Emergencies and
Cardiorespiratory
Arrest
Rawahyudi Herdizal, S.Ked
Afifah Nabila, S.Ked
Gita Juliani, S.Ked
Pembimbing:
dr. Yosyi Oktahara, Sp.A., M.Kes
01
PENGENALAN
KEGAWATAN
PERNAPASAN DAN
SIRKULASI
Pada bayi dan anak proses henti kardiopulmonal
(cardiopulmonary arrest) jarang terjadi secara
mendadak, sebagian besar terjadi secara runtut
akibat perburukan progresif pada fungsi
pernapasan dan sirkulasi
Denyut jantung/menit :
Penurunan kesadaran
Kejang
Trauma
Tabel 2. Laju Napas Menurut Umur
Umur Laju/menit
Neonatus 30 – 60
1-6 bulan 30 – 50
6-12 bulan 24 – 46
1-4 tahun 20 – 30
4-6 tahun 20 – 25
>12 tahun 12 - 16
Bayi dan anak dengan risiko henti napas biasanya dimulai dengan adanya
dengan tanda tanda :
• Penurunan laju napas, peningkatan usaha napas, menurunnya suara
napas
• Penurunan kesadaran atau respon terhadap nyeri
• Tonus otot rangka melemah
• Sianosis
Takipneu tanpa tanda lain distres napas adalah bagian dari upaya kompensasi
sistem napas terhadap asidosis metabolik, seperti pada : syok, ketoasidosis
diabetikum, diare dengan dehidrasi, keracunan salisilat, dan insufisiensi ginjal
kronik
Laju napas yang sangat lambat dan ireguler adalah tanda klinis yang
mengkhawatirkan dan biasanya disebabkan oleh : hipotermi, kelelahan, dan
depresi susunan saraf pusat. Kelelahan adalah penyebab tersering penurunan
laju napas.
02 Mekanika Napas
Meningkatnya kerja napas sering ditandai dengan napas cuping hidung, retraksi
interkostal, subkostal, dan suprasternal. Tanda tersebut dijumpai pada
obstruksi jalan napas atau penyakit alveolar. Anggukan kepala ke atas saat
inspirasi (head bobbing), merintih (grunting), stridor, ekspirasi memanjang
adalah tanda gangguan mekanika napas
03 Alir Udara Napas
Gerakan pengembangan dada dan kualitas aliran udara masuk ke paru-paru pada
saat inspirasi cerminan dari kecukupan isi tidal dan efektifitas ventilasi paru.
Tidak adekuatnya pengembangan dada dapat disebabkan oleh :
• Hipoventilasi
• Obstruksi jalan napas
• Atelektasis
• Pneumotoraks
• Efusi pleura
• Sumbatan mukus
• Aspirasi benda asing
04 Warna Kulit dan Suhu
Pada keadaan hipoksemia atau perfusi yang jelek, kulit tubuh dan ekstrimitas
terlihat bercak (mottled) sedangkan pada tangan dan kaki terlihat kelabu, pucat
dan teraba dingin. Sianosis sentral jelas terlihat pada hipoksemia atau secara
klinis baru terlihat bila >5g% hemoglobin mengalami desaturasi oksigen.
Suhu lingkungan harus diperhatikan, karena bila suhu ruangan dingin akan terjadi
vasokontriksi pembuluh darah perifer dan menyebabkan kulit bercak (mottled),
pucat dan teraba dingin disertai dengan melambatnya capillary refill.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Afterload
Curah jantung
2–5 95 – 140
5 – 12 80 – 120
>12 60 - 100
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Tekanan Darah
Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (flow) dan resistensi pembuluh
sistemik. Meskipun curah jantung menurun, tekanan darah dapat
dipertahankan normal dengan meningkatkan tahanan pembuluh darah
sistemik.
Tekanan darah sistolik normal pada anak diatas usia 1 tahun dapat diperkirakan
dengan rumus 90 mmHg + (2x dalam tahun) untuk persentil dan 70 mmHg +
(2x dalam tahun) untuk persentil.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Tekanan Darah
Hipotensi baru dapat terdeteksi bila terjadi kehilangan 25% volume sirkulasi. Tetapi
kehilangan darah 5-10% secara akut merupakan kehilangan darah yang
bermakna pada anak.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Perfusi Sistemik
Pengenalan fase awal syok kompensasi yaitu dengan menilai tanda klinis yang
secara tidak langsung merupakan cerminan dari aliran darah dan tahanan
(resistensi vaskular sistemik). Yaitu dengan menilai :
• Denyut nadi perifer
• Tanda perfusi dan fungsi organ seperti : kulit, otak, ginjal
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Tekanan nadi menentukan isi nadi (tekanan nadi - tekanan sistolik – diastolik).
Penurunan curah jantung menyebabkan tekanan nadi mengecil,
mengakibatkan denyut teraba menjauh dan akhirnya tidak teraba. Hilangnya
denyut nadi sentral merupakan tanda dan kegawatan kardiovaskular dan harus
dianggap dan diperlakukan sebagai henti jantung.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Kulit
Penurunan perfusi kulit merupakan tanda awal syok. Bila terdapat penurunan
curah jantung kulit akan teraba dingin, dimulai dari perifer (ujung jari tangan
dan kaki) dan merambat ke proksimal tubuh. Perlambatan capillary refill dapat
terjadi pada syok, demam, dan suhu udara dingin.
Tanda hipoperfusi otak tergantung oleh derajat dan lamanya iskemia otak. Pada
iskemia otak mendadak akan dijumpai gejala : penurunan kesadaran,
kelemahan tonus otot, kejang, dan dilatasi pupil. Bila iskemia otak terjadi secara
bertahap maka gejala neurologis yang terjadi biasanya tidak telihat jelas,
penurunan kesadaran disertai dengan agitasi dan letargi.
