Anda di halaman 1dari 46

Dampak Stunting pada Tumbuh Kembang Anak

Angga Wirahmadi
Divisi Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial KSM IKA FKUI-RSCM
Apa itu stunting?
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau
tinggi badannya berada di bawah standar yang
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang Kesehatan.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak
akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi
badan menurut usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah
median Standar Pertumbuhan Anak WHO
Stunting merupakan masalah
global

• Insidensi tertinggi terutama di negara


berpenghasilan rendah dan
menengah.
• The United Nations International
Children’s Emergency Fund (UNICEF),
World Health Organization (WHO),
and the World Bank Group Pada Prevalensi stunting tertinggi:
tahun 2021 menyebutkan prevalensi Afrika  31,7%
anak stunting di seluruh South-East Asia  30,1%
dunia sebesar 22% Eastern Mediterranean 
26,2%
Prevalensi stunting berdasarkan usia
Dampak Stunting
Dampak Jangka Pendek Stunting
• Peningkatan morbiditas dan mortalitas
• Gangguan perkembangan kognitif, motorik dan bahasa
• Risiko penyakit infeksi meningkat
• Biaya kesehatan yang meningkat
• Penghasilan orangtua berkurang
Dampak Jangka Panjang Stunting
• Tinggi badan yang pendek saat dewasa
• Obesitas dan penyakit tidak menular
• Gangguan kesehatan reproduksi
• Prestasi akademik serta kemampuan belajar yang rendah
• Kapasitas kerja dan produktivitas yang rendah
Dampak Jangka Pendek
Periode emas perkembangan kognitif, motorik dan bahasa
Dampak stunting
• Anak malnutrisi
 2x risiko
keterlambatan
perkembanga
n
• Anak underweight,
stunting dan
wasting  risiko
keterlambatan
perkembangan
• Anak dengan perkembangan
normal berasal dari kelompok
status nutrisi baik
• Anak dengan
malnutrisi 
lebih berisiko
untuk terjadinya
keterlambatan
dalam duduk dan
berjalan sesuai
usia
• Anak stunting  risiko
keterlambatan bicara
Dampak Jangka Panjang
Perubahan hormonal pada anak stunting
Dampak perubahan hormonal
Risiko obesitas pada anak riwayat stunting
Perubahan metabolisme pada anak stunting
• Gangguan oksidasi lemak (lipolisis)  ketika asupan makan membaik
 risiko obesitas
• Gangguan metabolisme glukosa  penurunan jumlah insulin atau
peningkatan resistensi insulin  risiko diabetes melitus
• Hipertensi  resistensi insulin, kadar glukokortikoid plasma yang
tinggi, aktivasi sistem renin-angiotensin-adolsteron
• Stunting pada usia
2 tahun 
menyebabkan
tinggi badan saat
dewasa yang lebih
pendek dan
pubertas yang
lebih lambat
• Remaja stunting memiliki risiko
untuk menarche terlambat
Dampak kognitif jangka panjang

• Kemampuan kognitif anak


sekolah dasar dengan stunting
lebih rendah dibandingkan anak
normal
Kemampuan Kognitif Remaja Stunting
Lebih Rendah di Banding Remaja Normal
Dampak kognitif jangka panjang (3)
Prognosis
stunting
• 16% anak usia < 2
tahun stunting 
catch-up pada usia
4-6 tahun
• 77% menetap
sampai usia 7-9
tahun
• Perbaikan kognitif
pada anak malnutrisi
didapatkan dengan
• suplementasi zat besi
dan mikronutrien
lainnya
• meningkatkan
konsumsi ikan
Perbaikan kognitif pascaintervensi
pada anak dengan stunting
• Terdapat peningkatan kognitif
setelah 6 bulan suplementasi
nutrisi dan stimulasi
Bagaimana Kondisi Stunting di
Banten?
PKK Banten – Pengabdian Masyarakat FKUI
12 November 2022
Kota Tangerang Selatan; 5

Pandeglang; 10

Kota Tangerang; 20

Cilegon; 30

Kabupaten Tangerang; 17

Kota Serang; 16
Kabupaten Serang; 24
Hasil Antropometri
• Penyebabnya:
Pengukuran Ulang
1. Stunting membaik setelah
diterapi dengan adekuat
2. Perbedaan teknik pengukuran
48% 52% dan alat ukur
Stunting
Tidak stunting 3. Penggunaan usia koreksi pada
bayi/anak yang lahir
prematur
Sebaran Stunting Berdasarkan Lokasi
Stunting
25

20

15

10

0
Pandeglang Cilegon Kota Serang Kabupaten Serang Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Kota Tangerang
Selatan
Stunting
Mikrosefali di Banten
Lingkar kepala

43%
57% Mikrosefali
Normal

• Menandakan adanya gangguan


perkembangan otak 
gangguan kognitif
Sebaran Mikrosefali Berdasarkan Lokasi
Mikrosefali Stunting
25 25

20 20

15 15

10 10

5 5

0 0

Mikrosefali Stunting

Kesesuaian antara prevalensi stunting dengan mikrosefali  konfirmasi


Gangguan Perkembangan di Banten
Perkembanga
n

Meragukan
• Penyimpangan = 17 anak
21% • GDD = 13 anak
• Motorik kasar = 4 anak
Penyimpangan
14%
Normal
65% • Meragukan = 25 anak  harus
dinilai ulang 2 minggu
pascapemeriksaan sebelumnya

Tingginya masalah perkembangan pada populasi ini  konfirmasi stunting


Simpulan

Anda mungkin juga menyukai