Anda di halaman 1dari 17

Tugas Belajar

Pneumonia

Gibran Ilham Setiawan

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Definisi Pneumonia

Pneumonia merupakan suatu peradangan pada paru


yang dapat disebabkan oleh berbagai macam
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, maupun
parasit.

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Diagnosis

Diagnosis Pneumonia yaitu berdasarkan adanya gejala klinik dan didukung


gambaran radiologis paru (infiltrat baru pada radiografi thoraks). Kriteria
minimal untuk dapat ditandai dua atau lebih kelainan berikut :
- Suhu badan lebih dari 37 C dengan atau tanpa menggigil

- Leukositosis lebih dari 10.000/mm3

- Sputum purulen, lebih dari 23 neutrofil/ LPB

- Batuk, sesak nafas, nyeri dada.

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Klasifikasi

Klasifikasi pneumonia secara garis besar dapat dibagi :

a. Pneumonia komunitas (Community Acquired Pneumonia)

b. Pneumonia Nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia)

c. Ventilator-associated pneumonia

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Definisi

• Community acquired Pneumonia (CAP) : Infeksi paru yang didapat


dari luar rumah sakit atau <48 jam sejak masuk rumah sakit

• Hospital acquired pneumonia (HAP): infeksi paru yang terjadi pada


pasien > 48 jam pasca rawat inap

• Ventilator associated pneumonia (VAP): infeksi paru yang terjadi


pada pasien > 48-72 jam pasca dilakukan intubasi endotrakeal

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Definisi

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Definisi

CA • Onset < 48 jam


masuk RS

• Onset > 48 jam


masuk RS dan

HA tidak diintubasi
saat masuk
• Onset dini (< 5
P hari)
• Onset lanjut ( >
5 hari)

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Faktor Risiko
• Usia > 65 tahun
• Imunokompromis/HIV
• Riwayat pemberian dan resistensi antibiotic
• Memiliki Komorbid
• Asma
• Diabetes
• Penyakit Cerebrovaskuler
• PPOK
• Gagal Ginjal Kronis
• Gagal Jantung Kongestif
• Penyakit Liver
• Keganasan

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Faktor Risiko

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected
Terapi CAP

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Terapi HAP

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Terapi HAP
• Setiap rumah sakit sebaiknya mengembangkan antibiogram local
• Terapi antibiotik empiris sebaiknya menyesuaikan pola kuman
setempat
• Pada pasien VAP, antibiotik sebaiknya mencakup S. aureus,
Pseudomonas aeruginosa, dan bakteri gram negatif
• Pemberian antibiotik empiric yang mencakup MRSA pada
kelompok pasien dengan faktor resiko dan pada area dengan
prevalensi tinggi MRSA (>10-20%): vancomycin, linezolid
• Pemberian antibiotik anti-pseudomonas sebaiknya monoterapi,
kecuali terdapat faktor resiko atau bukti patogen resisten

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Terapi HAP
• Pada infeksi pseudomonas dengan shock sepsis dan resiko
mortalitas tinggi, antibiotik sebaiknya diberikan kombinasi
• Aminoglycoside dan colistin sebaiknya dihindari bila terdapat pilihan
antibiotik lain yang memberikan cakupan baik terhadap gram negatif
• Terapi empiris yang disarankan untuk MSSA: piperacillin-
tazobactam, cefepime, levofloxacin, imipenem atau meropenem
• Terapi empiris pada infeksi Acinetobacter: carbapenem atau
ampicillin/ sulbactam
• Bila patogen hanya sensitive terhadap polymyxin, sebaiknya
diberikan polymyxin B atau colistin dan colistin inhalasi

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Faktor Resiko Patogen Resisten
• HAP MDR:
• Penggunaan antibiotik IV dalam 90 hari terakhir
• MRSA:
• Penggunaan antibiotik IV dalam 90 hari terakhir
• Pseudomonas MDR:
• Penggunaan antibiotik IV dalam 90 hari terakhir

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Rekomendasi
• Durasi terapi antibiotik yang disarankan adalah 5-7 hari untuk CAP, 7 hari untuk HAP

• Pada CAP dengan tes positif influenza tanpa bukti pathogen bakterial (termasuk kadar
procalcitonin rendah) pemberian antibiotik dapat dihentikan pada 48-72 jam

• Pada CAP yang mengalami resolusi pada hari ke 5-7, evaluasi ulang rontgen thorax
tidak perlu rutin dilakuakn

• Antibiotik sebaiknya di-deeskalasi sesuai hasil kultur

• Penghentian antibiotik sebaiknya mempertimbangkan pemeriksaan klinis dan hasil


procalcitonin

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected


Terima Kasih

www.ugm.ac.i Locally Rooted, Globally Respected

Anda mungkin juga menyukai