Anak diatas usia 2 bulan dengan ketidakmampuan mengenal orangtua atau gagal
melakukan kontak mata menandakan adanya hipoperfusi korteks.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Otak
1. Sadar (A = alert)
2. Responsif terhadap rangsang suara (V = response to voice)
3. Responsif terhadap rangsang nyeri (P = response to pain)
4. Tidak responsif sama sekali (U = unresponsive)
Pada hipoperfusi otak yang berlangsung lama dan dalam dapat diketahui dengan
menghilangnya refleks tendo, pupil miosis tetapi reaktif, perubahan pola napas
dan posture dekortikasi / deserebrasi
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Ginjal
Keluaran urin normal rata-rata 1-2 ml/kgbb/jam. Bila kurang dari 1ml/kbb/jam
(tanpa penyakit ginjal) merupakan tanda perburukan perfusi ginjal yang secara
tidak langsung menggambarkan adanya hipovolemia.
PENILAIAN CEPAT SISTEM KARDIOPULMONAL
Tabel 4. Urutan penilaian secara cepat sistem kardiovaskular
1. Stabil
2. Potensial distres napas
3. Gagal napas atau syok
4. Gagal kardiopulmonal
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Anak dengan potensial gagal napas atau syok segera dilakukan pemberian oksigen,
jalan napas dipertahankan tetap terbuka. Suhu tubuh dan lingkungan harus
dipertahankan sebaik-baiknya, dan pemberian makanan peroral harus
dihentikan.
EVALUASI KINERJA KARDIOVASKULAR
Bila dijumpai gagal napas, jalan napas harus diusahakan terbuka untuk menjamin
kecukupan ventilasi dan oksigenasi.
Bila ada tanda syok maka akses vaskular harus cepat dipasang dan resusitasi
cairan dengan cepat harus dimulai serta obat-obatan sesuai dengan indikasi.
Bila dijumpai gagal kardiopulmonal maka prioritas utama adalah oksigenasi dan
ventilasi, bila setelah perbaikan oksigenasi dan ventilasi keadaan sirkulasi dan
perfusi tidak segera membaik, maka penatalaksanaan terhadap syok harus
segara dilakukan.
02
Penilaian
Kegawatdaruratan
pada Anak
Penilaian Kegawatdaruratan pada Anak
Pernapasan abdominal Karena susunan tulang iga dan otot dada yang
napas
• Amati sejak awal bertemu, dekati perlahan-lahan, hindari kontak fisik sampai anak
mulai mengenal/beradaptasi dengan pemeriksa
• Duduk atau jongkok didekat anak, gunakan suara yang lembut
• Biarkan anak berada di pangkuan pengasuh
• Gunakan mainan untuk menarik perhatiannya
• Ajaklah berbicara tentang dirinya sendiri
• Jangan berikan banyak pilihan, tapi biarkan ia merasa memiliki kontrol terhadap
pemeriksa
• Hindari pertanyaan yang dapat dijawab dengan ‘tidak’
• Pujilah dia agar mau bekerjasama
• Gunakan bahasa yang sederhana
• Utamakan pemeriksaan pada bagian yang penting, bagian kepala dan leher
diperiksa paling akhir
Batita (Bawah Tiga Tahun/Toddlers)
Cara Melakukan Penilaian Batita
• Beri informasi yang jelas tentang keadaan sakitnya, fungsi tubuh yang
normal, dan intervensi yang akan dilakukan
• Beranikan anak untuk bertanya dan terlibat dalam perawatan dirinya
• Bicara langsung pada anak
• Hormati kerahasiaan kecuali bila hal ini membahayakan dirinya
• Jujur dan jangan berprasangka
• Jangan menyimpulkan kedewasaan dari ukuran tubuh
• Jangan frustasi atau marah bila anak tidak kooperatif
• Dapat minta bantuan teman untuk meyakinkannya
Anak yang memerlukan perawatan khusus
Cara Melakukan Penilaian Anak yang memerlukan perawatan khusus
03
02
01 Upaya Napas
Sirkulasi Kulit
Penampilan
Anak
Penampilan Anak
Penilaian dengan metode ‘Ticles’ (TICLS)
dia mau bermain dengan mainan atau alat pemeriksaan ? apa anak tidak
Speech/Cry Apakah anak berbicara atau menangis dengan kuat atau lemah atau
Upaya Napas
Penilaian Upaya Napas
Suara napas yang tidak normal Mengorok, parau, stridor, merintih, mengi
head bobbing
tersebut
Mottling Kulit berbercak kebiruan akibat
vasokonstriksi
Distres Pernapasan
Normal
Normal
Metode PAT
Gagal Napas
Abnormal /
Normal /
Metode PAT
Syok
Abnormal Normal
Metode PAT
Gangguan metabolik
atau gangguan
primer susunan saraf
pusat
Abnormal Normal
Normal
Penilaian ABCDE
A Airway (Jalan Napas)
C Circulation (Sirkulasi)
E Exposure (Paparan)
Airway ( Jalan Napas )
retrofaring
Rhonki basah pada inspirasi Cairan, lendir, atau darah Kontusi paru, pneumonia
Suara napas tidak ada • Obstruksi jalan napas • Benda asing, asma berat,
Denyut
Perfusijantung
Tekanan organ
darah
Circulation (Sirkulasi)
Denyut jantung
<1 110-160
2-5 95-140
5-12 80-120
>12 60-100
Circulation (Sirkulasi)
Perfusi Organ
Denyut
nadi
perifer
Produksi “capillary
urin refill time”
Tingkat
kesadaran
Circulation (Sirkulasi)
Tekanan Darah
usia
melokalisasi nyeri
• Patologis • Posture
Exposure (Paparan)