Anda di halaman 1dari 33

TRAINING ON LINE

PT. PLN PERSERO BANJARBARU


Prosedur Klaim Asuransi & Perhitungan Ganti Rugi
15 & 16 Juni 2022

Izhar Zahri Nasution, SE, SH, MH, AAAIK, QIP, ICCA


Definisi Klaim Asuransi

Klaim asuransi adalah tuntutan pembayaran ganti rugi dari tertanggung kepada penanggung,
akibat terjadinya risiko yang dijamin oleh polis, maksimal sebesar Nilai Pertanggungan.

Dokumen pendukung klaim adalah kelengkapan data dan dokumen yang diperlukan sebagaimana
diatur di dalam polis dan/atau Undang-Undang yang berlaku.

Prinsip Onus of Proof

Prinsip “Onus of Proof” dalam klaim asuransi yaitu kewajiban


tertanggung untuk membuktikan bahwa kerugian yang terjadi
adalah benar dijamin sesuai syarat dan ketentuan polis
asuransi (T/C polis).
Prinsip Onus of Proof

 Pasal 1865 KUH Perdata : “ Setiap orang yang mendalilkan bahwa Ia


mempunyai sesuatu hak, atau guna mengukuhkan haknya sendiri maupun
membantah hak orang lain, menunjuk suatu peristiwa diwajibkan
membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut”.
Prosedur Klaim Asuransi
A. Kewajiban Tertanggung dalam hal terjadi kerugian.

1. Segera melaporkan secara Tertulis kepada Penanggung mengenai adanya kejadian tersebut.

2. Sepanjang keadaan memungkinkan segera memberikan Penanggung segala sesuatu yang


mungkin diperlukan untuk penyelesaian klaim tersebut.

3. Memberikan kepada Penanggung semua keterangan dan bantuan untuk memungkinkan


Penanggung menyelesaikan atau menolak suatu tuntutan atau bahkan melakukan suatu
penuntutan.

4. Memberi keterangan kepada Polisi segera setelah terjadi suatu kehilangan pencurian atau
pengrusakan dengan sengaja.
Prosedur Klaim Asuransi
1. Menolong menemukan orang yang bersalah dan berusaha untuk mendapat kembali
barang-barang yang telah hilang atau dicuri.

2. Tidak boleh menolak tanggung jawab atau berunding atau menerima, menawarkan,
menjanjikan atau membayar sehubungan dengan suatu kecelakaan atau klaim tanpa izin
tertulis dari Penanggung.

3. Membiarkan Penanggung mengambil alih dan melakukan pembelaan atas nama


Tertanggung untuk semua klaim dari pihak ketiga atau mengadakan tuntutan terhadap
pihak ketiga.

4. Melakukan dan mengizinkan untuk dilakukan segala sesuatu yang dianggap perlu oleh
Penanggung untuk maksud penuntutan hak atas penggantian terhadap pihak ketiga baik
sebelum atau sesudah ganti rugi kepada Tertanggung dibayarkan oleh Penanggung.
Prosedur Klaim Asuransi
Penanggung setelah menerima pemberitahuan tersebut dari Tertanggung, mengirimkan
kepada Tertanggung “Formulir Pemberitahuan Klaim” yang harus diisi oleh Tertanggung
dengan selengkap-lengkapnya dan di kembalikan kepada Penanggung dengan memberikan
semua keterangan & dokumen-dokumen pendukung, untuk memudahkan penyelesaian klaim
tersebut.

