Anda di halaman 1dari 8

Etika dan Pranata Arsitektur

Kasus Suap PT. Kurnia Jaya Wira Bhakti


(KJWB)
Kelompok 1:
• Rika Olania (03061181722014)
• Syahfira Dwinda (03061281722027)
• Nadya Ardiana (03061381722056)
• Farah Raudha F (03061381722057)
• Rania Salsabila (03061381722064)
• Cornelia Pricilya (03061381722066)
• Chintia Viandani (03061381722073)
PERMASALAHAN

Komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bhakti (KJWB), Hontjo Kurniawan, yang berada di
Surabaya itu mengaku telah menyuap anggota Komisi V DPR Abdul Hadi Djamal
sebesar Rp 2 miliar dalam dua tahap untuk mendapatkan proyek dermaga dan
bandara di wilayah Indonesia Timur sehingga mengantarkan anggota DPR ke
tahanan.
Kronologi
27-28 FEBRUARI 2009

1 KPK menguntit Abdul Hadi Djamal, pegawai Tata Usaha (TU) Ditjen Perhubungan Laut
Departemen Perhubungan atas dugaan transaksi suap. Namun, saat itu tidak terjadi transaksi
sehingga KPK menunda penangkapan tersebut.

3 FEBRUARI 2009, PUKUL 22.15 WIB

2 Petugas KPK menangkap basah Abdul Hadi Djamal bersama Darmawati yang sesama pegawai
Tata Usaha (TU) Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Dalam penangkapan
tersebut terjadi di Jl Jenderal Soedirman atau sekitar kawasan Karet, Jakarta Selatan. Petugas
KPK menemukan uang 90.000 dolar AS (setara dengan Rp 1 miliar lebih) dan Rp 54,5 juta.

KRONOLOGI PENANGKAPAN :
Petugas membuntuti mulai dari Hotel Sultan. “Mereka kemudian bergerak ke rumah makan Jimbaran dan Sari
Kuring” kata petugas. Setelah transaksi terjadi, uang dibawa oleh Darmawati. Selepas rumah makan Sari
Kuring, petugas KPK lalu berpencar. Mereka menggunakan tiga mobil, yaitu Toyota Altis, Honda Jazz, dan
Nissan. “Kemudian kita buntuti terus dan kita sergap Abdul Hadi dan Darmawati di daerah Karet. Dalam mobil
itu ditemukan uang tersebut,” katanya.Lalu, untuk meyakini ada uang yang dibawa target, petugas KPK
memanggil tukang ojek untuk melihat uang tersebut. Dari penangkapan Abdul Hadi dan Darmawati, penyidik
KPK kemudian langsung bergerak untuk menangkap Hontjo Kurniawan di salah satu apartemen di Jakarta
2 4 FEBRUARI 2009

3 Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Jasin memberi pernyataan bahwa
setelah digelandang dan diperiksa di Gedung KPK, Hontjo membenarkan pengakuan Abdul
Hadi. Bahkan pengusaha yang merupakan rekanan Departemen Perhubungan (Dephub) ini
mengaku telah memberikan uang Rp 2 miliar dalam bentuk dolar kepada Abdul Hadi yang
diberikan melalui Darmawati dalam dua tahap dengan maksud untuk mendapatkan proyek
dermaga dan bandara di wilayah Indonesia Timur. Abdul Hadi mengaku dirinya sebelumnya
telah menerima uang Rp 1 miliar pada 27 Februari 2009 dari Hontjo yang kemudian uang
itu diserahkan kepada Jhony Allen, anggota DPR dari Partai Demokrat.
AKHIR
PERMASALAHAN
Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan mengatakan bahwa Pak Menteri sangat
menyesali adanya permasalahan ini dan Dephub akan memberikan sanksi kepada Darmawati. Sanksi
pertama yakni penonaktifan. Setelah ada keputusan tetap, Darmawati jika terbukti bersalah akan
dipecat.Sebelumnya, KPK juga menangkap beberapa anggota DPR dari Komisi yang berbeda terkait
kasus suap. Dengan demikian, hingga kini sudah tujuh anggota DPR yang ditangkap, yakni Yusuf Emir
Faisal (PKB), Bulyan Royan (PBR), Saleh Jasit (Golkar), Al Amien Nasution (PPP), Hamka Yandhu
(Golkar), dan Sarjan Taher (PD).

Anda mungkin juga menyukai