Anda di halaman 1dari 43

MANAJEMEN RISIKO

Alokasi Waktu : 4 JP x 45 Menit

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan


pada Program Upskilling Reskilling
Tahun 2023
PERKENALAN

Sunarno, Ir. MP
MUJIYONO
Widyaiswara BBPPMPV Pertanian
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi Manajemen risiko peserta Pelatihan
diharapkan mampu :

1. Memahami dan mengidentifikasi resiko


2. Menganalisis resiko
3. Mengevaluasi dan melakukan penanganan risiko
4. Memonitoring dan melakukan reviu
HASIL YANG DIHARAPKAN
Peserta pelatihan memahami beberapa hal yang penting yang
berkaitan erat dengan penguasaan kompetensi Manajemen risiko
dan mampu membuat peta risiko kegiatan di unit satuan pendidikan
khusunya dalam kegiatan teaching factory.
Mulai diri sendiri (…?
Apa itu risiko ?

Apa yang dimaksud manajemen risiko ?


Apa tujuan dari manajemen risiko ?
ata
Reksiko ?
Hayo ….siapa
Risiko adalah hasil dari tindakan yang
tidak menyenangkan (merugikan,
membahayakan).
Manjemen Reksiko ?
Manajemen risiko adalah sebuah proses untuk
analisis, identifikasi, evaluasi, pengendalian, dan
menanggulangi resiko yang dihadapi oleh organisasi
atau perusahaan.

Dalam ilmu ekonomi, risiko berhubungan dengan


pendekatan dan metode dalam menghadapi
ketidakpastian dalam bisnis.
Apa perbedaan antara risiko dan masalah?
 “Masalah” sudah terjadi, sedangkan “risiko”
belum terjadi, tetapi mungkin terjadi di masa
depan dan dapat menimbukan dampak bila tidak
ditangani
 Baik risiko maupun masalah muncul karena
keputusan atau tindakan yang diambil
EKSPLORASI KONSEP
(60’)
PP NO.60 TAHUN 2008 TENTANG: SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH (SPIP)
Manajemen Risiko adalah Risiko adalah segala
proses mengidentifikasi sesuatu yang berdampak
peristiwa yang berpotensi negatif terhadap
dapat memengaruhi satuan pencapaian tujuan yang
kerja, mengelola risiko diukur berdasarkan
agar berada dalam batas kemungkinan dan
toleransi risiko (risk dampaknya (Pasal 1 ayat 2)
appetite), dan
menyediakan penjaminan
memadai terkait
pencapaian tujuan satuan
kerja. (pasal 1 ayat 1
Kewajiban Penerapan Manajemen Risiko
Setiap satuan kerja di Satuan Pendidikan
sebagai unit pemilik risiko wajib menerapkan
dan mengembangkan Manajemen risiko.
Pemilik Risiko dapat menugaskan unit kerja
yang melaksanakan tugas dan fungsi
evaluasi program dan anggaran untuk
melakukan proses Manajemen risiko
Pemilik Risiko melakukan penerapan dan
pengembangan Manajemen risiko di
lingkungan unit pemilik risiko masing-masing
Kewajiban Penerapan Manajemen Risiko
Pemilik Risiko menyusun laporan profil risiko
dan peta risiko yang memuat jenis, tingkat
dan kecenderungan (trend) seluruh paparan
risiko yang relevan bersama dengan profil
dan peta risiko semester sebelumnya agar
dapat diperbandingkan.
Pemilik Risiko menyusun rencana alternatif
(kontingensi) terhadap kegiatan dengan
risiko level tinggi.
Tujuan
Manajemen Risiko
1. Mengurangi risiko
2. Mengantisipasi risiko potensial
yang dapat merugikan kegiatan
organisasi
3. Melindungi organisasi dari
kejadian tak terduga yang
diantisipsi sebelum kejadian
tersebut benar-benar terjadi.
Kinerja RISIKO TUJUAN
M
A
A Waktu lebih lama B A Tercapai sebagian B
N

A
A Tujuan tidak tercapai B J A Biaya lebih mahal B
Tercap

E
A
M B
C Melenceng dari Tujuan yang 10
ditetapkan
Proses Manajemen Risiko
o Penetapan konteks (objective setting);
o Identifikasi risiko (risk identification);
o Analisis risiko (risk analysis);
o Evaluasi risiko (risk evaluation);
o Penanganan risiko (risk response);
o Monitoring dan reviu (monitoring & control activities);
o Komunikasi dan konsultasi (information & communication).
Jenis Risiko

• Risiko Melekat (inherent risk); dan


• Risiko Sisa (residual risk)

12
Inherent risk adalah resiko yang terjadi karena tidak
adanya pengendalian internal

Tidak adanya pengendalian internal ini dapat disebabkan karena


ketidaksiapan dari manajemen atau menajemen tidak memahami
pentingnya pengendalian internal atau pentingnya internal control atau
ketiadaan biaya.
Residual risk adalah resiko yang masih terjadi
meskipun sudah dilakukan pengendalian internal, tentu
saja residual risk ini akan jauh lebih kecil dibandingkan
dengan inherent risk.
Kategori
Risiko
● Risiko Strategis (strategic risk);
● Risiko Operasional (operational risk)
● Risiko Keuangan (financial risk);
● Risiko Kepatuhan (compliance risk); dan
● Risiko Kecurangan (fraud risk)

13
Risiko strategis adalah risiko yang timbul akibat
penetapan dan penerapan strategi yang kurang tepat,
ketidaktepatan dalam pengambilan suatu keputusan
strategis dan kegagalan dalam menghadapi perubahan-
perubahan di lingkungan bisnis/eksternal, termasuk dan/atau
pengembangan bisnis baru.
Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena
tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku,
kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor
eksternal seperti bencana alam, demontrasi besar, dll.
Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding
risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga
bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem
tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem
pengelolaan sumber daya manusia.
Risiko keuangan atau financial risk merupakan bentuk
kerugian yang dapat dihadapi oleh setiap bisnis. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor, baik faktor
terduga maupun tidak terduga.
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat
perusahaan tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan terkait
Risiko fraud adalah risiko yang disebabkan
adanya kecurangan yang dianggap sebagai
ancaman dalam mencapai tujuan organisas
Dampak/konsekuensi Risiko
1. Tingkat konsekuensi risiko rendah memiliki pengaruh yang rendah
terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.
2. Tingkat konsekuensi risiko sedang memiliki pengaruh yang sedang
terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.
3. Tingkat konsekuensi risiko tinggi memiliki pengaruh yang tinggi
terhadap para pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional

14
Tingkat Kemungkinan/Probabilitas
1. Tingkat kemungkinan risiko rendah tidak pernah/jarang
terjadi risiko.
2. Tingkat kemungkinan risiko sedang kemungkinan
terjadinya risiko sedang.
3. Tingkat kemungkinan risiko tinggi kemungkinan
terjadinya risiko tinggi/hampir pasti

15
DAMPAK
Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Skala dampaknya berpengaruh sampai Skala dampaknya berpengaruh
tingkat eselon I sampai tingkat K/L

Kuadran
Risiko PROBABILITAS

Risiko Rendah Risiko Sedang


Skala dampaknya berpengaruh Skala dampaknya berpengaruh
sampai tingkat bidang/dirinya sampai tingkat Satker

16
Proses Analisis Risiko
Dalam menganalisis risiko dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan tingkatan risiko berdasarkan tingkat konsekuensi/dampak risiko dan
kemungkinan terjadinya risiko;
b. Menentukan tingkat konsekuensi risiko dengan menggunakan tiga tingkatan
(level) : rendah, sedang, dan tinggi;
c. Menentukan tingkat kemungkinan terjadinya risiko dengan menggunakan tiga
tingkatan (level) rendah, sedang, dan tinggi;
d. Menganalisis profil risiko dilakukan dengan menjelaskan total eksposur risiko yang
dinyatakan dengan tingkat risiko dan kecenderungannya; dan
e. Melakukan analisa peta risiko dengan menjelaskan gambaran total risiko
dengan distribusi posisinya dalam grafik dengan frekuensi pada sumbu
horizontal dan konsekuensi pada sumbu vertikal risiko tinggi, sedang dan
rendah

17
Proses Evaluasi Risiko
Dalam mengevaluasi risiko dilakukan mekanisme dengan mengevaluasi hal-hal
sebagai berikut:
a. Risiko yang perlu mendapatkan penanganan;
b. Prioritas penanganan risiko; dan
c. Besarnya dampak penanganan risiko terhadap konteks yang lebih luas

18
Proses Penanganan Risiko
a. Menghindari risiko yang ada atau menghilangkan ancaman
sepenuhnya;
b. Menurunkan frekuensi terjadinya risiko sebagai langkah preventif;
dan
c. Menurunkan tingkat konsekuensi risiko yang terjadi sebagai
langkah reduksi

19
Pemantauan dan Reviu Risiko
 Pengawasan dan  Pemantauan terhadap
pengendalian rutin efektivitas semua
atas kinerja tahapan dalam proses
satuan kerja; Manajemen Risiko

20
Kriteria Kematangan Manajemen Risiko
Kriteria menentukan kematangan penerapan Manajemen Risiko yaitu:
a. Mengidentifikasi dan memitigasi /mengurangi risiko;
b. Mengembangkan kompetensi instansi;
c. Mengintegrasikan proses Manajemen Risiko ke dalam proses bisnis;
d. Membangun budaya sadar risiko yang kuat untuk mengeksploitasi
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja;
e. Meningkatkan tingkat kematangan Manajemen Risiko (risk maturity) satuan
kerja ke tingkatan (level) yang lebih baik

21
Arsitektur
Manajemen
Risiko (ISO
31000:2009)

22
RUANG KOLABORASI (80’)
●Peserta mengenali risiko pada setiap kegiatan dalam unit
kerja
teaching factory

●Peserta menganalisis risiko-risiko yang sudah diidentifikasi

●Peserta membuat rencana mitigasi/tindakan terencana


mengurangi risiko
RUANG KOLABORASI
Peserta membentuk kelompok kecil (4-6 orang)
Peserta mendiskusikan dan membuat presentasi
digital halaman berdasarkan pertanyaan:
• Apa saja risiko-risiko dalam setiap kegiatan di unit
kerja/organisasi?
• Bagaimana cara menganalisis risiko tersebut?
• Bagaimana cara mengevaluasi dan melakukan
penanganan risiko?
RUANG KOLABORASI

PRESENTASI KELOMPOK
ELABORASI PEMAHAMAN (15’)
1. Apa saja resiko dalam kegiatan teaching factory yang berisiko
tinggi?
2. Bagaimana cara mengatasi risiko tersebut?
AKSI NYATA (10’)
Peserta membuat rencana tindak lanjut penerapan manajemen risiko
pada kegiatan teaching factory di satuan Pendidikan masing-masing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai