KOMUNIKASI
Tanda
Tersusun atas
Penanda + Petanda
(aspek fisik) (aspek mental)
Aspek fisik adalah segala sesuatu yang dapat dipersepsi atau dicerap dengan
memakai alat indera kita (dilihat, didengar, dicium aromanya, dsb). Aspek mental
adalah segala gambaran yang berkembang dalam pikiran kita berkait aspek fisik yang
tercerap melalui alat indera tadi. Ketika kita mendengar sebutan kata ”Anjing!”, maka
konsep ”keanjingan” muncul di benak kita. Begitu pun ketika kita melihat adegan
”memasak ikan” di teve, di benak kita muncul konsep ”memasak”, ”ikan”, ”bumbu”,
”cita rasa”, dsb.
Bagi Saussure, makna tanda bersifat arbiter (semena-mena, sekehendak para
pemakai tanda), tergantung bagaimana kelompok pemakai tanda, dan ”menyepakati”
maknanya. Dengan demikian, makna tanda bergantung konvensi (kesepakatan)
kelompok budaya pemakai suatu tanda. Oleh karenanya pula, kadang makna tanda
merupakan cultural meaning; lain budaya, bisa lain petandanya meski menyangkut
penanda yang sama – warna merah bisa berbeda makna antara menurut orang Jawa
dan menurut orang Tionghwa.
Semiotik versi Charles Sanders Peierce
Dalam memulai bahasannya, Peirce mengenalkan model segitiga pemaknaan
tanda, seperti tampak dalam gambar berikut:
Representamen
Interpretan Obyek