembali suatu hal
yang sebelumnya kurang terberdaya.

Revitalisasi adalah proses atau upaya untuk


memperbarui, menghidupkan kembali, atau
memulihkan sesuatu dengan tujuan
meningkatkan kualitas, efektivitas, atau
keberlanjutan.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Dalam konteks pendidikan, revitalisasi merujuk


pada upaya untuk memperbarui kurikulum,
metode pengajaran, atau sistem pendidikan
secara keseluruhan agar lebih relevan, efektif,
dan responsif terhadap tuntutan zaman dan
kebutuhan siswa.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

World Economic Forum (WEF) telah


mengidentifikasi pentingnya
pendidikan vokasi dalam menghadapi
tantangan revolusi industri keempat.
Menurut WEF, revitalisasi pendidikan
vokasi membantu menciptakan jalur
karir yang terintegrasi dengan
kebutuhan industri.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

International Labour Organization (ILO)


lembaga PBB menekankan bahwa
pendidikan vokasi yang berkualitas
tinggi adalah kunci untuk mengurangi
pengangguran, mempromosikan inklusi
sosial, dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di berbagai negara.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Dari pendapat WEF dan ILO dapat


digarisbawahi bahwa revitalisasi pendidikan
vokasi sangat penting untuk menyelaraskan
pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja,
meningkatkan keterampilan dan daya saing siswa,
mengurangi kesenjangan keterampilan, dan
mempromosikan pertumbuhan ekonomi.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI
Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi

Meningkatkan Keterampilan Kerja


Salah satu tujuan utama revitalisasi
pendidikan vokasi adalah meningkatkan
keterampilan siswa agar sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi

Meningkatkan Daya Saing


Revitalisasi pendidikan vokasi bertujuan
untuk meningkatkan daya saing siswa di pasar
kerja global.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi


Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi
adalah meningkatkan kualitas pendidikan
vokasional secara keseluruhan.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi


Mengurangi Kesenjangan Keterampilan
Revitalisasi pendidikan vokasi juga
bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
keterampilan antara lulusan dan
kebutuhan industri.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi


Meningkatkan Ketersediaan Tenaga Kerja
Terampil

Salah satu tujuan penting dari revitalisasi


pendidikan vokasi adalah untuk
meningkatkan ketersediaan tenaga kerja
terampil dalam berbagai sektor industri.
C. PENTINGNYA REVITALISASI PENDIDIKAN
VOKASI

Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi


Memfasilitasi Kewirausahaan dan Inovasi
Revitalisasi pendidikan vokasi juga dapat
membantu memfasilitasi kewirausahaan
dan inovasi.
D. KETERLIBATAN DUNIA USAHA DAN DUNIA
INDUSTRI
Peranan DUDI
dalam
pendidikan
vokasi

Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pembinaan penyediaan


pengembangan
prakerin SMK uji kompetensi Pembinaan guru siswa sarana dan
kurikulum
prasarana
D. KETERLIBATAN DUNIA USAHA DAN DUNIA
INDUSTRI
Menurut direktorat jendral pendidikan vokasi (2021) menyatakan bahwa Dalam mendukung
pengembangan pendidikan vokasi melalui kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri
(DUDI) di kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi, pemerintah telah menerbitkan kebijakan
pengurangan pajak atau disebut dengan “Super Tax Deduction” bagi industri yang berkontribusi
dalam pengembangan pendidikan vokasi. “Super Tax Deduction” adalah insentif perpajakan
yang diberikan oleh pemerintah bagi industri yang terlibat dalam melaksanakan program-
program pada pendidikan vokasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Insentif yang diberikan
berupa pengurangan penghasilan kena pajak dengan biaya yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan program-program sesuai dengan regulasi yang berlaku maksimal 200
persen.
E. CIRI-CIRI PENDIDIKAN VOKASI YANG BAIK

Menurut Sudira (2015) pendidikan vokasional setidaknya

diselenggarakan untuk empat tujuan pokok yaitu;

1) persiapan untuk kehidupan kerja meliputi pemberian

wawasan tentang pekerjaan yang mereka pilih;

2) melakukan persiapan awal bagi individu untuk kehidupan

kerja meliputi kapasitas diri untuk pekerjaan yang dipilih;

3) pengembangan kapasitas berkelanjutan bagi individu dalam

kehidupan kerja mereka agar mampu melakukan

transformasi kerja selanjutnya;

4) pemberian bekal pengalaman pendidikan untuk mendukung

transisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.


