Etik Ahmad Shofi Mubarok, S.Psi., M.Psi., Psi. Pengantar • Banyak pelanggaran kode etik yang terjadi, ada yang tidak sengaja namun ada pula yang melakukannya dengan sengaja. • Pada dasarnya HIMPSI sudah membuat kode etik psikologi yang berfungsi mengatur dan mengikat para anggotanya agar tidak melanggar hak asasi manusia, namun kode etik masih harus tunduk pada hukum perundangan yang berlaku. • Beberapa kode etik dibuat setelah adanya kasus yang terjadi kemudian dibahas oleh HIMPSI. Kasus 1 • Suatu ketika klien A datang pada psikolog karena mengalami trauma pada roda kendaraan setelah kecelakaan yang dialaminya. Kemudian setelah melalui proses asesmen, sebelum konselor mengungkapkan metode intervensi/penangan terhadap kasus tersebut, klien A meminta psikolog untuk memberikannya metode hipnotis. Padahal dengan metode tersebut pada kasus A, hanya akan bertahan sementara saja, namun A masih terus bersikeras agar psikolog menggunakan hipnotis. 1. Menurut anda, siapa pihak yang berhak menentukan jenis intervensi, apakah psikolog/konsultan atau permintaan klien? 2. Jika Anda berada di posisi konselor, apa yang akan anda lakukan? Kasus 2 • Seorang psikolog X sedang terburu-buru karena ada janji diminta menghadiri seminar di luar kota namun ternyata ada calon klien datang. X menerima klien tersebut dan mendengarkan keluhan permasalahannya. Kemudian karena X dikejar waktu, ia mengungkapkan informed consent secara lisan mengenai sesi, metode dan biaya dan klien setuju hingga sepakat akan datang dua hari lagi. Namun hingga tiga hari kemudian klien tidak datang, maka X menghubungi klien tersebut, ternyata kliennya telah pergi ke psikolog lain. 1. Apakah informed consent boleh dilakukan secara lisan? 2. Menurut anda, apa saja syarat atau kriteria klien yg bisa diberikan inform consent? Kasus 3 • Suatu keluarga terdiri dari ayah X, ibu Y, dan anak laki-laki Z melakukan family therapy ke konselor karena Z diketahui sekolah telah menghamili pacarnya. Pada saat sesi konseling individu, Z menyatakan pada konselor bahwa ia terinspirasi dari X yang ketahuan selingkuh dengan janda tetangga ketika Y tidak di rumah. Dengan konsep modeling, Z menerapkan hal itu pada pacarnya. 1. Menurut anda apakah konselor harus menjaga kerahasiaan klien dari keluarganya? 2. Bila anda menjadi konselor pada kasus tersebut, apa yang akan anda lakukan? Kasus 4 • Klien A seorang janda anak 1 memiliki permasalahan keluarga yang kompleks. Ia datang ke psikolog Y karena insomnianya dirasa parah. Setelah beberapa sesi, ia sudah sembuh dari insomnianya. A merasa nyaman dan tertarik pada Y, bahkan hingga menyatakan ingin dilamar sedangkan Y hanya ingin sebatas profesional saja. Kemudian A datang lagi sambil mengeluhkan keluarganya yang sudah tidak mau menerima dirinya dan hanya Y yang bisa dipercaya olehnya. 1. Bagaimana sikap yang benar ketika menghadapi klien agar profesional? 2. Bila anda menjadi Y, apa yang akan anda lakukan?
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita