Anda di halaman 1dari 9

MEANING DALAM FILSAFAT

Kelompok 3:

Alimul Fadzli (221010700147)


Priska Yuliantri (221010700201)
FAKULTAS SASTRA Rangga Putra P. (221010700344)
SASTRA INDONESIA Rosdina Priyanti (221010700130)
UNIVERSITAS PAMULANG Samuel Juanda H. (221010700381)
Sindy Pebriyana D. (221010700129)
Peta Konsep Pembahasan

Semiotika

Penandaan Menurut
Semiotika Ferdinant de Saussure
Charles Sanders Pierce

Klasifikasi Tanda
Menurut Pierce

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Interpretansi


Ground Objeknya
Semiotika
Pengertian Semiotika
Charles Sanders Pierce

Semiotika merupakan sebuah bentuk perkembangan Semiotika apabila dikaitkan dengan filsafat berbahasa
yang mendasari terbentuknya suatu pemahaman yang menurut Peirce didasakan pada sebuah logika yang
merujuk pada terbentuknya sebuah makna. Semiotika mempelajari bagaimana seseorang bernalar melalui
menjadi salah satu kajian yang bahkan menjadi tradisi ungkapan-ungkapan yang berbentuk tanda. Peirce
dalam teori komunikasi. Tradisi semiotika terdiri atas melanjutkan bahwa tanda-tanda tersebut memungkinkan
sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda kita melakukan proses berpikir dengan cara
mempresentasikan benda, ide, keadaan, situasi, perasaan menghubungkan makna apa saja yang ditampilkan oleh
dan kondisi itu sendiri. (Littlejohn,2009:53). alam semesta.
Semiotika apabila dikaitkan dengan filsafat berbahasa menurut Peirce didasarkan pada
sebuah logika yang mempelajari bagaimana seseorang bernalar melalui ungkapan-
ungkapan yang berbentuk tanda. Peirce melanjutkan bahwa tanda-tanda tersebut
memungkinkan kita melakukan proses berpikir dengan cara menghubungkan makna apa
saja yang ditampilkan oleh alam semesta.
Pada aspek linguistik tanda diartikan sebagai suatu alat komunikasi untuk
menyampaikan maksud dan tujuan dalam berbagai keperluan dan aspek lain antar
manusia dalam membangun sebuah keberlangsungan hidup.
Peirce menghendaki agar teori semiotikanya ini menjadi rujukan umum atas kajian
berbagai tanda-tanda. Oleh karenanya ia memerlukan kajian lebih mendalam mengenai
hal tersebut. Terutama mengenai seberapa luas jangkauan dari teorinya ini. Untuk itu,
Peirce membaginya dalam beberapa klasifikasi:
⚬ Berdasarkan Ground
⚬ Berdasarkan Objeknya
⚬ Berdasarkan Interprtasi

Charles Sanders Pierce


Klasifikasi Tanda Berdasarkan Groud

• Qualisign yaitu kualitas dari suatu tanda. Misalnya kualitas kata-kata yang digunakan
1 dalam menyertai tanda tersebut seperti kata-kata yang keras, kasar ataupun lembut.
Tak hanya kata-kata yang menetukan kualitas dari pada suatu tanda, dapat pula berupa
warna yang digunakan bahkan gambar yang menyertainya.

•Sinsign adalah eksistensi dan aktualitas atas suatu benda atau peristiwa terhadap suatu tanda. Misalkan kata banjir
2
dalam kalimat “terjadi bencana banjir” adalah suatu peristiwa yang menerangkan bahwa banjir diakibatkan oleh
adanya hujan.

•Legisign adalah norma yang terkandung dalam suatu tanda. Hal ini berkaitan dengan
apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalkan tanda dilarang merokok menunjukan
3 bahwa kita dilarang merokok pada lingkungan dimana tanda itu berada. Yang lebih
umum lagi tentu saja adalah rambu lalu lintas, yang menunjukan hal-hal yang boleh dan
tidak boleh kita lakukan saat berkendara.sar ataupun lembut. Tak hanya kata-kata yang
menetukan kualitas dari pada suatu tanda, dapat pula berupa warna yang digunakan
bahkan gambar yang menyertainya.
Klasifikasi Tanda Berdasarkan Objeknya

Ikon adalah tanda yang menyerupai bentuk objek aslinya. Dapat diartikan pula sebagai
1 hubungan atara tanda dan objek yang bersifat kemiripan. Bahwa maksud dari ikon adalah
memberikan pesan akan bentuk aslinya. Contoh yang paling sederhana dan banyak kita
jumpai namun tidak kita sadari adalah peta.

Indeks adalah tanda yang berkaitan dengan hal yang bersifat kausal, atau sebab akibat.
2 Dalam hal ini tanda memiliki hubungan dengan objeknya secara sebab akibat. Tanda
tersebut berarti akibat dari suatu pesan. Contoh yang umum misalkan asap sebagai tanda
dari api.

Simbol adalah tanda yang berkaitan dengan penandanya dan juga petandanya. Bahwa
3
sesuatu disimbolkan melalui tanda yang disepakati oleh para penandanya sebagai acuan
umum. Misalkan saja lampu merah yang berarti berhenti, semua orang tahu dan sepakat
bahwa lampu merah menandakan berhenti.
Klasifikasi Tanda Berdasarkan Interpretasi

Rheme adalah tanda yang memungkinkan ditafsirkan dalam pemaknaan yang berbeda-beda.
1 Misalnya saja orang yang matanya merah, maka bisa jadi dia sedang mengantuk, atau
mungkin sakit mata, iritasi, bisa pula ia baru bangun tidur atau bahkan bisa jadi dia sedang
mabuk.

2 Dicent sign atau dicisign adalah tanda yang sesuai dengan fakta dan kenyataanya. Misalnya, saja di suatu jalan
kampung banyak terdapat anak- anak maka di jalan tersebut dipasang rambu lalu lintas hati-hati banyak anak-anak.
Contoh lain misalnya jalan yang rawan kecelakaan, maka dipasang rambu hati-hati rawan kecelakaan.

Argument adalah tanda yang berisi alasan tentang sesuatu hal. Misalnya tanda larangan merokok di SPBU, hal tersebut
3
dikarenakan SPBU merupakan tempat yang mudah terbakar.
Penandaan Menurut
Ferdinant de Saussure

Sign
Composed of Contoh
Signifier Signification Sigfier: Meong (suara kucing)
Signified Signified: Ada kucing
Referent: Kucing

Referent
(external reality

Inti dari pemikiran Saussure mengenai tanda adalah pada dua hal pembeda yaitu penanda dan petanda. Penanda dapat didefinisikan
sebagai sebuah pola bunyi atau pola bahasa yang mengandung makna. Keberadaan penanda tertelak pada apa yang dilafalkan atau
diterima serta pada apa yang ditulis atau dibaca. Sementara itu, petanda merupakan sesuatu yang mewakili kondisi kejiwaan, pikiran
atau konsep yang terdapat pada satuan bahasa tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai