Anda di halaman 1dari 8

ALUR PERASURANSIAN

Penutupan Asuransi
• Penutupan asuransi adalah suatu proses
transaksi asuransi yang didahului oleh adanya
permohonan dari Tertanggung kepada
Penanggung untuk memberikan perlindungan
atas risiko tertentu dengan membayar
sejumlah premi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penutupan asuransi
• Produk yang dipilih adalah sesuai dengan kebutuhan, bukan karena tertarik kepada promo dan hadiah
yang ditawarkan atau karena terpaksa.
• Pastikan agen asuransi yang dipilih adalah agen yang profesional dan memiliki sertifikasi keagenan serta
mau dan mampu mengurus keperluan asuransi kita ke depan.
• Mengenal lebih banyak tentang kapasitas perusahaan asuransi yang akan dipilih terutama dari pelayanan
klaim, bisa melalui internet atau dari informasi kerabat dan teman. Carilah perusahaan yang sehat, yaitu
perusahaan yang memiliki rasio Risk Based Capital (RBC) diatas 120%.
• Ketika sudah memilih produk dan perusahaan, pastikan mengisi data di Surat Permohonan Penutupan
Asuransi (SPPA) atau Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ) dengan lengkap, jujur dan jelas dan tidak
menandatangani SPPA atau SPAJ dalam kondisi kosong.
• Tanyakan secara rinci mengenai manfaat yang diberikan, kondisi yang dipersyaratkan dan pengecualian
jaminannya yang sering menjadi alasan penolakan pengajuan klaim oleh pihak perusahaan perasuransian.
• Pastikan periode yang diperkenankan dalam pembayaran premi, jangan sampai terjadi hutang premi pada
saat terjadinya kerugian sehingga mengakibatkan klaim tidak dibayar. Biasanya diperkenankan 14 hari
setelah tanggal jaminan yang tercantum dalam polis kecuali asuransi jiwa yang menggunakan cash basis.
• Jika polis sudah diterima, baca dengan teliti polis beserta semua lampiran yang sudah diterima. Bila tidak
sesuai dengan yang disampaikan oleh agen maka polis dapat dibatalkan atau dilakukan perubahan.
Claim Asuransi
• Klaim adalah tuntutan dari pihak Tertanggung
sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian
antara asuransi dengan pihak Tertanggung
yang masing-masing pihak mengikatkan diri
untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh
Penanggung jika pembayaran premi asuransi
telah dilakukan oleh pihak Tertanggung, ketika
terjadi musibah yang diderita oleh pihak
Tertanggung.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam
Mengajukan Klaim Asuransi

• Segera memberitahu/ melaporkan kejadian kecelakaan klaim kepada Penanggung atau


agen/ pialang yang membantu pada saat penutupan. Laporan dapat dilakukan tertulis
maupun tidak tertulis. Jika pemberitahuan secara tidak tertulis, hendaknya diikuti
dengan pemberitahuan tertulis sebagai persyaratan dokumen klaim.
• Melakukan tindakan pengamanan atas objek pertanggungan yang mengalami musibah
sebagai usaha untuk memperkecil atau mencegah meluasnya kerusakan/ kerugian
yang terjadi.
• Membuat foto dokumentasi atas objek pertanggungan yang mengalami kerusakan.
• Melaporkan musibah tersebut kepada pihak yang berwajib atau pihak yang
berwenang setempat.
• Dalam hal terjadi kerusakan tidak melakukan perbaikan apapun tanpa persetujuan
Penanggung terlebih dahulu.
• Membantu Penanggung atau pihak yang mewakili Penanggung seperti penilai kerugian
atau surveyor dalam rangka melakukan survei klaim.
Dokumen Klaim
Dokumen pendukung klaim ini tergantung dari sifat kerugian yang dideritanya.
Berikut dokumen yang wajib dilengkapi pada saat pengajuan klaim:
• Polis asli berikut endorsement (jika ada);
• Perincian kerugian berikut besarnya jumlah nilai tuntutan ganti rugi;
• Foto mengenai kerusakan/ kerugian yang terjadi;
• Dalam hal klaim atas kejadian bencana alam, maka Tertanggung melampirkan
surat keterangan dari instansi terkait yang berwenang mengenai kejadian
tersebut;
• Dalam hal klaim atas kejadian pencurian, maka Tertanggung melampirkan surat
keterangan dari yang berwajib (laporan polisi) kartu stock/ persediaan
termasuk faktur pembelian; dan
• Dokumen-dokumen lain yang diperlukan/ diminta oleh Penanggung secara
wajar.
ALUR PROSES CLAIM ASURANSI

Anda mungkin juga menyukai