SURVEY
Hal ini tergantung dari sifat dan besar-kecilnya kerugian yang mungkin diderita Tertanggung,
maka Penanggung segera mengirim seorang karyawannya untuk mengadakan survey atas
obyek pertanggungan yang mendapat kerugian/kerusakan tersebut atau menunjuk langsung
seorang Independent Surveyor atau Adjuster untuk mendapatkan data-data mengenai
kerugian yang terjadi dan sekaligus membuatkan perhitungan atas kerugian yang diderita
Tertanggung.
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Dokumen Pendukung Klaim :


Dokumen Pokok :

 Laporan Klaim dari Tertanggung


 Polis / Cover note/ Placing Slip / PKS beserta lampirannya, Endorsement, Klausula dan Warranty
 Surat tuntutan dari Tertanggung
 Notification of Loss
 Laporan Survey Klaim
 Analisa Pendahuluan
 Risalah / Analisa Klaim
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Dokumen Pendukung Klaim :


Dokumen Khusus Material Damage:

 Berita acara kerusakan / kerugian dari Site Manager & Pengawas Lapangan yang ditunjuk
oleh Pemilik Proyek
 Foto-foto kerugian awal
 Perincian biaya kerusakan
 Kontrak kerja / SPK, Addendum Kontrak Kerja dan Bill Quantity
 Metode Kerja
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Dokumen Pendukung Klaim :


Dokumen Khusus Material Damage:

 Gambar Teknis dan Progress Work Report


 Bukti Pembelian
 Surat Penawaran perbaikan kerusakan yang dibuat oleh supplier / pabrik pembuatnya
 Structure analysis
 Perincian biaya tenaga kerja, lamanya pekerjaan serta bukti tanda terima pembayaran tenaga kerja
 Surat keterangan dari BMKG dalam hal kerugian akibat bencana alam
 Surat keterangan kepolisian dalam hal pencurian
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)
Dokumen Pendukung Klaim :

Dokumen Khusus TPL (Bodily Injury):

 Surat tuntutan dari pihak ke-III


 Berita acara terjadinya kecelakaan dari Site Manager
 Asli Kuitansi biaya pengobatan/perawatan
 Surat keterangan kematian dari dokter yang memeriksa atau surat keterangan kematian
dari kelurahan.
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)
Dokumen Pendukung Klaim :

Dokumen Khusus TPL (Property Damage):

 Surat tuntutan dari pihak ke-III


 Berita acara terjadinya kecelakaan dari Site Manager
 Bukti-bukti biaya perbaikan / penggantian (invoice, Faktur & Kuitansi
 Bukti kepemilikan / kepentingan pihak ke-III
 Foto-foto Kerugian
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian ganti rugi :

PERIODE PERTANGGUNGAN CAR/EAR :

 Apabila pekerjaan sudah selesai dan sudah serah terima (hands


over) meskipun jangka waktu pertanggungan belum berakhir.

 Apabila jangka waktu pertanggungan sudah berakhir meskipun


pekerjaan belum selesai
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian ganti rugi :

RISIKO SENDIRI (DEDUCTIBLE)

Risiko sendiri (Deductble) adalah risiko financial yang dikenakan kepada


tertanggung dalam setiap kejadian klaim asuransi (any one accident).
Risiko sendiri dikenakan terhadap kerugian tergantung pada beberapa
faktor risiko diantaranya tipe dan jenis pekerjaan, struktur dan kondisi
area pekerjaan, dan lain-lain.
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian ganti rugi :

Contoh Deductible yang tertera di polis asuransi :

Risiko sendiri selama masa pekerjaan sebesar Rp. 10,000,000 untuk setiap kejadian.

Risiko sendiri selama masa pemeliharaan sebesar 1% dari total nilai pertanggungan dengan
jumlah minimal sebesar Rp. 10,000,000 untuk setiap kejadian atau jumlah yang lebih besar.

Risiko sendiri akibat bencana alam sebesar 10% dari nilai pertanggungan untuk setiap kejadian,
Penyelesaian Ganti Rugi (Klaim)

Setelah semua keterangan dikumpulkan dan didukung oleh dokumen-dokumen


yang berhubungan dengan klaim tersebut dan apabila penyebab dari kerugian
tersebut adalah salah satu dari risiko yang dijamin dibawah polis ini, maka
Penanggung sudah dapat memperhitungkan berapa besarnya kerugian yang
diderita oleh Tertanggung dan juga tentu saja berapa jumlah yang harus
dibayarkan kepada Tertanggung.

Prosedure dan dokumen-dokumen penyelesaian ganti rugi tidak banyak


berbeda dengan tata-cara penyelesaian ganti rugi dari jenis polis yang lain.
FORMULIR KLAIM ASURANSI
CAR/EAR

Isilah formulir klaim ini dengan lengkap dan benar untuk mempercepat proses
penyelesaian klaim. Jika ada kotak pilihan ( )harap beri tanda ( √ ).Jika kotak
jawaban tidak mencukupi harap dilanjutkan di lembar terpisah.Pengajuan formulir
ini bukan lah pengakuan akan ada nya ganti rugi.

Please complete this claim form accurately to ensure speedy claim settlement.
Wherever tick boxes ( ) appear, please tick (√ )as appropriate. If insufficient space is
provided for your answers, please continue on a separate sheet. Issuance of this
form does not represent any admission of liability by the Company

1. No Polis : ......................................................................................................................
Policy No
FORMULIR KLAIM ASURANSI
CAR/EAR
2. Nama Dan Alamat Tertanggung : .....................................................................................................
Name And Address Of Insured

3. Nama Dan Lokasi Proyek : ...............................................................................................................


Name and project location

4. Pihak Yang Dapat Dihubungi (Telp/Email) : .....................................................................................


Person In Charge (Phone/Email)

5. Hari, Tanggal, dan Jam Kejadian : ………………............................................................................


Day, Date, and Time of Accident

6. Objek Yang Mengalami Kerusakan : .....................................................................................


FORMULIR KLAIM ASURANSI
CAR/EAR
7. Mohon Jekaskan Detail Kronologi Kejadian : .....................................................................................
Please Explain The Detail Of Chronology Of Accident

8. Penyebab Terjadinya Kerugian : ……………......................................................................................


Cause Of Loss

9. Tingkat Kerusakan : .............................................................................................................................


Extent Of Damage

10. Perkiraan Nilai Kerugian : ..................................................................................................................


Estimate Of Loss

11. Adakah Korban Dalam Kejadian Ini : ...................................................................................................


Is There Any Victim On The Accident
FORMULIR KLAIM ASURANSI
CAR & EAR
12. Apakah Ada Saksi Mata : .......................................................................................................................
Is there any witnesses

13. Apakah Terdapat Kerugian Pada Pihak Ketiga : kerusakan harta benda (property damaged)
Has Damaged Occurred To Third Parties cidera badan (bodily injured)
Jika Ya, Mohon Jelaskan : .....................................................................................................................

14. Apakah Terdapat Perubahan /Penambahan : pada Desain, Pembangunan, Pelaksanaan, atau
Bahan
Are there any alterations to/improvements of design, construction, execution, or material being
affected
POJK : NOMOR 69/POJK.05/2016
TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN

 Pasal 37 :
 (1) Perusahaan atau Unit Syariah dilarang melakukan tindakan yang dapat
memperlambat penyelesaian atau pembayaran klaim, atau tidak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan sehingga mengakibatkan keterlambatan penyelesaian atau
pembayaran klaim.

(2) Perusahaan atau Unit Syariah dapat menunjuk perusahaan penilai kerugian
asuransi untuk melakukan penilaian terhadap klaim yang diajukan.

 (3) Dalam hal Perusahaan atau Unit Syariah menggunakan perusahaan penilai kerugian
asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perusahaan atau Unit Syariah dilarang
mengabaikan hasil penilaian kerugian tanpa didasari argumen yang kuat.

POJK : NOMOR 69 /POJK.05/2016,
TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERASURANSIAN

 Pasal 38
 (1) Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, atau Unit Syariah
pada Perusahaan Asuransi hanya dapat meminta dokumen sebagai
persyaratan pengajuan klaim sesuai dengan yang tertera dalam polis.

 (2) Dalam hal polis mencantumkan dokumen dan/atau syarat lain sebagai
persyaratan pengajuan klaim, dokumen dan/atau syarat lain tersebut
harus:
 a. relevan dengan pertanggungan; dan
 b. wajar dalam proses penyelesaian klaim.
Undang Undang No 2 tahun 2002
Tentang Kepolisian RI

Bab III, Tugas dan Wewenang POLRI :

Pasal 14
1) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :

g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana


sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Batas waktu pembayaran klaim

Undang-Undang No. 40 tahun 2014 :


Penanggung wajib menyelesaikan ganti rugi dalam waktu 30 hari
kalender sejak kesepakatan tertulis dari Tertanggung.
Petugas klaim asuransi = Hakim Swasta
(yang tidak disumpah)

Hakim di dalam mengambil keputusan berdasarkan alat-alat bukti yang syah,


keterangan saksi dan rasa keadilan (norma hukum, azas hukum, doktrin
hukum yang berlaku)

Petugas klaim asuransi mengambil kesimpulan atas liability polis berdasarkan


syarat dan kondisi polis, dokumen klaim, keterangan tertanggung dan rasa
keadilan (norma hukum, azas hukum, doktrin hukum yang berlaku).
Salvage
Salvage adalah : nilai sisa barang (ex klaim asuransi) yang masih bernilai
ekonomis.

Dikatakan salvage masih bernilai ekonomis yaitu dengan mempertimbangkan


lokasi salvage berada, biaya evakuasi salvage dan lain sebagainya.

Pasal 11 PSAKI (Cara penyelesaian dan penetapan ganti rugi)


Nilai sisa barang yang mengalami kerusakan, diperhitungkan untuk
mengurangi jumlah ganti rugi yang dapat dibayarkan.

Penanganan Salvage
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penjualan salvage :

1. Salvage harus sudah ditempatkan di lokasi aman.

2. Salvage sebaiknya sudah dibayarkan oleh Penanggung

3. Salvage buyer yang diundang minimal 3 perusahaan untuk memperoleh


harga yang terbaik.

4. Salvage buyer sebaiknya berbadan hokum (CV, UD, PT)


Penanganan Salvage
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penjualan salvage :

1. Biaya survey, pengamanan, evakuasi dan lainnya menjadi tanggung


jawab salvage buyer.

2. Salvage buyer pemenang lelang, mengisi surat pernyataan bahwa


bertanggung jawab atas proses selanjutnya atas salvage.

3. Pastikan salvage tidak dalam masalah hukum pidana (disita Kepolisian


sebagai alat bukti).
Timbulnya sengketa klaim asuransi:

1. Kurangnya pemahaman petugas asuransi (agen, tenaga pemasaran)


atas product asuransi yang dipasarkan.

2. Keterlambatan pembayaran premi.

3. Proses Underwriting yang kurang tepat.

4. Kurangnya pemahaman tertanggung mengenai isi polis/perjanjian.


5. Perbuatan curang (fraud)
Penyelesaian Sengketa

NON LITIGASI :

1. Negosiasi : merupakan komunikasi langsung yang didesain untuk mencapai


kesepakatan pada saat kedua belah pihak mempunyai kepentingan yang
sama untuk menyelesaikan sengketa.

1. Arbitrase : cara penyelesaian sengketa Perdata diluar pengadilan umum yang


didasarkan pada perjanjian arbitrase (Klausula Arbitrase) yang dibuat secara
tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
Penyelesaian Sengketa

3. MEDIASI
Penyelesaian sengketa melalui proses perundingan para pihak dibantu dengan
Mediator. BMAI (Badan Mediasi Asuransi Indonesia).

LITIGASI : Penyelesaian sengketa melalui pengadilan umum (Pengadilan


Negeri, Pengadilan Tinggi, Mahkamah Agung, PK MA)
Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa
Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK)

Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK)


adalah lembaga penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang didirikan pada
tanggal 22 September 2020 oleh Self Regulatory Organizations (SROs) dan asosiasi-
asosiasi di lingkungan sektor jasa keuangan.

Dalam menjalankan kegiatannya, LAPS SJK memperoleh ijin operasional dari


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 29 Desember 2020, dan mulai
beroperasi pada tanggal 1 Januari 2021.
TERIMA KASIH

RUKAN BARATA
Jl. Barata Tama IV No. 527, Karang Tengah, Tangerang Kota, Banten 15157
Telp. : 085777859001, 08159911951, Email : sms.consultants2019@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai