Anda di halaman 1dari 9

Jejaring Organisasi

YOSA
SALSABILA ATHIYYAH
FATHUR RAHMAN
Pengertian Jejaring Organisasi
Pengertian
· Menurut Bernard W. Taylor III
Jaringan (Network) adalah suatu susunan garis edar yang
menghubungkan berbagai titik, di mana suatu organisasi/ lebih bergerak
dari satu titik ke titik lain atau setiap organisasi akrab dengan berbagai
jaringan.
· Menurut Robbin dan Judge
Jejaring merupakan istilah bagi usaha untuk membangun hubungan
yang efektif dengan orang-orang di dalam dan atau luar organisasi.
· Menururt Dianne Darling dalam bukunya Networking for
Career Success
Jejaring adalah seni membangun dan mempertahankan hubungan yang
saling menguntungkan.
Membangun Jejaring
1. Dimulai dengan membangun kepercayaan mengembangkan
jejaring, serta menetapkan tujuan;
2.Menyeleksi/mengelompokkan kontak yang dimiliki;
3. Alokasi waktu untuk membuat jejaring;
4. Pengelompokkan jejaring memakan waktu dan jejaring
menimbulkan manfaat;
5. Mencari kesempatan untuk memberi dan menerima
jejaring;
6. Di samping jumlah jejaring, maka kualitas hubungan jejaring
sangat menentukan kesuksesan jejaring.
Jaringan Informasi Organisasi
Jaringan informasi telah memunculkan organisasi-organisasi yang lebih ramping
dengan lebih sedikit karyawan dan struktur yang sederhana. Karena karyawan dan
konsumen organisasi ini dihubungkan dengan jaringan, maka lebih banyak
pekerjaan dapat dikerjakakn oleh lebih sedikit orang (Ricky W. Griffin).
1. Pengurangan jumlah posisi manajemen menengah,
2. Pengaturan struktur-struktur organisasi,
3.Top down (hubungan kerja secara langsung),
4. Instruksi kerja diganti dengan jaringan Informasi elektronik.
Fungsi Jaringan Dalam Organisasi
1. Mengontrol aliran Informasi,
2. Mendorong Pengaruh Sosial,
3. Menyatukan orang-orang kepentingan yang utama,
4. Memungkinkan terjadi struktur tukar menukar sumber daya.
Jenis-jenis Organisasi
1. Jejaring Operasional, yaitu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan internal saat ini;
2. Jejaring Personal, yaitu diperlukan pengembangan
diri;
3. Jejaring Strategis, yaitu membuka mata pada arah
bisnis baru dan para pemangku kepentingan yang
perlu dilibatkan.
Atribut Struktural dalam Jejaring Organisasi
Merge dan teman-temanyya (Krep, 1986, hal.219)
1. Parameter yaitu luas dari jaringan,
2. Kesempurnaan/sejauh mana seluruh anggota
dihubungkan dalam satu jaringan (jadi, mengenai
keterhubungan/interaksi jaringan),
3. Penyebaran/variasi yang terjadi dalam jaringan.
KONSEP DASAR KOLABORASI
Secara etimologi, collaborative berasal dari kata co dan
labor yang mengandung makna sebagai penyatuan
tenaga atau peningkatan kemampuan yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau yang telah disepakati bersama.
Selanjutnya, kata kolaborasi sering kali digunakan untuk
menjelaskan proses penyelesaian pekerjaan yang
bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas hubungan
(O’Leary, 2010), ataupun lintas organisasi bahkan lintas
negara sekalipun.
menurut Friend dan Cook (2010), setiap bentuk kolaborasi harus
memiliki minimal tiga komponen yang meliputi hal berikut.
1.
Personal commitment (komitmen personal), yakni sebuah janji setia atau
kepatuhan dari masing-masing anggota kolaborasi dalam menjalankan
kewenangan, kewajiban, dan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
2.
Communication skills (kemampuan berkomunikasi), yakni sebuah kemampuan
para anggota dalam mengolah dan menyikapi berbagai informasi yang masuk,
yang selanjutnya dikomunikasikan secara lugas, cepat, tepat, dan akurat kepada
pihak policy maker agar informasi tersebut benar-benar bermanfaat bagi
keberadaan dan proses kerja kolaborasi.
3.
Interaction processes (proses interaksi), yaitu setiap anggota kolaborasi dituntut
untuk saling berinteraksi secara efisien dan efektif, terkait dengan pelaksanaan
kerja, baik atas pekerjaan yang bersifat routinized work maupun unroutinized
work.
prinsip dasar kolaborasi sebagai
berikut
1. Jaringan yang dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang besar bagi
kehidupan kolaborasi dan bagi semua anggota kolaborasi.
2. Struktur jaringan benar-benar dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
secara optimal, efisien, dan efektif.
3. Setiap jaringan kolaborasi selalu terdiri atas para individu atau sebuah entitas
yang memiliki tanggung jawab besar terhadap pencapaian tujuan dari jaringan
itu, bagaikan tanggung jawab sekelompok penari terhadap choreographer-nya.
4. Dalam sebuah tata kelola yang baik, setiap organisasi selalu terdapat dua
komponen dasar, yakni komponen struktur dan komponen kultur. Oleh sebab itu,
keberadaan mereka harus dikelola secara baik dan benar agar dapat menghasilkan
kolaborasi yang efektif.
5. Jaringan kolaborasi harus dibangun berdasarkan prinsip-prinsip manajemen yang
inovatif dan adaptif sehingga mampu beradaptasi dalam sebuah lingkungan yang
dinamis dan selalu berubah.

Anda mungkin juga menyukai