Anda di halaman 1dari 44

KOROSI

KOORJEK :
Aprinaldo Jenner

SC :
Aldy Saputra
Iqbal Yunanda Putra
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum

01 Memahami prinsip dasar korosi

Mengetahui fenomena-fenomena yang

02 terjadi pada korosi galvanik dua sel

03
Memahami pengaruh lingkungan terhadap
logam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Korosi

Korosi adalah penurunan mutu material akibat reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungan sekitar.

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta. Hal 116
KR. Trethewey. “ KOROSI”. Gramedia. Hal. 38
Prinsip Dasar Korosi

Pada dasarnya sebuah benda logam berada pada kondisi


tidak stabil, dan akan berusaha mengikat unsur lain yang
ada disekelilingnya

Korosi tidak akan terjadi jika salah satu dari dari komponen
tidak ada.

Pada kondisi tertentu, katoda juga sebagai lingkungan


seperti paku pada yang dibiarkan pada ruang terbuka
dimana oksigen sebagai katoda juga sekaligus sebagai
lingkungan

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta. Hal 116
Fenomena-Fenomena yang Terjadi Pada Korosi Galvanic Dua Sel

 Perubahan massa

 Adanya gelembung udara

 Perubahan warna

 Adanya endapan

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta


Pengaruh Lingkungan
Kadar Oksigen
Temperatur
Derajat Keasaman

KR. Trethewey. “ KOROSI”. Gramedia. Hal. 206


Pengertian Sel Galvannis

Sel galvanis adalah sel elektrokimia yang dapat


menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu
reaksi redoks yang spontan.

Sel Galvanis Terdiri dari :


• Volmeter: untuk menentukan besarnya potensia sel.
• Jembatan Garam: untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan dan sebagai
jembatan antar ion dari anoda ke katoda.
• Anoda: tempat terjadinya reaksi oksidasi.
• Katoda: tempat terjadinya reaksi reduksi.

Drs. Agus Salim, M.Si dan Drs. Sunarto, M.Si. “REAKSI ELEKTROKIMIA”
https://pt.slideshare.net/kimia12ipa1213/sel-volta/2
Deret Volta

Deret volta adalah deret yang menyatakan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode
standarnya.

Anodik Katodik
(mudah teroksidasi) (mudah tereduksi)

Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta


Fitria Awalia. e MODUL KIMIA. 2019. Kemendikbud
Skema Sel Galvanis

Anoda   : Zn(s)                → Zn2+ (aq) + 2e 

Katoda  : Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s)

Zn (s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu (s)

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta


Jenis-Jenis Korosi

1. Uniform or general attack corrosion (korosi seragam)

Korosi seragam adalah korosi yang terjadi pada permukaan material


secara menyeluruh akibat homogenitas yang tinggi

Pengendalian :
1. Pelapisan dengan cat
2. Perlindungan katodik
3. Melakukan inhibitas
4. Menambahkan unsur paduan

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 123
Jenis-Jenis Korosi
2. pitting Corossion (Korosi Sumuran atau kawah)

Korosi yang terjadi akibat cacat pada permukaan material seperti


celah atau lubang kecil. Pada daerah Cacat ini akan lebih anodik
dibandingkan permukaan material sehingga korosi akan menuju
bagian dalam material

Pengendalian :

1. Hindari permukaan logam dari goresan

2. Perhalus permukaan material

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 123-124
Jenis-Jenis Korosi

3. Crevice Corrosion (korosi celah)


Korosi yang terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi oksigen

Pengendalian :
1. Hindari pemakaian sambungan paku keling atau baut
2. Gunakan gasket non absorbing.
3. Usahakan menghindari daerah dengan aliran udara.

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 124
Jenis-Jenis Korosi

4. Intergranular Corrosion (korosi batas butir)


Korosi yang terjadi disepanjang batas butir. Terjadi akibat dari
pengotor seperti Cr di batas butir, yang menyebabkan batas butir
menjadi rentan terhadap serangan korosi.
Batas butir bersifat anodik dan bagian tengah butir bersifat katodik.

Pengendalian :
1. Tambahkan paduan yang dapat mengikat karbon
2. Pendinginan cepat dari temperatur tinggi
3. Hindari pengelasan
4. Pelarutan karbida melalui pemanasan
5. Turunkan kadar C dibawah 0,03%

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 125
Jenis-Jenis Korosi

5. Stress Corossion (korosi tegangan)


Korosi yang disebabkan adanya tegangan yang
mengakibatkan terjadinya retak.

Pencegahan :
1. Turunkan besarnya tegangan
2. Turunkan tegangan sisa thermal
3. Kurangi beban luar atau perbesar area potongan

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 126
Jenis-Jenis Korosi

6. Errosion Corrosion (korosi erosi)

Korosi yang di sebabkan oleh erosi yang mengikis


lapisan pelindung material, dimana zat erosi berupa
fluida abrasif

Pengendalian :

1. Menghindari partikel abrasive pada fluida

2. Mengurangi kecepatan fluida

3. Kurangi penggunaan elbow

4. Perhalus permukaan

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 127
Jenis-Jenis Korosi

7. Selectif Corrosion
korosi yang menyerang unsur di dalam logam akibat komposisi yang
tidak merata menyebabkan perbedaan potensial unsur utama.

Pengendaliannya :
1. Menghindari komposisi yang berbeda dari material penyusun.
2. Proteksi katodik

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 128
Jenis-Jenis Korosi

8. Korosi Galvanik

Korosi yang terjadi pada dua logam yang berbeda jenis jika
dihubungkan.

Pengendalian :
1. Hindari pemakaian 2 jenis logam yang berbeda.
namun, jika menggunakan 2 logam yang berbeda,
gunakan logam degan jarak potensial terdekat
2. Gunakan sambungan yang lebih anodik
3. Penggunaan gasket pada sambungan pipa
.

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 129
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Korosi

Jenis logam Temperatur

Perlakuan panas Persentase larutan


elektrolit

Persentase ketidaksamaan,
material yang lebih anodik Kesediaan oksigen

Area permukaan anodik


dan katodik

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 122
Metoda Pengendalian Korosi

• Mengisolasi logam dari lingkungannya

• Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi

• Mengurangi oksigen yang larut dalam air

• Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis

• Memilih logam-logam yang memiliki unsur-unsur yang berdekatan

• Mencegah celah atau menutup celah

• Mengadakan proteksi katodik, dengan mengorbankan anoda.

Gunawarman. “Konsep dan Teori Metalurgi Fisik. 2013. Andy Yogyakarta Hal 129
Kerugian dan Keuntungan Korosi

Kerugian Korosi
Keuntungan Korosi

1. Turunnya mutu produk akibat kontaminasi dari korosi 1. Adanya ahli korosi
terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam proses
produksi 2. Adanya pekerjaan cathodic protection

2. Kerugian produksi selama pekerjaan terhenti akibat 3. Adanya pengendalian korosi yang membuat umur
perbaikan pakai produk menjadi tinggi.

3. Tingginya biaya perawatan


4. Berkurangnya faktor keamanan (berhubungan dengan
keselamatan kerja)

Trethewey. Kr. J. Chamberlain “ Korosi Untuk Mahasiswa Dan Rekayasawan “ PT. Gramedia Pustaka. Hal 5-9
BAB III
METODOLOGI
Alat : Bahan :
1. Timbangan 1. Spesimen Al
2. Gelas Reaksi 2. Spesimen Ss
3. Stopwatch 3. Larutan H2SO4
4. Jangka sorong 4. Larutan NaOH
5. Power Supply
6. Tisu
7. Jumper
8. Volt Meter
9. Kertas amplas 500 mesh
10. Aparatus Korosi
11. Jembatan Garam
Skema Alat

Jembatan garam Aparatus korosi

spesimen

22
Jangka sorong Timbangan digital

Kertas amplas

23
Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang massa awal spesimen
3. Hidupkan power supply, atur voltase dan sambungkan spesimen dengan jumper
variasi Voltase : 10V dan 20V dengan waktu pencelupan 10 menit
variasi waktu : 10 menit dan 20 menit dengan voltase 10V
4. Celupkan spesimen bersamaan dengan menghitung lama waktu pencelupan
5. Setelah mencapai waktu pencelupan, angkat spesimen dan keringkan dengan tisu dengan cara touch up
6. Hitung luas permukaan yang tercelup
7. Timbang kembali massa spesimen
8. Amplas spesimen dengan amplas mesh 500
9. Ulangi prosedur 2-5 dengan pengujian variasi waktu

24
Prosedur Percobaan
10. Laju korosi spesimen dihitung sesuai ASTM G1-03 adalah :

Dimana :
= Laju Korosi (mmpy)
M = massa berkurang (mg)
= massa jenis (g/mm3)
A = Luas permukaan (mm2)
T = Waktu (jam)

Diktat panduan praktikum metalurgi fisik jurusan teknik mesin tahun ajaran 2017/2018

25
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan

26
4.2 Perhitungan

1. Variasi waktu

27
2. Variasi Voltase

28
4.3 Tabel perhitungan

29
4.4 Grafik
4.4.1 variasi waktu 4.4.2 variasi voltase

Variasi Waktu Variasi Voltase


6 3.5 3.208
5.101
5 3
4 2.5
3.208
2 1.66
mmpy

mmpy
3
1.5
2 0.9165
1 0.7148
1 0.7148 0.426 0.5
0 0
10 menit 20 menit 10 volt 20 volt

Ss Al Ss Al

4.5 Analisa
• Pengaruh Voltase dan Waktu terhadap laju korosi
• Fenomena yang dapat diamati selama praktikum
• Pengaruh lingkungan terhadap Al dan Ss
• Analisa kesalahan

30
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.
2.
3.
Sesuai tujuan mengacu pada Analisa

5.2 saran
Tugas Sebelum Praktikum

1. Sebutkan dan Jelaskan!


a. Syarat terjadinya korosi
b. Apa yang terjadi bila salah satu syarat tidak ada
c. Contoh kasus soal (b) Jika ada

a.

32
b. Pada kondisi tertentu, katoda juga sebagai lingkungan seperti paku pada yang dibiarkan pada ruang
terbuka dimana oksigen sebagai katoda juga sekaligus sebagai lingkungan

c. Paku pada ruangan terbuka

2. Jelaskan pengaruh lingkungan menyebabkan korosi dapat terjadi?

• Derajat Keasaman (pH)


Pada kondisi asam kecepatan korosi akan semakin naik karena pada suasana asam beda
potensialnya lebih besar. Semakin asam kuat atau basa kuat maka korosi akan semakin cepat terjadi.

• Temperatur
Jika temperature semakin tinggi, maka reaksi kimia akan lebih cepat terjadi sehingga reaksi redoks
pada korosi juga akan semakin cepat terjadi.

• Kadar Oksigen
Pada daerah yang lembab oksigen lebih banyak sehingga logam akan lebih mudah terkorosi

33
3. Apakah korosi itu menguntungkan? Jika iya sebutkan!
Keuntungan korosi :
• Adanya ahli korosi
• Adanya pekerjaan cathodic protection
• Melihat struktur mikro material

4. Sebutkan kerugian yang ditimbulkan korosi?


Kerugian korosi:
• Turunnya mutu produk akibat kontaminasi dari korosi terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
proses produksi
• Kerugian produksi selama pekerjaan terhenti akibat perbaikan
• Tingginya biaya perawatan
• Berkurangnya faktor keamanan (berhubungan dengan keselamatan kerja)

34
5. Jelaskan metode pengendalian korosi?
• Mengisolasi logam dari lingkungannya
• Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi
• Mengurangi oksigen yang larut dalam air dkenal dengan evakuasi
• Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
• Memilih logam-logam yang memiliki unsur-unsur yang berdekatan
• Mencegah celah atau menutup celah
• Mengadakan proteksi katodik, dengan mengorbankan anoda

35
Tugas Sesudah Praktikum

1. Spesimen uji yang digunakan dalam praktikum dan jelaskan spesimen


 Spesimen yang digunakan Al dan Ss
Yang lebih mudah terkorosi adalah Al karena Al bersifat lebih reaktif dibanding Ss. Pada deret volta, Al berada di sebelah
kiri dan menunjukkan bahwa Al bersifat reduktor sedangkan Ss oksidator.

2. Jelaskan fenomena yang dapat diamati selama praktikum!


Banyaknya gelembung udara di bagian yang mengalami korosi yaitu Al, karena Al melepaskan elektron.
Berkurangnya massa yang mengalami korosi yaitu Al
Adanya perubahan warna. Bagian Al yang tercelup berubah warna menjadi lebih terang (memutih). Bagian Ss yang
tercelup berubah warna menjadi lebih gelap.

3. Apa saja komponen dan larutan korosi galvanis dua sel pada praktikum?
- Anoda
- Katoda
- Jembatan garam
- Voltmeter
- H2SO4
- NaOH

36
4. Sebutkan dan jelaskan jenis korosi yang paling berbahaya!
Korosi sumuran. Karena korosi sumuran berawal dari adanya cacat gores sedikit, bagian yang cacat itu
akan bersifat lebih anodik sehingga bagian dalam material akan mengalami korosi semakin dalam.

5. Apa kegunaan jembatan garam pada praktikum? Apa yang terjadi jika tidak ada jembatan
garam?
Jembatan garam berguna untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan dan sebagai jembatan
antar ion dari anoda ke katoda. Jika tidak ada jembatan garam maka, tidak terjadi perpindahan ion yang
menyebabkan reaksi dan banyaknya ion di masing-masing bagian menjadi tidak seimbang.

37
PR
Apakah ada sel galvanis satu sel, tiga sel dan 4 sel?

Korosi galvanik satu sel


yaitu korosi yang terjadi bila dua logam yang
berbeda berada dalam satu elektrolit

Korosi galvanik satu sel


yaitu korosi yang terjadi bila dua logam yang
berbeda berada dalam dua elektrolit
Kandungan senyawa pada kompresor untuk ban kendaraan ?

Angin biasa yang dihasilkan oleh mesin kompresor terbentuk dari oksigen
21%, argon 1%, dan nitrogen (N2) itu sendiri sebesar 78 %.
Jenis – jenis stainless steel ?

Berdasarkan handbook Principle of Corrosion Engineering zaki ahmad :

304 dan 904L

430 dan 409

410 dan 416.


630 dan 15-5 PH

Duplex Stainless Steel


Disebut Duplex dikarenakan kandungan Nikel tidak cukup untuk menghasilkan
susunan austenitic secara penuh dan hasil kombinasi susunan ferritic dan austenitic. 2304 dan 2205
Karakteristik : - Daya tahan tinggi terhadap keretakan korosi
- Kekuatan luluh yang lebih tinggi dari baja-baja austenitic dan ferritic
- Kemampuan peleburan, kemampuan membentuk yang baik
Jenis jenis inhibitor

Menurut bahan dasarnya ada 2 jenis inhibitor korosi yaitu :


1. Inhibitor anorganik
Inhibitor anorganik merupakan inhibitor yang diperoleh dari mineral-mineral yang tidak mengandung unsur karbon dalam
senyawanya. Material dasar dari anorganik inhibitor antara lain natrium kromat, asam nitrit, asam pospat.
2. Inhibitor organik
Inhibitor organik bekerja dengan membentuk senyawa kompleks yang mengendap (adsorpsi) pada permukaan logam
sebagai lapisan pelindung yang bersifat hidrofobik yang dapat menghambat reaksi logam tersebut dengan
lingkungannya.

Menurut mekanisme proteksi ada 3 jenis inhibitor korosi yaitu :


1. Inhibitor katodik
Inhibitor jenis ini bereaksi dengan ion hidroksil untuk mengendapkan senyawa-senyawa yang tidak dapat larut ke
permukaan katoda, sehingga menyelimuti katoda dari elektrolit dan mencegah masuknya oksigen ke permukaan katoda.
2. Inhibitor anodik
Mekanisme inhibitor ini yaitu dengan meningkatkan polarisasi anoda melalui reaksi dengan ion-ion logam yang terkorosi
untuk menghasilkan selaput-selaput pasif tipis, atau lapisan-lapisan garam yang kemudian menyelimuti anoda.
3. Inhibitor adsorpsi
Inhibitor ini terdiri dari molekul-molekul organik Panjang dengan rantai samping yang terdsorpsi ke permukaan logam.
Molekul-molekul berukuran besar ini dapat membatasi difusi oksigen maupun hidrogen atau menjebak ion-ion logam di
permukaan logam tersebut dan membentuk lapisan ganda.
Contoh paduan yang dapat mengikat karbon

- Chrom Karbida (Cr3c2)


- Aluminium Karbida (Al4C3)
- Silikon Karbida (SiC)
- Tungsten Karbida (WC)
- Besi Karbida (Fe3C)
- Titanium Karbida (TiC)
- Boron Karbida (B4C)
Maksud dari hindari pengelasan pada pengendalian korosi batas butir

Untuk pengendalian korosi batas butir maka hindari dari pengelasan karena dapat membentuk
zat pengotor. Tapi jika harus menggunakan las maka ganti materialnya dengan yang tahan
korosi sehingga dapat meminimalisir korosi batas butir dan juga melakukan heat treatment
pada material tersebut.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai