Anda di halaman 1dari 14

GEREJA YANG MEWARTAKAN

(KERYGMA)
Perintah untuk Memberitakan Injil (Mat 28: 16-20)

16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit


yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika
melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa
orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata:
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di
bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.
Ada 3 bentuk Sabda Allah dalam Gereja
yaitu:

• pewartaan para rasul sebagai daya yang


membangun gereja
• Sabda Allah dalam Kitab Suci.
• Sabda Allah dalam pewartaan aktual
gereja sepanjang zaman
Tiga bentuk sabda Allah di atas saling
berhubungan satu sama lain.  Sabda Allah
berawal dari pengalaman para rasul ketika
hidup bersama Yesus. Sesudah kenaikan Yesus,
para rasul mulai mewartakan kepada umat.
Dari pewartaan para rasul itulah kemudian
mulai ditulis. Sabda Allah inilah yang kemudian
dilanjutkan oleh Gereja dalam pewartaan
aktual gereja. Tugas anggota Gereja adalah
mewartakan sabda Allah sebagaimana yang
dilakukan para rasul dulu.
Ada dua pola pewartaan dalam mewartakan
Sabda Allah yaitu:

1) Pewartaan verbal/kata-kata (kerygma)


 
Beberapa contoh pewartaan verbal dimana
awam diminta terlibat:
• Khotbah atau homili:
– Kotbah: pewartaan yang berdasarkan tema
tertentu dan bisa mengambil kutipan dari
berbagai kitab (KSPL atau KSPB).
– Homili: pewartaan berdasarkan satu perikope
saja, misalnya tentang: Garam & Terang Dunia.
Maka yang dibahas cukup perikope itu.
Kotbah & homili diwartakan dari
mimbar. Meskipun terkesan satu
arah (melulu dari yang berkotbah)
namun kotbah & homili yang baik
adalah komunikasi dua arah di
mana pendengar juga diaktifkan.
• Pelajaran agama: proses pendampingan para
guru agama kepada para siswa untuk
menemukan makna hidupnya dalam terang Kitab
Suci.
• Katekese umat: kegiatan suatu kelompok umat di
mana mereka aktif berkomunikasi untuk
menafsirkan hidup nyata dalam terang KS yang
diharapkan berlanjut dengan aksi nyata sehingga
dapat membawa perubahan ke arah yang lebih
baik. Pendampingnya disebut Katekis
• Pendalaman kitab suci: merenungkan kitab suci.
2) Pewartaan dengan perbuatan/tindakan
(Martyria)
Yaitu pewartaan tanpa kata-kata tapi
lewat tindakan kasih yang nyata
terhadap sesame, seperti dilakukan
Kristus.
Tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang
pewarta Sabda Allah:
a.    Seorang pewarta harus mendalami dan menghayati
Sabda Tuhan
Orang tidak dapat mewartakan sabda Allah dengan
baik kalau dia sendiri belum mengenal, memahami dan
melaksanakan Sabda Allah di dalam hidupnya. Seorang
pewarta harus membekali diri dengan pengetahuan
tentang Kitab Suci dengan mengikuti penataran,
seminar atau kuliah khusus di bidang Kitab Suci.
b.      Seorang pewarta harus mengenal
umat/masyarakat yang dia beri pewartaan
Selain pengenalan/pemahaman tentang Kitab
Suci, seorang pewarta juga dituntut mengenal
latar belakang umat (misalnya usia, tingkat
pendidikan, latar belakang ekonomi, latar
belakang budaya, dll) yg diberi pewartaan.
Pemahaman akan latar belakang umat yg diberi
pewartaan akan menjadikan pewartaan itu
kontekstual.
MAGISTERIUM DAN PARA PEWARTA SABDA

Magisterium Gereja adalah kuasa mengajar


dalam Gereja. Magisterium Gereja bertugas
untuk menafsirkan dan mengajarkan Kitab
Suci kepada umat dan menjaga kesatuan iman
dan ajaran Kristus. Magisterium Gereja terdiri
atas para Uskup yang dipimpin oleh Paus.
Syarat-syarat menjadi pewarta Sabda Allah:

• Dekat dengan yang diwartakannya, artinya


dekat dengan Yesus Kristus dan Sabda-Nya
• Menjadi senasib dengan yang diwartakannya
(senasib dengan Yesus Kristus)
• Berani menanggung derita seperti Yesus
• Siap untuk diutus dan “diserahkan” ke tengah
umat
• Memiliki komitmen utuh kepada umat
Para pewarta sabda Allah:
• Katekis, orang yang ikut ambil bagian secara
khusus pada pelaksanaan perutusan yang
disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada para rasul,
yakni tugas untuk mengajar secara khusus, karena
semua orang yang dibaptis diutus untuk mewartakan
kabar gembira atau Injil keselamatan yang telah ia
terima
• Guru Agama
• Pemandu ibadat

Anda mungkin juga menyukai