Anda di halaman 1dari 20

PERLINDUNGAN

PEREMPUAN DAN
ANAK
Satreskrim Polres Bangkalan
Curriculum Vitae
Nama : Dwi Eko Suhartono, SH.
Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 11 Juni 1985
Alamat : Perum Pondok Halim 2 Blok G2 No.5,
Burneh, Bangkalan
Pekerjaan : Kanit V PPA Satreskrim
POLRES UNIT PPA (Unit Pelayanan
BANGKALAN Perempuan dan Anak)
merupakan unit yang bertugas
SATRESKRIM
memberikan pelayanan dalam
bentuk perlindungan terhadap
perempuan dan anak yang menjadi
UNIT PPA korban kejahatan dan penegakan
hukum terhadap pelakunya.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN PADA
PEREMPUAN DAN ANAK
Kekerasan fisik meliputi kekerasan/ pemukulan terhadap anak, KDRT,
kekerasan seksual, dan bentuk kesewenangan lain terhadap
perempuan.
Kekeran non fisik meliputi kekerasan psikis, penelantaran terhadap
isteri atau anak, dan bentuk kesewenangan lain terhadap perempuan.

Dari berbagai macam bentuk kekerasan pada perempuan dan anak


yang sedang marak terjadi di Kab. Bangkalan saat ini adalah kasus
KDRT, dan perkosaan, pencabulan, dan persetubuhan
terhadap anak (kekerasan seksual).
Setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran

KDRT
KDRT rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga.
• KEKERASAN FISIK
• KEKERASAN PSIKIS
• KEKERASAN SEKSUAL; atau
Bentuk • PENELANTARAN RUMAH TANGGA
KDRT
(Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga)
PENYEBAB
TERJADINYA KDRT
• KDRT banyak disebabkan oleh
faktor ekonomi
• Perselingkuhan
• Kurangnya kesejahteraan
• Kurangnya rasa kepercayaan
pada pasangan
• Problema lain dalam lingkup
rumah tangga
Setiap perbuatan terhadap seseorang
terutama perempuan, yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran
KDRT
KEKERASAN
SEKSUAL
rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga.
• Perkosaan: bentuk pemaksaan hubungan seksual dengan memakai penis
ke arah vagina, anus, atau mulut korban. Bentuk lain dari perkosaan adalah
pencabulan. Pencabulan adalah perkosaan yang dilakukan pada orang yang
belum bisa memberikan persetujuan, contohnya pada anak di bawah 18
tahun.
Bentuk
kekerasan • Intimidasi seksual: tindakan menyerang yang menimbulkan penderitaan
secara psikis pada korban. Intimidasi termasuk di dalamnya ancaman
perkosaan yang disampaikan langsung maupun tidak langsung, seperti lewat

seksual pesan singkat, surel, dan media lain.

• Pelecehan seksual: Tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun


nonfisik yang mengarah ke seksualitas korban. Contoh tindakannya adalah
siulan mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukkan materi
pornografi, atau sentuhan di bagian tubuh tertentu.
• Eksploitasi seksual: tindakan penyalahgunaan kekuasaan
untuk tujuan kepuasan seksual dan memperoleh keuntungan
dalam bentuk uang, sosial, dan lainnya. Contoh eksploitasi
seksual adalah memanfaatkan kemiskinan perempuan untuk
memasukkannya ke dalam dunia prostitusi atau pornografi.
Bentuk
kekerasan
• Perdagangan perempuan untuk tujuan seksual: Tindakan
ini merekrut, menampung, dan mengirim seseorang dengan
ancaman kekerasan, penculikan, penyalahgunaan kekuasaan
seksual untuk tujuan prostitusi.

• Prostitusi paksa: situasi dimana perempuan dipaksa untuk


menjadi pekerja seks. Biasanya mereka terpaksa karena terlilit
hutang atau ancaman kekerasan Prostitusi paksa mirip dengan
perdagangan perempuan, namun tidak semua prostitusi paksa
adalah perdagangan seksual.
• Perbudakan seksual: Pelaku perbudakan
seksual akan merasa memiliki tubuh korban
sehingga berhak melakukan apapun terhadap
korban. Tindakan ini bisa terjadi pada
perempuan yang dipaksa menikah dan dipaksa
untuk melayani rumah tangga dan hasrat
Bentuk seksual penyekapnya.

kekerasan • Pemaksaan perkawinan: Pemaksaan


perkawinan dianggap sebagai kekerasan
seksual seksual karena ini merupakan kejadian yang
tidak diinginkan oleh perempuan tersebut.
Beberapa contoh pemaksaan perkawinan
adalah pernikahan yang dipaksa orang tua
dengan orang yang tidak diinginkan, dipaksa
menikah dengan pemerkosa untuk menutupi
aib, dan cerai gantung.
• Pemaksaan aborsi: adalah pengguguran
kandungan yang terjadi karena adanya
ancaman dan paksaan dari pihak lain.

• Pemaksaan kontrasepsi: Pemaksaan


Bentuk kontrasepsi sering terjadi pada perempuan
dengan HIV/AIDS dengan alasan untuk
kekerasan mencegah melahirkan anak dengan HIV/AIDS.
seksual
• Penyiksaan seksual: Tindakan penyiksaan
seksual adalah tindakan yang dengan sengaja
menyerang organ seksual perempuan sehingga
menimbulkan rasa sakit baik secara fisik
maupun psikologis.
• Penghukuman tidak manusiawi bersifat
seksual: Cara menghukum yang menyebabkan
penderitaan, kesakitan, ketakutan, dan rasa malu
yang luar biasa.
• Praktik tradisi yang membahayakan
Bentuk perempuan: Kebiasaan yang menjadi tradisi
masyarakat yang bisa merendahkan perempuan,
kekerasan contohnya sunat perempuan.
• Kontrol seksual: membatasi perilaku perempuan,
seksual misalnya dengan menetapkan jam malam, pakaian
yang pantas, perilaku yang pantas.
• Pemaksaan kehamilan: Pemaksaan perkawinan dianggap
sebagai kekerasan seksual karena ini merupakan kejadian
yang tidak diinginkan oleh perempuan tersebut. Contoh:
orangtua memaksa anak menikah
Pembuktian dalam hukum pidana adalah berdasarkan Pasal 184
 UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”), menggunakan lima
macam alat bukti, yaitu:
1. keterangan saksi
2. keterangan ahli
3. surat
4. petunjuk
5. keterangan terdakwa
Dalam hal terjadi peristiwa pidana, bukti-bukti tersebut di atas dapat digunakan
sebagai alat bukti.
Untuk kasus terkait kekerasan seperti KDRT, penganiayaan, perkosaan, percabulan,
dan persetubuhan terhadap anak menggunakan salah satu alat bukti surat berupa 
Visum et repertum sebagaimana diatur dalam Pasal 187 huruf c KUHAP
Pelaku
• Beberapa orang asing
• Orangtua (kandung/tiri)
• Pasangan
(suami/tunangan/pacar)
• Keluarga (kakek, paman, kakak
kandung/tiri)
MODUS PELAKU
KEKERASAN SEKSUAL
• Permasalahan ekonomi, perselingkuhan,
dan problematika lainnya.
• Kebohongan, bujuk rayu/ iming-iming
terhadap anak dibawah umur
• Ancaman kekerasan
• Media sosial
KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK TH 2021 PADA
POLRES BANGKALAN
NO. BULAN (DEWASA) KEKERASAN (DEWASA) ANAK ABH UNGKAP
PD ANAK KASUS
KDRT ANIAYA PERKOSAAN CABUL SETUBU CABUL
H
1 JAN 1 1
2 PEB 1 1 2
3 MAR 1 2 1 4
4 APR 2 1 3
5 MEI 2 1 1 4
6 JUN 1 1
7 JULI
8 AGT 1 2 2
9 SEP 2 1 1 3
10 OKT 1 1
11 NOP 1 2 2
12 DES 1 1 (CURAT)
9 3 2 1 2 8 1 1 24
TOTAL 27 24
F. PENCEGAHAN
 Bangun kepercayaan dalam rumah  Seks Edukasi pada anak
tangga  Meningkatkan pendidikan
 Tingkatkan komunikasi, toleransi, dan  Meningkatkan pengawasan orang tua/
sikap saling menghargai dalam rumah wali
tangga  Bijak menggunakan media sosial
 Kerjasama yang baik dalam rumah
 Menjaga pergaulan
tangga
 Tidak di biasakan menonton porno
 Ciptakan suasana nyaman dirumah
 Tidak mencoba miras dan konsumsi
 Hindari perbuatan yang merugikan orang
narkotika
lain
 Meningkatkan keimanan, pendidikan
 Tidak mengkonsumsi miras atau
agama, dan moral
narkotika
 Saling mengingatkan antar sesama
 Bijak dalam menggunakan medsos
 Jangan takut bercerita atau melaporkan
kejadian tindak pidana ke pihak berwajib
PROSEDUR MELAPORKAN TINDAK PIDANA
Cari bagian 2 3 4
Satreskrim Polres Bangkalan:
SPKT (SENTRA Pelaporan akan 1. Unit Tindak Pidana Umum
PELAYANAN ditindak lanjuti 2. Unit Tindak Pidana Ekonomi
KEPOLISIANTERPADU) penyelidikan dan 3. Unit Tindak Pidana Korupsi
untuk dibuatkan penyidikannya oleh 4. Unit Tindak Pidana Tertentu
Laporan Polisi/ Satreskrim 5. Unit Pelayanan Perempuan
Pengaduan dan Anak (Unit PPA)

1
Datang ke Kantor Polisi
terdekat bisa Pada kasus perempuan dan anak
 POLSEK khususnya anak sebagai korban
 POLRES akan dilakukan pendampingan
 POLDA oleh PPT dan Pekerja Sosial.
 atau MABES POLRI
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai