Contoh Pentin Sek
Contoh Pentin Sek
Tindakan Sekolah
Disusun untuk memenuhi salah satu tagihan kegiatan
KKKS BERMUTU Kecamatan Wuryantoro tahun 2010/2011
oleh
PARTISIPAN BERMUTU
NIP …………..
NUPTK……………
SDN I WURYANTORO
KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI
2010
PENGESAHAN
1. Judul PTK
2. Bidang Ilmu
3. Kategori Penelitian
4. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Pangkat Golongan ruang
d. Jabatan Fungsional
e. Lembaga Tempat Kerja
5. Lokasi Penelitian
6. Lama Penelitian
7. Biaya Penelitian
8. Sumber Dana Penelitian
(INI SATU HALAMAN DENGAN DEPAN TADI) Wuryantoro, 10-10-2010
Peneliti
tanda tangan
PARTISIPAN BERMUTU
NIP ………..
NUPTK……………
Mengetahui Didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah”KUNCI”
Kepala SDN I Wuryantoro SDN I Wuryantoro
Seksi Dukomentasi dan Prasarana
Wuryantoro, 10-10-2010
ttd bermeterai
Partisipankakage Bermutu
NIP 19…………..
NUPTK……………
MOTTO
………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
………………………………………………………..
PERSEMBAHAN
…………………………………………………………….
…………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………….
KATA PENGANTAR
1. Ucapan syukur
2. Maksud tulisan
3. Ucapan terima kasih atas bantuan
4. Menerima kritik saran
Wuryantoro, 10-10-2010
Peneliti
PARTISIPAN BERMUTU
NIP …………..
NUPTK……………
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
(diketik satu halaman, diketik satu spasi ada 4 alenia}
UDUL HURUF BESAR SEMUA
Penelitian ini hendak …………………
………………………………………………
Latihan berulang dapat diduga
meningkatkan ……………………..
Metodw pwnwlitian yang digunakan …………………….
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil
…………………….
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Bagi guru dapat meningkatkan motivasi penggunaan
model pembelajaran kontektual inkuiri.
2. Bagi Kepala Sekolah
Dapat digunakan sebagai salah satu model pembinaan
guru dalam model pembelajaran kontekstual inkuiri.
3. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan motovasi untuk menemukan sendiri
materi pelajaran yang lebih luas dengan model kontekstual
inkuiri
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Pendekatan Kontektual Inkuiri
Menurut buku Pembelajaran Berbasis Paikem (CTL,
Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Tematik) dijelaskan
pembelajran kontekstual inkuiri adalah pembelajaran yang
berbuat seperti kerja kelompok, eksperimen, pengamatan,
penelitian sederhana, pemecahan masalah, dan pembelajaran
praktik dengan dikombinasikan dengan metode ekspositori,
seperti caramah, tanya jawab, dan demonstrasi. (Kementerian
Pendidikan Nasional, 2010: 5)
Dalam teori kontruktivisme dalam praktek pembelajaran
kontekstual inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Belajar adalah proses pemaknaan informasi baru.
2. Kebebasan adalah unsur esensial dalam lingkungan belajar.
3. Strategi belajar yang digunakan menentukan proses dan hasil belajar.
4 Belajar pada hakekatnya memiliki aspek sosial dan budaya
5. Kerja kelompok dianggap sangat berharga (2010:21)
Pendekatan kontekstual inkuiri sebagai konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam
kehidupan mereka. (Mukh. Doyin, 2010: 91)
Pendekatan kontektual inkuiri mendasarkan diri pada pemikiran :
1. Belajar tidak hanya sekedar menghafal.
2. Anak belajar dari mengalami
3. Pengetahuan yang dimiliki seseorang terorganisasi dan mencerminkan pemahaman
mendalam tentang suatu persoalan
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pendekatan kontektual inkuri adalah pendekatan pembelajaran
menemukan sendiri berdasarkan pengetahuan yang telah
dimilikinya dengan pengetahuan baru melalui kegiatan
ekspositori yang ditekankan pada pengaitan dunia nyata siswa.
a. Kontruktivisme
……………………………………………………………………………………….
………………………………………….
6. Konsep Energi
Energi adalah ………………………………..
Dst‘.
Konsep energi ini diajarkan dari kelas I sampai dengan
kelas VI, hanya yang membedakan adalah tingkat kedalaman
materi.
Materi energi ini dikaitkan dengan kenyataan
penggunaan energi dalam kehidupan keseharian siswa
melalui pembelajaran konstektual inkuiri yang ditempuh
dengan cara kontruktivisme, bertanya, dan pemodelan.
B. Kerangka Berpikir
Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran
model kontekstual inkuiri melalui latihan berulang dengan
model pendekatan kontruktivisme, bertanya, dan pemodelan
merupakan hal yang menarik.
Potensi guru dalam pembelajaran ini dapat tergali
maksimal dengan latihan berulang dengan hasil akhir yang
diharapkan kemampuan guru mengunakan model kontekstual
inkuiri meningkat.
RPP DAN GURU BELUM
KONDISI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
AWAL BELUM AKTIF KREATIF
KONTEKSTUAL MENYENANGKAN
INKUIRI
SIKLUS I
RPP DAN
SIMULASI GURU
RPP DAN MODEL
TINDAKAN PELAKSANAAN
SEKOLAH PEMBELAJARAN SIKLUS II
KONTEKSTUAL RPP DAN
INKUIRI PEMBELAJARAN
DENGAN SISWA
A. Setting Penelitian
1. Penelitian tindakan sekolah dilakukan di SDN I Wuryantoro,
Kecamatan Wuryantoro, kbupaten Wonogiri pada guru kelas I
sampai dengan guru kelas IV dengan alasan agar penelitian
berjalan lancar dan mudah dilakukan karena tempat kepala
sekolah peneliti tindakan bertugas sendiri sehingga penelitian
menjadi lebih efektif efisien.
2. Pengambilan data, pengolahan data dilakukan bersamaan
pada saat pelaksanaan tindakan sekolah agar data valid dan
reiabel.
3. Waktu pelaksanaan penelitian sekolah pada semester I
selama 3 bulan yaitu bulan Agustus, September dan Oktoberi
2010 dengan tata waktu sebagai berikut:
`
a. Penyusunan Proposal : Minggu kesatu Agustus 2010
b. Penyusunan Rencana Tindakan Sekolah (RTS) siklus I :
Minggu kedua Agustus 2010
c. Pelaksanaan Siklus Idan pengambilan data: Minggu ketiga
Agustus 2010
d. Pengolahan data, dan penyusuan ulang RTS untuk siklus II:
Minggu keempat Agustus dan minggu pertama September
e. Pelaksanaan Siklus II sekaligus pengambilan data: Minggu
Kedua September 2010
f. Pengolahan data, dan penyusuan ulang RTS untuk siklus III:
Minggu ketiga dan keempat September 2010
g. Pelaksanaan Siklus III dan pengambilan data: Minggu
Kesatu Oktober 2010
h. Pengolahan data, dan interpretasi data: Minggu kedua
Oktober 2010
i. Pengerjaan Laporan PTS : Minggu ketiga sampai dengan
minggu keempat Oktober 2010
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah seluruh guru kelas I sampai kelas VI,
SDN I Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri,
Propinsi Jawa Tengah tahun 2010/2011 semester I.
Seluruh guru kelas sebagai sampel sekaligus pupu lasi
hal ini karena seluruh guru akan diberikan tindakan sekolah
sebagai peningkatan mutu layanan pembelajaran.
C. Sumber Data
Sumber data didapatkan dari kegiatan tindakan berupa
data:
1. Data primer adalah data utama yang berupa RPP buatan guru
yang bermodelkan pemaknaan kontekstual inkuiri dan hasil
mengajar guru.
2. Data sekunder berupa data hasil penyusunan materi yang diberi
F. Analisis Data
1. Data kuantitatif yang berupa angka diperoleh dari hasil penilaian
dokumen RPP kontekstual inkuiri.. Analisis data dilakukan dengan
merekap skor nilai, menhitung skor komulatif, menghitung
rata-rata, mencarai nilai terti ggi, terendah dan selisih
rentang nilai tertinggi terendah, menghitung prosentase
keberhasilan, membandingkan dalam setiap siklus dengan
indikator keberhasilan yang ditetapkan.
2. Data kualitatif berasal dari hasil observasi menggunakan
analisis deskriptif kualitatif .
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan merupakan target yang akan
dicapai dalam PTS. Indikator kinerja ini ditetapkan adalah
dengan capaian nilai rata-rata pada APKG I mendapat lebih
besar atau sama dengan 3,25 dan pada APKG II mendapat
3,25
Indikator capaian kinerja dengan tetap memperhatikan
kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran
kontekstual inkuiri.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan
Sekolah, artinya objek penelitian ini adalah proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dengan fokus adalah
guru itu sendiri.
Pada proses ini
guru dicatat oleh pengamat hal-hal yang penting untuk
diidentifikasi yang digolongkan sebagai masalah. Hal-hal yang
dicatat adalah dokumen RPP Kontekstual inkuiri dan pelaksanaan
pembelajaran model kontekstual inkuirti
Penelitian ini mengunakan tiga siklus. Setiap siklus
mengunakan langkah-langkah: perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Penelitian Tindakan Sekolah ini terdiri dari tiga siklus
setiap siklusnya akan berisi antara lain:
1. Siklus I
a. Perencanaan
1. Menyusun skenario Rencana Tindakan Sekolah
2. Mempersiapkan materi penyusunan .
RPP Kontekstual inkuiri, strategi dan langkah tindakan
sekolah yang akan dikenakan pada guru dengan
pembelajaran kontekstual inkuiri melalui guru model.
3. Menyusun instrumen penilian hasil dokumen RPP
kontekstual inkuiri.
4. Menyusun lembar observasi untuk guru, kegiatan
tindakan sekolah.
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan mengacu pada skenario RTS
2. Kegiatan pembelajaran kontekstual inkuiri dengan
guru model.
3. Koreksi dukumen RPP kontekstual inkuiri
buatan guru dan pengumpulan data kuantitatif serta
kulaitatif
4. Melakukan pengamatan pelaksanaan pembelajaran
c. Pengamatan
1. Observasi bersamaan pelaksanaan
2. Pengamat dari Kepala Sekolah dan guru senior
3. Hasil sesuai kenyataan
4. Tidak ada intervensi dari pengamat
d. Refleksi
1. Memproses data yang didapat dengan pertanyaan antara
lain:
> Apakah penjelasan saya dapat diterima guru?
> Apakah materi penyusunan pembelajaran kontekstual
inkuiri sudah memadai?
> Apakah semua guru aktif mengikuti kegiatan tindakan
sekolah melalui guru model dalam pembelajaran
kontekstual inkuiri?
> Apakah hasil dokumen RPP kontekstual inkuiri sudah
memenuhi standar indikator kinerja yang ditetapkan?
> Apakah guru dapat mengajar sesuai dengan kontektual
inkuiri?
2. Siklus II
Pelaksanaan PTK pada siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I.Pada siklus II ini disusun rencana yang berasal dari hasil
pengolahan data di siklus I.
Reflesi yang dilakukan pada akhir siklus I dan sajian data
pada siklus I sebagai dasar melakukan siklus II untuk mengetahui
sejauh mana perkembangan pembelajaran keefektifan
penggunaan model pembelajaran kontekstual inkuiri yang
dikuasai guru.
3. Siklus III
3. Siklus III
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan secara umum sesuai RTS
2. a. Kegiatan awal menilai dokumen RPP kontekstual inkuiri.
b. kegiatan inti menilai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dengan model kontekstual inkuiri.
c. kegiatan akhir guru dan kepala sekolah meloihat ulang
kelebihan dan kekurangan pelalksanaan pembelajaran
kontekstual inkuiri.
(KETERANGAN; BOLEH DIBERI FOTO KEGIATAN TINDAKAN
SEKOLAH MISALNYA FOTO KETIKA KS DAN GURU
MEMBICARAKAN PERSIAPAN, SAAT PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN, DISKUSI HASIL KEGIATAN TIAP SIKLUS PADA
PELAKSANAAN
INGAT FOTO KEGIATAN TIAP SIKLUS HARUS BERBEDA)
c. Pengamatan
1. Pengamatan pelaksanaan dilakukan untuk mencatat hasil :
a. Pada penilaian dokumen RPP kontekstual inkuiri baru
didapat nilai rata-rata 2,3.
b. Pada saat pelaksanaan pembelajaran nilai rata-rata 2,1
c. Penggunaan kontekstual inkuiri dengan kontruktivisme ,
bertanya, dan penggunaan model baru nampak 40 %
indikator capaian.
2. Hasil pengamatan pelaksanaan pebelajaran untuk guru model
sebagai siswa :
a. Model siswa belum berkesempatan menguasai materi dengan
baik melalui kontruktivisme.
b. Model siswa belum cermat mengunakan pertanyan secara rinci
untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai
indikator.
c. Perhatian model siswa pada saat mengerjakan
kelompok pada inkuiri pemodelan belum kompak.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pebelajaran untuk guru :
a. Guru belum memberi kesempatan kepada siswa
menguasai materi dengan baik melalui kontruktivisme.
b. Guru belum cermat mengali kemampuan siswa
mengunakan pertanyan secara rinci untuk menggali
pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai indikator.
c. Perhatian guru pada saat membimbing siswa kerja
kelompok pada inkuiri pemodelan belum maksimal
mengunakan analogi yang sudah ada dilingkungan siswa
tentang energi.
d. Refleksi
1. Guru belum menerima penjelasan RPP kontekstual inkuiri
secara mantap karena nilainya baru 2,3.
2. Pelaksanaan pembelajaran model konstektual inkuiri sudah
memperoleh nilai 2,1
3. Kekurangan yang diketemukan pada RPP pada tujuan belum
mencerminkan standar ABCD, pada materi belum mengaitkan
dengan kontekstual sekitar siswa, dan pada kegiatan
pembelajaran pada bagian inti belum mencerminkan
kemampuan
untuk menemukan sendiri atau proses inkuiri baik dari
pertanyaan maupun pemodelan.
4. Perlu dilanjutkan ke siklus kedua karena baru memperoleh nilai
2,3 dan 2,1 atau rata-rata 2,2 jadi masih dibawah indikator
kinerja.
2. Hasil Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus II berjalan baik dan
lancar sesuai refleksi siklus I dan persiapan administrasi yang
memadai baik RTS lembar penilaian RPP lembar penilaian
pelaksanaan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan secara umum sesuai RTS
2. a. Kegiatan awal menilai dokumen RPP kontekstual inkuiri.
b. kegiatan inti menilai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan
oleh guru dengan model kontekstual inkuiri.
c. kegiatan akhir guru dan kepala sekolah melihat ulang
kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran
kontekstual inkuiri.
c. Pengamatan
1. Pengamatan pelaksanaan dilakukan untuk mencatat hasil :
a. Pada penilaian dokumen RPP kontekstual inkuiri mendapat
nilai rata-rata 2,7
b. Pada saat pelaksanaan pembelajaran nilai rata-rata 2,8
c. Penggunaan kontekstual inkuiri dengan kontruktivisme ,
bertanya, dan penggunaan model sudah nampak 60 %
indikator capaian.
2. Hasil pengamatan pelaksanaan pebelajaran untuk guru di kelas
a. Siswa sudah nampak berkesempatan menguasai materi dengan
baik melalui kontruktivisme.
b. Siswa cermat mengunakan pertanyan secara rinci untuk
menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai indikator.
c. Perhatian siswa pada saat mengerjakan kelompok pada inkuiri
pemodelan sudah aktif kompak
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pebelajaran untuk guru :
a. Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa
menguasai materi dengan baik melalui kontruktivisme.
b. Guru cermat mengali kemampuan siswa
mengunakan pertanyan secara rinci untuk menggali
pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai indikator.
c. Perhatian guru pada saat membimbing siswa kerja
kelompok pada inkuiri pemodelan belum maksimal
mengunakan analogi yang sudah ada dilingkungan siswa
tentang energi.
d. Refleksi
1. Guru menerima penjelasan RPP kontekstual inkuiri
secara mantap biarpun nilainya baru mencapai 2,7.
2. Pelaksanaan pembelajaran model konstektual inkuiri sudah
b. Pelaksanaan
c. ……….
d. …………….
C. Pembahasan
Pembahasan hasil didasarkan pada hasil tindakan yang
sudah dilaksanakan pada siklus I, II, dan III pada penilaian
dokumen RPP kontekstual inkuiri dan pada pelaksanaan
pembelajaran model kontekstual inkuiri.
Pembahasan hasil non tes berpedoman pada hasil
observasi. Hasil obeservasi dari kegiatan tindakan pada siklus I,
II, dan III.
Hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk tabel
mulai dari Pra siklus, siklus I, II, dan Siklus III
sebagai berikut:
TABEL I
NILAI DOKUMEN RPP KONTEKSTUAL INKUIRI
NO NILAI PRA SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1 1,0 – 2,1
2 2,0 – 3,0
3 3,1 – 3,25
4 3,26 – 4,0
Berdasarkan tabel nilai dokumen RPP kontekstual inkuiri di
atas dapat dideskripsikan sebagai berikut pada kegiatan awal pra
siklus nilai terendah …………… dan pada kegiatan akhir siklus
ketiga nilai terendah ……….. Jadi ada selisih nilai capaian
adalah……….. Hal ini membuktikan setelah diberi tindakan
sekolah terjadi kenaikan prestasi.
Nilai tertinggi pra siklus ………. Dan nilai tertinggi pada akhir
siklus ketiga adalah ……….. Terjadi selisih naik sebesar………..,
maka terbuktilah ada kenaikan prestasi nilai ……..
DSB
TABEL II
PEOLEHAN NILAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONTEKTUAL INKURI
1 1,0 – 2,1
2 2,0 – 3,0
3 3,1 – 3,25
4 3,26 – 4,0
Berdasarkan tabel nilai pelaksanaan pembelajaran
kontekstual inkuiri di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut
pada kegiatan awal pra siklus nilai terendah …………… dan pada
kegiatan akhir siklus ketiga nilai terendah ……….. Jadi ada selisih
nilai capaian adalah……….. Hal ini membuktikan setelah diberi
tindakan sekolah terjadi kenaikan prestasi.
Nilai tertinggi pra siklus ………. Dan nilai tertinggi pada akhir
siklus ketiga adalah ……….. Terjadi selisih naik sebesar………..,
maka terbuktilah ada kenaikan prestasi nilai ……..
DSB
TABEL III
HASIL OBSERVASI PADA GURU
Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran khusus kepada
guru sebagai data sekunder dibaca sebagai berikut:
1…………………………….
2……………………………
3…………………………….
4………………………….
5……………………………
DSB
TABEL IV
HASIL OBSERVASI PADA SISWA
Hasil observasi pada kegiatan pembelajaran siswa sebagai
subyek pembelajaran yang sekaligus sebagai data sekunder
dibaca sebagai berikut:
1…………………………….
2……………………………
3…………………………….
4………………………….
5……………………………
DSB
D. Hasil Tindakan
Hasil tindakan sekolah sebagai upaya model pembelajaran
kontekstual inkuiri berdasarkan data-data yang tersaji di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1 (DIAMBILKAN DARI DATA NILAI dokumen RPP kontektual
inkuiri)
2. (DIAMBILKAN SARINYA DARI REFLEKSI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PROSES PEMBELAJARAN dari guru DAN PERILAKU
SISWA)
BERDASARKAN data DIA ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN
BAWHA HIPOTESIS YANG BERBUNYI…………………
..................................... Dapat terbukti kebenarannya dengan
bukti dukung adalah :
1.
2.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Proses pelaksanaan tindakan sekolah berjalan dengan baik
sesuai langkah pada RTS.
2. Nilai kemampuan guru menyusun dokumen RPP kontektual
inkuiri mendapatkan nilai 3,50 artinya di atas indikator
kinerja.
3. Nilai kemampuan guru dalam pembelajaran kontektual
inkuiri mendapatkan nilai 3,70 artinya di atas indikator
kinerja.
.
B. Saran
Saran yang diajukan adalah :
1. Untuk guru agar dapat menggunakan model
pembelajaran
kontektual inkuiri pada mata pelajaran yang lain
2. Guru sejenis dapat mengunakan model kontekstual inkuiri
untuk pembelajaran IPA konsep energi
3. Kepala sekolah sebagai penyusun dan pelaku tindakan
sekolah dan sekaligus pengamat pengamat dapat
mengunakan rujukan model kontekstual inkuiri untuk
materi pembinaan pada guru lain.
C. Rekomendasi
1. Kepada guru sejenis untuk mau mencoba model
pembelajran konstektual inkuiri
2. Kepala sekolah untuk dapat memfasilitasi guru dalam
pembelajaran dengan model kontekstual
3. …………………………………………
DAFTAR PUSTAKA