Anda di halaman 1dari 18

PELUANG BISNIS JAMBU KRISTAL NONBIJI DI DESA CIPINANG

KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG


(Studi kasus pada kelompok tani Tirta Mulya)

Rizal Faturochman
C1120208
Pembimbing
Drs.Dadan Hamdani.M,M

KONSENTRASI MANAJEMEN SDM


INSTITUT KOPERASI INDONESIA
2016
LATAR BELAKANG

• Indonesia merupakan negara agraris

• Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan negara


lain yaitu Taiwan sebagai peneliti teknologi
pertanian

• Pengembangan varietas produk


Tabel 1. Perbandingan antara permintaan supermarket dan pasokan jambu Kristal bulan
oktober 2011 sampai September 2012
Bulan Permintaan(kg) Pasokan (kg) Kekurangan (kg)

Oktober 2011 5820 3679.8 2140.2


November 2011 3848 1608 2240
Desember 2011 3848 2562.9 1285.1
Januari 2012 3613 2816.7 796.3
Februari 2012 4280 4190 90
Maret 2012 2491 1852 639
April 2012 2491 2175.8 315.2
Mei 2012 1930 395.9 1534.1
Juni 2012 2076.5 720.6 1355.9
Juli 2012 3779.8 2126.5 1653.3
Agustus 2012 1829 404.6 1424.4
September 2012 1846 525 1321
TOTAL 37852.3 23057.8 14794.5
Sumber: PKHT IPB Tahun 2011-2012
FENOMENA
Berdasarkan hasil dari survei pendahuluan
diperoleh bahwa:
• Kuota permintaan tersebut masih sulit untuk di penuhi, dikarenakan kekurangan stok
produksi. Oleh karena itu, Pengembangan pembudidayaan secara perkebunan belum banyak
dilakukan. Kebun Jambu Kristal yang ada masih skala sporadis atau kecil

• Dalam penanaman secara perkebunan, jambu kristal ini tidak mengalami kesulitan. Menurut
kepada dinas Hortikultura Jambu kristal dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan
gembur dengan derajat keasaman tanah (pH), yaitu antara 4,5 sampai 8,2 serta berdrainase
baik.
Tabel 2 Perkembangan jumlah permintaan 6 (enam) bulan terakhir dilokasi
kebun jambu Kristal di desa Cipinang Kec.Cimaung kab.Bandung pada tahun
2015

Bulan Produksi (Kg) Permintaan (kg) Persentase

Juli 100 100 -

Agustus 100 105 5%

September 100 112 12%

Oktober 100 120 20%

November 100 135 35%


Desember
100 150 50%

Sumber : wawancara pendahuluan kepada pemilik kebun


IDENTIFIKASI MASALAH

Bagaimana potensi aspek pasar dan pemasaran jambu Kristal

Bagaimana pengembangan aspek teknis jambu Kristal

Bagaimana aspek manajemen petani dalam pengelolaan jambu


kristal

Bagaimana aspek finansial jambu Kristal ini terhadap ekonomi


petani
Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya
Mendeskripsikan
penelitian ini adalah
kelayakan rencana
untuk mengetahui
pengembangan usaha
bagaimana kelayakan
dinilai dari aspek pasar
usaha (business plan)
dan pemasaran, aspek
Jambu Kristal di Desa
teknis dan teknologis,
cipinang Kecamatan
aspek manajemen dan
Cimaung Kabupaten
finansialnya.
Bandung.
Kegunaan Penelitian

Aspek Teoritis
Aspek Guna
Laksana
PENDEKATAN MASALAH
Pendekatan Varietas Jambu Kristal Non Biji
Jambu Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada awal
tahun 1991 di District Kao Shiung — Taiwan. Jambu Kristal diperkenalkan di Indonesia
pada akhir tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal sebetulnya tidak benar-
benar tanpa biji tetapi jumlah bijinya kurang dari 3 persen bagian buah. Sebelum Jambu
Kristal diperkenalkan di Indonesia sudah terlebih dahulu ditemukan jenis jambu tanpa biji
lainnya yaitu jambu sukun.
kandungan Jumlah Kandungan jumlah
Tabel 3. Kandungan Energy 49,00 ka Vitamin C 87,00 mg
gizi jambu biji dalam Vitamin A 25 SI Kalsium 14,00 mg
Protein 0,90 gr Niacin 1,10 mg
bobot 100 gram Vitamin B1 0,05 mg Fosfor 28,00 mg
Lemak 0,30 gr Serat 5,60 gr
Vitamin B2 0,04 mg Besi 1,10 mg
Karbohidrat 12,20 gr Air 86 gram
Sumber : www.trubus-online.co.id, 2010
Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada
kelompok tani Tirta
Mulya Desa Cipinang
Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat.
Pendekatan Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis menurut Kasmir, S.E., MM. dan Jafkar,SE.,MM. dalam
buku studi kelayakan bisnis (2003:6) yaitu sebagai berikut:
“Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”

Sedangkan menurut Husein Umar (1997:20) menyatakan bahwa :

“Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian layak atau tidaknya suatu
proses besar yang biasanya merupakan proyek investasi itu
dilaksanakan”.
METODE PENELITIAN

Metode Studi Kasus

Metode Deskriptif

Bertujuan untuk mencari informasi yang


mendalam
PENDEKATAN MANAJEMEN PEMASARAN
Fungsi manajemen menurut pendapat Malayu
Menurut Philip Kotler (1993:175)
S.P Hasibuan (2006 :21) sebagai berikut :
menyatakan bahwa :
“lingkungan pemasaran
perusahaan terdiri dari para 1. Perencanaan 7. Kompensasi
pelaku dan kekuatan-kekuatan 2. Pengorganisasian 8. Pengintegrasian
yang berasal dari luar fungsi 3. Pengarahan 9. Pemeliharaan
manajemen pemasaran 4. Pengendalian 10. Kedisiplinan
perusahaan yang mempengaruhi 5. Pengadaan 11. Pemberhentian
kemampuan manajemen 6. Pengembangan
pemasaran untuk
mengembangkan dan
Studi kelayakan merupakan bagian dari fungsi
mempertahankan transaksi yang
sukses dengan para langganan
Manajemen Pertama yaitu perencanaan
sasarannya”. (Planning)
Sumber Data Penelitian
Cara
Data yang Sumber Pengumpulan
diperlukan Data data

Kuantitatif, Studi Pustaka


Kualitatif Studi Pustaka
Informan,
Primer, Responden Wawancara dan
Sekunder Observasi
Operasionalisasi Variabel Studi Kelayakan Bisnis
Variabel Sub Variabel Indikator
Studi Kelayakan Bisnis a. Aspek Teknis - Kapasitas Produksi sekali Panen
- Jenis teknologi yang dipakai
- Lokasi yang paling cocok

  a. Aspek pasar dan pemasaran - Seberapa besar luas pasar


- Pertumbuhan permintaan
- Pangsa pasar (market share)
  a. Aspek Yuridis - Menganalisa Kelangsungan hidup
proyek
  a. Aspek manajemen - Manajemen saat pembangunan
proyek
- Manajemen saat proyek
dioprasikan
  a. Aspek lingkungan - Menganalisa pengaruh positive
dan negative terhadap lingkungan
sekitar

  a. Aspek finansial - Menganalisa sehat atau tidaknya


proyek
- Menganalisa kemampuan proyek
dalam memenuhi kebutuhan
finansial
Rancangan Analisis Data
Berdasarkan pendekatan yang telah diuraikan diatas maka diperlukan suatu analisis data
sebagai berikut :
1. Aspek pasar dan pemasaran
Analisis aspek pasar dan target pasar akan dilakukan dengan analisis melalui Strategi
pemasaran yang dikaji dan diteliti dalam analisis kelayakan ini mencakup aspek peluang pasar
dan kebijakan bauran pemasaran 4p ( product, price, place dan promotion )

2. Aspek teknis
• Kemampuan petani dalam pemeliharaan kebun.
• Lokasi dari pendirian kebun.

3. Aspek manajemen
Aspek manajemen digunakan analisis secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian.
•IRR ( Internal rate return )

4. Aspek keuangan / Finansial


Dari aspek finansial ini maka akan digunakan rumus kriteria investasi sebagai berikut :

IRR ( Internal rate return )

2
NPV ( Net Present Value )

1
(i’’- i’)
NPV’
NPV’- NPV’’
Dimana :
IRR = i’+
Bt = benefit pada periode tertentu Dimana :
Ct = biaya pada periode tertentu i’= discount factor yang menghasilkan NPV positif
i’’= discount factor yang menghasilkan NPV negative
I = tingkat discount rate
N = umur ekonomis
PP ( payback period )

3 PP =
Dimana :
I = besarnya investasi
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada tiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai