Anda di halaman 1dari 32

Analisis & Interpretasi Data

PTK KKG BERMUTU


DISAJIKAN
Drs. SUHARNO PRIHUTOMO,M.Si
Kedudukan dan Pentingnya Analisis

Tanpa analisis dan interpretasi data, kita tidak


akan dapat menarik kesimpulan tentang
keberhasilan atau kegagalan dalam perbaikan
pembelajaran.

Pemahaman dan keterampilan yang memadahi


dalam menganalisis dan menginterpretasikan
data yang diperoleh pada saat pelaksanaan
perbaikan pembelajaran.
JENIS DATA PTK

Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait


dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran,
serta hasil belajar yang diperoleh siswa
Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi
yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil
pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang
keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif.
DATA KUANTITATIF:

• Data kuantitatif merupakan data yang berupa


angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari
hasil pengukuran maupun diperoleh dengan
cara mengubah data kualitatif menjadi data
kuantitatif.
• Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina
untuk mata pelajaran matematika= 65, berat
badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
 
DATA KUALITATIF:

• Data kualitatif merupakan data yang berupa


kalimat-kalimat, atau data yang dikategorikan
berdasarkan kualitas objek yang diteliti,
misalnya: baik, buruk, pandai, dan sebagainya.
• Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara
aktif, perhatian siswa terhadap matapelajaran
IPS rendah, dan rata-rata skor UAS semester
ini naik.
TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik
analisis data kualitatif dengan model interaktif.
Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga
komponen, yakni
reduksi data,
paparan data, dan
penarikan kesimpulan
Langkah yang dilakukan dalam analisis data kualitatif
a) Memilih data (reduksi data)
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan
tujuan perbaikan pembelajaran.
Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru
dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa
atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan.

b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data)


Pada kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang
yang dilakukan pada kegiatan a) tersebut.

c)Menarik kesimpulan hasil deskripsi


Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b) tersebut,
selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana
tindakan yang telah dilakukan.
Analisis dan interpretasi data juga dapat
dilakukan dengan mencari ”pattern” atau
pola (Guba dan Lincoln, 1981). Analisis dan
interpretasi data juga dapat dilakukan
dengan cara mencari pola atau esensi dari
hasil refleksi diri yang dilakukan guru
kemudian, digabung dengan data yang
diperoleh dari beberapa pengamat yang
membantu.
 
Contoh Hasil Refleksi dan Analisis Data
Tujuan Refleksi diri Komentar Komentar Pola atau
Perbaikan guru Pengamat 1 Pengamat 2 esensi yang
diperoleh

1.Kegiatan , saya merasa Ada 3 siswa dalam


kelompok yang
untuk mengali Kegiatan awal
masih belum pengetahuan kurang dapat
awal yang optimal
saya amati, tidak
paham dengan prasyarat memotivasi
dilakukan terutama pada istilah bahan, dia siswa, hanya 3 siswa.
saat hanya diam saja. orang yang
guru penggalian
Sebaiknya, guru
memberi
Istilah bahan
peserta pada
peserta pengetahuan mengingatkan arti respon, yang
awal siswa, bahan dan zat pada lain diam saja. pertanyaan
dapat yaitu kegiatan apersepsi
Tampaknya apersepsi,
mengenai sifat siswa tidak masih
memotivas bahan. paham dengan membingung
i siswa. sehingga siswa istilah bahan kan siswa.
kurang
termotivasi
Tujuan Refleksi diri Komentar Komentar Pola atau
Perbaikan guru Pengamat 1 Pengamat 2 esensi yang
diperoleh

2.Kegiatan Respon siswa Jawaban siswa: Kegiatan


awal dapat untuk 3 orang siswa awal kurang
menjawab dalam kelompok mampu
meningkat pertanyaan
yang saya amati
meningkatka
menjawab:
kan apersepsi n respon
Zat cair dapat
respons dan motivasi mengalir, siswa. Guru
siswa. tidak terlalu menempati wadah, kurang dapat
banyak ada yang berwarna menggunaka
dan ada juga tidak
(10 orang berwarna n teknik
dari 40 Jawaban siswa
bertanya
siswa) sebab hanya pada sifat yang baik.
guru tidak fisis dari zat cair. Guru belum
memberikan Guru tidak menggunaka
mengejar jawaban
pertanyaan siswa untuk
n pertanyaan
untuk semua menyebutkan sifat penggali.
anak. lainnya
TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF

Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa


angka-angka sederhana, seperti nilai tes hasil
belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari
hasil angket, dst.
Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif,
antara lain dengan cara:
Menghitung jumlah,
Menghitung rata-rata (rerata),
Menghitung nilai persentase,
Membuat grafik,
Dsb.
Jika diperlukan data kuantitatif dapat
dianalisis secara statistik, misalnya:
Mengitung nilai beda terkecil,
Menghitung nilai korelasi antar variabel,
Dsb.
 
Teknik analisis data kuantitatif secara
deskriptif.
 
INTERPRETASI DATA

• Interpretasi data merupakan suatu


kegiatan yang menggabungkan hasil
analisis dengan pernyataan, kriteria,
atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan pembelajaran yang
sedang diperbaiki
Interpretasi data perlu dilakukan
peneliti untuk memberikan arti
mengenai bagaimana tindakan yang
dilakukan mempengaruhi peserta
didik.
Interpretasi data juga penting untuk
menantang guru agar mengecek
kebenaran asumsi atau keyakinan yang
dimilikinya
Ada berbagai teknik dalam melakukan
interpretasi data, antara lain dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman
diri guru atau peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian
pustaka atau teori terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan
pernyataan mengenai penelitian dan implikasi
hasil penelitian, dan/atau
meminta nasihat teman sejawat jika mengalami
kesulitan.
 
Skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa:

• 65 72 67 82 72
• 91 67 73 71 70
• 85 87 68 86 83
• 90 74 89 75 61
• 65 76 71 65 91
• 79 75 69 66 85
• 95 74 73 68 86
• 90 70 71 88 68
Rentang skor, Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes
Matematika
Skor matematika Nilai Tengah Banyak siswa

61 – 65 63 4
66 – 70 68 9
71 – 75 73 11
76 – 80 78 2
81 – 85 83 4
86 – 90 88 7
91 - 95 93 3
Jumlah 40
Nilai rata-ratanya
4x63 +9x68 +11x73 + 2x78 +4x83 +7x88 +3x93=
---------------------------------------------------------------
40

252 + 612 + 803 + 156 + 332 + 616 + 279 =


-----------------------------------------------------
40
= 76,25
persentase siswa yang memperoleh skor antara 71 – 75:
11
= ----- x 100 % = 27,5 %.
40

• Jika guru menetapkan ketuntasan belajar ≥ 71% maka jumlah


siswa yang tuntas belajar adalah 27 orang atau 68% siswa.
Sebaliknya 32% siswa tidak tuntas belajar.
• Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas (76,25), maka nilai siswa
secara klasikal tersebut mencapai ketuntasan belajar
• Dst.
Perolehan Nilai Tes Sebelum dan Sesudah Perbaikan

Nilai Postes 1 Nilai Postes 2


(Sebelum Perbaikan) (Setelah Perbaikan)

No Nilai n No Nilai n
1 100 2 1 100 8
2 95 - 2 95 2
3 90 4 3 90 9
4 85 4 4 85 2
5 80 4 5 80 5
No Nilai n No Nilai n
6 75 5 6 75 3
7 70 3 7 70 3
8 65 4 8 65 -
9 60 7 9 60 4
10 55 4 10 55 2

Jumlah siswa 38 Jumlah siswa 38


Rata-rata skor 72,50 Rata-rata skor 83,03
Berdasarkan tabel tersebut, dapat
disimpulkan

Secara individu:
Banyaknya siswa = 38
Siswa tuntas belajar ada 30 siswa
Persentase siswa yang telah tuntas = 30:38 x
100% = 78,94%
Siswa yang belum tuntas ada 8 siswa, persentase
siswa yang belum tuntas = 8:38 x 100% = 21,05%.
Secara klasikal
Siswa belum tuntas belajar karena menurut standar
ketuntasan belajar secara klasikal harus mencapai 85%,
sedangkan pencapaian hasil belajar setelah siklus 1
baru mencapai 78,94%, sehingga untuk mencapai
ketuntasan klasikal masih kurang 6,06%.
Rata-rata skor sebelum perbaikan = 72,50
Rata-rata skor setelah perbaikan = 83,03
Gain skor (perolehan nilai) rata-rata = 10.53
Kesimpulan dilakukan berdasarkan data, dan ternyata
timbul masalah baru. Untuk mencari penyebab masalah
secara lebih detil, dilakukan kaji ulang terhadap proses
pembelajaran, dengan menganalisis data tambahan.
 
Kesalahan Siswa dalam Penggunaan Ejaan
 

Kesalahan Siswa Kesalahan Siswa


pada Siklus I sesudah
  SiklusI
 

No. Jumlah Jumlah No. Jumlah Jumlah


kesalahan Siswa kesalahan Siswa
1 Tidak ada 2 1 Tidak ada 13
yang salah yang salah
2 1 0 2 1 2
kesalahan kesalahan
3 2 2 3 2 1
kesalahan kesalahan
4 3 4 4 3 2
kesalahan kesalahan
5 4 5 5 4 6
kesalahan kesalahan
6 5 2 5 1
kesalahan kesalahan
7 6 1 6 2
kesalahan kesalahan
8 7 0 7 2
kesalahan kesalahan
9 8 3 8 3
kesalahan kesalahan
10 9 4 9 2
kesalahan kesalahan
11 10 4 10 2
kesalahan kesalahan
12 11 3 11 1
kesalahan kesalahan
13 12 6 12 1
kesalahan kesalahan
14 13 2 13 0
kesalahan kesalahan
CONTOH SIKLUS PADA BAB III
a. Perencanaan
1. Menyusun RPP
2. Mempersiapkan bahan, metode dan model
pembelajaran
3. Menyusun instrumen penilian lisan, tulis,
tindak lanjut
4. Menyusun lembar observasi untuk siswa,
guru, kelas
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan mengacu pada RPP
2. Kegiatan awal, kegiatan inti, dan akhir
3. Koreksi tes
4. Tindak lanjut

c. Pengamatan
1. Observasi bersamaan pelaksanaan
2. Pengamat dari KS dan teman sejawat
3. Hasilnya sesuai kenyataan
4. Tidak ada intervensi dari pengamat
d. Refleksi
1. Memproses data yang didapat
dengan pertanyaan antara lain:
> Apakah penjelasan saya dapat
diterima siswa?
> Apakah penggunaan alat peraga
sudah memadai?
> Apakah semua siswa aktif
mengikuti pembelajaran?
> Bagaimana hasil tes apakah sudah
memenuhi standar KKM?
CONTOH SIKLUS PADA BAB IV
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus I berjalan
baik dan lancar karena sangat didukung oleh
kepala sekolah, guru pengamat { teman
sejawat } dan persiapan administrasi yang
memadai baik RPP lembar pengamatan.
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan secara umum sesuai RPP
2. a.Kegiatan awal masih ada 2 siswa yang
belum siap dan bicara sendiri.
b. kegiatan inti pada penjelasan materi
sangat baik, tetapi guru lupa menuliskan tujuan
pembelajaran dan materi di papan tulis.
c. akhir pembelajaran guru belum memberi
penguatan ulang materi pada siswa
3. Koreksi tes belum sampai pada analisis
4. Tindak lanjut yang berupa pengayaan atau
perbaikan pada siswa belum diberikan
c. Pengamatan
1. Observasi bersamaan pelaksanaan hasilnya :
a. Siswa masih ada 2 siswa belum siap
mengikuti awal pelajaran namanya Edo, dan Eda.
Pada saat kegiatan inti ada 3 siswa tidak
memperhatikanperintah guru yaitu Eti, Efi, Edi.
b. Pada saat kerja kelompok ada 5 siswa yang
tidak aktif dikelompok masing-masing
2. Hasil observasi pada guru
a. Guru menguasai materi dengan baik.
b. Guru belum cermat memeriksa kesiapan siswa
untuk mengikuti pelajaran.
c. Perhatian guru pada siswa pada saat
mengerjakan kelompok kurang jeli
d. Refleksi
1. Penjelasan guru sangat baik, tetapi masih ada 2
siswa belum siap dan 3 siswa tidak memperhatikan.
2. Pengunaan alat peraga efektif tetapi belum semua
siswa dapat kesempatan untuk mengunakannya.
3. Masih ada 2 siswa belum siap dan 3 siswa tidak
memperhatikan.
4. Hasil tes dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 55
dengan rata-rata 72 jadi masih di bawah KKM
5. Perlu dilanjutkan ke siklus kedua

Anda mungkin juga menyukai