Anda di halaman 1dari 4

Underwriting Life and Health Insurance

1. Jelaskan mengenai tujuan, tugas dan fungsi underwriting pada asuransi jiwa dan kesehatan
yang saudara ketahui.

Pengertian underwriter asuransi adalah seseorang dengan tugas menilai, memeriksa, dan
menguji kelayakan seorang nasabah untuk menerima manfaat asuransi. Peran underwriter
utamanya dibutuhkan guna mengetahui apakah seorang nasabah mengalami risiko yang
diasuransikan.

Fungsi underwriter

 Memeriksa aplikasi untuk asuransi, pinjaman, hipotek, atau penawaran umum perdana
(IPO)
 Memeriksa calon peminjam berdasarkan latar belakang, aset, pendapatan, dan faktor
lainnya
 Menggunakan perangkat lunak untuk mengevaluasi risiko
 Melakukan penelitian dan mengevaluasi dokumen kandidat
 Menyetujui atau menolak aplikasi berdasarkan penelitian dan evaluasi

Tugas Underwriter dalam Asuransi

Jika diurut, ada 4 tugas underwriter asuransi yang paling utama. Selengkapnya tentang tugas
underwriter adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan Informasi Nasabah

Poin pertama tugas underwriter adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi


nasabah untuk diproses asuransi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui pengisian
biodata dan wawancara.
2. Melakukan Verifikasi Data

Setelah proses pengumpulan data selesai, tugas berikutnya underwriter adalah


memastikan validitas dari data tersebut. Guna menyelesaikan fungsi ini, underwriter
asuransi dapat mengecek nama nasabah di SLIK OJK dan data pembayaran pajak.
3. Melakukan Appraisal

Tugas underwriter asuransi ketiga adalah melakukan appraisal atau perkiraan pencairan
klaim yang pantas bagi nasabah sesuai profilnya saat ini. Estimasi appraisal tersebut
nantinya dilaporkan pada polis asuransi untuk dipertimbangkan jumlahnya.
4. Menyampaikan Keputusan Asuransi

Tugas terakhir underwriter asuransi adalah menyampaikan keputusan polis kepada


nasabah. Apabila ada komplain mengenai nominal klaim, tugas underwriter-lah untuk
menjelaskan rasionalisasinya kepada nasabah.

2. Jelaskan proses underwriting asuransi jiwa dan kesehatan secara umum dan sebutkan
dokumen utama apakah yang dibutuhkan dalam melakukan aktifitas underwriting
Tahapan proses underwriting :
1. Application
Pada tahapan ini, perusahaan asuransi akan memberikan form aplikasi untuk diisi oleh
calon nasabah. Anda biasanya akan menuliskan data-data pribadi termasuk di dalamnya
data financial, pekerjaan, kondisi kesehatan dan riwayat penyakit.
2. Identifying Risk
Data yang telah diisi kemudian diberikan pada underwriter untuk penilaian risiko.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menilai risiko adalah:

 Riwayat dan kondisi kesehatan: dalam asuransi sangat penting untuk mengisi dan
menyatakan data kesehatan secara jujur dan benar dalam formulir aplikasi selain
untuk menentukan tingkat resiko juga untuk keberlangsungan polis karena apabila
data kesehatan tidak diisi dengan kondisi sebenarnya ke depannya juga akan
mempengaruhi keputusan claim
 Data Financial: pendapatan akan mempengaruhi keputusan underwriting dan juga
untuk Anti Money Laundering (AML) dan Know Your Customer (KYC)
 Usia: Semakin muda usia Anda, maka besaran premi akan semakin rendah. Maka
dari itu, belilah produk asuransi selagi Anda muda. Karena semakin Anda
menundanya, semakin tinggi risiko, dan semakin mahal premi yang mesti Anda
bayarkan.
 Pekerjaan: pekerjaan Anda menentukan besaran pendapatan dan risiko yang Anda
hadapi. Pekerjaan yang tergolong berbahaya bisa jadi membuat pengajuan Anda
ditolak karena risiko yang terlalu tinggi.
 Hobi: Seperti pekerjaan Anda, hobi tertentu, misalnya yang berkaitan dengan
traveling menggunakan pesawat terbang, bisa meningkatkan risiko Anda.
 Kebiasaan merokok: Perokok biasanya membayar lebih banyak dari pada mereka
yang tidak merokok. Hal ini karena merokok dapat meningkatkan risiko
kesehatan jangka panjang.

3. Categorizing Risk
Setelah underwriter melakukan penilaian risiko dari berbagai macam faktor, hasil
tersebut akan dikategorikan ke dalam 3 kelompok yaitu, standard risk, substandard risk,
dan declined risk. Standard risk adalah yang tertinggi sedangkan yang terendah yatu
declined risk.
Standard risk yaitu nasabah yang memiliki risiko rata-rata atau standar. Tingkat
kesehatannya relatif sehat tetapi memiliki riwayat penyakit turunan atau beberapa hal lain
yang bisa mengancam di kemudian hari. Kategori ini juga menjadi dasar penerimaan
pengajuan asuransi seseorang.

Substandard risk adalah nasabah yang memiliki risiko kesehatan tinggi. Karena tingginya
risiko, biasanya akan ada beban ekstra untuk menjamin kesehatan Anda. Hal ini membuat
premi yang Anda bayarkan lebih mahal dibandingkan 2 kategori sebelumnya.

Decline risk yaitu risiko yang sangat tinggi sehingga kemungkinan besar aplikasi Anda
akan ditolak.

4. Result
Setelah melakukan pengelompokan, underwriter akan membuat keputusan atau
kesimpulan akhir terkait pengajuan nasabah. Jika risiko masih bisa diterima, maka polis
akan segera dikirimkan kepada calon nasabah. Result atau hasil keputusan dari
underwriting dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:

 Diterima secara penuh


Jika calon nasabah termasuk ke dalam standard risk, maka pengajuannya akan
diterima secara penuh. Dengan begitu, nasabah tersebut dapat memperoleh semua
manfaat asuransi sesuai kebutuhan.

 Diterima dengan pengecualian


Pengecualian diberlakukan jika nasabah memiliki kondisi kesehatan yang tidak
dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dengan pengecualian, nasabah masih
akan mendapatkan sebagian besar manfaat lain yang ditawarkan.

 Diterima dengan premi ekstra


Calon nasabah yang menerima keputusan ini adalah mereka yang tergolong
substandard risk. Pengajuan akan diterima oleh perusahaan namun dengan syarat
besaran premi yang lebih tinggi sesuai risikonya.

 Ditolak
Pengajuan asuransi ditolak karena risiko yang terlalu besar.

Dokumen yang Dipersyaratkan

Berikut ini adalah dokumen yang dipersyaratkan bagi calon pemegang polis:
• Orang: KTP (bagi WNI dengan usia > 16 tahun), Kartu Keluarga (bagi WNI dengan
usia <= 16 tahun), KITAS dan paspor (bagi WNA)

• Insitusi: akta pendirian, peraturan perusahaan, ijin dari otoritas yang berwenang,
laporan keuangan, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Anda mungkin juga menyukai