Anda di halaman 1dari 13

ZAKAT, WAKAF, DAN

PAJAK

Kelompok 6
Alda Sevila Handayani (22106620098)
Nadia Dwi Ocktaviani (22106620115)
ZAKAT
Zakat menurut bahasa berarti nama’ (kesuburan,
tumbuh dan berkembang), thaharah (kesucian),
barakah (kerkahan) dan tazkiyah, tathhir
(mengsucikan jiwa dan harta).
Sedangkan zakat ditinjau dari istilah adalah kadar harta
yang wajib dikeluarkan, telah ditetapkan Allah SWT
kepada setiap muslim yang mampu untuk mencapai
keridhaan Allah SWT, berfungsi untuk
membersihkan jiwa orang yang berzakat dan
membebaskan beban orang yang membutuhkan.
HUKUM ZAKAT
Zakat adalah rukun Islam ketiga dari rukun Islam yang lima, ia
merupakan pilar agama yang tidak dapat berdiri tanpa
menunaikan zakat. Hukumnya wajib Ain (kewajiban individu)
bagi setiap muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat yang
telah ditetapkan syari’at.
MACAM-MACAM ZAKAT

ZAKAT MAL ZAKAT FITRAH

Zakat mal adalah bagian dari Zakat fitrah merupakan


harta kekayaan seseorang zakat yang disyari’atkan
(juga badan hukum), yang dalam agama Islam
wajib dikeluarkan untuk berupa satu sho’ dari
golongan orang-orang
makanan (pokok) yang
tertentu setelah dimiliki
dikeluarkan seorang
dalam jangka waktu
tertentu dan dalam jumlah muslim di akhir bulan
minimal tertentu. Ramadhan.
SYARAT-SYARAT WAJIB
ZAKAT
 Kepemilikan secara Golongan yang berhak
sempurna menerima zakat :
 Berkembang secara riil  Fakir dan miskin

 Sampai nisab  Amil

 Melebihi dari  Muallaf

kebutuhan pokok  Riqab

 Kepemilikian satu  Gharim

tahun (haul)  Fi Sabilillah

 Terbebas dari hutang  Ibnu sabil


WAKAF
Wakaf menurut Bahasa Arab berarti al-habsu, yang
berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan,
menjauhkan orang dari sesuatu atau memenjarakan.
Kemudian, kata ini berkembang menjadi habbasa
dan berarti mewakafkan harta karena Allah SWT.
Kata wakaf sendiri berasal dari kata kerja waqofa
(fiil madi), yaqifu (fiil mudori’), waqfan (isim
masdar) yang berarti berhenti atau berdiri.
RUKUN DAN SYARAT WAKAF

RUKUN WAKAF SYARAT WAKAF

Dalam fiqih Islam dikenal ada 4  Wakaf harus orang yang sepenuhnya
menguasai sebagai pemilik benda
(empat) rukun atau unsur wakaf, yang akan diwakafkan
antara lain adalah:  Benda yang akan diwakafkan harus
 Orang yang berwakaf (waqif) kekal zatnya, berarti ketika timbul
 Benda yang diwakafkan manfaatnya zat barang tidak rusak
(mauquf)  Penerima wakaf haruslah orang yang
berhak memiliki sesuatu, maka tidak
 Penerima wakaf (nadzir)
sah wakaf kepada hamba sahaya
 Lafaz atau pernyataan
 Ikrar wakaf dinyatakan dengan jelas
penyerahan wakaf baik dengan lisan maupun tulisan
 Dilakukan secara tunai dan tidak ada
khiyar (pilihan)
MACAM-MACAM WAKAF
Menurut Ameer Ali, wakaf dibagi Menurut Ahmad Azhar Basyir
dalam tiga golongan yaitu : golongan wakaf sebagai berikut :

1. Untuk kepentingan yang 1. Wakaf Ahli (keluarga atau


kaya dan yang miskin khusus) ialah wakaf yang
ditujukan kepada orang
dengan tidakberbeda
orang tertentu, seorang atau
2. Untuk keperluan yang lebih.
kaya dan sesudah itu 2. Wakaf Khairi atau wakaf
baru untuk yang miskin umum ialah wakaf yang
3. Untuk keperluan yang sejak semula ditujukan untuk
kepentingan umum, tidak
miskin semata-mata dikhususkan untuk orang-
orang tertentu.
PAJAK
Secara etimologi, pajak dalam bahasa Arab disebut
dengan istilah Dharibah yang artinya: mewajibkan,
menetapkan, menentukan, memukul, menerangkan
atau membebankan, dan lain-lain. Sedangkan secara
terminologi Dharibah adalah harta yang dipungut
secara wajib oleh negara untuk selain Al-Jizyah, dan
Al-Kharaj sekalipun keduanya secara awam bisa
dikategorikan dharibah.
KARAKTERISTIK PAJAK
1. Pajak (dharibah) bersifat temporer, tidak bersifat kontinu,
hanya boleh dipungut ketika di baitul mal tidak ada harta
atau kurang.
2. Pajak (dharibah) hanya boleh dipungut untuk pembiayaan
yang merupakan kewajiban bagi kaum muslimin dan
sebatas jumlah yang diperlukan untuk pembiayaan wajib
tersebut, tidak boleh lebih
3. Pajak (dharibah) hanya diambil dari kaum muslim, tidak
kaum non-muslim. Sedangkan teori pajak konvensional
tidak membedakan muslim dan non-muslim dengan alasan
tidak boleh ada diskriminasi
4. Pajak (dharibah) hanya dipungut dari kaum muslim
yang kaya, tidak dipungut dari selainnya. Sedangkan
pajak dalam perspektif konvensional, kadangkala juga
dipungut atas orang miskin, seperti PBB.
5. Pajak (dharibah) hanya dipungut sesuai dengan jumlah
pembiayaan yang diperlukan, tidak boleh lebih.
6. Pajak (dharibah) dapat dihapus bila sudah tidak
diperlukan. Menurut teori pajak konvensional, tidak
akan dihapus karena hanya itulah sumber pendapatan.
HUKUM PAJAK DALAM
ISLAM
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat ulama
terdapat perbedaan pendapat mengenai pajak dalam
islam, yaitu:
 Pendapat pertama menyatakan bahwa pajak tidak boleh

dibebankan kepada kaum muslimin karena kaum muslimin


sudah dibebani kewajiban zakat.
 Pendapat Kedua Para ulama menyatakan kebolehan

mengambil pajak dari kaum muslimin, jika memang negara


sangat membutuhkan dana, dan untuk menerapkan
kebijaksanaan inipun harus terpenuhi dahulu beberapa syarat.
TERIMAKASIH <3

Anda mungkin juga menyukai