Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS ISU INSTANSI

Nama : INNES KURNIA

Jabatan : Pranata Keuangan APBN-Terampil

Angkatan/Kelompok : 2/2

Instansi/Unit Kerja : Kementrian Kesehatan/KKP Kelas III Pangkalpinang

Tutor : Maria Magdalena, SST,M.Keb

1. Identifikasi Isu
Setelah kurang lebih selama 4 bulan saya menjadi CASN di instansi saya, ada beberapa isu yang
saya dapatkan, antara lain sebagai berikut ;
- Rendahnya Capaian Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yaitu 74 % (per 30 Juni
2022) dari target 93%.
- Sering nya terjadi gangguan pada Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) sehingga
cukup menjadi kendala dalam penyelesaian pekerjaan di bagian keuangan.
- Masih Kurangnya jumlah tenaga di bagian administrasi dan umum.

Dalam menganalisis isu-isu di atas, saya menggunakan teknik analisis isu USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Teknik USG merupakan teknik analisis yang menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 1.1

Metrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis USG

No Isu U S G Jumlah Prioritas


1 Rendahnya Capaian Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan 5 5 5 15 I
Anggaran (IKPA)
2 Sering nya terjadi gangguan pada Sistem Aplikasi Keuangan 4 4 4 12 III
Tingkat Instansi (SAKTI)
3 Kurangnya jumlah tenaga di bagian administrasi dan umum 5 4 4 13 II

Berdasarkan tabel di atas, maka isu yang akan dibahas oleh penulis adalah “Rendahnya Capaian
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)”.
2. Identifikasi dan Deskripsi Isu Capaian Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk mengukur
kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga. IKPA digunakan sebagai alat
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran yang disediakan oleh Ditjen Perbendaharaan yang
terintegrasi pada Online Monitoring (OM) SPAN yang dijadikan ukuran dan mencerminkan kinerja satuan
kerja atas kualitas perencanaan anggaran, kualitas pelaksanaan anggaran, serta kualitas hasil pelaksanaan
anggaran.
Aspek dalam IKPA tahun 2022 terdiri dari Aspek Kualitas Perencanaan Anggaran dengan bobot
20%, Aspek Kualitas Pelaksanaan Anggaran dengan bobot 55% dan Aspek Kualitas Hasil Pelaksanaan
Anggaran dengan bobot 25%.
Dalam IKPA tahun 2022 ini terdapat 8 indikator yang mempengaruhi nilai IKPA pada setiap
kementrian/lembaga, yaitu
1. Revisi DIPA (10%)
2. Deviasi Halaman III DIPA (10%)
3. Data Kontrak (10%)
4. Penyelesaian Tagihan (10%)
5. Pengelolaan UP dan TUP (10%)
6. Dispensasi SPM (5%)
7. Penyerapan Anggaran (20%)
8. Capaian Output (25%)

Per Juni 2022, Capaian IKPA adalah sebesar 74,04 % (sumber:data OM SPAN). Nilai masing-
masing indikator dapat dilihat pada tabel di gambar di bawah ini.

Gambar 2.1
Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Dari gambar di atas dapat kita lihat ada beberapa indikator IKPA yang masih jauh dari target, yaitu
1. Deviasi halaman III DIPA, tercapai 49,89%
2. Penyerapan Anggaran 38,58%
3. Belanja Kontraktual 61,90%
4. Capaian Output 81,19%

Capaian IKPA selama tahun 2022 di KKP Kelas II Pangkalpinang belum mencapai target yang
ditetapkan yaitu sebesar 93%.

3. Dampak Jika Isu tidak Segera Diselesaikan


Seperti diketahui Nilai IKPA ini menjadi salah satu target yang tertuang pada Perjanjian Kinerja
antara Kepala KKP Kelas III Pangkalpinang dengan Ditjen P2P sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
strategis dalam mencapai target kinerja tersebut. Jika langkah-langkah strategis tidak segera dilakukan,
ditakutkan target nilai IKPA sesuai dengan yang tertuang di Perjanjian Kinerja di tahun 2022 tidak dapat
tercapai. Hal ini tentu akan berdampak terhadap penilaian kinerja KKP Kelas III Pangkapinang.

4. Analisis Isu

Terkait isu “Rendahnya Capaian Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)” hingga
bulan Juni 2022 di instansi KKP Kelas III Pangkalpinang, penulis akan meggunakan pendekatan Fishbone
Diagram dalam menganalisis isu tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai sebab
potensial dari sebuah masalah dan menganalisis masalah tersebut dengan memecah masalah menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan. Hasil Fishbone Diagram terkait isu tersebut dapat dilihat pada gambar di
bawah ini. Gambar 3.1 Fishbone Diagram

Manusia Kegiatan
Pembangunan gedung
belum terlaksana
RPK/RPD tidak
Sulitnya mengidentifikasi
sesuai rencana
progress output beberapa
kegiatan
RPK/RPD belum
dilakukan revisi Rendahnya
Nilai IKPA
Perekaman Proses
dokumen belanja Pertanggungjawaban
kontraktual tidak anggaran tidak tepat
Proses tepat waktu waktu gedung
Pembangunan
Pertanggungjawaban belum terlaksana
anggaran tidak tepat
waktu

Waktu Anggaran
5. Rekomendasi Penyelesaian Terhadap Isu tersebut
Setelah penulis melakukan analisa dengan menggunakan teknik Fishbone Diagram, ada beberapa
rekomendasi penyelesain yang dapat dilakukan untuk mencapai nilai IKPA sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Rekomendasi penyelesaian isu dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1
Tabel Rekomendasi Penyelesaian Isu

No Alternatif Penyelesaian Tahapan setiap Hasil Yang Para Pihak


Alternatif diharapkan
1. Konsisten menjalankan Memonitoring dan Nilai indikator Seluruh pegawai
RPK/RPD yang telah mengevaluasi setiap Deviasi halaman KKP Kelas III
direncanakan kegiatan yang akan III DIPA 100% Pangkalpinang
dilakukan
2 Melakukan revisi RPK/RPD Jika terdapat Nilai indikator PPK, Perencana,
beberapa Deviasi halaman Koordinator setiap
kegiatan/penyerapan III DIPA 100% Seksi
anggaran yang tidak
sesusai dengan
rencana agar
melakukan revisi
RPK/RPD di setiap
waktu yang sudah
ditetapkan
3 Pembangunan gedung segera di Anggaran Nilai indikator PPK dan Pokja
laksanakan pembangunan Penyerapan Pembangunan
gedung hampir 60% Anggaran 100% gedung
dari total anggaran
maka diharapkan
pembangunan
segera dilakukan
agar anggaran
terserap dengan
maksimal
4 Perekaman dokumen Belanja Perekaman Nilai indikator Bagian
Kontraktual dilakukan tepat dokumen belanja belanja pengadaan,
waktu dan sesuai dengan aturan kontraktual oleh kontraktual 100 % Bagian Keuangan
yang ditetapkan bagian terkait di
aplikasi tepat waktu
dan sesuai dengan
aturan yang
ditetapkan
5 Capaian Output Input capaian output Nilai indikator Seluruh pegawai
di aplikasi tepat capaian output KKP Kelas III
waktu dan sesuai 100% Pangkalpinang
dengan aturan yang
ditetapkan. Output
setiap kegiatan agar
direncanakan
dengan terukur agar
memudahkan
identifikasi output.
Proses
pertanggungjawaban
anggaran atas
kegiatan yang telah
dilaksankan agar
dilakukan tepat
waktu sehingga
output dan aggaran
kegiatan tidak
menimbulkan GAP.

Anda mungkin juga menyukai