E. CIRI-CIRI PENDIDIKAN VOKASI YANG BAIK
Tony Wagner (2008), dalam buku The Global Achievement Gap menuliskan Tujuh Keterampilan

agar Mampu Bertahan dalam Tata Dunia Baru, yakni : (1) Critical Thinking and Problem Solving, (2)

Collaboration Across Networks and Leading by Influence, (3) Agility and Adaptability, (4) Initiative and

Entrepreneurialism, (5) Effective Oral and Written Communication, (6) Accessing and Analyzing

Information, dan (7) Curiosity and Imagination.


Senada dengan pendapat Tony Wagner di atas, dari berbagai literatur menyebutkan

bahwa di abad 21 ini, siswa sebagai produk pendidikan dituntut memiliki 8 kompetensi

yang menjadi model Pendidikan Vokasi yang Efektif dan Efisien yaitu: 1.

Communication Skills 2. Critical and Creative Thinking 3. Information/Digital Literacy 4.

Inquiry/Reasoning Skills 5. Interpersonal Skills 6. Multicultural/Multilingual Literacy 7.

Problem Solving 8. Technological Skills.

Jika dicermati dari Delapan Kompetensi Lulusan tersebut, kompetensi 1 s.d. 7

merupakan soft skills, sementara kompetensi 8 merupakan hard skills.


F. PARADIGMA BARU PENDIDIKAN VOKASI

Marzuki M. Hatta
Wagner
Usman Rajasa Power (1999)
(2008)
(2005) (2008)
G. KONSEP PEMBELAJARAN DI SMK
Dari Undang-Undang nomer 20 tahun 2003 diperoleh kesimpulan bahwa SMK

merupakan sekolah formal tingkat mengengah (lanjutan dari SMP/MTs) yang

melaksanakan pembelajaran berbasis kejuruan. Menurut Manap (2009:276)

Struktur kurikulum SMK terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang

dikelompokan menjadi: (1) kelompok kemampuan normatif; (2) kelompok

kemampuan adaptif; (3) kelompok kemampuan produktif. Input pembelajaran

berupa siswa yang memiliki berbagai latar belakang dan tujuan atau cita-cita.

Input tersebut akan diproses dalam sistem proses pembelajaran. Komponen

sistem proses pembelajaran tersebut meliputi tujuan, isi, metode, media dan

evaliasi pembelajaran. Setelah diproses dalam pembelajaran, diharapkan

proses pembelajarantersebut menghasilkan output atau lulusan yang baik

dan memiliki kompetensi sesuai kriteria yang diharapkan.


G. KONSEP PEMBELAJARAN DI SMK

Pembelajaran SMK selalu disesuaikan dengan kebutuhan industri, karena

memang SMK menyiapkan lulusannya untuk bekerja didunia industri.

Dengan demikian antara SMK dengan industri selalu ada link and match

untuk menyesuaikan pembelajaran SMK dengan perkembangan teknologi

di industri. Pembelajaran SMK lebih mengutamakan penguasaan skill atau

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa SMK dididik dengan

berbagai keterampilan yang nantinya akan dipergunakan saat bekerja di

dunia industri. Pembelajaran SMK selalu menyesuaikan dengan kebutuhan

industri. Hal ini dikarenakan memang tujuan SMK adalah untuk mendidik

siswanya supaya memiliki keterampilan sesuai dengan jurusannya yang

diperuntukan bekerja di industri.


H. AKREDITASI DAN TATA KELOLA PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN VOKASI
Akreditasi, sebagaimana evaluasi dan sertifikasi, menurut Pasal 2

Ayat 2 PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, dilakukan dalam rangka

menjamin dan mengendalikan mutu pendidikan. Akreditasi,

berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009, merupakan program yang

dilakukan dalam rangka reformasi layanan yang sasarannya adalah

terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak

sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang

baik. Dalam pandangan Suryana (2007: 3), akreditasi mengarah

kepada penyediaan layanan pendidikan yang bermutu dan

kedudukannya dapat dijadikan alat regulasi diri (self-regulation)

yang memungkinkan sekolah/madrasah (S/M) mengenal dan

memahami kekuatan dan kelemahannya.


