Identifikasi Dan Penetapan Kadar Zat Aktif Pada Krim Hidrokortison Kel 31
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Zat Aktif Pada Krim Hidrokortison Kel 31
Salah satu aspek CPOB adalah pengawasan mutu yang bertujuan untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu
yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya (Badan POM, 2006).
Analisis kualitatif (Identifikasi) bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya (keberadaan) suatu unsur atau senyawa kimia baik organic
maupun anorganik.
Analisis kuantitatif (Penetapan kadar) bertujuan untuk mengetahui
jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan.
(Svehla, 1985).
PENDAHULUAN
Kegunaan : Kortikosteroid
Prosedur Kerja
Totolkan masing-masing Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi yang telah
Masukkan lempeng kromatografi dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak yang dijenuhkan
dengan uap amoniak menggunakan kertas pelapis.
Noda RF yang diperoleh dari Larutan uji menunjukkan sama dengan noda dari Larutan
baku.
Prinsip kerja KCKT atau lebih dikenal HPLC (high performance liquid chromatography) adalah
pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap komponen senyawa yang
keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram. Dimana
jumlah puncak menyatakan jumlah komponen, sedangkan luas puncak menyatakan
konsentrasi komponen dalam senyawa.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 μL) Larutan
baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama.
Hitung jumlah dalam mg hidrokortison asetat, C23H32O6, dalam bagian krim yang digunakan
dengan rumus :
Diketahui:
a = -10500
b = 30385
AUC sampel = 600572
Jawab:
y = bx + a
600572 = 30385x - 10500
x = (600572+10500)/30385 = 20,11
Daftar Pustaka
Badan POM, (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM.
Karl Drlica, David S. Perlin. 2011. Antibiotic Resistance: Understanding and Responding to an
Emerging Crisis. Emergency Infectious Disease. NCBI