Anda di halaman 1dari 12

SERABUT KONSEP

SEMIOTIK
MOH BADRIH LS
APA ITU SEMIOTIKA?

• Semiotik berasal dari Bahasa Yunani , yaitu semion (tanda) dan


semeiokos (ilmu tentang tanda)
• Semiotik adalah cabang pengetahuan yang mempelajari tanda-
tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti
system-system tanda dan perkembangan yang terjadi
sehubungan dengan pemakaian tanda tersebut.
BAGAIMANA SEJARAH PERKEMBANGAN
SEMIOTIKA?

Zaman kuno

Abad pertengahan

Zaman renaissance

Zaman modern
SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA

Zaman kuno Plato (427-347 SM), semiotika adalah tanda verbal


alami atau yang bersifat konvensional diantara
masyarakat tertentu

Aristoteles (3844-322 SM), semotika adalah tanda-


tanda yang ditulis berupa lambang dari apa yang
diucapkan. bunyi yang diucapkan adalah tanda atau
lambang dari gambaran. gambaran adalah kemiripan
dari objek yang sebenarnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA

ABAD Perkembangan filasafat bahasa menuju pada dua


PERTENGAHAN arah, yaitu dengan di tentukannya gramatika
sebagai pilar pendidikan bahasa latin serta bahasa
latin sebagai titik pusat seluruh pendidikan; sistem
pemikiran dan pendidikan filosofis pada saat itu
sangat akrab dengan teologi, maka analisis
filosofis diungkapkan melalui analisis bahasa

Makna di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu 1. makna


melekat di tanda itu sendiri karna tidak bersifat
individual 2. makna itu datang dari tuhan
SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA

Keberadaan teori mengenai tanda tidak mengalami


Zaman Renaissance inovasi yang berarti. Hal ini dikarenakan bahwa
sebagian besar penelitian mengenai semiotika masih
merupakan bagian dari perkembangan linguistik pada
masa sebelumnya.

Zaman Modern Menurut Zoest, ada 2 tokoh yang dikenal sebagai bapak
semiotic modern, yaitu Charles Sanders Peirce dan
Ferdinand de Saussure.
KONSEP SEMIOTIKA
FERDINAND DE SAUSSURE
(1851-1913)
• Saussure merupakan ahli linguistic yang lahir di Jenewa,
Swiss. Menurutnya Bahasa dipelajari sebagai sistem tanda.
Menurut Saussure, tanda merupakan gabungan antara
penanda (signifier) dan petanda (signified). Makna sebuah
tanda tergantung pada relasinya. Relasi antara penanda dan
petanda berdasarkan konveksi, biasa disebut dengan
signifikasi.

Penanda Dilihat sebagai wujud fisik/ bentuk yang


berupa bunyi dan gambar

Dilihat sebagai makna yang terungkap


Petanda
melalui konsep
KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
• Pierce merupakan seorang ahli filsafat atau logika yang
dilahirkan di Cambridge, Amerika. Istilah semiotika dia
munculkan sebagai pedoman kata untuk logika.
• Pierce mengemukakan teori segitiga makna/ triangle
meaning yang terdiri dari 3 elemen, yaitu tanda (sign),
objeck (realitas), dan interpretant (petanda/makna).

sign

interpretant object
KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
• Hubungan sign dengan object, tanda dibagi menjadi 3:
1. Ikon (serupa): tanda yang menyerupai suatu. Contoh: gambar
2. Indeks (sebab-akibat): tanda yang mengindikasikan sesuatu.
Contoh: tanda api adalah indeks atau mengindikasikan kebakaran.
3. Simbol (kesepakatan): tanda yang mucul dari kesepakatan. Misalnya
warna merah tanda berani (di Indonesia) dan ditempat lain (suku
Indian) warna merah tanda akan ada peperangan.

• Hubungan sign dengan sign, tanda dibagi menjadi 3:


1. Qualisign: tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya. Misalnya
sifat merah adalah qualisign, karena dapat dipakai tanda untuk
menunjukan cinta atau bahaya
2. Sinsign: tanda berdasarkan bentuk atau rupanya didalam kenyataan.
Semua ucapan yang bersifat individual bisa merupakan sinsign.
Misalnya suatu jeritan, dapat berupa heran, senang, atau kesakitan.
KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
3. Legisign: tanda yang berdasrkan suatu peraturan yang berlaku,
suatu konvensi, atau suatu kode. Seperti: lampu merah bermakna
berhenti.

• Hubungan sign dengan interpretant, tanda dibagi menjadi 3:


1. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan
berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya dapat
menandakan orang itu baru bangun tidur, baru menangis, atau sakit
mata.
2. Dicent Sign adalah tanda sesuai kenyataan. Misalnya, jika pada
suatu jalan sering terjadi kecelakaan, maka ditepi jalan dipasang
rambu lalu lintas yang menyatakan bahwa disitu sering terjadi
kecelakaan.
3. Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang
sesuatu. Misalnya, dilarang merokok di SPBU
KONSEP SEMIOTIKA ROLAND
BARTHES (1915-1980)
• Konsep pemikiran barthes terhadap semiotik terkenal dengan konsep
mitos.
• Sebagai penerus dari pemikiran Saussure, Roland barthes
menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan
kultural penggunaannya, interkasi antara konveksi dalam teks dengan
konveksi yang dialami oleh penggunaannya.
• Secara sederhana kajian semiotik barthes bisa dijabarkan sebagai
berikut:
1. Denotasi: makna sesungguhnya/ sebuah fenomena yang tampak
dengan panca indra
2. Konotasi: makna yang muncul karena adanya konstruksi budaya
sehingga ada sebuah pergeseran, tetapi tetap melekat pada tanda
tersebut.
• Kemudian barthes juga menyertakan aspek mitos, yaitu dimana
aspek konotasi menjadi pemikiran populer di masyarakat, maka mitos
telah terbentuk terhadap tanda tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Tri Ratno Nur. Semiotika Komunikasi. https:// www. Academia.edu. (diakses pada
tanggal 29 mei 2019)
Alizamar dan Nasbahry Couto. 2016. Psikologi Persepsi dan Desain Informasi; Sebuah
Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan da Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: Media Akademi.

Anda mungkin juga menyukai