Anda di halaman 1dari 13

PENGAWASAN P3DN

PADA BUMN
Surat Menteri BUMN Nomor
S-506/S.MBU/08 /2022 tanggal 19
Agustus 2022 Hal Pengawasan P3DN
pada BUMN.
Hasil Pengawasan Aspek Kepatuhan atas Inpres 2
tahun/2022 pada 114 BUMN/Anak
Permasalahan P3DN pada 10 BUMN Terbesar

1. Pengadaan barang Impor melalui PT Telkom Akses kepada supplier/mitra sebesar Rp2.3 M padahal tersedia barang
PDN (DC FO aerial 1 Core Single mode G657, Precon 1 core 70, 80 dan 150 Mtr Tanpa Accessories )
2. Pengadaan barang tidak bersertifikat melalui PT Telkom Akses kepada mitra/supplier sebesar Rp10,1 M padahal
tersedia barang yang bersertifikat TKDN

Pengadaan barang impor atas barang kategori wajib (memiliki capaian TKDN diatas 40%) berupa kantong woven 1 ply
senilai Rp18 M atau 20% dari realisasi pembelian dalam negeri senilai Rp 88 miliar disebabkan kapasitas produksi
terbatas

PTPN III melakukan impor pupuk senilai Rp90,67M. Pupuk yang dibutuhkan oleh PTPN III adalah KCL dan ZA, karena PT PI tidak
memproduksi pupuk KCL, sedangkan untuk pupuk ZA produksinya difokuskan untuk pemenuhan kuota subsidi.

1. PT Inalum masih melakukan impor alumunia dikarenakan kuota dalam negeri belum mencukupi kebutuhan Inalum.
2. PT Inalum melalui anak perusahaan joint venture dengan PT Antam, Tbk, yaitu PT Borneo Alumina Indonesia
melakukan pembangunan pabrik bauksit dengan kapasitas 1 juta ton per tahun namun terkendala
Dispute/perselisihan internal konsorsium yang menyebabkan Final Consortium Agreement (FCA) belum di tanda
tangani.
Rancangan Arah Pengawasan P3DN 2023

Penguatan
Faktor Risiko Risiko Sistem
Pengawasan Perbaikan
GRCC dalam KKKHKP Manajemen
Kolaboratif Kinerja PBJ
P3DN dalam P3DN Kepatuhan
P3DN

Faktor Risiko GRCC: Risiko BPKP


• Governansi kurang • Kinerja • Penilaian Risiko KKKHKP
kolaboratif • Kepatuhan • Evaluasi GRCCAcD Rencana Tindak Implementasi dan
• Risiko tidak terkelola • Korupsi Definitif Penguatan Pemantauan tindak
dengan baik • Hambatan Kelancaran BPKP/ APIP / SPI Sistem Manajemen lanjut hasil
• Sistem manajemen Pembangunan KLPBUBL Kepatuhan P3DN pengawasan
kepatuhan tidak efektif • Pemantauan
• Kelemahan pengendalian • Reviu P3DN
intern

Risiko Termitigasi dan Terkendali


Kolaborasi BPKP dan APIP/SPI KLPBUBL dalam Pengawasan P3DN

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Daftar Risiko KKKHKP
P3DN Laporan Reviu P3DN oleh Laporan Evaluasi GRCCAcD
Laporan Reviu P3DN oleh P3DN
BPKP/APIP/SPI atas:
BPKP/ APIP/SPI atas: • Indeks Kepatuhan P3DN
Peta Risiko KKKHKP P3DN • Perencanaan Kebutuhan
• Pelaksanaan Pengadaan • Kinerja Inpres 2 Tahun 2022
• Perencanaan Pengadaan
• Kinerja Business Matching
• Progres Rencana Tindak
Rencana Tindak Definitif Definitif Penguatan Sistem
Penguatan Sistem Manajemen Kepatuhan
Manajemen Kepatuhan
P3DN
P3DN

Dilaksanakan oleh
fungsi PBJ pada
KLPBUBL

Dipantau tindak lanjutnya oleh


BPKP/APIP/SPI
Sasaran Pemantauan / Reviu P3DN

Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Pengadaan Pelaksanaan Pengadaan

• K/L/D/BU Sudah Merencanakan • Pencantuman kewajiban • Pengadaan Barang impor atas


dan mengalokasikan paling sedikit menggunakan produk dalam barang kategori wajib (memiliki
40% (empat puluh persen) nilai negeri dalam dokumen proses penjumlahan capaian TKDN dan
anggaran belanja barang/jasa pengadaan barang dan jasa capaian BMP minimal 40%) 
untuk menggunakan produk Usaha (Spesifikasi teknis, KAK, dokumen • Kesesuaian realisasi TKDN dalam
Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi pemilihan) kontrak dengan pelaksanaan
dari hasil produksi dalam negeri • Pencantuman syarat wajib • Verifikasi K/L/D/BU terhadap
• Akuntabilitas Perhitungan TKDN penggunaan PDN dan produk informasi yang disajikan penyedia
pada Rencana Belanja PDN yang dihasilkan Usaha Mikro, barang/jasa atas capaian TKDN
Usaha Kecil, dan Koperasi/Industri • Capaian realisasi belanja PDN
Kecil dan Menengah/Artisan pada
kontrak PBJ
• Pertimbangan penggunaan PDN
(barang wajib dan preferensi
harga) dalam proses evaluasi
penyedia pada proses pemilihan
Lesson Learned Hasil Pengawasan Tahun 2022
1. Hasil was masih belum seluruhnya dapat mendukung informasi untuk kebutuhan Laporan
Presiden (Pj. D5)
2. Proses pengisian link data lamban, perlu Komunikasi yang lebih efektif antara PIC BPKP dengan
BUMN untuk mengurangi kejenuhan/resistensi BUMN
3. Pengisian data janggal yaitu data realisasi diinput dengan nilai sampling bukan nilai seluruhnya yg
telah dikurangi koreksi atas sampling, sehingga terjadi selisih data realisasi antara yg diinput
dengan yg di tuliskan di surat pernyataan reviu.
4. Rendal dan Perwakilan tidak melakukan briefing dan sosialisasi langkah kerja utama kepada SPI
BUMN yang diampu mengakibatkan SPI gagal melaksanakan langkah kerja utama reviu.
5. Perlu update pedoman yang lebih baik untuk bisa memperoleh insilwas yang diharapkan pada
tahun 2023
TERIMA KASIH
Deputi Bidang Akuntan Negara
Gedung BPKP Pusat Jalan Pramuka: 33, Jakarta
Telepon… Fax….(021) 85910031 (hunting)
JakartaTelepon
Web: http://www.bpkp.go.id

Anda mungkin juga menyukai