Jambu Kristal
Jambu Kristal
Rizal Faturochman
C1120208
Pembimbing
Drs.Dadan Hamdani.M,M
• Dalam penanaman secara perkebunan, jambu kristal ini tidak mengalami kesulitan. Menurut
kepada dinas Hortikultura Jambu kristal dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan
gembur dengan derajat keasaman tanah (pH), yaitu antara 4,5 sampai 8,2 serta berdrainase
baik.
Tabel 2 Perkembangan jumlah permintaan 6 (enam) bulan terakhir dilokasi
kebun jambu Kristal di desa Cipinang Kec.Cimaung kab.Bandung pada tahun
2015
Maksud dilakukannya
Mendeskripsikan
penelitian ini adalah
kelayakan rencana
untuk mengetahui
pengembangan usaha
bagaimana kelayakan
dinilai dari aspek pasar
usaha (business plan)
dan pemasaran, aspek
Jambu Kristal di Desa
teknis dan teknologis,
cipinang Kecamatan
aspek manajemen dan
Cimaung Kabupaten
finansialnya.
Bandung.
Kegunaan Penelitian
Aspek Teoritis
Aspek Guna
Laksana
PENDEKATAN MASALAH
Pendekatan Varietas Jambu Kristal Non Biji
Jambu Kristal merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada awal
tahun 1991 di District Kao Shiung — Taiwan. Jambu Kristal diperkenalkan di Indonesia
pada akhir tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal sebetulnya tidak benar-
benar tanpa biji tetapi jumlah bijinya kurang dari 3 persen bagian buah. Sebelum Jambu
Kristal diperkenalkan di Indonesia sudah terlebih dahulu ditemukan jenis jambu tanpa biji
lainnya yaitu jambu sukun.
kandungan Jumlah Kandungan jumlah
Tabel 3. Kandungan Energy 49,00 ka Vitamin C 87,00 mg
gizi jambu biji dalam Vitamin A 25 SI Kalsium 14,00 mg
Protein 0,90 gr Niacin 1,10 mg
bobot 100 gram Vitamin B1 0,05 mg Fosfor 28,00 mg
Lemak 0,30 gr Serat 5,60 gr
Vitamin B2 0,04 mg Besi 1,10 mg
Karbohidrat 12,20 gr Air 86 gram
Sumber : www.trubus-online.co.id, 2010
Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada
kelompok tani Tirta
Mulya Desa Cipinang
Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat.
Pendekatan Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis menurut Kasmir, S.E., MM. dan Jafkar,SE.,MM. dalam
buku studi kelayakan bisnis (2003:6) yaitu sebagai berikut:
“Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”
“Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian layak atau tidaknya suatu
proses besar yang biasanya merupakan proyek investasi itu
dilaksanakan”.
METODE PENELITIAN
Metode Deskriptif
2. Aspek teknis
• Kemampuan petani dalam pemeliharaan kebun.
• Lokasi dari pendirian kebun.
3. Aspek manajemen
Aspek manajemen digunakan analisis secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian.
•IRR ( Internal rate return )
2
NPV ( Net Present Value )
1
(i’’- i’)
NPV’
NPV’- NPV’’
Dimana :
IRR = i’+
Bt = benefit pada periode tertentu Dimana :
Ct = biaya pada periode tertentu i’= discount factor yang menghasilkan NPV positif
i’’= discount factor yang menghasilkan NPV negative
I = tingkat discount rate
N = umur ekonomis
PP ( payback period )
3 PP =
Dimana :
I = besarnya investasi
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada tiap tahunnya.