H. AKREDITASI DAN TATA KELOLA PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN VOKASI
Maile (2012: 326) berdasarkan Potgieter, Visser, Van der Bank, Mothata, &

Squelch (1997: 11) menyatakan bahwa tata kelola sekolah merupakan

suatu tindakan menentukan kebijakan dan peraturan-peraturan yang

memungkinkan sebuah sekolah dapat diorganisasikan dan dikontrol. Bagi

The Auditor-General (1988: B2) tata kelola sekolah merupakan penggunaan

kekuatan sumber daya manajemen. Sementara itu, bagi Buckland dan

Hofmeyr (1993: 30), tata kelola sekolah adalah proses keseluruhan di mana

kebijakan pendidikan diformulasikan, diadopsi, diimplementasikan, dan

dimonitor. Berdasarkan definisi-definisi ini dapat disimpulkan bahwa tata

kelola sekolah adalah suatu proses penerapan manajemen sumber daya

yang ada di sekolah dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang

efektif dan efisien melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen.


I. KETERLIBATAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI
Dunia usaha dan dunia industri saling terkait dan memiliki peran yang
penting dalam perekonomian suatu negara. Keterlibatan mereka
melibatkan berbagai aspek, mulai dari produksi barang dan jasa hingga
distribusi, pemasaran, dan penjualan.

Dunia usaha merujuk pada aktivitas ekonomi yang melibatkan


berbagai perusahaan, termasuk perusahaan kecil, menengah, dan
besar, yang beroperasi untuk menciptakan keuntungan. Mereka
bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya, mengembangkan
strategi, menghadapi persaingan pasar, dan mencari peluang bisnis
yang menguntungkan.

Dalam dunia usaha, terdapat berbagai sektor industri yang mencakup


beragam bidang seperti manufaktur, jasa, pertanian, teknologi,
keuangan, energi, transportasi, dan banyak lagi. Setiap sektor industri
memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, namun semuanya
berkontribusi pada kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
I. KETERLIBATAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI
Dunia industri, di sisi lain, fokus pada produksi barang dan jasa secara efisien
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Dunia industri terlibat dalam
semua tahapan produksi, mulai dari pengadaan bahan baku, manufaktur,
pengolahan, pengemasan, hingga distribusi produk jadi kepada konsumen.

Keterlibatan dunia usaha dan dunia industri memiliki beberapa aspek penting:

1.Pertumbuhan Ekonomi: Dunia usaha dan dunia industri menjadi mesin penggerak
pertumbuhan ekonomi. Mereka menciptakan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional, dan berkontribusi pada peningkatan produktivitas suatu
negara.

2. Inovasi dan Pengembangan: Dunia usaha dan dunia industri mendorong inovasi
dan pengembangan baru dalam teknologi, produk, dan proses produksi. Mereka
berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi dan
kualitas produk, serta memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
I. KETERLIBATAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI

3. Investasi dan Modal: Dunia usaha dan dunia industri memainkan peran
penting dalam menarik investasi dan menyediakan modal untuk
pengembangan ekonomi. Mereka menciptakan peluang investasi yang
menarik bagi investor dan mengelola sumber daya finansial untuk
mendukung pertumbuhan perusahaan.
4. Penciptaan Lapangan Kerja: Dunia usaha dan dunia industri menjadi
sumber utama penciptaan lapangan kerja. Mereka memberikan kesempatan
pekerjaan bagi masyarakat, membantu mengurangi pengangguran, dan
meningkatkan taraf hidup.
5. Pemasaran dan Distribusi: Dunia usaha dan dunia industri bertanggung
jawab untuk memasarkan dan mendistribusikan produk ke konsumen.
Mereka mengidentifikasi kebutuhan pasar, merancang strategi pemasaran,
dan memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan efisien.
6. Pertumbuhan Global: Dunia usaha dan dunia industri juga terlibat dalam
perdagangan internasional, memperluas jangkauan pasar dan menciptakan
hubungan ekonomi antarnegara. Mereka melakukan ekspor dan impor
barang, berinvestasi di luar negeri, serta berpartisipasi dalam kerja sama
ekonomi global
THANK YOU.
Apply page animations and transitions to your Canva presentation to
emphasize ideas and make them even more memorable.

Construction Service.

Anda mungkin juga menyukai