Anda di halaman 1dari 11

Karunia Allah dalam

Kepelbagaian (2)
Kompetensi Dasar
2.4. Bersedia hidup bersama dengan
orang lain tanpa kehilangan
identitas
Pokok Bahasan
1. Penghargaan pada sesama
2. Kasih Persaudaraan dalam tindakan Nyata
Penghargaan pada Sesama
⚫ Salah satu dosa yang paling sering dilakukan ialah
menempatkan diri sendiri (kepentingan diri, keinginan,
kemauan) sebagai pusat segalanya.
⚫ Sebagian orang mengatakan bahwa seluruh ajaran Kristen
merupakan ajaran tentang cinta kasih walaupun
penyederhanaan ini tidak sepenuhnya utuh. Hal ini
mencirikan apa kita sebagai murid Kristus harus
melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang lain.
⚫ Sikap Yesus Kristus memperlihatkan kepada orang yang
ditemui dan menemui-Nya, ucapan yang Ia sampaikan,
tindakan yang Ia lakukan, semua ini menunjukkan bahwa
Ia mengasihi mereka tanpa pamrih, tanpa syarat.
Penghargaan pada Sesama
⚫Yoh. 8: 2-11 (dibaca teksnya) memperlihatkan bahwa
para ahli Taurat dan orang Farisi membawa seorang
perempuan kedapatan berzinah. Menurut norma
masyarakat Yahudi, perempuan ini layak dihukum
mati dengan cara dilempar batu tetapi menurut
hukum Kekaisaran Romawi, melempar batu kepada
mereka yang kedapatan berzinah tidaklah
diperbolehkan. Hal ini menimbulkan dilema bagi
Yesus.
⚫Dengan menghadirkan dilema ini bagi Yesus,
sedikitnya ada 2 kepentingan yang mereka peroleh;
1. Menunjukkan bahwa secara moral dan hukum,
mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan
perempuan itu.
Penghargaan pada Sesama
2. Menempatkan Yesus dalam situasi serba salah; di satu
sisi Ia harus membuktikan diri-Nya tidak melanggar
hukum taurat, namun di sisi lain Ia tidak boleh
melanggar hukum romawi, apalagi Yesus sudah
dikenal sebagai orang yang bergaul dengan pemungut
cukai dan orang berdosa lainnya. Apapun tindakan
yang Yesus ambil, mereka menganggap bahwa
popularitas-Nya akan merosot di mata orang banyak
sehingga para ahli taurat dan orang farisilah yang
menang.
Penghargaan pada Sesama
⚫ Di balik tindakan para ahli taurat dan farisi yang mematuhi
hukum, mereka sekedar ingin menjatuhkan pamor Yesus
Kristus dengan mengorbankan perempuan itu tetapi yang
dilakukan Yesus sungguh luar biasa.
⚫ Jalan keluar yang Yesus lakukan tetap dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum taurat dan romawi.
Dengan kata lain, Yesus tidak melakukan pelanggaran
apapun. Bahkan, Yesus menunjukkan bahwa hukum kasih
Allah jauh lebih ampuh daripada hukum buatan manusia.
⚫ Kisah ini mengajarkan bahwa hukum memang harus
ditegakkan untuk membuat lebih baik tetapi mengubah
perilaku orang menjadi lebih baik tidak harus melalui
hukuman yang mematikan.
Penghargaan pada Sesama
⚫Yesus melihat jauh ke dalam lubuk hati yang terdalam
dari setiap orang yang melanggar aturan dan dosa. Ada
kerinduan perempuan tersebut untuk kembali pada
yang benar. Hanya Bapalah yang sanggup memulihkan
gambar dan rupa ciptaan-Nya yang dirusak oleh
kekuatan dosa (Roma 3: 23).
⚫Apakah kita bisa bersikap seperti Yesus, memberi
kesempatan pada orang untuk berbuat baik,
betapapun parah kondisinya?
⚫Inti dari pendekatan Yesus adalah sikap-Nya yang
menghargai orang lain. Ia berbelas kasih pada banyak
orang yang “lelah dan terlantar seperti domba yang
tidak bergembala” (Matius 9: 36).
Penghargaan pada Sesama
⚫ Yesus mengindikasikan diri sebagai gembala yang baik
yang memberi nyawa bagi domba-dombanya.
⚫ Yesus Sang Gembala membentuk komunitas baru yaitu
persekutuan orang yang percaya kepada-Nya, yang dikenal
sebagai umat Kristen (gereja). Dalam komunitas ini
terlihat:
a. Yesus mengajar dan memberi teladan kepada para murid
bahwa mereka berharga di hadapan Allah.
b. Para murid merespon hal ini dengan menghargai diri
sendiri dan orang lain.
c. Setiap orang yang sudah menyadari bahwa dia berharga,
merespon dengan menularkan atau meneruskan
pandangan atau ajaran itu kepada orang lain.
Kasih Persaudaran dalam
Tindakan Nyata
⚫Kasih merupakan dasar terpenting dalam kehidupan
orang percaya.
⚫Dalam kehidupan ini, baik itu dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berteman, kita mempunyai
saudara seiman dalam dan di luar Kristus.
⚫Agar dapat menjaga kasih persaudaraan maka
diperlukan nilai kasih yang ditanamkan dalam
kehidupan ini yakni kesehatian.
⚫Kata “kesehatian” dan “kesepakatan” diambil dari
bahasa Yunani, “sumphoneo” berarti harmonis,
kebersamaan, setuju atau kompak.
Kasih Persaudaran dalam
Tindakan Nyata
⚫Tuhan sangat menyukai kesehatian dan persaudaraan
rukun (Mazmur 133: 1-3).
⚫Paulus mendasari kasih tersebut melalui pernyataan;
“kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Korintus 13: 4-7)

Anda mungkin juga menyukai